TUJUAN
Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami definisi dari hiperlipidemia klasifikasi III
(Frederickson).
Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami patofisiologi dari penyakit tersebut.
Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami ciri klinik dari penyakit tersebut.
Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami diagnosis dari penyakit tersebut.
Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami pengobatan penyakit tersebut.
Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami evaluasi hasil terapi dari penyakit
tersebut.
B. KASUS
KASUS 3
Ibu Livina umur 35 tahun, seorang karyawan perusahaan swasta datang ke rumah sakit dengan
keluhan pegal-pegal selama hamil. Dari hasil pemeriksaan menunjukkan diagnosa dokter bahwa
pasien menderita hiperlipidemia klasifikasi III (Frederickson).
Riwayat hidup
• Ibu Ida ini sedang hamil anak keduanya. Pada kehamilan pertama baik-baik saja dan
tidak mengalami keluhan apapun.
• Selama hamil, nafsu makan ibu Ida meningkat sehingga kurang mengontrol pola makan
bahkan memakan apapun yang dirasa lezat baginya.
Pemeriksaan fisik
Suhu tubuh : 37 °C
RR : 15x/min
Berat badan : 68 kg
Tinggi : 165 cm
Data Laboratorium:
HDL : 30 mg/dL
Hb. : 13
C. DEFINISI
yang mengalir di peredaran darah terikat oleh protein karena lemak merupakan
partikel yang tidak larut air. Secara umum, hiperlipidemia dapat dibedakan
yaitu, dislipidemia primer yang disebabkan karena kelainan genetik spesifik dan
dislipidemia sekunder yaitu, dislipidemia yang terjadi karena penyakit lain yang
penyebabnya.
1. Dislipidemia Primer
normal
urat
2. Dislipidemia Sekunder
Dislipidemia sekunder atau dislipidemia didapat memiliki bentuk yang mirip dengan
dislipidemia primer. Dislipidemia sekunder dapat meingkatkan resiko aterosklerosis dini,
pancreatitis, atau berbagai komplikasi lainnya. Penyebab tersering dari dislipidemia sekunder ini
adalah diabetes mellitus, penggunaan obat diuretik, beta bloker, dan esterogen jangka panjang.
Dislipidemia sekunder dapat juga disebabkan oleh penyakit hipotiroidisme, gagal ginjal, nefrotik
sindrom, ikterik obstruktif, cushing syndrome, anoreksia nervosa, konsumsi alcohol, serta dapat
pula disebabkan oleh penyakit endokrin yang langka atau penyakit gangguan metabolisme
lainnya (Harikumar, dkk., 2013).
D .PATOFISIOLOGI
HDL (High Densiy Lippoprotein) adalah bentuk Lipoprotein yang memlliki komponen kolesterol
paling sedikit. Dibentuk di usus dan hati, HDL ini akan menyerap kolesterol bebas dari
pembuluh darah, atau bagian tubuh lain seperti sel makrofag, kemudian membawanya ke hati.
VLDL (Very Low Density Lipoprotein) adalah Lipoprotein yang dibentuk di hati yang kemudian
akan diubah di pembuluh darah menjadi LDL (Low Density Lipoprotein). Bentuk Lipoprotein ini
memiliki kolesterol paling banyak dan akan membawa kolesterol tersebut ke jaringan seperti
dinding pembuluh darah .
Kelebihan kolesterol akan diangkat kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL (High Density
Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang ke
dalam kantung empedu sebagai asam (cairan) empedu. LDL mengandung lebih banyak lemak
dari pada HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein utama yang membentuk
LDL adalah Apo-B (Apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai lemak yang “jahat” karena dapat
menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah.
Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak yang “baik” karena dalam operasinya ia membersihkan
kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati.
Protein utama yang membentuk HDL Apo-a (Apolipoprotein-A). HDL ini mempunyai
kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat.
Konsentrasi kolesterol pada HDL dan LDL atau VLDL lipoprotein adalah prediktor kuat untuk
penyakit jantung koroner. HDL fungsional menawarkan perlindungan dengan cara memindahkan
kolesterol dari sel dan atheroma. Konsentrasi tinggi dari LDL dan konsentrasi rendah dari HDL
fungsional sangat terkait dengan penyakit kardiovaskuler karena beresiko tinggi terkena
ateroklerosis. Keseimbangan antara HDL dan LDL semata-mata ditentukan secara genetikal,
tetapi dapat diubah dengan pengobatan, pemilihan makanan dan faktor lainnya.
Kolesterol total
Kolesterol LDL
Tinggi 160-189
Kolesterol HDL
Trigliserida
Seperti yang telah disebutkan diatas lipid memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Namun, apabila
terjadi keadaan hiperlipidemia, akan menyebabkan kelainan metabolism lipid. Kelainan
metabolism lipid pada keadaan hiperlipidemia dapat terjadi pada tapak–tapak produksi atau
penggunaan lipoprotein yang menyebabkan keadaan hipolipoproteinemia atau
hiperlipoproteinemia.
D.ETIOLOGI
Hiperlipidemia
Hiperlipidemia disebabkan adanya lemak nabati / kolesterol yang terlalu tinggi.Jika kalori dalam
makanan yang dikonsumsi melebihi dari batas yang diperlukanoleh tubuh, kalori yang berlebihan
akan tersimpan di dalam otak dalam bentuk trigliserida dan menjadi lemak, lalu hal tersebut
menyebabkan kandungan lemak dalam darah meningkat. Kadar lipoprotein, terutama kolesterol
LDL, meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Dalam keadaan normal, pria memiliki kadar
yang lebih tinggi, tetapi setelah menopause kadarnya pada wanita mulai meningkat. Sebagian
besar kasus peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol total bersifat sementara dan tidak berat,
dan terutama merupakan akibat dari makan lemak. Pembuangan lemak dari darah pada setiap
orang memiliki kecepatan yang berbeda. Seseorang bisa makan sejumlah besar lemak hewani
dan tidak pernah memiliki kadar kolesterol total lebih dari 200 mg/dL, sedangkan yang lainnya
menjalani diet rendah lemak yang ketat dan tidak pernah memiliki kadar kolesterol total dibawah
260 mg/dL. Perbedaan ini tampaknya bersifat genetik dan secara luas berhubungan dengan
perbedaan kecepatan masuk dan keluarnya lipoprotein dari aliran darah.
Hiperlipidemia
Obesitas, terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak, kebiasaan merokok, terlalu sering
mengonsumsi minuman beralkohol, dan malas berolahraga, dapat berpengaruh buruk terhadap
kadar kolesterol Anda.
Obat-obatan tertentu
Pil KB, obat diuretik, dan beberapa jenis obat antidepresi, juga diketahui dapat memengaruhi
kadar kolesterol Anda.
Tingkat kolesterol abnormal bisa ditemukan pada ibu hamil dan orang yang menderita penyakit
tertentu, seperti diabetes, penyakit ginjal, kelainan tiroid, dan sindrom ovarium polikistik.
Keturunan
Hiperlipidemia juga bisa bersifat genetik atau keturunan. Umumnya, orang dengan kondisi
hiperlipidemia turunan memiliki kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi sejak usia Kondisi
ini meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dini dan serangan jantung. Gejalanya bisa
dirasakan dalam beberapa tahun, seperti nyeri dada, serangan jantung ringan, kram di betis saat
berjalan, luka pada jari kaki yang tidak kunjung sembuh, dan gejala stroke.
G. PENENTUAN DIAGNOSA
Hiperlipidemia hampir tidak menunjukkan tanda dan gejala. Namun pada hiperlipidemia
turunan, bisa muncul gejala seperti pertumbuhan lemak kekuningan di sekitar mata dan
persendian.
Untuk memastikan kondisi hiperlipedimia, maka harus dilakukan tes darah yang disebut
pemeriksaan profil lemak atau panel lipid. Hasil pemeriksaan ini akan menunjukkan kadar
kolesterol total, kadar trigliserida, kadar kolesterol baik dan kolesterol jahat.
Kadar normal kolesterol setiap orang bervariasi tergantung riwayat dan kondisi kesehatan. Kadar
kolesterol total yang normal adalah di bawah 200 mg/dL, dan dapat dikatakan tinggi apabila
melebihi 240 mg/dL. Kadar LDL dianggap normal apabila berkisar antara 100 – 129 mg/dL, dan
termasuk kategori sangat tinggi apabila melebihi 190 mg/dL. Kadar trigliserida yang normal
adalah di bawah 150 mg/dL, dan termasuk kategori tinggi jika melebihi 200 mg/dL.
H. PENGOBATAN
Mekanisme kerja : obat ini merupakan resin (damar) penukar ion yang bersifat basa, yang
mempunyai afinitas tinggi terhadap asam empedu. Asam empedu akan diikat oleh resin ini,
membentuk senyawa yang tidak larut dan tak dapat direabsorbsi untuk selanjutnya diekskresi
melalui feses. Dengan demikian ekskresi asam empedu yang biasanya sedikit akibat peredaran
darah enterohepatik, dapat ditingkatkan hampir 10 kalinya. Kekurangan asam empedu didapat
dari sintesis baru dari kolesterol (yang terdapat dalam LDL), dengan demikian kadar LDL plasma
menurun.
Penggunaan : obat ini (yang biasa dikombinasi dengan diet atau niasin) adalah obat obat pilihan
dalam mengobati hyperlipidemia
Prehipertensi
- Chlorthalidone 25 mg
Obat Chlortalidone merupakan jenis obat diuretik yang digunakan untuk perawatan
hipertensi atau tekanan darah tinggi. Obat Chlortalidone digolongkan sebagai obat
diuretik tiazid, Cara kerja dari obat Chlortalidone ini adalah dengan mencegah terjadinya
penyerapan ulang zat klorida dan sodium dengan cara menghambat symporter Na+/Cl–
pada tubulus kontortus distal (merupakan bagian nefron pada ginjal, nefron adalah unit
fungsi ginjal terkecil). Symporter sendiri merupakan protein membran integral yang
terlibat dalam proses transpor beberapa jenis molekul sepanjang membran sel. Obat
Chlorthalodine dengan tidak langsung meningkatkan ekskresi (pengeluaran) melalui
mekanisme pertukaran sodium-potassium/kalium, hal ini dapat terjadi karena obat
Chlortalidone meningkatkan transfer sodium ke tubulus renal distal. Dari proses tersebut
konsentrasi kalium dan klorida pada darah menjadi rendah demikian juga dengan
alkalosis metabolik (kondisi metabolik dimana tingkat keasaman jaringan meningkat di
atas batasan normal). Walau demikian, kemanjuran dari obat Chlortalidone ini tidak
terpengaruh oleh keseimbangan asam basa dari pengguna obat tersebut. Obat diuretik
menurunkan tekanan darah dengan menurunkan curah jantung serta menurunkan volume
cairan ekstraseluler (luar sel) dan plasma.
I . ANALISIS KASUS
3. Assesment
Pasien menderita hyperlipidemia karena ditandai dengan tingginya kadar kolesterol,
trigliserida, atau keduanya. Pasein juga menderita prehipertensi yang ditandai tekanan
darah 125/85 mmHg.
4. Planning
Famakologi
- Kolestipol 500 mg untuk hiperlipidemia
- Clorthalidone 25 mg untuk prehipertensi
Non farmakologi
- Menurunkan berat badan jika mereka mengalami kelebihan berat badan
- Berhenti merokok
- Mengurangi jumlah lemak dan kolesterol dalam makanannya.
- Menambah porsi olahraga
- Menkonsumsi obat penurun kadar lemak (jika diperlukan)
K. DAFTAR PUSTAKA