Anda di halaman 1dari 44

NILAI DAN BUDAYA

 Syamsul Firdaus, SKp, M.Kes


 Suatu hari Badrun bertengkar dengan isterinya
masing2 tidak mau mengalah.
Badrun bekerja hingga larut malam dan besoknya
ia harus bangun subuh untuk dinas ke Jakarta naik
kereta jam 05.00 pagi, semula ia ingin minta tolong
isterinya untuk membangunkannya ketika subuh,
namun gengsi ia hanya memilih menulis disecarik
kertas
“ Bu, tolong bangunkan saya jam 03.30, karena harus
ke Jakarta naik KA jam 05.00!” Lalu ia taruh surat
di atas meja rias isterinya. Alarm Handphone
berbunyi jam 03.00 namun Badrun tidak
mendengarnya.

 Keesokan harinya apa yang terjadi antara Badrun


dan Isterinya ?
profesional perawat RSU Ulin Okt 2011 2
 Pak, Bangun !! Sudah pukul 03.00, tuh
handphone-nya bunyi dari tadi !

HATI YANG MENYAPA



 KOMUNIKASI Merupakan kata kunci dan
tindakan penting dalam membentuk,
memelihara, dan meningkatkan kualitas
hubungan antar manusia

profesional perawat RSU Ulin Okt 2011 3


Keragaman
suatu kondisi dalam masyarakat dimana
terdapat perbedaaan dalam berbagai
bidang ;
 suku bangsa,
 ras,
agama,
ideologi,
budaya (masyarakat yang majemuk).
Keragaman berasal dari kata ragam
 berdasarkan kata ragam berarti :
 1. sikap, tingkah laku, cara
 2. macam, jenis
 3. musik, lagu, langgam
 4. warna, corak
 5. laras (tata bahasa)
 Ada tiga macam istilah yang digunakan
untk menggambarkan masyarakat yang
majemuk
menghindari dampak buruk
 Semangat religius
 Semangat nasionalisme
 Semangat pluralism
 Semangat humanism,
 dialog antar- umat beragama, dan
membangun suatu pola komunikasi untuk
interaksi maupun konfigurasi hubungan
antar agama, media massa, dan
harmonisasi dunia.
Perubahan sosial-budaya F.Luar
Faktor dari luar:
(a) akulturasi yaitu meleburnya suatu
kebudayaan asing ke dalam kebudayaan
sendiri tetapi tidak menyebabkan hilangnya
kepribadian
(b) difusi yaitu penyebaran unsur kebudayaan
dari satu tempat ke tempat lain
(c) penetrasi yaitu masuknya unsur kebudayaan
asing secara paksa sehingga merusak
kebudayaan sendiri
(d) invasi yaitu masuknya unsur kebudayaan
asing melalui masa peperangan/penjajahan;
(e) asimilasi yaitu proses penyesuaian
seseorang yang asing dengan kebudayaan
setempat;
(f) hibridisasi yaitu perubahan kebudayaan yang
disebabkan oleh perkawinan campuran
antara orang asing dengan penduduk
setempat;
(g) milenarisasi merupakan salah satu bentuk
kebangkitan yang mengangkat golongan
bawah yang tertindas.
Perubahan sosial-budaya F. Dalam
 Menyebabkan perubahan itu terjadi yaitu sistem
pendidikan yang maju yang terdiri dari
 Inovasi (pembauran unsur teknologi dan ekonomi
dari kebudayaan),
 Discovery (penemuan unsur kebudayaan yang
baru),
 Invention (perolehan hal baru yang dilakukan
melalui usaha yang sungguh-sungguh), dan
 Enkulturasi (suatu proses manusia mempelajari
dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya
dengan sistem norma yang tumbuh di dalam
masyarakat).
PRINSIP DASAR YANG HARUS
DIBANGUN :
 Membangun tanpa perbedaan,
 Kebersamaan dalam perbedaan,
 Hidup tanpa kekerasan,
 Hidup toleran,
 Tidak mengukur keyakinan orang lain dengan keyakinan
diri sendiri,
 Tidak mudah tersinggung,
 Mudah menata hati dan pikiran,
 Hidup harmonis berdampingan satu sama lain secara
damai.
The Jehovah’s witness
 The Jehovah’s witness yang terjadi di Kanada
pada tahun1990. Suatu kecelakaan mobil telah
menyebabkan salah seorang pemeluk sekte
Jehovah’s Witnessb mengalami luka dan
perdarahan berat. Sekte agama ini melarang
anggotanya untuk mendapatkan transfusi darah,
karena dianggap mengurangi nilai kemurnian
darah para pemeluknya. Disamping itu ada
ketakutan dari penganut sekte ini darah yang
dimasukan ketubuh mereka adalah orang berdosa

kebutuhan spritual 11
 Keterangan untuk tidak mendapatkan transfusi
ini secara tegas tercantum dalam ID card
(KTP) setiap anggota sekte. Sehingga para
dokter & Perawat mengetahui status agama &
kepercayaan pasien
 Namun kondisi pasien terus memburuk maka
perawat & dokter memutuskan memilih
transfusi untuk menyelematkan pasien.
Tindakan tersebut berhasil

kebutuhan spritual 12
 Setelah sembuh pasien mengajukan gugatan
kepengadilan dengan tuduhan penodaan
terhadap agama dan kepercayaan yang
dianutnya, pengadilan mempersalahkan dokter
dan perawat dengan mempertimbangkan ;
pasien berhak atas tubuhnya sendiri,
sedangkan dokter dan perawat tidak berhak
melakukan intervensi medik tanpa
mempertimbangkan agama dan kepercayaan
yang dianut pasien meskipun tindakan
tersebut digunakan untuk menyelamatkan
pasien

kebutuhan spritual 13
 Bunuh Diri

kebutuhan spritual 14
 Ice Juniar (24th) asal Palembang yang meloncat terjun
bebas dari lantai 5 pusat perbelanjaan Grand Indonesia
diduga karena penyakit kronis yang tak kunjung
sembuh menyebabkan ia putus asa,
 Reno F (22th) meloncat dari lantai 5 Senayan City
akhirnya meninggal dalam perjalanan ke RS. Minggu
kedua hari senin dibulan
 Desember merupakan hari naas bagi Yani Setiani
((23th) ia memilih terbang bebas untuk bunuh diri di
Apartemen Kelapa Gading , hanya gara-gara
dikecewakan sang pacar.
 sehari kemudian Lindasari (24 th) memilih untuk tidur
lama dengan melompat bebas tanpa matras dari lantai
23 dari Apartemen terengutnya nyawa yang
bersangkutan namun motifnya belum diketahui secara
jelas

kebutuhan spritual 15
 Di Indonesia belum ada data pasti tentang bunuh
diri, diperkirakan menembus angka 50.000
pertahun atau rata-rata sehari berkisar 1500
orang memutuskan memilih kematian yang lebih
cepat dari taqdir perhitungan umurnya.
 Di Jepang angka kematian bunuh diri mencapai
32.155 orang pertahun dan setengahnya adalah
pengangguran, konon Jepang negera tertinggi
kedua yang melakukan kamikaze bunuh diri
khususnya dilakukan para remaja,
 Sebuah situs di Tokyo menyatakan Kazunari Saito
(33) ditangkap polisi karena situsnya memuat jasa
untuk membantu siapa saja yang ingin bunuh diri
dan ia memasang tarif imbalan sekitar 200.000
yen (16,5 jt).
kebutuhan spritual 16
 Perasaan terisolasi akibat gagalnya hubungan
interpersonal yang bermakna sehingga muncul
rasa marah atau bermusuhan dalam bentuk
menghukum diri sendiri seperti yang dialami
Roh Moo Hyun presiden korea Selatan
periode 2003-2008 memilih terjun dari bukit
untuk merasakan cadasnya batu did aerah desa
Bongha gara-gara suap 6 juta dolar, ia berkilah
segalanya sulit bagi saya, karena tindakannya
membuat orang dekat disekitarnya menjadi
menderita.

kebutuhan spritual 17
 Bunuh diri tidak mengenal batas usia baik
pada usia lanjut, remaja, mahasiswa maupun
anak-anak sekalipun sangat mungkin
melakukannya seperti kasus seorang bocah
bernama Haryanto di Garut yang berusia 12
tahun memilih jalan menghentikan rongga
nafasnya menggunakan kabel telepon, hanya
gara-gara orang tuanya tidak sanggup
membayar biaya ketrampilan sebesar Rp.2500
disekolahnya

kebutuhan spritual 18
 Penelitian yang dilakukan Tisler’s (dalam Keliat
94) motivasi remaja melakukan percobaan
bunuh diri yaitu ( 51%) karena masalah dengan
orang tua, (30%) masalah dengan pacar, (3%)
berhubungan dengan masalah sekolah.

kebutuhan spritual 19
Kebutuhan spiritual
kebutuhan untuk mempertahankan atau
mengembalikan keyakinan dan memenuhi
kewajiban agama, serta kebutuhan untuk
mendapatkan maaf atau pengampunan,
mencintai, menjalin hubungan penuh rasa
percaya dengan Tuhan (Carson 1989
dalam Hamid, 2000:3).

kebutuhan spritual 20
 Kebutuhan spiritual adalah harmonisasi
dimensi kehidupan. Dimensi ini termasuk
menemukan arti, tujuan, menderita, dan
kematian; kebutuhan akan harapan dan
keyakinan hidup, dan kebutuhan akan
keyakinan pada diri sendiri, dan Tuhan

kebutuhan spritual 21
 Ketika kondisi fisik terganggu ada
kemungkinan seseorang mengalami
perubahan emosi. Pada kondisi tersebut,
komponen spiritual seseorang sangat penting
untuk mengatasi perubahan emosi tersebut.
Keimanan pada Tuhan diyakini akan
memudahkan seseorang untuk mengatasi
perubahan emosional selama sakit
(Lueckenotte, 1995 dalam Faizah, 2010).

kebutuhan spritual 22
asuhan keperawatan spiritual
 1. Intuitif, Interpersonal.
 2. Berpihak kepada kepentingan klien.
 3. Ekspresi spiritual klien, Perawat
 4. Kesadaran tertinggi perawat terhadap
realitas klien.
 5. Memenuhi kebutuhan spiritual klien dan
khas.
 6 Tidak dapat tergantikan oleh askep apa
pun

kebutuhan spritual 23
 Kesehatan spiritual adalah
Rasa keharmonisan saling kedekatan antara
diri dengan orang lain, alam, dan dengan
kehidupan yang tertinggi (Hungelmann et al,
1985 dalam Potter & Perry, 2005

kebutuhan spritual 24
Karakteristik Spiritualitas
 asuhan keperawatan dengan memperhatikan
kebutuhan spiritual penerima pelayanan
keperawatan, maka perawat mutlak perlu
memiliki kemampuan mengidentifikasi atau
mengenal karakteristik spiritualitas (Perry &
Potter, 2005:573)

kebutuhan spritual 25
1. Hubungan dengan diri sendiri
 Pengetahuan diri (siapa dirinya, apa yang dapat
dilakukannya).
 Sikap (percaya pada diri sendiri, percaya pada
kehidupan/masa depan, ketenangan pikiran,
harmoni/keselarasan dengan diri sendiri).
2. Hubungan dengan alam
 Mengetahui tentang tanaman, pohon,
margasatwa, iklim.
 Berkomunikasi dengan alam (bertanam, berjalan
kaki), mengabdikan dan melindungi alam.

kebutuhan spritual 26
3.Hubungan dengan orang lain
 Berbagi waktu, pengetahuan dan sumber
secara timbal balik.
 Mengasuh anak, orang tua dan orang sakit.
 Meyakini kehidupan dan kematian
(mengunjungi, melayat, dll).

kebutuhan spritual 27
4. Hubungan dengan Ketuhanan
 Kriteria paling umum yang dikaji perawat
untuk spiritualitas adalah kebiasaan ibadat dan
ritual keagamaan.
 Perawat meneliti apakah ritual atau ibadat
yang klien anut telah terganggu akibat
penyakit atau perawatan di rumah sakit. Suatu
ritual dapat memberikan klien struktur dan
dukungan selama masa sulit (Perry & Potter,
2005:573)

kebutuhan spritual 28
Menurut Hamid (2000) hubungan
dengan Ketuhanan
 Sembahyang/berdoa/meditasi.
 Sembah yang bagi orang Islam (Muslim)
disebut Sholat.
 Perlengkapan keagamaan.
 Bersatu dengan alam.

kebutuhan spritual 29
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Spiritualitas
1. Pertimbangan Tahap Perkembangan
 Berdasarkan hasil penelitian terhadap anak-
anak dengan empat agama yang berbeda
ditemukan bahwa mereka mempunyai persepsi
tentang Tuhan dan bentuk sembahyang yang
berbeda menurut usia, seks, agama dan
kepribadian anak.

kebutuhan spritual 30
Tema utama yang diuraikan oleh semua anak
tentang Tuhan, mencakup:
 Gambaran tentang Tuhan yang bekerja melalui
kedekatan dengan manusia dan saling keterikatan
dengan kehidupan.
 Mempercayai bahwa Tuhan terlibat dalam
perubahan dan pertumbuhan diri serta
transformasi yang membuat dunia tetap segar,
penuh kehidupan dan berarti.
 Meyakini Tuhan mempunyai kekuatan dan
selanjutnya merasa takut menghadapi kekuasaan
Tuhan.
 Gambaran cahaya/sinar

kebutuhan spritual 31
 2. Keluarga
 Peran orang tua sangat menentukan dalam
perkembangan spiritualitas anak.
 Penting bukan apa yang diajarkan oleh orangtua
kepada anaknya tentang Tuhan, tetapi apa yang
anak pelajari mengenai Tuhan, kehidupan dan diri
sendiri dari perilaku orangtua mereka.
 Keluarga merupakan lingkungan terdekat dan
pengalaman pertama anak dalam
mempersepsikan kehidupan di dunia, maka
pandangan anak pada umumnya diwarnai oleh
pengalaman mereka dalam berhubungan
dengan orangtua dan saudaranya.

kebutuhan spritual 32
3. Latar Belakang Etnik dan Budaya
 Sikap, keyakinan dan nilai dipengaruhi oleh latar
belakang etnik dan sosial budaya.
 Pada umumnya seseorang akan mengikuti tradisi
agama dan spiritual keluarga. Anak belajar
pentingnya menjalankan kegiatan agama, termasuk
nilai moral dari hubungan keluarga dan peran
serta dalam berbagai bentuk kegiatan keagamaan.
 Perlu diperhatikan apapun tradisi agama atau
sistem kepercayaan yang dianut individu, tetap
saja pengalaman spiritual unik bagi tiap individu.

kebutuhan spritual 33
4. Pengalaman Hidup Sebelumnya
 Pengalaman hidup baik yang positif maupun
pengalaman negatif dapat mempengaruhi
spiritualitas seseorang.

contoh, jika dua orang wanita yang percaya


bahwa Tuhan mencintai umatnya, kehilangan anak
mereka karena kecelakaan, salah satu dari mereka
akan bereaksi dengan mempertanyakan
keberadaan Tuhan dan tidak mau sembah yang lagi.
wanita yang lain bahkan sebaliknya terus berdoa
dan meminta Tuhan membantunya untuk mengerti
dan menerima kehilangan anaknya.

kebutuhan spritual 34
 pengalaman hidup seperti, pernikahan,
pelantikan kelulusan, kenaikan pangkat atau
jabatan dapat menimbulkan perasaan
bersyukur kepada Tuhan, namun ada juga yang
merasa tidak perlu mensyukurinya.

kebutuhan spritual 35
5. Krisis dan Perubahan
 Krisis dan perubahan dapat menguatkan
kedalaman spiritual seseorang (Toth, 1992 dan
Craven & Hirnle (1996).
 Krisis sering dialami ketika seseorang
menghadapi penyakit, penderitaan, proses
penuaan, kehilangan, dan bahkan kematian,
khususnya pada klien dengan penyakit terminal
atau dengan prognosis yang buruk.
 Perubahan dalam kehidupan dan krisis yang
dihadapi tersebut merupakan pengalaman
spiritual selain juga pengalaman yang bersifat
fisikal dan emosional.
kebutuhan spritual 36
 Krisis bisa berhubungan dengan perubahan
patofisilogi, terapi pengobatan yang
diperlukan, atau situasi yang mempengaruhi
seseorang.
 Diagnosis penyakit atau penyakit terminal
pada umumnya akan menimbulkan pertanyaan
tentang sistem kepercayaan seseorang.
 Apabila klien dihadapkan pada kematian, maka
keyakinan spiritual dan keinginan untuk
sembahyang/berdoa lebih tinggi dibandingkan
pada pasien yang berpenyakit tidak terminal.
kebutuhan spritual 37
6. Terpisah dari Ikatan Spiritual
 Menderita sakit terutama yang bersifat
akut, sering kali membuat individu merasa
terisolasi dan kehilangan kebebasan
pribadi dan sistem dukungan sosial (social
support system).
 Klien yang dirawat merasa terisolasi
dalam ruangan yang asing baginya dan
merasa tidak aman. Terpisahnya klien dari
ikatan spiritual berisiko terjadinya
perubahan fungsi spiritualnya.
kebutuhan spritual 38
7. Isu Moral Terkait dengan Terapi
 Pada kebanyakan agama, proses penyembuhan
dianggap sebagai cara Tuhan untuk menunjukkan
kebesaran-Nya, walaupun ada juga agama yang
menolak intervensi pengobatan.
 Prosedur medik seringkali dapat dipengaruhi
oleh pengajaran agama, misalnya sirkumsisi,
transplantasi organ, pencegahan kehamilan,
sterilisasi. Konflik antara jenis terapi dengan
keyakinan agama sering dialami oleh klien dan
tenaga kesehatan.

kebutuhan spritual 39
Faktor-Faktor Penyebab Ketidakmampuan
Klien Mempraktikkan Ritual Spiritual
Carpenito (2009) l yaitu:
1.Batasan yang ditetapkan oleh lingkungan
rumah sakit.
2.Berbagai batasan akibat proses penyakit atau
program pengobatan (misalnya tidak dapat
berlutut akibat terpasang traksi).
3.Perasaan takut merepotkan atau menentang
staf medis dan keperawatan karena
permohonannya untuk menjalani ritual
spiritual.
kebutuhan spritual 40
4. Perasaan malu terhadap keyakinan spiritual
(umumnya ditemui di kalangan remaja).
5. Terpisah dari religius, kitab suci, atau
lingkungan spiritual yang bermakna.
6. Minimnya sarana transportasi menuju tempat
atau layanan spiritual.
7. Tidak tersedianya pemimpin spiritual karena
kondisi darurat dan minimnya waktu yang
tersedia.

kebutuhan spritual 41
Penatalaksanaan Keperawatan
Hamid (2000) merumuskan prinsip-prinsip
asuhan keperawatan spiritual sebagai berikut:
1.Periksa keyakinan spiritual pribadi perawat.
2.Fokuskan perhatian pada persepsi klien
terhadap kebutuhan spiritualnya.
3.Jangan mengasumsi klien tidak mempunyai
kebutuhan spiritual
4. Mengetahui pesan non-verbal tentang
kebutuhan spiritual klien.
5. Berespon secara singkat, spesifik, dan faktual.

kebutuhan spritual 42
6.Mendengarkan secara aktif dan menunjukkan
empati yang berarti menghayati masalah klien.
7.Menerapkan teknik komunikasi terapeutik
dengan teknik mendukung, menerima,
bertanya, memberi informasi, refleksi, menggali
perasaan dan kekuatan yang dimiliki klien.
8. Meningkatkan kesadaran dengan kepekaan
pada ucapan atau pesan verbal klien
9. Bersikap empati yang berarti memahami dan
mengalami perasaan klien.

kebutuhan spritual 43
7. Memahami masalah klien tanpa menghukum
walaupun tidak berarti menyetujui klien.
8. Menentukan arti dari situasi klien, bagaimana
klien berespons terhadap penyakit?
9. Apakah klien menganggap penyakit yang
dideritanya merupakan hukuman, cobaan atau
anugerah dari Tuhan?
10. Membantu memfasilitasi klien agar dapat
memenuhi kewajiban agama.
11. Memberitahu pelayanan spiritual yang
tersedia di rumah sakit.

kebutuhan spritual 44

Anda mungkin juga menyukai