Journal Of Pharmacy
Laporan kasus yang terjadi pada seorang pasien laki-laki berumur 32 tahun yang
mengalami hepatotoksisitas setelah pemberian obat anti tuberculosis. Pasien
menerima obat anti-TB yang disebabkan hepatotoksisitas ditemukan menjadi 2% untuk
28% berdasarkan kriteria diagnosis hepatotoksisitas. Hepatotoksisitas faktor risiko anti-
TB yang disebabkan termasuk asupan alkohol yang tinggi, usia yang lebih tua, yang
sudah ada penyakit hati kronis, infeksi virus kronis akibat hepatitis B (HBV) dan
hepatitis C virus (HCV).
Subjective
• Pasien pada hari pertama dibawa ke rumah sakit denyut nadi 135/menit. BP ditemukan menjadi
100/60 mmHg dengan SPO2 95%. Aliran oksigen tinggi dan gula darah 23 mg/dL (hipoglikemia).
Diobati dengan:
Injeksi tiamin (100 mg)
Nebulization salbutamol (100 mcg), Ipratropium (20 mcg) dan budesonide (100mcg)
Injeksi ceftriaxone 1gm
Injeksi tramadol 1 ampul
Tablet chlordiazepoxide 25mg
25% dextrose intravena segera
Tablet multivitamin
• Dilakukan penyeledikan lebih lanjut meliputi gas darah arteri, tes fungsi hati, urea darah,
kreatinin serum, dada X-rays, pemeriksaan urin lengkap, elektrolit serum. Diresepkan obat
berikut setelah pemerikasaan :
Tablet Theophylline 50 mg
Tablet Montelukast 10 mg
Tablet Levocetirizine 5 mg
Tablet Methyl Prednisolon 16 mg
Asam tablet ursodeoksikolat 150 mg
Injeksi Pantoprazole 40 mg
2 unit normal saline intravena - 100ml / jam
• Pada 2 hari hipoglikemia telah diselesaikan, mengeluh sakit perut sehingga diresepkan obat berikut:
Injeksi Dexrabeprazole 10 mg
Injeksi Metoclopramide 10 mg Ÿ
Injection L-orthinine, L-aspartat - 1 ampul
Sirup Sukralfat 20 ml
Injeksi Butil Skopolamin 1 ampul
Metil Prednisolon dihentikan
Dan di peroleh data kesehatan sebagai berikut:
Assesment (kasus)
Pasien memiliki sejarah penyakit yaitu paru kronis selama 3 bulan. Selain itu pasien sebelumnya
mengkonsumsi alkohol di malam hari sebelum tidur dan tidak bangun di pagi hari. Sesak napas kelas IV.
Berdasarkan data diatas pasien mengalami hepatitis setelah penggunaan obat anti tuberculosis. Dan dia
didiagnosis Hipoglikemia, di resep kan obat oleh dokter. Setelah beberapahari Hipoglikemianya sudah
hilang, tapi pasien mengeluh sakit perut yang parah di resep kan oleh dokter Injeksi Butil Skopolamin 1
ampul intramuskuler segera diberikan kepada pasien oleh pulmonogist. Pasien berteriak dan gelisah
dengan gampang marah dan gelisah, mengurangi kecemasan ia diresepkan dengan tablet Lonazepam 0,25
selama 5 hari. BP normal yaitu 120/70 mm Hg dan PR 16 / menit dengan SPO 2 konsentrasi 99,2%. Tidak
ada keluhan segar terlihat dan suhu normal, BP 110/80, RR 20 / menit, PR 101 / menit dengan SPO 2
konsentrasi 98% pada positive airway pressure Bi-tingkat. Pasien dianggap kasus ALD dengan hepatitis
akut. pasien didiagnosis sebagai kasus anti TB obat - hepatitis yang diinduksi.
Anti-Tuberkulosis Drug - induced Hepatitis
Plan (diskusi)