APPENDISITIS AKUT
Disusun Oleh:
Ignatia Geovani JR, S.Ked
NIM : 206100802036
Pembimbing:
dr. Fajar Patompo
• Tatalaksana awal
Pasien ditempatkan di ruangan non-bedah, pemberian oksigen nasal canul 3
liter/menit dan dilakukan pemasangan akses infus intravena
Identitas Pasien
Survey Sekunder
Identitas Penderita
• Nama : Tn.BS
• Usia : 31 tahun
• Agama : Islam
• Alamat: JL. Paus
ANAMNESIS
Autoanamnesis dengan penderita pada tanggal 19 Mei 2021 pukul 10.59WIB
• Keluhan Utama : Nyeri perut kanan bawah
• Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke IGD mengeluhkan nyeri perut kanan bawah yang tajam dan menetap.
Nyeri dikeluhkan sejak 2 hari SMRS dan semakin memberat sejak malam hari SMRS. Nyeri
berawal dari bagian pusar, nyeri dirasakan ringan dan samar-samar. Nyeri kemudian
berpindah ke perut kanan bawah, nyeri dirasakan sangat kuat dan tajam. Pasien juga
mengalami demam sejak satu hari SMRS. Nyeri berkurang apabila berbaring miring dan
nyeri bertambah saat kaki pasien ditekuk. Pasien mengalami mual dan muntah berupa sisa
makanan sebanyak dua kali. Pasien tidak mau makan dan minum. Kentut (+) BAK (+) BAB
(+).
…anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu :
• Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, riwayat alergi, asma, kelainan jantung, dan
trauma disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
• Keluarga pasien tidak ada yang memiliki keluhan yang serupa
Riwayat Sosial :
Pasien Perokok Ringan dengan Index Brinkman : 5x10 = 50(Perokok ringan)
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos Mentis
• GCS : Eye (4), Motorik (6), Verbal (5).
Tanda vital
• Tensi :120/80 mmHg
• Nadi :80x/menit, reguler, isi cukup, kuat angkat
• Suhu :37,9°C, aksila
• Respirasi :20 x/menit, torakoabdominal.
…pemeriksaan fisik
• Kepala :Normocephal, tak tampak ada lesi, rambut hitam tak mudah dicabut.
• Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), oedema palpebra (-/-)
• Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-), sekret (-),nafas cuping hidung(-).
• Mulut : Mukosa mulut pucat (-) bibir kering (-) sianosis (-)
• Leher : KGB dan tiroid tidak teraba membesar
Thoraks:
Pulmo :
• Inspeksi : Normochest, Simetris +/+, Massa (-), Retraksi (-/-),
• Palpasi : Fremitus Vocal (+/+), Massa (-), Krepitasi (-)
• Perkusi : Sonor (+/+) dikedua lapang paru
• Auskultasi : Vesikuler +/+, Rhonki Basah (-/-), Wheezing (-/-)
…pemeriksaan fisik
Cor:
• Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
• Palpasi : Ictus cordis teraba
• Perkusi :
Atas : ICS II Lin. Parasternalis Sinistra,
Pinggang : ICS III Lin Parasternalis Sinistra,
Kiri : ICS IV Lin. Mid Clavicula Sinistra,
Kanan : ICS IV Lin. Parasternalis Dekstra.
• Auskultasi : BJ I/II reguler, bising (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar, ikut gerak napas
Auskultasi : Peristaltik (+) Frekuensi peristaltik 9 kali/menit
Palpasi : Supel, defans muscular (-) hepar, lien, ginjal tidak teraba, nyeri tekan
abdomen pada regio illiaca kanan dan regio hypogastric, hepar, lien, ginjal tidak teraba.
Perkusi : Timpani , nyeri ketok CVA (-/-)
Pemeriksaan Khusus :
Nyeri tekan pada titik McBurney (+)
Obturator Sign (+)
Blumberg Sign (+)
Ekstremitas : Akral hangat, CRT<2”, sianosis (-/-), anemis (-/-)
Pemeriksaan penunjang
…pemeriksaan penunjang
Diagnosis Kerja
• Appendisitis akut
PENATALAKSANAAN IGD
• IVFD RL 20 tpm
• Inj. Ceftriaxone 1000 mg/ 8 jam
• Inj. Antrain 8 mg/8 jam
• Inj. Omeprazol 40 mg/12 jam
• Inj. PCT 3X500mg
• Konsul spesialis bedah umum
• Pro Appendiktomi
• Konsul Anestesi
• Puasakan
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : Dubia ad bonam
• Quo ad functionam : Dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
Appendisitis Akut DEFINISI
• Appendisitis peradangan suatu proses inflamasi pada Appendix vermiformis terutama akibat infeksi.
• App akut kegawatdaruratan abdomen yang sering ditemukan dan membutuhkan operasi emergensi
etiologi
Anamnesis :
Nyeri Perut
- muncul mendadak kemudian nyeri dirasakan samar-samar dan tumpul.
- Nyeri viseral yang dirasakan biasanya pada daerah epigastrium atau periumbilikus.
- Nyeri viseral terjadi terus menerus kemudian berubah menjadi nyeri somatik dalam
beberapa jam, lokasi nyeri berpindah-pindah
- Mual, muntah, diare, atau konstipasi demam
Pemeriksaan Fisik :
Status lokalis abdomen kuadran kanan bawah adalah :
Nyeri tekan (+) Mc. Burney
Defence muscular
Rovsing sign (+)
Psoas sign (+)
Obturator sign (+)
Pemeriksaan Penunjang :
• Darah lengkap, biasanya didapati peningkatan jumlah leukosit (sel darah putih).
• Urinalisa
• Pemeriksaan radiologi berupa foto barium usus buntu (Appendicogram) dapat membantu melihat
terjadinya sumbatan atau adanya kotoran (skibala) didalam lumen usus buntu
• Pemeriksaan USG (Ultrasonografi) dan CT scan
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada penderita apendisitis meliputi
penanggulangan konservatif dan operatif.
Penanggulangan konservatif terutama diberikan pada penderita Operatif
yang tidak mempunyai akses ke pelayanan bedah berupa pemberian Bila diagnosa sudah tepat dan jelas ditemukan apendisitis
antibiotik. Pemberian antibiotik berguna untuk mencegah infeksi. maka tindakan yang dilakukan adalah operasi membuang
Pada penderita apendisitis perforasi, sebelum operasi dilakukan appendiks.
penggantian cairan dan elektrolit, serta pemberian antibiotik
sistemik
Komplikasi
Perforasi usus, peritonitis umum, abses appendiks, tromboflebitis supuratif sistem portal, abses
subfrenikus, sepsis dan obstruksi usus
PEMBAHASAN
DIAGNOSIS
ANAMNESIS (TEORI) ANAMNESIS (KASUS)
• muncul mendadak kemudian nyeri • nyeri perut kanan bawah yang tajam
dirasakan samar-samar dan tumpul. dan menetap.
• Nyeri viseral yang dirasakan biasanya • Nyeri sejak 2 hari SMRS dan semakin
pada daerah epigastrium atau memberat sejak malam hari SMRS.
periumbilikus. • Nyeri berawal dari bagian pusar,
• Nyeri viseral terjadi terus menerus intensitas nyeri ringan dan samar-samar.
kemudian berubah menjadi nyeri somatik Nyeri kemudian berpindah ke perut
dalam beberapa jam, lokasi nyeri kanan bawah, intensitas nyeri sangat
berpindah-pindah kuat dan tajam
• Mual, muntah, diare, atau konstipasi • demam sejak sore satu hari SMRS
demam • mual dan muntah berupa sisa makanan
sebanyak dua kali.
• tidak mau makan dan minum.
……Diagnosis
PEMERIKSAAN FISIK (TEORI) PEMERIKSAAN FISIK (KASUS)
Nyeri tekan (+) Mc. Burney Palpasi : Supel, defans muscular (-) hepar, lien, ginjal
tidak teraba, nyeri tekan abdomen pada regio illiaca kanan dan
Defence muscular regio hypogastric, hepar, lien, ginjal tidak teraba.
Rovsing sign (+) Pemeriksaan Khusus :
Psoas sign (+) Nyeri tekan pada titik McBurney (+)
Obturator Sign (+)
Obturator sign (+) Blumberg Sign (+)
……Diagnosis
Kesan : Pasien diberikan terapi IVFD RL 20 tpm, Inj. Ceftriaxone, Inj. Antrain, Inj. Omeprazole. Pemberian cairan
dimaksud untuk menjaga asupan cairan dan juga nutrisi pasien. Injeksi Ceftriaxone merupakan antibiotik untuk
mengobati infeksi. Injeksi Omeprazole untuk mengurangi produksi asam lambung dan injeksi Antrain yang berfungsi
sebagai anti nyeri. Injeksi PCT untuk menurunkan demam. Pada kasus appendisitis, pemberian obat anti-nyeri yang
kuat merupakan salah satu kontraindikasi karena dapat menimbulkan ‘masking efect’ atau dapat menghilangkan rasa
nyerinya sehingga dapat menyebabkan pemeriksaan fisik dan diagnosis yang kurang tepat, tetapi karena pasien
sudah terdiagnosis anti nyeri dapat diberikan secara rutin.
PROGNOSIS