Anda di halaman 1dari 62

ENDOKRIN DAN

METABOLISME

dr. Simon Marpaung, M.Kes


Departemen Fisiologi
Fakultas Kedokteran
Universitas Methodist Indonesia
1
Prinsip Umum Endokrinologi
Hormon disekresikan oleh berbagai
kelenjar endokrin untuk
menimbulkan berbagai efek
regulatorik di seluruh tubuh.
Endokrinologi adalah ilmu mengenai
penyesuaian-penyesuaian kimia homeostatik
dan aktivitas lain yang dilaksanakan oleh
hormon, sekresi kelenjar endokrin tubuh.
Setelah disekresikan, hormon berkelana
2
dalam darah menuju sel sasaran, tempat ia
atau mengarahkan fungsi tertentu. Sebagian
hormon memiliki satu jenis sel sasaran; yang
lain memiliki banyak.
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar
endokrin yang tersebar di tubuh. Kelenjar-
kelenjar endokrin secara fungsional dianggap
membentuk suatu sistem. Kelenjar-kelenjar
tersebut melaksanakan fungsi mereka dengan
mensekresikan hormon, dan di antara
berbagai kelenjar endokrin berlangsung
3
banyak interaksi fungsional.
Suatu hormon yang fungsi utamanya
mengatur sekresi hormon kelenjar endokrin
lain secara fungsional diklasifikasikan
sebagai hormon tropik. Contoh, satu-satunya
fungsi thyroid stimulating hormone (TSH) dari
kelenjar hipofisis anterior adalah mengatur
sekresi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid.
Hormon nontropik menimbulkan pengaruhnya
terutama pada jaringan sasaran nonendokrin.

4
Kompleksitas sistem endokrin :
Sebuah kelenjar endokrin mungkin
menghasilkan banyak hormon. Hipofisis
anterior, sebagai contoh, mensekresikan
enam hormon yang berlainan.
Sebuah hormon mungkin disekresikan oleh
lebih dari satu kelenjar endokrin. Sebagai
contoh, hipotalamus dan pankreas
keduanya mensekresikan hormon
somatostatin.
Sebuah hormon sering memiliki lebih dari
satu jenis sel sasaran, sehingga dapat
5
menginduksi lebih dari satu jenis efek.
Sebagai contoh, vasopresin mendorong
reabsorpsi H2O oleh tubulus ginjal serta
vasokon-striksi arteriol di seluruh tubuh.
Satu sel sasaran dapat dipengaruhi oleh
lebih dari satu hormon. Sebagian sel
mengandung bermacam-macam reseptor
untuk berespons dengan berbagai cara
terhadap berbagai hormon. Sebagai
gambaran, insulin mendorong perubahan
glukosa menjadi glikogen di dalam sel hati.
Glukagon meningkatkan penguraian
glikogen menjadi glukosa di dalam sel hati
6
dengan mengaktifkan enzim hati yang lain.
Suatu zat perantara kimiawi dapat berupa
hormon atau neurotransmiter. Norepinefrin,
yang disekresikan sebagai hormon oleh
medula adrenal dan dibebaskan sebagai
neurotransmiter oleh serat saraf
pascaganglion simpatis, adalah contoh
utama.
Sebagian organ hanya memiliki fungsi
endokrin. Contohnya, hipofisis anterior dan
kelenjar tiroid. Sementara organ lain pada
sistem endokrin melakukan fungsi-fungsi
nonendokrin selain mensekresikan hormon.7
Contoh : testis memproduksi sperma dan
juga mensekresikan hormon pria
testosteron.
Hormon lipofilik yang berlainan mengaktifkan
gen-gen yang berbeda, sehingga efek biologis
yang ditimbulkan juga berbeda-beda.
Kedua jenis hormon memiliki beberapa
persamaan karakteristik yang memiliki
implikasi penting untuk kerja hormon :
Efek hormon sangat mengalami penguatan
di sel sasaran.
8
Hormon mengatur kecepatan reaksi-reaksi
yang sudah ada dan bukan memulai reaksi
baru.
Secara umum, hormon lipofilik, yang
bekerja dengan meningkatkan sintesis
protein, memerlukan waktu lebih lama untuk
menimbulkan efek dibandingkan dengan
hormon hidrofilik. Setelah diaktifkan, suatu
enzim tidak lagi memerlukan keberadaan
hormon.

9
Hipotalamus dan Hipofisis
Kelenjar hipofisis terdiri dari lobus
anterior dan posterior.
Kelenjar pituitari atau hipofisis adalah sebuah
kelenjar endokrin kecil yang terletak di rongga
bertulang di dasar otak tepat di bawah
hipotalamus.
Hipofisis memiliki dua lobus, yaitu hipofisis
posterior dan hipofisis anterior. Hipofisis
posterior terdiri dari jaringan saraf dan
10
disebut juga neurohipofisis. Hipofisis anterior
terdiri dari jaringan epitel kelenjar.
Hipofisis posterior dihubungkan ke
hipotalamus melalui jalur saraf, sementara
hipofisis anterior dihubungkan ke
hipotalamus melalui pembuluh darah.

11
Hipotalamus dan hipofisis posterior
membentuk suatu sistem
neurosekretorik yang mengeluarkan
vasopresin dan oksitosin.
Pengeluaran hormon dari hipofisis posterior
dan anterior secara langsung dikontrol oleh
hipotalamus, tetapi sifat hubungan kedua
lobus dengan hipotalamus sangat berbeda.
Hipotalamus dan hipofisis posterior
membentuk suatu sistem neuroendokrin yang
terdiri dari populasi neuron-neuron
12
neurosekretorik yang badan selnya terletak
dalam dua kelompok yang jelas di
hipotalamus (nukleus paraventrikel dan
supraoptik) dan aksonnya berjalan ke bawah
melalui tangkai penghubung untuk berakhir di
kapiler hipofisis posterior. Hipofisis posterior
terdiri dari ujung-ujung saraf ditambah sel-sel
penunjang mirip glia yang disebut pituisit.
Bagian ini hanya menyimpan dan setelah
mendapat rangsangan yang sesuai
mengeluarkan dua hormon peptida kecil
13
(sebenarnya neurohormon), yaitu vasopresin
dan oksitosin yang disintesis oleh badan sel
neuron di hipotalamus. Kedua peptida
hidrofilik ini dibentuk di nukleus supraoptik
dan paraventrikel. Hormon yang sudah
dibentuk kemudian dikemas dalam granula-
granula sekretorik yang disalurkan ke bawah
melalui sitoplasma akson untuk disimpan di
ujung-ujung saraf di dalam hipofisis posterior.
Dengan adanya masukan stimulatorik ke
hipotalamus, vasopresin atau oksitosin
14
dilepaskan ke dalam darah dari hipofisis
posterior.

15
Vasopresin
Vasopresin (hormon antidiuretik, ADH)
memiliki dua efek utama, yaitu :
1. Meningkatkan retensi H2O oleh ginjal
(suatu efek antidiuretik).
2. Menyebabkan kontraksi otot polos arteriol
(efek presor pembuluh darah-vasopresor).
Pengontrol utama pengeluran vasopresin dari
hipofisis posterior adalah masukan dari
osmoreseptor hipotalamus, yang
meningkatkan sekresi vasopresin sebagai
16
respons terhadap penurunan volume CES
dengan menyesuaikan beban H2O di tubuh
melalui variasi aktivitas vasopresin.

17
Oksitosin
Oksitosin merangsang kontraksi otot polos
uterus untuk membantu pengeluaran bayi
selama proses persalinan, dan hormon ini
juga mendorong pengeluaran susu dari
kelenjar mammaria (payudara) selama
menyusui. Sekresi oksitosin ditingkatkan oleh
refleks-refleks yang berasal dari jalan lahir
sewaktu persalinan dan oleh refleks-refleks
yang dipicu oleh tindakan bayi mengisap
puting payudara.
18
Hipofisis anterior mengeluarkan
enam hormon yang sudah diketahui,
yang banyak diantaranya bersifat
tropik bagi kelenjar endokrin lain.
Hipofisis anterior itu sendiri mensintesis
yang kemudian dikeluarkannya ke dalam
darah. Populasi-populasi sel yang berbeda di
hipofisis anterior menghasilkan dan
mengeluarkan enam hormon peptida yang
sampai sejauh ini telah diketahui.

19
Efek utama yang menjadi dasar pemberian
nama hormon-hormon tersebut adalah :
1. Hormon pertumbuhan (growth hormone,
GH, somatotropin), hormon utama yang
bertanggung jawab mengatur pertumbuhan
tubuh secara keseluruhan dan juga penting
dalam metabolisme perantara.
2. Thyroid-stimulating hormone (TSH,
tirotropin) merangsang sekresi hormon
tiroid dan pertumbuhan kelenjar tiroid.
3. Hormon adrenokortikotropik
(adrenocorticotropic hormone, ACTH)
merangsang sekresi kortisol oleh 20
korteks adrenal dan meningkatkan
pertumbuhan korteks adrenal.
4. Follicle-stimulating hormone (FSH)
memiliki fungsi berbeda pada pria dan
wanita. Pada wanita, hormon ini
merangsang pertumbuhan dan
perkembangan folikel ovarium, tempat
berkembangnya ovum atau telur. Selain itu,
FSH mendorong sekresi hormon estrogen
oleh ovarium. Pada pria, FSH diperlukan
untuk produksi sperma.
5. Luteinizing hormone (LH) juga memiliki
fungsi berbeda pada pria dan wanita. 21
Pada wanita, LH bertanggung jawab untuk
ovulasi, luteinisasi (yaitu, pembentukan
korpus luteum pasca ovulasi yang
menghasilkan hormon di ovarium), dan
pengaturan sekresi hormon seks wanita,
estrogen dan progesteron, oleh ovarium.
Pada pria, hormon ini merangsang sel
interstisium Leydig di testis untuk
mengeluarkan hormon seks pria,
testosteron, sehingga hormon ini juga
diberi nama interstitial cell-stimulating
hormone (ICSH).
6. Prolaktin (PRL) meningkatkan
22
perkembangan payudara dan pembentukan
susu pada wanita. Fungsinya pada pria
tidak diketahui, walaupun bukti-bukti
menunjukkan bahwa hormon ini mungkin
menginduksi pembentukan reseptor LH
testis.
Karena mereka masing-masing mengatur
sekresi kelenjar endokrin spesifik, TSH,
ACTH, FSH, dan LH adalah hormon-hormon
tropik. FSH dan LH secara kolektif disebut
sebagai gonadotropin karena keduanya
mengontrol sekresi hormon seks oleh gonad
23
(ovarium dan testis). Karena hormon
pertumbuhan, baru-baru ini telah dibuktikan,
menggunakan efek merangsang
pertumbuhannya secara tidak langsung
dengan merangsang pengeluaran hormon-
hormon hati, somatomedin, hormon ini juga
kadang-kadang digolongkan sebagai hormon
tropik. Prolaktin adalah satu-satunya yang
tidak merangsang sekresi hormon lain. Dari
hormon-hormon tropik, FSH, LH, dan hormon
pertumbuhan berbeda dari TSH dan ACTH,
24
yaitu bahwa yang pertama juga memiliki
fungsi nontropik selain merangsang sekresi
hormon lain.

25
Hormon-hormon pelepas (releasing)
dan penghambat (inhibiting)
hipotalamus disalurkan ke hipofisis
anterior melalui sistem porta
hipotalamus-hipofisis untuk
mengontrol sekresi hormon hipofisis
anterior.
Dua faktor terpenting yang mengatur sekresi
hormon hipofisis anterior adalah :
1. Hormon hipotalamus.
2. Umpan-balik oleh hormon organ sasaran.
26
Karena hipofisis anterior mensekresikan
hormon-hormon yang mengontrol sekresi
berbagai hormon lain, kelenjar ini sejak lama
dianggap sebagai “master gland” (kelenjar
utama). Pengeluaran setiap hormon hipofisis
anterior sebagian besar dikontrol oleh
hormon-hormon lain yang dihasilkan oleh
hipotalamus dan bahwa sekresi neurohormon
regulatorik ini, pada gilirannya dikontrol oleh
berbagai masukan saraf dan hormon ke sel
neurosekretorik hipotalamus.
27
Sekresi setiap hormon hipofisis anterior
dirangsang atau dihambat oleh satu atau lebih
dari tujuh hormon hipofisiotropik (tropic
berarti “mengatur”). Peptida-peptida kecil ini
disebut sebagai hormon pelepas (releasing
hormones) atau hormon penghambat
(inhibiting hormones) bergantung pada kerja
mereka. Efek primer hormon yang
bersangkutan telah jelas dari namanya.
Contoh, thyrotropin releasing hormone (TRH)
merangsang pengeluaran TSH (alias
28
tirotropin) dari hipofisis anterior, sedangkan
prolactin inhibiting hormone (PIH)
menghambat pengeluaran prolaktin dari
hipofisis anterior. Banyak hormon
hipotalamus ini memiliki lebih dari satu efek,
sementara nama-nama hormon hanya
menandakan fungsi yang pertama kali
diketahui. Selain itu, sebuah hormon hipofisis
anterior mungkin diatur oleh dua atau lebih
hormon hipofisiotropik, yang bahkan mungkin
menimbulkan efek bertentangan. Contoh,
29
growth hormone-inhibiting hormone (GHIH),
yang juga dikenal sebagai somatostatin,
menghambatnya.
Hubungan anatomis dan fungsional antara
hipotalamus dan hipofisis anterior merupakan
hubungan kapiler ke kapiler yang tidak lazim,
yang disebut sistem porta hipotalamus-
hipofisis. Sistem porta adalah susunan
vaskuler yang darah venanya mengalir secara
langsung dari satu jaringan kapiler melalui
suatu pembuluh penghubung ke jaringan
30
kapiler lain tanpa melalui sirkulasi sistemik.
Sistem porta terbesar dan paling terkenal
adalah sistem porta hepatis, yang
mengalirkan darah vena usus langsung ke
hati untuk pengolahan zat-zat gizi yang
diserap. Walaupun jauh lebih kecil, sistem
porta hipotalamus-hipofisis tidak kalah
penting, karena merupakan penghubung
sangat penting antara otak dan sebagian
besar sistem endokrin. Sistem ini berawal di
dasar hipotalamus berupa sekelompok kapiler
31
yang bersatu menjadi pembuluh-pembuluh
porta, yang mengalir ke bawah melalui
tangkai penghubung ke hipofisis anterior. Di
sini mereka bercabang-cabang untuk
membentuk sebagian besar kapiler hipofisis
anterior, untuk kemudian mengalir ke dalam
sistem vena sistemik.
Perhatikan bahwa hampir semua aliran darah
ke hipofisis anterior mula-mula harus melalui
hipotalamus. Karena pertukaran bahan-bahan
antara darah dan jaringan sekitarnya hanya
32
dapat terjadi di tingkat kapiler, sistem porta
hipotalamus-hipofisis menyediakan suatu rute
tempat hormon pelepas dan penghambat
dapat diserap di hipotalamus serta dengan
segera dan langsung disampaikan ke
hipofisis anterior dalam konsentrasi yang
relatif tinggi.

33
Secara umum, umpan-balik negatif
oleh hormon organ-sasaran adalah
usaha untuk mempertahankan agar
kecepatan sekresi hormon hipofisis
anterior konstan.
Umumnya hormon-hormon hipofisiotropik
mengawali rangkaian tiga hormon (three-
hormone sequence), yaitu :
1. Pengeluaran hormon hipotalamus.
2. Hormon tropik hipofisis anterior.
3. Hormon organ-sasaran perifer.
34
Selain menimbulkan efek biologisnya, hormon
organ-sasaran juga bekerja menekan sekresi
hormon tropik yang mendorong sekresinya.
Penekanan ini, yang disebut sebagai umpan-
balik negatif lengkung panjang (long-loop
negative feedback), dilaksanakan oleh
hormon organ-sasaran dengan bekerja secara
langsung pada hipofisis itu sendiri atau pada
pengeluaran hormon hipotalamus, kemudian
mengatur fungsi hipofisis anterior. Contoh,
perhatikan sistem CRH-ACTH-kortisol.
35
CRH (corticotropin-releasing hormone)
hipotalamus merangsang hipofisis anterior
untuk mengeluarkan ACTH (hormon
adrenokortikotropik alias kortikotropin),
kemudian merangsang korteks adrenal untuk
mengeluarkan kortisol. Hormon akhir pada
sistem ini, kortisol, menghambat sekresi CRH
oleh hipotalamus serta menurunkan kepekaan
sel-sel penghasil ACTH terhadap CRH dengan
bekerja secara langsung pada hipofisis
anterior. Melalui pendekatan ganda ini,
36
kortisol melakukan kontrol umpan-balik
negatif untuk menstabilkan konsentrasinya
sendiri dalam plasma. Jika kadar kortisol
plasma mulai meningkat melebihi patokan
yang sudah ditetapkan, kortisol akan
menekan sekresinya sendiri melalui inhibisi
pada hipotalamus dan hipofisis anterior.
Selain mekanisme umpan-balik negatif
lengkung panjang yang sangat penting secara
fisiologis, terdapat bukti adanya umpan-balik
negatif lengkung pendek, yang mengacu pada
37
efek inhibisi hormon hipofisis anterior
terhadap pengeluaran neurohormon
stimulatoriknya. Contoh, prolaktin, yaitu satu-
satunya hormon hipofisis anterior yang tidak
ikut serta dalam rangkaian tiga hormon,
diduga bekerja secara langsung pada
hipotalamus untuk mempengaruhi sekresi
hormon hipofisiotropik yang mengontrol
sekresi prolaktin.

38
Penghubung Vaskuler Antara
Hipotalamus dan Hipofisis Anterior
Kapiler-kapiler hipotalamus, yang menyerap
hormon-hormon hipofisiotropik, bersatu
membentuk sistem porta hipotalamus-
hipofisis. Penghubung vaskuler ini berjalan
menuju hipofisis anterior dan kemudian
bercabang-cabang menjadi kapiler hipofisis
anterior. Hormon-hormon hipofisiotropik
keluar dari darah menembus dinding kapiler
hipofisis anterior dan mengontrol
39
pengeluaran hormon-hormon hipofisis
anterior, yang masuk ke dalam kapiler-kapiler
tersebut untuk didistribusikan ke seluruh
tubuh.

40
Pertumbuhan bergantung pada
hormon pertumbuhan, tetapi juga
dipengaruhi oleh faktor lain.
Pertumbuhan mensyaratkan sintesis netto
protein dan mencakup pemanjangan tulang-
tulang panjang (tulang ekstremitas) serta
peningkatan ukuran dan jumlah sel di jaringan
lunak di seluruh tubuh.
Kapasitas pertumbuhan maksimum
seseorang ditentukan secara genetis,
selanjutnya bergantung pada :
41
Diet yang adekuat, mencakup asam amino
esensial dan protein total yang cukup untuk
memenuhi sintesis protein yang penting
untuk pertumbuhan. Efek kekurangan
nutrisi dalam menghambat pertumbuhan
paling mencolok terjadi pada masa bayi.
Pada kasus yang parah, pertumbuhan tubuh
dan perkembangan otak anak yang
bersangkutan dapat terhenti sama sekali.
Sekitar 70% pertumbuhan total otak terjadi
pada dua tahun pertama kehidupan. Individu
tidak dapat melebihi pertumbuhan
maksimum yang telah ditentukan secara
42
genetis dengan memakan diet yang lebih
dari adekuat. Kelebihan asupan makanan
menyebabkan kegemukan, bukan
pertumbuhan.
Bebas dari penyakit kronik dan keadaan
lingkungan yang penuh stres.
Lingkungan hormon-hormon pendorong
pertumbuhan yang normal. Hormon-hormon
lain, termasuk hormon tiroid, insulin, dan
hormon seks, berperan sekunder dalam
mendorong pertumbuhan.

43
Hormon pertumbuhan esensial
untuk pertumbuhan, tetapi juga
memiliki efek metabolik yang tidak
berkaitan dengan pertumbuhan.
Hormon pertumbuhan adalah hormon yang
paling banyak diproduksi oleh hipofisis
anterior, bahkan pada orang dewasa yang
pertumbuhannya sudah berhenti. Sekresi
hormon pertumbuhan yang terus tinggi di luar
masa pertumbuhan ini mengisyaratkan bahwa
hormon ini memiliki pengaruh penting selain
44
pengaruhnya pada pertumbuhan.

45
Efek Mendorong Pertumbuhan
Jaringan Lunak
Pertumbuhan jaringan lunak terjadi karena :
1. Peningkatan jumlah sel (hiperplasia)
dengan merangsang pembelahan sel.
2. Peningkatan ukuran sel (hipertrofi) dengan
mendorong sintesis protein, komponen
struktural utama pada sel.

46
Efek Mendorong Pertumbuhan
Tulang
Tulang adalah jaringan hidup. Tulang terdiri
dari sel dan matriks organik ekstrasel yang
dihasilkan oleh sel. Sel-sel tulang yang
menghasilkan matriks organik dikenal
sebagai osteoblas (“pembentuk tulang”).
Matriks organik terdiri dari serat-serat kolagen
dalam gel semipadat yang kaya
mukopolisakarida yang disebut juga sebagai
bahan dasar (ground substance). Tulang
47
menjadi keras karena pengendapan kristal-
kristal kalsium fosfat di dalam matriks. Kristal
anorganik ini memberikan kekuatan kompresi.
Sebuah tulang panjang pada dasarnya terdiri
dari batang silindris yang relatif uniform, yaitu
diafisis dan epifisis, yaitu benjolan
persendian di kedua ujungnya. Pada tulang
yang sedang tumbuh, diafisis dipisahkan dari
epifisis di kedua ujungnya oleh sebuah
lapisan tulang rawan yang dikenal sebagai
lempeng epifisis.
48
Hormon pertumbuhan menimbulkan
efeknya mendorong pertumbuhan
secara tidak langsung dengan
merangsang somatomedin.
Efek mendorong pertumbuhan hormon
pertumbuhan (peningkatan pembelahan sel,
peningkatan sintesis protein, dan
pertumbuhan tulang) tidak dilakukan secara
langsung oleh pengaruhnya pada sel sasaran.
Efek-efek ini ditimbulkan secara tidak
langsung oleh mediator peptida yang dikenal
49
sebagai smoatomedin, yang sintesisnya
diinduksi oleh hormon pertumbuhan. Peptida-
peptida ini juga dikenal sebagai insulin-like
growth factors (IGF; faktor pertumbuhan mirip
insulin) karena secara struktural dan
fungsional mirip dengan insulin. Sampai saat
ini berhasil diidentifikasi dua somatomedin –
IGF I dan IGF II.

50
Sekresi hormon pertumbuhan diatur
oleh dua hormon hipofisiotropik.
Dua hormon pengatur antagonistik dari
hipotalamus terlibat dalam kontrol sekresi
hormon pertumbuhan : growth hormone
releasing hormone (GHRH), yang bersifat
stimulatorik, dan growth hormone inhibiting
hormone (GHIH), yang inhibitorik.

51
Sekresi hormon pertumbuhan yang
abnormal menyebabkan gangguan
pola pertumbuhan.
Efek pada pola pertumbuhan jauh lebih
menonjol daripada konsekuensi-konsekuensi
metabolik.

52
Defisiensi Hormon Pertumbuhan
Defisiensi hormon pertumbuhan dapat
disebabkan oleh defek hipofisis (tidak adanya
hormon pertumbuhan) atau sekunder dari
disfungsi hipotalamus (tidak adanya GHRH).
Hiposekresi hormon pertumbuhan pada anak-
anak menimbulkan cebol (dwarfism).
Gambaran utamanya adalah tubuh yang
pendek akibat retardasi pertumbuhan tulang.
Pertumbuhan mungkin terhalang karena
jaringan tidak berespons secara normal
53
terhadap hormon pertumbuhan. Cebol Laron
(Laron dwarfism) adalah salah satu contoh
keadaan ini.

54
Kelebihan Hormon Pertumbuhan
Hipersekresi hormon pertumbuhan paling
sering disebabkan oleh tumor sel-sel
penghasil hormon pertumbuhan di hipofisis
anterior. Gejala-gejala yang timbul
bergantung pada usia individu saat sekresi
abnormal tersebut dimulai. Apabila produksi
berlebihan hormon pertumbuhan berawal
pada masa kanak-kanak sebelum lempeng
epifisis menutup, manifestasi utama
gangguan adalah pertambahan tinggi yang
55
mencolok tanpa gangguan proporsi tubuh.
Keadaan ini dikenal sebagai gigantisme. Jika
hipersekresi hormon pertumbuhan terjadi
setelah masa remaja lewat saat lempeng
epifisis telah menutup, pertambahan tinggi
lebih lanjut tidak terjadi. Namun, di bawah
pengaruh hormon pertumbuhan yang
berlebihan tulang menjadi lebih tebal dan
jaringan lunak, terutama jaringan ikat dan
kulit, berpoliferasi. Pola pertumbuhan yang
tidak seimbang ini menimbulkan keadaan
56
cacat yang disebut akromegali (acro berarti
“ekstremitas”, megaly berarti “besar”).

57
Hormon-hormon lain selain hormon
pertumbuhan juga penting untuk
pertumbuhan yang normal.
Beberapa hormon lain di luar hormon
pertumbuhan juga berperan menurut caranya
yang khusus bagi pertumbuhan keseluruhan.
Hormon tiroid esensial untuk pertumbuhan
tetapi ia sendiri tidak secara langsung
bertanggung jawab menimbulkan efek
hormon pertumbuhan. Hormon ini berperan
permisif dalam mendorong pertumbuhan
tulang; efek hormon pertumbuhan akan
58
maksimum hanya apabila terdapat hormon
tiroid dalam jumlah adekuat.
Insulin diperkirakan merupakan suatu faktor
pendorong pertumbuhan yang penting.
Androgen, yang diperkirakan berperan
penting dalam lonjakan pertumbuhan
pubertas, merupakan stimulan kuat bagi
sintesis protein di banyak organ.
Estrogen, seperti androgen, pada akhirnya
menghentikan pertumbuhan linear dengan
merangsang perubahan lempeng epifisis
menjadi tulang.
59
Kontrol Pertumbuhan oleh Sistem
Endokrin
Hormon pertumbuhan mendorong
pertumbuhan dengan secara tidak langsung
merangsang pembentukan somatomedin oleh
hati. Somatomedin bekerja secara langsung
pada jaringan lunak dan tulang untuk
menyebabkan terjadinya pertumbuhan. Jalur
hormon pertumbuhan/somatomedin
menyebabkan pertumbuhan dengan
merangsang pembentukan protein,
60
pembelahan sel, serta pemanjangan dan
penebalan tulang. Hormon pertumbuhan
secara langsung juga menimbulkan efek-efek
metabolik yang tidak berkaitan dengan
pertumbuhan di hati, jaringan lemak, dan otot,
misalnya konservasi karbohidrat dan
mobilisasi simpanan lemak.
Sekresi hormon pertumbuhan oleh hipofisis
anterior diatur melalui mekanisme umpan-
balik negatif oleh dua hormon hipotalamus,
growth hormone-releasing hormone dan
61
growth hormone-inhibiting hormone. Kadar
hormon pertumbuhan tidak berkaitan erat
dengan periode pertumbuhan cepat. Sinyal-
sinyal utama yang meningkatkan sekresi
hormon pertumbuhan lebih berkaitan dengan
kebutuhan metabolisme dibandingkan dengan
pertumbuhan, yaitu tidur lelap, stres,
olahraga, dan kadar glukosa darah yang
rendah.

62

Anda mungkin juga menyukai