APPENDISITIS AKUT
Disusun Oleh :
Ignatia Geovani JR, S.Ked
NIM : 206100802036
Pembimbing :
dr. Fajar Patompo
PENDAHULUAN
Appendisitis adalah peradangan karena suatu proses inflamasi pada Appendix vermiformis
terutama akibat infeksi.1,2 Appendisitis akut adalah kegawatdaruratan abdomen yang sering
Appendisitis akut merupakan peradangan pada apendiks yang menjadi salah satu kasus
emergensi yang sering ditemui dan merupakan salah satu penyebab nyeri perut yang paling
sering. Apendisitis akut mampu berkembang menjadi perforasi apendiks yang nantinya dapat
Apendisitis akut merupakan infeksi bakteria. Berbagai hal berperan sebagai faktor
pencetusnya. Sumbatan lumen apendiks merupakan faktor yang diajukan sebagai faktor pencetus
disamping hiperplasia jaringan limfe, fekalit, tumor apendiks, dan cacing askaris dapat pula
menyebabkan sumbatan. Penyebab lain yang diduga dapat menimbulkan apendisitis adalah erosi
"kompatibel" dengan diagnosis apendisitis akut dan merekomendasikan dokter mengamati atau
berulang memeriksa pasien. Sebuah nilai 7 atau 8 adalah "kemungkinan" apendisitis dan skor 9
LAPORAN KASUS
Primary Survey
Vital Sign :
Nadi : 80x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36,5oC
II. Breathing : Spontan, 20x/menit, pola abdominaltorakal, pergerakan dada simetris kanan-kiri,
tidak tampak ketertinggalan gerak.
III. Circulation : Denyut nadi 80x/menit, refular, kuat angkat, isi cukup, CRT<2”
Evaluasi masalah : Kasus ini merupakan kasus yang termasuk dalam priority yaitu
berdasarkan vital sign dan exposure. Pasien pada kasus ini diberi label pewarnaan triase dengan
warna kuning.
Tatalaksana awal : Pasien ditempatkan diruangan non bedah, pemberian oksigen nasal canul
2-4lpm, dilakukan pemasangan akses infus intravena.
Secondary survey
Identitas
Nama : Tn.BS
Usia : 31 tahun
Agama : Islam
Pasien datang ke IGD mengeluhkan nyeri perut kanan bawah yang tajam dan menetap.
Nyeri dikeluhkan sejak 2 hari SMRS dan semakin memberat sejak malam hari SMRS. Nyeri
berawal dari bagian pusar, nyeri dirasakan ringan dan samar-samar. Nyeri kemudian berpindah
ke perut kanan bawah, nyeri dirasakan sangat kuat dan tajam. Pasien juga mengalami demam
sejak satu hari SMRS. Nyeri berkurang apabila berbaring miring dan nyeri bertambah saat kaki
pasien ditekuk. Pasien mengalami mual dan muntah berupa sisa makanan sebanyak dua kali.
Pasien tidak mau makan dan minum. Kentut (+) BAK (+) BAB (+).
Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, riwayat alergi, asma, kelainan jantung, dan trauma
disangkal
GCS : E4V5M6
2. Tanda Vital
Nadi : 80x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36,5oC
a. Kepala : Normocephal, tidak tampak lesi
b. Mata :