Anda di halaman 1dari 38

TAHUN ke 4

Apa itu :
 Filariasis ?
 Kaki Gajah ?
 Elephantiasis ?
• Menjadi beban keluarga
• Mengganggu keharmonisan hubungan suami isteri
Kasus yang ditemukan di Bulungan
jenis Brugia malayi
NYAMUK PENULAR (VEKTOR)

 23 Spesies dari genus Anopheles, Culex, Mansonia,


Aedes, Armigeres

 Tersebar luas di seluruh Indonesia sesuai dengan


keadaan lingkungan habitatnya ( penampungan air, got,
sawah, rawa, hutan )
LINGKUNGAN PERINDUKAN VEKTOR
Tahap awal (akut)
 Demam berulang 1-2 kali atau lebih setiap bulan, dapat sembuh sendiri tanpa
diobati
 Timbul benjolan di lipat paha atau kulit
 Teraba adanya urat seperti tali yang berwarna merah dan terasa sakit, mulai
pangkal paha ke arah ujung kaki atau dari ketiak kearah ujung tangan

Banyak terjadi orang dengan anak cacing (mikrofilaria)


dalam tubuhnya tanpa menunjukkan gejala !!!
Tahap lanjut (kronis)
 Terjadi pembesaran pada kaki, tangan, kantong buah zakar,
payudara dan alat kelamin wanita

 Pembesaran awalnya hilang tapi lama kelamaan akan


menjadi cacat menetap yang tidak bisa disembuhkan
KASUS KRONIS FILARIASIS

Di Kaki Pada Anak Di Tangan

Di Kaki Di Payudara Di Skrotum


KASUS KRONIS
FILARIASIS
 Belum pernah ada laporan kasus kronis
filariasis dari puskesmas

 Rumor di masyarakat  dulu pernah


ditemukan/dilihat seseorang dengan ciri-ciri
seperti penderita kaki gajah di Desa Tanah
Kuning ,Teras Baru, Long Bang dan Pejalin)

 Survey Filariasis Akhir Thn 2013 di 2 Desa :


1. Desa Bumi Rahayu  3 sampel positif (mf Rate = 1%)
2. Desa Teras Baru  9 sampel positif (Mf Rate = 3%)

 Akhir tahun 2014 baru diketahui hasil SDJ


2013, tindak lanjut pengobatan massal tidak
teranggarkan pada Tahun 2015.
KASUS Positif FILARIASIS
di Bulungan :

1. Menurut Sex
Laki-laki (83 %)
Perempuan (17 %)
2. Menurut Gol. Umur
< 20 tahun = 17 %
21 – 50 thn = 58 %
> 50 tahun = 25 %
3. Jenis parasit
Brugia malayi (100%)
 Mengobati 12 sampel positif yang ditemukan pada 2 desa.

 PERMENKES RI No.94/2014 : Tentang


Penanggulangan Filariasis.
Apabila Mf Rate ≥ 1 % disalah satu atau lebih lokasi
survei (desa),maka kabupaten tersebut ditetapkan
sebagai Kabupaten Endemis Filariasis, yang harus
melaksanakan kegiatan Pemberian Obat Pencegahan
secara Massal (POPM) Filariasis.

Apabila Mf Rate < 1 % pada semua lokasi survei


(desa),maka kabupaten tersebut ditetapkan sebagai
Daerah Non Endemis Filariasis dan hanya
melaksanakan pengobatan selektif terhadap penderita
positif mikrofilaria.

POPM Filariasis dilaksanakan sekali setiap tahun paling


sedikit selama 5 tahun berturut-turut.

 Berdasarkan PMK No.94/2014 : Bulungan merupakan


Kabupaten Endemis Filariasis.

 Merencanakan POPM Filariasis Tahun 2016-2020.


Dua Pilar Eliminasi
Filariasis

1. Memutuskan mata rantai penularan


filariasis  Pemberian obat
Pencegahan Massal (POPM)
Filariasis di daerah endemis

2. Mencegah dan membatasi kecacatan


 penatalaksanaan kasus filariasis
 Pemberian Obat
Pencegahan Massal (POPM)
Filariasis setahun sekali
selama 5 tahun berturut-
turut  Memutuskan mata
rantai penularan filariasis

 Penatalaksanaan Kasus
Filariasis Mencegah dan
membatasi kecacatan
Albendazole 400 mg Diethylcarbamazine 100 mg
 Dosis : DEC 6 mg/kgBB, Albendazole 400 mg semua umur, sekali
pemberian
 Cara : diberikan sekali setahun selama minimal 5 tahun berturut-
turut
 Waktu : Oktober 2016 – Oktober 2020
 Perhitungan dosis obat berdasarkan umur :

UMUR DEC (100 mg) Abendazole (400 mg)


(Tahun) Tablet Tablet

2-5 1 1
6 – 14 2 1
> 14 3 1
CARA MINUM OBAT

 Minum obat sesudah makan, dan


sebelum tidur (beritahu pasien
kemungkinan reaksi obat yang
dapat terjadi).

 Obat diminum di depan


Pengawas / Kader
Manfaat Ganda POPM-Filariasis :
1. Mencegah FILARIASIS
2. Mencegah Kecacingan

CACING GELANG
( Ascaris lumbricoides )

CACING CAMBUK
KECACINGAN ( Tricuris trichiura )

CACING TAMBANG
( Ankylostoma duodenale )
( Necator americanus )
CONTOH KASUS KRONIS KAKI GAJAH
9/19/2019 26
ELEPHANTIASIS OF THE SCROTUM
(HYDROCOELE)
ELEPHANTIASIS OF THE LOWER
EXTREMITIES
ELEPHANTIASIS
OF THE UPPER
EXTREMITIES

ELEPHANTIASIS OF
THE BREAST
STADIUM II

Kab. Bondowoso Kab. Trenggalek


STADIUM III

Kab. Trenggalek Kab. Sumenep

Kab. Bondowoso
STADIUM IV

Kab. Banyuwangi
STADIUM V

Kab. Trenggalek Kab. Mojokerto

Kab. Probolinggo Kab. Blitar


STADIUM VI

Kab. Bojonegoro

Kab. Kediri Kab. Trenggalek


Kasus yang dilaporkan sebagai penderita filariasis

Kab. Jombang Kab. Bondowoso

Kab. Nganjuk Kab. Probolinggo


NO DESA TARGET CAPAIAN %

1 TANJUNG PALAS 1320 1441 109.17%


HULU
2 GUNUNG PUTIH 2990 2845 95.15%

3 KARANG ANYAR 1046 959 91.68%

4 TANJUNG PALAS 2516 2301 91.45%


TENGAH
5 TANJUNG PALAS 3102 3323 107.12%
HILIR
6 TERAS BARU 963 1027 106.65%

7 TERAS NAWANG 829 792 95.54%


TAHUN 2016 S/D 2018  MENCAPAI TARGET
HASIL KERJA KITA BERSAMA

KENDALA ??

1. KUNJUNGAN POSKO YANG RENDAH


2. SASARAN ADA YANG MENDAPAT OBAT DARI
LUAR PEKERJA DAN ANAK SEKOLAH TIDAK
TERDATA
3. TIDAK MAU EFEK SAMPING OBAT
4. TIDAK TAHU PELAKSANAAN KEGIATAN

SARAN :
……………………………………………………………
Mohon informasi ini dapat disampaikan ke yang
lainnya …

Terima Kasih …

Anda mungkin juga menyukai