Anda di halaman 1dari 13

Efficacy of acid suppression M U H A M M A D I R S Y I FA A Z M I

therapy ingastroesophageal (2014730062)

reflux disease-related chronic


PEMBIMBING:

D R . F R I TA O K T I N A W I J AYA , S P.T H T- K L

laryngitis
Pendahuluan
Dalam 2 decade terakhir laryngitis akibat GERD menjadi kelainan yang sering pada THT.
Proporsi kasus sampai 10% pada seluruh klinik otolaryngology di Amerika.
Diketahui supresi asam lambung memperbaiki keluhan esophagus atas, reflux gastroesofageal,
dan laringeal seperti suara serak dan batuk kronis. Tetapi terapi ini belum diketahui secara
definitive pada pasien Laringitis kronis terkait GERD.
Peneliti melakukan meta-analisis untuk mengetahui estimasi efikasi dari pengobatan supresi
asam lambung (termasuk pembedahan) pada Laringitis kronik terkait GERD
Metode
Peneliti melakukan pencarian litelatur pada PubMed, Web of Knowledge, dan Embase dengan tahun publikasi sampai
2016 berdasarkan PRISMA, dengan kata kunci yang berkaitan dengan tema.
Data didapatkan dari artikel dengan mencantumkan : nama peneliti, tahun publikasi, negara penelitian, metode diagnosis
GERD dan metode terapi supresi asam lambung.
Kriteria inklusi :
Laringitis terkait GERD ; Suara serak, sensasi globus, excessive phelgm, riwayat bersih tengorokan, batuk kronis.
GERD seperti hasil laringoskopi ditemukan eritema, edema, pakidermia, granuloma, ulserasi.
Usia diatas 18 tahun dengan suspek Kronik Laringitis terkait GERD.

Kriteria Ekslusi : Case reports, review report, dan penelitian tidak dalam Bahasa inggris; hasil penelitian dari satu sumber
yang sama, penelitian kohort, dan penelitian dengan hewan.
Analisa Statistik
Effect size (ES) yaitu OOR (%) dan 95% Confidence Interval di nilai dari setiap artikel.
Evaluasi dari presentasi gabungan didapatkan dari metode Laid dan DerSimonian.
Peneliti melakukan pengujian efek dengan heterogenitas dengan hasil yang signifikan yaitu
statistic ( >50%) or Q statistic (P<0.10).
Evaluasi dari bias publikasi di nilai dengan Begg linear regression dan Egger regression test.
Hasil
Pembahasan
Penelitian ini adalah studi meta-analisis pertama tentang efikasi dari terapi supresi asam
lambung pada Laringitis kronik terkait GERD.
Diketahui terapi untuk Laringitis Kronik terkait GERD adalah double-dose PPI selama 8-12
minggu, tetapi pada studi dengan placebo disimpulkan bahwa terapi PPI tidak lebih baik dari
placebo untuk mengatasi gejala Laringitis Kronik terkait GERD.
Menurut penelitian ini dikarenakan beberapa hal:
1. Diagnosis dengan pH untuk GERD.
2. Efek dari PPI
3. Gejala Laringeal
Banyak pemahaman bahwa terapi bedah itu lebih baik pada pasien dengan gejala reflux. Pasien
dengan gejala reflux dan gejala tenggorokan mempunyai hasil yang baik dengan fundoplikasi;
hasil ini mirip dengan pasien dengan gejala reflux tetapi tanpa gejala tenggorokan.
Hasil ini sesuai dengan penelitian Farrell et al, So et al, dan hasil penelitian yang menunjukan
bahwa terapi pembedahan lebih baik meringankan keluhan pada pasien dengan gejala reflux
dibandingkan dengan gejala atipikal tenggorokan.
Terapi pembedahan pada penelitian ini juga menunjukan ORR lebih baik dibandingkan dengan
pemberian obat (80% vs 64%)
Kekurangan penelitian
1. Heterogenitas yang tinggi
2. Perbedaan hasil dikarenakan bias publikasi
3. Komparasi ORR yang sulit
4. Bahasa
Kesimpulan
Meta-analisis ini menunjukkan bahwa keseluruhan 1 tingkat terapi supresi (termasuk terapi obat
dan terapi pembedahan) pada Laringitis terkait GERD adalah 66%.
Ditemukan peningkatan efek pada hasil gabungan pada pasien dengan terapi pembedahan
(ORR: 80%) relative dibandingkan pada pasien dengan terapi terapeutik (ORR: 64%); selebihnya,
respon terapi dengan supresi asam lebih baik pada terapi jangka panjang (ORR: 70% vs 57%).

Anda mungkin juga menyukai