Anda di halaman 1dari 24

 Dapar atau penyangga adalah senyawa-senyawa atau

campuran senyawa yang dapat meniadakan perubahan PH


terhadap penambahan sedikit asam atau basa.
 Dapar beraksi dengan mempertahankan PH larutan bila
ditambahkan asam atau basa.
 Kombinasi asam lemah dengan basa konjugasinya yaitu
garamnya, atau basa lemah dengan asam konjugasinya
bertindak sebagai dapar.
 Jika 1 mol 0.1 N larutan HCl ditambahkan ke 100 mL air
murni, PH air akan turun daru 7 menjadi 3. Jika asam kuat
ditambahkan ke 0.01 M larutan yang mengandung asam
asetat dan natrium asetat dalam jumlah yang sama, PH
larutan hanya berubah sekitar 0.09 satuan PH.
EFEK ION SEJENIS DAN PERSAMAAN DAPAR UNTUK
ASAM LEMAH DAN GARAMNYA

Sebagaicontohketikanatriumasetatditambahkankeasamasetat,
tetapandisosiasiasam:

𝐻3 𝑂+ [𝐴𝑐 − ]
𝐾𝑎 = = 1.75 𝑋 10−5
[𝐻𝐴𝐶 ]

Ion asetat yang diberikanolehgarammeningkatkan[𝐴𝑐 − ] di


pembilang. UntukmencapaihargaKa yang
konstanpada1.75 𝑋 10−5 , ion hidrogen 𝐻3 𝑂+ di
pembilangsegeraberkurang, diikutipeningkatan[𝐻𝐴𝐶 ].
DengandemikiantetapanKatidakberubah.
Akibatnyaionisasiasamasetatterhalangolehadanyapenambaha
n ion sejenis[𝐴𝑐 − ].
[𝐺𝑎𝑟𝑎𝑚]
 pH = pKa + log
[𝐴𝑠𝑎𝑚]

 Persamaandaparpentinguntukpenyediaanlarutandapa
rfarmasi,
hasiltersebutdikatakanbaikapabilalarutanberadadala
mtrayek pH 4 sampai 10.
 Kadangkala ingin diketahahui perbandingan garam
dengan asam yang diperlukan untuk menyiapkan
suatu dapar dengan pH tertentu.

 Contoh: Berapakah perbandingan molar


[garam]/[Asam] yang diperlukan untuk membuat
dapar asetat dengan pH=5? Nyatakan juga hasilnya
dalam mol % asam asetat. Bila diketahui pKa 4.6
[𝐵𝑎𝑠𝑎]
pH = pKw - pKb+ log
[𝐺𝑎𝑟𝑎𝑚]
 Penambahan garam-garam netral
 Pengenceran
Pengenceran yang positif menunjukan bahwa harga
PH akan naik akibat pengenceran, sedangkan nilai
pengenceran negatif menunjukan nilai PH turun
dengan adanya pengenceran dapar.
 Temperatur
Koefisien temperatur dapar asam relatif kecil, namun
pH sebagian besar basa berubah lebih signifikan. Hal
ini disebabkan adanya nilai Kw dalam persamaan
dapar basa
 Besarnya penahananperubahan pH
olehdapardisebutkapasitasβatauefisiensidapar,
indeksdapardannilaidapar.
 Van
Slykememperkenalkankonsepkapasitasdapardanmend
ifenisikannyasebagaiperbandinganpertambahanbasak
uat (atauasam) dengansedikitperubahan pH yang
terjadikarenapenambahanbasaitu.

Δ𝐵
 β= Δ𝐵 : Penambahanbasakuat
Δ𝑃𝐻
Δ𝑃𝐻 : Perubahan pH
 Kapasitas
daparbukanmerupakannilaipastidarisuatusistemdapar
, tetapibergantungkepadajumlahbasa yang
ditambahkan.
 Kapasitasdaparterbesaradalahpadasaatbasabelumdita
mbahkanyaitudimana [garam]/[asam] = 1
 Kapasitasdaparjugadipengaruhiolehpeningkatankonse
ntrasi total konstituendapar,
karenasemakinbesarkonsentrasigaramdanasamnyama
kinbesarjugasisabasadanasamnya. C = Konsentrasi total
Ka : Tetapan disosiasi

PersamaanDapar Van Slyke


𝐾𝑎[𝐻3 𝑂+ ]
β = 2.3𝐶
(𝐾𝑎 + [𝐻3 𝑂+ ])2
1. Padakonsentrasi ion hidrogensebesar1.75 𝑋 10−5
(pH= 4.76) berapakapasitasdapar yang mengandung
0.10 mol/Liter asamasetatdan 0.10 mol/L
natriumasetat? Tetapandisosiasi1.75 𝑋 10−5
2. Berapajumlahasamdangaram yang
dibutuhknuntukmembentuklarutandapar pH=5
dankapasitasnya 0.02. dimananilaiPkaasamnya 4.76
danperbandingangaram/asam (1.74/1)
 Meningkatnya konsentrasi komponen dapar
mengakibatkan kapasitas atau efisiensi dapar juga
meningkat.
 Dapat disimpulkan bahwa kapasitas dapar bergantung
pada
a. Perbandingan [garam]/[asam], meningkat bila
perbandingan tersebut menuju 1
b. Besarnya konsentrasi masing-masing komponen
dapar, dapar akan semakin efisien bila konsentrasi
garam dan asam meningkat.
 Kapasitas daparmaksimumtercapaibila
pH=pKaatau𝐾𝑎 = [𝐻3 𝑂+ ]
 Kapasitasdaparmaksimaljugadapatdiperolehdengan :
[𝐻3 𝑂+ ]2 2.303
βmaks = 2.303C = 𝐶
(2[𝐻3 𝑂+ ])2 4

β = o.576 C
1. Darah
 pH darah = 7.4, dimana darah memiliki dapar
yang berasal dari plasma (dapar primer) dan dari
eritrosit (dapar sekunder).
 Plasma terdiri dari asam karbonat/bikarbonat dan
garam natrium yang bertindak sebagai dapar
 Eritrosit mengandung
hemoglobin/oksihemoglobin dan garam kalium.
 Kapasitas dapar darah dalam trayek pH fisiologi
7.0 – 7.8
 Kapasitas dapar darah kira-kira sebesar 0.039 gram
ekivalen per liter/satuan pH dimana 0.031 berasal dari
sel-sel darah dan 0.008 dari plasma.
 Biasanya jika pH darah berada di bawah 7.0 atau diatas
7.8 berarti keadaan pH sangat gawat.
 Pada penderita diabetes koma pH turun dibawah 6.8
2. Cairan Lacrimal
 Mempunyai kapasitas dapar yang cukup tinggi dan
dapat diencerkan dengan air destilasi sampai
perbandingan 1:15
 Ph air mata sekitar 7.4 dengan trayek pH 7-8 atau
sedikit lebih tinggi.
 Sediaan farmasi yang banyak menggunakan sistem
dapar adalah sediaan tetes mata. Larutan dapat terdiri
dari aam borat, natrium borat, dan natrium klorida.
Dibuat dengan rentang pH 7-9.
 Beberapa Campuran dengan trayek pH-nya
1. HCl dan KCl pH= 1.2 -2.2
2.HCl dan Kalium Hidrogen Ftalat pH = 2.2 – 4.0
3.NaOH dan Kalium Hidrogen Ftalat pH = 4.2 – 5.8
4.Naoh dan KH2PO4 pH = 5.8 -8
5.H3BO3, NaoH, dan KCl pH = 8 - 10
1. Pilihlah satu asam lemah yang memiliki Pka yang hampir
sama dengan pH dapar yang akan dibuat. Tujuannya agar
didapat kapasitas dapar yang maksimum
2. Dihitung perbandingan garam dan asam lemah yang
diperlukan agar dicapai pH yang diinginkan.
3. Perkirakan konsentrasi gram dan asam yang diperlukan
agar diperoleh kapasitas dapar yang sesuai. Besarnya
konsentrasi cukup berkisar antara 0.05 – 0.5 M dan
kapasitas dapar 0.001 -0.1 umumnya sesuai.
4. Pertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi
meliputi; Ketersediaan bahan, sterilitas larutan akhir,
kestabilan dapar, dan juga toksisitas bahan.
5. Tentukan besarnya pH dan kapasitas dapar larutan yang
diberi dapar dengan menggunakan pH meter.
 Jaringan yang teriritasi aibat perbedaan pH yang besar
antara larutan yang digunakan dan lingkungan
fisiologi akan minimal, bila:
1. Kapasitas dapar dan larutan makin rendah
2. Volume dengan konsentrasi tertentu makin kecil
3. Volume dan kapasitas dapar cairan fisiologi makin
besar
Rentang pH agar tidak terjai iritasi tidak dapat dibuat
mutlak tapi lebih bergantung juga pada penggunaan
jenis dapar.
 Contoh: Dapar fosfat menyebabkan iritasi jaringan
mata bila dipakai diluar rentang pH 6.5-8, akan tetapi
asam borat dengan pH=5 tidak menimbulkan rasa
tidak enak di mata.
 Hal ini dapat disebabkan karena rendahnya kapasitas
dapar borat dibandingkan dapar pospat serta
perbedaan respon fisiologi dari berbagai jenis ion.
 Larutan parenteral yang diinjeksikan ke darah
biasanya tidak diberi dapar atau diberi dapar
berkapasitas rendah hingga dapar darah dapat mudah
membawa mereka ke dalam rentang pH fisiologi.
 ADA PENGARUH pH ATAS KELARUTAN BASA
ALKALOID
 pH RENDAH MUDAH LARUT
 pH TINGGI TIDAK TERDISOSIASI
 MELEBIHI BATASKELARUTAN AKAN MENGENDAP
 Larutan farmasi yang dperuntukan bagi membran-
membran tubuh harus mempunyai tekanan osmotik
yang sama dengan cairan tubuh.
 Larutan yang isotonis tidak akan menyebabkan suatu
jaringan membengkak atau berkontraksi dan juga
tidak menimbulkan rasa tidak enak.
 Contoh sediaan yang isotonis dengan darah manusia
adalah Natrium klorida isotonis (0.9 gram/100 mL).
 Bila terjadi hipotonis maka sel darah merah akan
mengalami lisis
 Bila terjadi hipertonis maka sel darah merah akan
mengecil atau crenated.
 Larutan obat yang isoosmotik dengan darah akan
isotonis hanya bila sel darah tidak permeabel terhadap
molekul-molekul zat terlarut dan permeabel hanya
terhadap pelarut (air).
 Contoh: Asam borat 2.0 % memiliki tekanan osmotik
yang sama dengan sel darah merah dan sangat
permeabel terhadap membran eritrosit. Akibatnya
larutan ini dapat mudah masuk ke dalam sel darah
merah dan menyebabkan hemolisis dengan cepat.
 Seseorang ingin mengatur pH suatu larutan menjadi
8.8 dengan menggunakan dapar asam borat-natrium
borat . Berapakah perbandingan asam dan garam yang
dibutuhkan. Nyatakan pula hasilnya dalam .persen
 Berapakah kapasitas dapar suatu larutan yang
mengandung 0.36 M asam borat pada pH= 5.0?
Berapakah pH dapar ini pada cairan tubuh yang berpH
= 7.4? Berapakah kapasitas dapar pada pH = 9.24 yaitu
dimana pH=pKa?

Anda mungkin juga menyukai