Anda di halaman 1dari 12

Sri Maryana

Fitri Annisah
Putri Justicarici N
 Sepsis didefinisikan sebagai disfungsi
organ yang mengancam jiwa yang
disebabkan oleh kelainan regulasi respon
host terhadap infeksi.
Derajat Sepsis lama dikategorikan sebagai berikut.
 Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS), Respon
tubuh terhadap inflamasi sistemik mencakup 2 atau lebih
keadaan sebagai berikut:
 Hyperthermia/hypothermia (>38,3°C; <35,6°C)
 Takipnea (resp >20/menit)
 Tachycardia (nadi >100/menit)
 Leukositosis >12.000/mm atau Leukopenia <4.000/mm
 Sepsis: Keadaan klinis berkaitan dengan infeksi dengan
manifestasi SIRS.
 Sepsis Berat: Sepsis yang disertai dengan disfungsi organ,
hipoperfusi atau hipotensi termasuk asidosis laktat,
oliguria, dan penurunan kesadaran.
 Syok septik
 Sepsis dengan hipotensi meskipun telah diberikan resusitasi cairan
secara adekuat atau memerlukan vasopressor untuk
mempertahankan tekanan darah dan perfusi organ.

9/16/2019 3
Epidemiologi
Sepsis merupakan penyebab utama
kematian di ICU dan saat ini insidensinya terus
meningkat di negara maju. Di Amerika Serikat,
insidensi sepsis berat diestimasi mencapai 300
kasus per 100.000 populasi. Seperempat dari total
pasien yang mengalami sepsis berat akan
meninggal selama perawatan. Sedangkan syok
septik dihubungkan dengan angka kematian
yang tinggi, mencapai 50%.

9/16/2019 4
ETIOLOGI

 Bakteri Gram Negatif


◦ Pseudomonas aeruginosa, Klebsiella,
Enterobacter, E. Colli, Proteus, Neisseria
terpacu mengeluarkan mediator inflamasi 
LPS atau endotoksin glikoprotein kompleks
merupakan kompleks utama membran terluar
dari bakteri gram negatif.

 Bakteri Gram Positif


◦ Staphyllococcus aureus, Streptococcus,
Pneumococcus

 Infeksi jamur dan virus


◦ Candida Albicans

9/16/2019 5
9/16/2019 6
9/16/2019 7
Sko
Sistem r 0 1 2 3 4
Pernapasan
PaO2/FiO2 mmHg (kPa) ≥400 (53.3) <400 (53.3) <300 (40) <200 (26.7) <100 (13.3)
dengan suport dengan
pernapasan suport
pernapasan
Koagulasi
Platelet, 10x3 /µL ≥150 <150 <100 <50 <20
Hati
Bilirubin, mg/dL (µmol/L) <1.2 (20) 1.2-1.9 20-5.9 (33-101) 6.0-11.9 >12.0(204)
(102-204)
Kardiovaskular MAP ≥70mmHg MAP <70 Dopamine <5 Dopamine Dopamine
atau <5.1-15 atau >15 atau
dobutamin epinefrin ≤0.1 epinefrin
atau ≥0.1 atau
norepinefrin norepinefrin
≤0.1 >0.1
Sistem Saraf Pusat
Glasgow Coma Scale 15 13-14 6-9 <6
10-12
Ginjal
Kreatinin, mg/dL (µmol/L) 1.2 (110) 1.2-1.9 >5.0 (440)
2.0-3.4 (171-299) 3.5-4.9
(110-170)
(300-440)
Keluaran Urin, mL/d <200
<500
Singkatan: FiO2, fraksi inspirasi oksigen; bDosis katekolamin
diberikan c Range Glasgow ComaScale

MAP, mean arterial pressure; µg/kg/min selama 1 jam 3-15; skor yang lebih besar
PaO2, partial pressure of oxygen mengindikasikan fungsi
neurologis yang lebih baik

9/16/2019 8
Terapi yang diarahkan oleh tujuan secara dini (Early
goal directed therapy)
Early goal directed therapy berfokus pada optimalisasi
pengiriman oksigen jaringan yang diukur dengan saturasi
oksigen vena, pH, atau kadar laktat arteri. Pendekatan ini
telah menunjukkan peningkatan kelangsungan hidup
dibandingkan dengan resusitasi cairan dan pemeliharaan
tekanan darah yang standar. Tujuan fisiologis selama 6
jam pertama resusitasi sebagai berikut:
 Tekanan vena sentral (CVP) 8-12mmHg
 Tekanan arterial rata-rata (MAP) ≥65mmHg
 Saturasi oksigen vena sentral (SavO2) ≥70%
 Urine output ≥0,5ml/kg/jam.

9/16/2019 9
Tiga kategori untuk memperbaiki hemodinamik pada sepsis
 Terapi cairan
Karena syok septik disertai demam, vasodilatasi, dan diffuse
capillary leakage, preload menjadi inadekuat sehingga terapi
cairan merupakn tindakan utama.
 Terapi vasopressor
Bila cairan tidak dapat mengatasi cardiac output (arterial
pressure dan organ perfusion adekuat). Vasopressor potensial:
nor epinephrine, dopamine, epinephrine, phenylephrine.
 Terapi inotropik
Bila resusitasi cairan adekuat, kebanyakan pasien syok septik
mengalami hiperdinamik, tetapi kontraktilitas miokardium
yang dinilai dari ejection fraction mengalami gangguan.
Kebanyakan pasien mengalami penurunan cardiac output,
sehingga diperlukan inotropic: dobutamine, dopamine, dan
epinephrine.

9/16/2019 10
Terapi Antibiotik
 Terapi antibiotik intravena sebaiknya dimulai
dalam jam pertama sejak diketahui sepsis berat,
setelah kultur diambil. Terapi inisial berupa satu
atau lebih obat yang memiliki aktivitas melawan
patogen bakteri atau jamur dan dapat penetrasi ke
tempat yang diduga sumber sepsis.
 Pemberian antimikrobial dinilai kembali setelah
48-72 jam berdasarkan data mikrobiologi dan
klinis. Sekali patogen penyebab teridentifikasi,
tidak ada bukti bahwa terapi kombinasi lebih baik
daripada monoterapi.

9/16/2019 11
9/16/2019 12

Anda mungkin juga menyukai