Moderator
Dr. H. Nuswil Bernolian, SpOG(K), MARS
Riwayat Reproduksi
• Menarche usia 14 tahun, teratur, siklus 28 hari, lamanya 5-7 hari,
• HPHT : Lupa
Riwayat kehamilan/melahirkan
• 2019, perempuan, aterm, spontan, 3200g, bidan, sehat
Prognosis
• Dubia
TataLaksana
• Observasi tanda-tanda vital, kontraksi, perdarahan
• IVFD RL gtt/min
• Hekting laserasi
• Transfusi s/d HB 10gr/dL
• Laboratorium
• Resusitasi cairan (pasang 2 line, RL + 10iu oksitosin xx
gtt/min, Nacl xxx gtt/min lanjut gelafusin gtt 40x/min
• Kateter urine, urine inisial 400cc
OBGIN S > Selesai penjahitan dan resusitasi
Tanggal 13/7/2019 O > Sens CM
Pukul 08:30 WIB KU lemah
TD 100/70 mmHg N 110x/min
RR 24x/min Temp 36.5 C
UO 700cc
PL – FUT 2 jari bawah processus xyphoideus, kontraksi
baik, perdarahan aktif (-), luka hecting tenang
A > P1A0 Post partum spontan 3 jam (diluar) dengan syok
hemoragik (perbaikan) + HPP dini ec laserasi jalan lahir
+ anemia berat
P > Observasi TTV, kontraksi, perdarahan
IVFD RL + oksitosin 20IU gtt xxx/min
Ceftriaxone 1g/12 jam IV
Transfusi prc target Hb ≥ 10g/dL
Kateter menetap, catat input dan output
OBGIN S > Keluar hasil laboratorium
Tanggal 13/7/2019 O > Sens CM
Pukul 11:00 WIB KU lemah
TD 130/80 mmHg N 120x/min
RR 22x/min Temp 36.8 C
A > P1A0 Post partum spontan 3 jam (diluar) dengan syok
hemoragik (perbaikan) + HPP dini ec laserasi jalan lahir
+ Anemia Berat + Hiperglikemia relatif + Hipokalsemia
+ Hipertensi Gestasional
P > Observasi TTV, kontraksi, perdarahan
Tatalaksana sesuai instruksi medis farmakologis
Assesment PDL
• Syok hemoragik
• Pendarahan post partum karena laserasi jalan
lahir
• Preeklampsia berat
• Sindrom HELLP parsial
Syok
• Syok adalah kondisi kegagalan sirkulasi yang mengancam nyawa. Efek dari
syok pada awalnya reversible, tetapi dengan cepat menjadi ireversibel,
menghasilkan kegagalan multiorgan dan kematian
• Terbagi menjadi:
1. Syok hipovolemik
2. Syok distributif
3. Syok kardiogenik
4. Syok obstruktif
• Pada pasien ini datang dengan tekanan darah 80/60mmHg, nadi 124
x/menit dan pernapasan 24 x/menit dari gejala tersebut dengan keluhan
utama perdarahan pervaginam
Perdarahan Post Partum
Perdarahan massif Perdarahan pasca persalinan yang melebihi 500 ml setelah bayi lahir
• Implantasi plasenta
• Robekan jalan lahir dan jaringan sekitarnya
Inspekulo
• OUE terbuka, fluor (-), fluksus (+), darah tidak aktif, tampak luka terbuka pada dinding
lateral kiri vagina dengan ukuran panjang 7cm dan kedalaman 2 cm, perdarahan aktif
Preeklampsia
National Institutes of Health (NIH)
• Hipertensi kronis
• Hipertensi gestasional
• Preeklampsia-eklampsia
• Preeklampsia berat
– Sistolik ≥ 160 mmHg atau diastolik ≥ 110 mmHg pada dua kali pengukuran
– Proteinuria ≥ 5 gram dalam urin 24 jam atau ≥ +3 pada dua kali
pengukuran urin
– Oligouria dimana urin < 500 ml dalam waktu 24 jam
– Gangguan serebral atau visus
– Edema paru atau sianosis
– Gangguan fungsi hati
– Trombositopenia
– Pertumbuhan janin terhambat
Sindrom HELLP
Klasifikasi sindroma HELLP
• Klasifikasi Missisippi
– Kelas I : Trombosit ≤ 50.000/ml, LDH ≥ 600 U/L, AST dan/atau ALT ≥ 40 U/L
– Kelas II: Trombosit 50.000/ml - ≤ 100.000/ml, LDH ≥ 600 U/L, AST dan/atau
ALT ≥ 40 U/L
– Kelas III: Trombosit > 100.000/ml - ≤ 150.000/ml, LDH ≥ 600 U/L, AST
dan/atau ALT ≥ 40 U/L
• Klasifikasi Tennese
– Klasifikasi lengkap : Trombosit < 100.000/ml, serum LDH ≥ 600 U/L, AST ≥ 70
U/L
– Klasifikasi tidak lengkap : bila ditemukan hanya satu atau dua tanda-tanda di
atas.
Berdasarkan diagnosis pada pasien ini
apakah penyebabnya?
Syok
• Hipoksia seluler akibat berkurangnya perfusi jaringan dan/atau
peningkatan konsumsi oksigen
• Disfungsi sel pompa ion membran, edema intraseluler,
kebocoran isi intraseluler ke dalam ruang ekstraseluler, dan
regulasi pH intraseluler yang tidak adekuat
• Asidosis dan disfungsi endotel
• Syok hipovolemik disebabkan oleh berkurangnya volume
intravaskular
• Terbagi menjadi dua kategori: hemoragik dan non-hemoragik
• Berkurangnya volume intravaskular akibat kehilangan cairan
selain darah juga dapat menyebabkan syok
Perdarahan Post Partum
• Tone
• Sisa produk / plasenta
• Trauma
• Gangguan koagulasi
Preeklampsia
• Invasi trofoblast yang abnormal ke pembuluh
darah uterus
• Terapi Cairan
• Obat anti kejang Magnesium sulfat (MgSO4)
– Loading dose: initial dose 4 gram MgSO4 intravena selama 15 menit
– Maintenance dose 1 gram/jam atau diberikan 4 atau 5 gram IM
• Obat antihipertensi.
– Nifedipine 10-20 mg per oral, diulangi setelah 30 menit,
maksimum 120 mg dalam 24 jam
– Hidralazin injeksi
– Labetolol injeksi
• Diuretika
• Kortikosteroid
Sindrom HELLP
• Tes fungsi hati dan jumlah trombosit harus dilakukan pada semua wanita
preeklampsia
• Penanganan terbaik adalah dirawat di rumah sakit dengan fasilitas
perawatan intensif
• Profilaksis terhadap kejang Magnesium sulfat (MgSO4)
• Kontrol hipertensi
• Stabilisasi kondisi ibu
• Terapi kortikosteroid
– Deksametason intravena 10-12 mg setiap 12 jam
– Betametason intramuskular 10-12 mg setiap 12 jam
• Pengganti faktor pembekuan dengan plasma beku dan faktor konsentrat,
dan transfusi trombosit untuk jumlah trombosit di bawah 50.000/mm3
KESIMPULAN
• 4 masalah yang terjadi yaitu syok hemoragik,
pendarahan post partum karena laserasi jalan lahir,
preeklampsia dan sindrom HELLP parsial
• Pemberian oksigenisasi
• Pemulihan cepat dari perfusi dengan pemberian cepat
cairan intravena
• Pemberian antibiotik dini
• Obat antihipertensi metildopa 250mg setiap 8 jam
• Anti konvulsi MgSO4
• Dexametason 10mg/12 intravenous
Terima Kasih