1. Pendahuluan
2. Pemrograman Linier
3. Solusi Grafik
4. Metode Simpleks
Bazaraa , M.S., J.J. Jarvis dan H.D. Sherali. 1990.
Linear Programming and Network Flows. 2nd Ed..
John Wilkey & Sons, Inc. Canada.
Mulyanto, S. 2007. Riset Operasi. Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Jakarta.
Taha, H.A. 2005. Operation Research An
Introduction. Edisi 4. McMillan. New York
Yulianto, H.D. dan I.N. Sutapa. 2005. Riset
Operasi dengan Excel. Penerbit Andi.
Yogyakarta.
- Setiap orang dihadapkan pada pengambilan
keputusan
- Keputusan harus dibuat karena ada beberapa
alternatif yang dapat dipilih untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan
- Model keputusan merupakan alat yang
menggambarkan permasalahan keputusan yang bisa
memungkinkan identifikasi dan evaluasi secara
sistematik
- Salah satu teknik yang digunakan untuk menganalisa
keputusan adalah Riset Operasi/Penelitian
Operasional
- Penstrukturan situasi dunia nyata ke model
matematik
- Mengeksplor struktur setiap penyelesaian dan
mengembangkan prosedur sistematis untuk
mendapatkannya
- Mengembangkan penyelesaian
- RO pertama digunakan pada perang dunia II.
Perang telah menyebabkan permasalahan
alokasi sumberdaya yang terbatas pada
angkatan bersenjata AS dan Inggris
- Beberapa teknik yang dikembangkan adalah
memasukkan ilmu politik, matematik, ekonomi,
teori probabilitas dan statistik
- RO semakin berkembang seiring dengan
perkembangan industri
- Dua faktor yang berkontribusi dalam
perkembangan RO:
o Kemajuan mendasar yang dibuat di awal dalam
pengembangan teknik yang ada terhadap RO
o Perkembangan teknologi komputer
Dilihat dari data yang digunakan, pengambilan
keputusan dapat dibedakan atas:
- Keputusan pasti
- Keputusan beresiko: didukung oleh data yang
tidak pasti, tetapi ketidakpastian itu dapat
dinyatakan dalam bentuk PELUANG
- Keputusan tidak pasti
Tiga elemen permasalahan optimasi yang harus
diidentifikasi:
- Tujuan
- Variabel keputusan/alternatif
- Batasan/sumberdaya yang membatasi
Kasus 1:
Seorang mahasiswa harus menempuh
perjalanan jarak jauh dari rumah ke
kampus setiap hari. Ada beberapa cara
yang dapat digunakan untuk sampai ke
kampus.
Permasalahan: cara manakah yang paling
efektif?
Kasus 2:
PT XYZ menghasilkan 10 jenis produk
menggunakan fasilitas produksi yang sama.
Produk dihasilkan secara bergantian. Fasilitas
dioperasikan 8 jam setiap harinya dan 6 hari
dalam seminggu. Setiap tanggal 1, fasilitas
dibersikan untuk perawatan. Biaya produksi
setiap jenis produk berbeda, demikian pula
harga jualnya. Semua produk menggunakan
bahan baku yang hampir sama.
Permasalahan:
Berapa unit masing-masing produk dihasilkan
untuk mendapatkan keuntungan maksimum?
- Maksimasi
o Keuntungan
o Penerimaan
- Minimasi
o Biaya
o Waktu
o Jarak
- Alternatif keputusan yang tersedia
menggunakan sumber daya terbatas yang
dimiliki pengambil keputusan
- Pada kasus 1:
o Naik bis
o Naik kereta api
- Pada kasus 2:
o Jumlah masing-masing produk yang dihasilkan
- Sumber daya merupakan pengorbanan yang
harus dilakukan.
- Bentuk sumber daya:
o Bahan baku (Material)
o Fasilitas produksi
o Jam kerja
o Modal (Money)
o Pangsa pasar (Market)
o Peraturan pemerintah
o dll:
6M
Pengertian
Alasan pembentukan model
Jenis-jenis model
Penyederhanaan model
Tahap-tahap pemodelan
Model adalah abstraksi atau penyederhanaan
realitas dari sistem yang kompleks
Model menunjukkan hubungan-hubungan
(langsung atau tidak langsung) dari aksi dan
reaksi dalam pengertian sebab dan akibat
Model harus mencerminkan semua aspek
realitas yg sedang diteliti
Model adalah suatu fungsi tujuan dengan
seperangkat kendala yg diekspresikan dalam
bentuk variabel keputusan
Menemukan variabel-variabel yang penting
atau menonjol dalam suatu permasalahan
Penyelidikan hubungan yg ada di antara
variabel-variabel
Iconic (physical) Model
◦ Penyajian phisik yg tampak spt aslinya dr suatu
sistem nyata dgn skala yg berbeda
◦ Model ini mudah untuk mengamati, membangun
dan menjelaskan tetapi sulit utk memanipulasi &
tdk dpt digunakan untuk tujuan peramalan
◦ Biasanya menunjukkan peristiwa statis
Analogue Model
◦ Lebih abstrak dari model iconis, krn tdk kelihatan
sama antara model dengan sistem nyata
◦ Lebih mudah untuk memanipulasi dan dapat
menunjukkan situasi dinamis
◦ Umumnya lbh berguna dibandingkan model iconis
krn kapasitasnya yg besar untuk menunjukkan ciri2
sistem nyata yg dipelajari
Mathematical (Simbolic) Model
◦ Sifatnya paling abstrak
◦ Menggunakan seperangkat simbol matematik untuk
menunjukkan komponen-komponen (dan
hubungan antar mereka) dari sistem nyata
◦ Dibedakan menjadi
Model Deterministik
Dibentuk dlm situasi penuh kepastian (certainty)
Memerlukan penyederhanaan dr realitas krn kepastian
jarang terjadi
Keuntungan: dpt dimanipulasi & diselesaikan lbh mudah
Model Probabilistik
Dalam kondisi ketidak-pastian (uncertainty)
Lbh sulit dianalisis, meskipun ketidakpastian dlm model
menyajikan sistem nyata yg lebih realistis
Melinierkan hubungan yang tidak linier
Mengurangi banyaknya variabel atau kendala
Merubah sifat variabel, mis. diskrit menjadi
kontinu
Mengganti tujuan ganda menjadi tujuan
tunggal
Mengeluarkan unsur dinamis (mjd statis)
Mengasumsikan var random mjd niali tunggal
LINIER PROGRAMMING
◦ Teknik pengambilan keputusan dlm permasalahan
dgn pengalokasian sumberdaya secara optimal
Ada tujuan yang ingin dicapai
Tersedia bbrp alternatif untuk mencapai
tujuan
Sumberdaya dalam keadaan terbatas
Dapat dirumuskan dlm bentuk matematika
(persamaan/ketidaksamaan)
Laba= 8M + 6 K
A (0,12) Laba=72
B (12,6) Laba= 132
C (15,0) Laba=120
Keputusan:
Meja= 12
Kursi= 6
Laba yang diperoleh
$132
Reddy Mikks Co mempunyai sebuah pabrik kecil yang
menghasilkan dua jenis cat yaitu utk interior dan eksterior.
Bahan baku utk cat tsb adalah bahan A dan bahan B,
ygmasing2 tersedia maksimum 6 ton dan 8 ton per hari.
Kebutuhan masing2 jenis cat per ton thdp bahan baku
disajikan pada tabel berikut:
Bahan baku Eksterior Interior Ketersd maks
Bahan A 1 2 6
Bahan B 2 1 8
A (0,1), Z=2
B(1,3), Z=9
C(2,2), Z=10
D(31/3,11/3),
Z=122/3
E(4,0), Z=12
Keputusan:
CE=31/3
CI=11/3
Pendapatan kotor
12 2/3 ribu
Metode simpleks adalah suatu metode yg secara
matematis dimulai dr suatu pemecahan dasar yg feasibel
(basic feasible solution) ke pemecahan dasar feasibel
lainnya dan dilakukan secara berulang-uang (iteratif)
sehingga akhirnya diperoleh suatu pemecahan dasar yg
optimum
Langkah 1
Ubah model LP ke dlm bentuk kanoniknya, semua fungsi
kendala beriupa persamaan dengan cara menambahkan
slack variabel
Kasus 1:
Z – 8M – 6 K =0
4M + 2K + S1 = 60
2M + 4K + S2 = 48
Langkah 2: Membuat tabel simpleks awal
Basis Z M K S1 S2 Peny rasio
Z 1 -8 -6 0 0 0 -
S1 0 4 2 1 0 60 15
S2 0 2 4 0 1 48 24
◦ Hasil iterasi 1