Anda di halaman 1dari 29

TUBERKULOSIS PARU

PADA ANAK
1
DEFINISI

Tuberkulosis (TB) adalah


penyakit akibat infeksi kuman
Mycobacterium tuberculosis
yang bersifat sistemik yang
dapat mengenai hampir semua
organ tubuh dengan lokasi
terbanyak di paru yang 2

biasanya merupakan lokasi


3
PATOGENESIS

•Petunjuk Teknis Manajemen TB AnakI 2013


DIAGNOSIS
(1) ANAMNESIS (tanda gejala)
Gejala umum:
- Nafsu makan
- Berkurangnya BB tanpa sebab yang jelas
atau gagal tumbuh
- Demam lama ≥ 2 minggu/berulang tanpa
sebab yang jelas

5
DIAGNOSIS
(1) ANAMNESIS (Lanj.)
- Gg. Respirasi  batuk kronik ≥ 3 minggu
- Lesu, malaise, anak kurang aktif bermain
- Pembesaran kelenjar getah bening
- Riwayat kontak dengan pasien TB

Gejala spesifik:
Bergantung pada organ yang terkena

6
PEMERIKSAAN FISIK

 Pengukuran antopometri BB/U, BB/TB 


penurunan BB
 Suhu subfebris dapat ditemukan pd sebagian
pasien

 Kepala
 Normosefal
 MATA : CA +/-. SI -/-, mata cekung (-)
 HIDUNG : napas cuping hidung (+/-),
sekret (+/-)
 TELINGA : sekret (-)
 MULUT : bibir sianosis (+/-)

 Leher
Pembesaran KGB (+) √
7
THORAKS
Pulmo :
 Inspeksi : retraksi (+), simetris (+)

 Palpasi : fremitus vokal menurun


 Auskutasi :

‐ VES +/+ menurun, Ronki basahkasar,


whezzing -/-
 Perkusi :

‐ Hipersonor  kavitas
‐ Pekak  TB mengenai dinding pleura 
efusi pleura
Cor
• Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : ictus cordis teraba
namun tidak kuat angkat, thrill (-)
• Perkusi : DBN
• Auskultasi : Reguler
‐ Suara jantung murni: SI, SII (normal)
reguler.
‐ Suara jantung tambahan gallop (-),
murmur (-)
DIAGNOSIS
(3) Pemeriksaan Penunjang
- Uji tuberkulin / tes mantoux
- Foto thorax AP/lat

10
PEMERIKSAAN PENUNJANG

RADIOLOGI

 Pembesaran kelenjar hilus atau paratrakeal


dengan/tanpa infiltrat (visualisasinya selain dengan
foto toraks AP, harus disertai foto toraks lateral)
 Konsolidasi segmental/lobar

 Efusi pleura

 Milier

 Atelektasis

 Kavitas

 Kalsifikasi dengan infiltrat

 Tuberkuloma
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pembesaran kelenjar
hilus pada TB
primer disebut juga
kompleks primer.

12
Foto Thoraks....

Cavitas

Efusi pleura

 Cavitas

13
GAMBAR FOTO THORAX
TES MANTOUX

15
16
LAB DARAH LENGKAP
 Laju endap darah meninggi pada keadaan aktif
dan kronik.
 Pada stadium akut bisa terjadi lekositosis
dengan sel polimorfonuklear yang meningkat
selanjutnya limfositosis.

17
SISTEM SKORING TB PADA ANAK
Parameter 0 1 2 3 Skor
Kontak dengan Tidak jelas Laporan keluarga, Kontak dengan
pasien TB kontak dgn pasien pasien BTA positif
BTA negatif atau
tidak tahu, atau
BTA tidak jelas
Uji tuberkulin Negaitf Positif (≥ 10 mm,
atau ≥ 5 mm pada
keadaan
imunosupresi)
BB/Keadaan gizi Gizi kurang: Gizi buruk: BB/TB
(dengan KMS BB/TB < 90% atau <70% atau BB/U
atau tabel BB/U <80% <60%
Demam tanpa ≥ 2 minggu
sebab jelas
Batuk ≥ 3 minggu
Pembesaran ≥ 1 cm
kelenjar limfe Jumlah ≥ 1, tidak
coli, aksila, nyeri
inguinal
Pembengkakan Ada
tulang/sendi pembengkakan
panggul, lutut,
falang
8

Foto dada Normal/tdk jelas Sugestif TB


JUMLAH SKOR
ALUR DIAGNOSIS & TATALAKSANA
TB ANAK DI PUSKESMAS

Skor ≥ 6

Beri OAT

Respon (+) Respon (-)

Terapi TB Teruskan
diteruskan terapi TB
sambil mencari
penyebabnya
19
ALOGARITME TATALAKSANA TB ANAK
Anak 0-14 tahun

Terdapat ≥ 1 gejala TB pada anak


Anak 0-14 tahun

Sistem skoring

Skor = 6
Skor > 6 Skor < 6

Didapatkan Didapatkan
TB Anak dari uji dari uji Infeksi laten TB
Tuberkulin Tuberkulin
(+) & Pertimbang Bukan
(+) & TB
kontak; an
Evaluasi 2 kontak; dokter
dengan
bln terapi gejala tanpa gejala
klinis lain klinis lain Umur < 5 th
≥ 5 th
Perbaikan Tdk ada perbaikan
INH, profilaksis
20
Lanj. Evaluasi, INH
HIV (+) HIV (-) Obs
terapi Rujuk bila perlu Profilaksis
PANDUAN OAT PADA ANAK
Pengobatan TB dibagi menjadi 2 tahap, yaitu:
1. Tahap awal/intensif  2 bulan pertama
2. Tahap lanjutan  bulan berikutnya (4 bln
sisanya)

Prinsip dasar pengobatan TB :


Minimal 3 jenis obat pada fase awal/intensif (2
bulan
pertama) dan dilanjutkan dengan 2 macam obat
pada
fase lanjutan (4 bulan, kecuali pada TB berat)
Diberikan setiap hari 21
PANDUAN OAT PADA ANAK

Dosis:

INH  5-15 mg/kgBB/hari, maks 300 mg/hari


Rifampisin  10-20 mg/kgBB/hari, maks 600mg/hari
Pirazinamid  15-30 mg/kgBB/hari, maks 2000
mg/hari
Etambutol  15-20 mg/kgBB/hari, maks 1250
mg/hari
Streptomisin  15-40 mg/kgBB/hari, maks 1000
mg/hari
22
PANDUAN OAT PADA ANAK
Panduan OAT disediakan dalam bentuk
Kombinasi
Dosis Tetap (KDT)

Tablet RHZ  tahap intensif


Tablet RH  tahap lanjutan

23
DOSIS KOMBINASI DOSIS TETAP
(KDT)

Dosis KDT (R75/H50/Z150 dan R75/H50) pada anak


Berat Badan 2 Bulan Tiap 4 Bulan Tiap
(Kg) Hari RHZ Hari RH (75/50)
(75/50/150)
5-9 1 tablet 1 tablet
10-14 2 tablet 2 tablet
15-19 3 tablet 3 tablet
20-32 4 tablet 4 tablet

Keterangan:
- Bayi dengan berat badan < 5 kg dirujuk ke RS
24
- Anak dg BB ≥ 33 kg, disesuaikan dengan dosis dewasa
TATALAKSANA TUBERKULOSIS
BERAT
Pada keadaan TB berat (pulmonal maupun
ekstrapulmonal)
- Tahap intensif  min 4 macam obat

- Tahap lanjut  INH & Rifampisin  10 bulan

- Kasus TB tertentu yaitu TB millier, efusi pleura


TB, perikarditis TB, TB endobronkial, meningitis
TB dan peritonitis TB diberikan kortikosteroid
(prednison)

25
PENGOBATAN PROFILAKSIS
Anak balita sehat, tinggal serumah dengan pasien
TB
paru BTA positif, mendapat skor <5 pada skoring

Beri isoniazid dengan dosis 5-10mg/kgBB/hari


selama 6 bulan

* Bila anak belum pernah mendapat imunisasi


BCG, imunisasi dilakukan setelah pengobatan
profilaksis selesai
26
PEMANTAUAN
 Terapi
- Respon klinis
- Evaluasi radiologis
- Efek samping OAT
- Evaluasi profilaksis

 Tumbuh kembang
BB dicatat tiap bulan  masukkan ke
kurva/grafik

27
KIE UNTUK ORANG TUA PASIEN
 Pengobatan TB berlangsung lama, minimal 6
bulan, tidak boleh terputus, dan harus kontrol
teratur tiap bulan
 Obat rifampisin dapat menyebabkan cairan
tubuh berwarna merah
 Obat umumnya diminum 1 jam sebelum
makan/minum susu (rifampisin), atau 2 jam
setelah makan.
 Bila timbul keluhan kuning pada mata, mual
dan muntah  segera periksa ke dokter
28
TERIMA KASIH

29

Anda mungkin juga menyukai