Anda di halaman 1dari 15

ANTRAKS

anggota
a bangbang •gina m
acep •gina n
aprilia •idmel
ari •ike
aulia •ina
bunga •indah
dea •lia
dilla •lutfiah
elna •melia
evi •neng sri
fauzi fennia
gilda
Pendahuluan
Antraks adalah penakit menular akut dan sangat mematikan yang disebabkan bakteri
Bacillus anthracis dalam bentuknya yang paling ganas . Bakteri ini dapat menginfeksi
atau menyerang kulit, paru-paru, saluran pencernaan, dan otak. Bakteri Bacillus
antracis hidup ditanah berbentuk spora dan berkembang biak dari kotoran ternak.
Spora bakteri Bacillus anthracis dapat bertahan hidup hingga puluhan tahun dalam
tanah.
Antraks bermakna “Batu Bara" dalam bahasa yunani, dan istilah ini digunakan karena
kulit para korban akan berubah hitam. Antraks paling sering menyerang herbivora-
herbivora liar dan yang telah dijinakkan.Penyakit ini bersifat zoonosis yang berarti
dapat ditularkan dari hewan ke manusia , namun tidak dapat ditularkan antara sesama
manusia . Hewan yang menularkannya biasanya sapi, kambing dan domba.
Fisiologis antraks
Antraks berasal dari bacillus anthracis karena menimbulkan
warna hitam atau gambaran batu bara (coal like ) pada lesi kulit.
Bacillus anthracis merupakan bakteri besar Gram positif, aerobik,
berbentuk spora, nonmotile, berukuran 1-1,5 μm hingga 3-10 μm,
nonhemolitik pada agar darah domba, tumbuh pada suhu 37°C.
Spora antraks akan mengalami germinasi menjadi bentuk
vegetatif bila masuk ke dalam lingkungan yang kaya nukleotida, asam
amino dan glukosa, seperti yang ditemukan dalam darah dan jaringan
binatang atau manusia
Bentuk vegetatif kuman antraks akan cepat bertambah banyak
dalam pejamu, tetapi bila nutrien lokal telah habis maka kuman ini
kemudian akan berubah bentuk menjadi spora
Bentuk vegetatif mempunyai kemampuan hidup yang buruk
bila ada di luar tubuh binatang atau manusia, jumlah koloni akan cepat
menghilang dalam 24 jam bila diinokulasi dalam air. Hal yang berbeda
terjadi bila kuman dalam bentuk spora; spora dapat bertahan hidup di
tanah dalam waktu lama. Semua gen virulen antraks diekspresikan
oleh bentuk vegetatif kuman yang dihasilkan dari germinasi spora di
dalam tubuh.
Morfologi
Bacillus anthracis adalah bakterium Gram-positif berbentuk tangkai yang berukuran
sekitar 1x6 mikrometer dan merupakan penyebab penyakit antraks.B. anthracis adalah bakterium
pertama yang ditunjukkan dapat menyebabkan penyakit.
Bacillus anthracis mempunyai gen dan ciri-ciri yang menyerupai Bacillus cereus, sejenis
bakterium yang biasa ditemukan dalam tanah di seluruh dunia, dan juga menyerupai Bacillus
thuringiensis, pantogen kepada larva Lepidoptera
Masa inkubasi interaksi antraks

 Masa inkubasi antraks kulit terjadi sekitar dua


sampai lima hari
 Jenis antraks lain yang masuk tubuh (menginfeksi
paru-paru, saluran pencernaan, atau otak)
mempunyai masa inkubasi 24 jam. Dalam waktu
tersebut gejala antraks sudah mulai terlihat.
Gejala umum penyakit antraks

• Demam dengan suhu badan yang tinggi


• Kehilangan nafsu makan
• Mual
• Muntah
• Bembengkakan di leher
• Diare berdarah
gejala yang bersiFat khAs
• Antraks kulit
rasa gatal tanpa disertai rasa sakit, yang dalam waktu 2-3 hari membesar menjadi
vesikel berisi cairan kemerahan,
• Antraks saluran pencernaan
timbulnya rasa sakit perut hebat, mual, muntah, tidak nafsu makan, demam,
konstipasi,
• Antraks paru-paru
sesuai dengan tanda-tanda bronchitis.Dalam waktu 2-4 hari gejala semakin
berkembang dengan gangguan respirasi berat, demamkeringat berlebih, detak jantung
meningkat
• Antraks Meningitis
adanya lesi primer yang berkembang menjadi meningitis hemoragik dan
kematian dapat terjadi antara 1-6 hari
Cara penularannya
Penularan pada manusia dapat terjadi melalui sentuhan langsung spora yang ada
ditanah, tanaman, atau bahan dari hewan sakit (kulit, daging, tulang, atau darah)
ditularkan kepada manusia disebabkan pengeksposan kepada hewan yang sakit
atau hasil ternakan seperti kulit dan daging memakan daging hewan yang tertular
antraks.
Jenis-Jenis ANSTRAK
• Antraks kulit ( Cutaneus Anthrax )
ditandai juga dengan demam, sakit kepala dan dapat terjadi pembengkakan lunak pada kelenjar
limfe regional. Apabila tidak mendapat pengobata , angka kematian berkisar 5 – 20 %.
• Antraks saluran Pencernaan ( Gastrointestinal Anthax)
Penularan melalui makanan yang tercemar kuman atau spora misal daging, jerohan dari
hewan, sayur - sayuran dan sebagainya, yang tidak dimasak dengan sempurna atau pekerja peternakan
makan dengan tengan yang kurang bersih yang tercemar kuman atau spora antraks
• Antraks Paru- paru ( Pulmonary Anthrax )
waktu 2-4 hari gejala semakin berkembang dengan gangguan respirasi berat, demam, sianosis,
dispneu, stridor, keringat berlebihan, detak jantung meningkat, nadi lemah dan cepat. Kematian biasanya
terjadi 2 -3 hari setelah gejala klinis timbul.
• Antraks meningitis ( Meningitis Anthrax)
• terjadi karena komplikasi bentuk antraks yang lain dimulai dengan adanya lesi primer
yang berkembang menjadi meningitis hemoragik dan kematian dapat terjadi antara 15 hari
pengobatan

Pemberian antibiotic
yang di kombinasikan.
Pemberian Vaksin antraks kepada:
• Orang yang bekerja langsung di laboratorium
• Orang yang bekerja dengan kulit atau bulu hewan
yang diimpor atau di daerah dimana standar tidak
cukup untuk mencegah infeksi spora antraks
• Orang yang menangani produk hewan yang
berp!tensi terinfeksi di daerah-daerah insiden
tinggi
Cara pemberiAN VAKSIN ANTRAKS

Diberikan secara subkutan 5 mL pada minggu 0,2


dan pada bulan 6 , 12 dan 18 serta dosis tinggi pada
interval 1 tahun.
Kasus
Propinsi NTB terdiri atas 6 kabupaten yang terdapat di dua pulau, yaitu Kabupaten
Lombok Barat,Lombok Tengah dan Lombok Timur di Pulau Lombok,Kabupaten
Sumbawa, Dompu dan Bima di Pulau Sumbawa.Situasi penyakit antraks secara umum
dalam kurun waktu 11 tahun di Propinsi NTB disajikan dalam Tabel I (sumber data dari
Laboratorium Tipe B) dan Tabel 2 (sumber data dari Seksi Kesehatan Hewan).Dari Tabel
1 dapat diungkap bahwa di Pulau Lombok dari tahun 1984 sampai dengan tahun 1994
dilaporkan 5 kasus antraks di Kabupaten Lombok Barat. Sementara itu, menurut
laporan Seksi Kesehatan Hewan (Tabel 2) kasus antraks di Pulau Lombok dilaporkan
terjadi di Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Tengah.Data pada Tabel 2
menunjukkan bahwa, dari tahun 1988 hingga tahun 1990 dilaporkan 21 kasus antraks
di Kabupaten Lombok Tengah. Sementara itu,di Kabupaten Lombok Barat kasus
antraks barudilaporkan sebanyak 3 kali, masing-masing tahun 1985 (1 kasus), tahun
1988 (2 kasus) dan tahun 1992 (2 Kasus antraks di NTB berdasarkan bulan kejadian
Kasus antraks di Propinsi NTB berdasarkan bulan kejadiannya disajikan pada Tabel 3
dan digambarkan dengan histogram (Gambar 1). Dari tahun 1984 sampai dengan
tahun 1992 hampir setiap bulan dilaporkan ada kasus antraks, kecuali pada tahun
1989. Data pada Tabel 3 ini kemudian dianalisis dengan metode deret waktu (time
series) .

Anda mungkin juga menyukai