Anda di halaman 1dari 13

ETIK DALAM

PERAWATAN PALIATIF
Kelompok 3
Dosen pembimbing : Ns. Yossi Fitrina,M.Kep
PENGERTIAN ETIK DALAM PERAWATAN
PALIATIF

• palliative berasal dari bahasa latin yaitu “ pallium” yang artinya


adalah menutupi atau menyembuhkan. Perawatan paliatif
ditujukan untuk menutupi atau menyembunyikan keluhan pasien
dan memberikan kenyamanan ketika tujuan penatalaksanaan tidak
mungkin disembuhkan (muckaden, 2011).
• Perawatan paliatif merupakan pendekatan untuk meningkatkan
kulitas hidup pasien dan keluarga dalam menghadapi penyakit
yang mengancam jiwa,dengan cara meringankan penderitaan
terhadap rasa sakit dan memberikan dukungan fisik, psikososial
dan spiritual yang dimulai sejak ditegakkannya diagnosa hingga
akhir kehidupan pasien (world health organization, 2016).
Menurut WHO
palliative care merupakan pendekatan untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga
dalam menghadapi masalah yang berkaitan dengan
masalah yang mengancam jiwa, melalui pencegahan
dan menghentikan penderitaan dengan identifikasi
dan penilaian dini, penangnanan nyeri dan masalah
lainnya, seperti fisik,psikologis, sosial dan spiritual
(who, 2017).
DASAR HUKUM KEPERAWATAN
PALIATIF
1. Aspek Medikolegal dalam perawatan paliatif
• Persetujuan tindakan medis/infomed consent untuk pasien
paliatif.
• Resusitasi/Tidak resisutasi pada pasien paliatif.
• Perawatan pasien paliatif di ICU.
• Masalah medikolegal lainnya pada perawatan pasien paliatif.
2. Medikolegal Euthanasia.
Euthanasia adalah dengan sengaja tidak melakukan
sesuatu untuk memperpanjang hidup seseorang pasien
atau sengaja melakukan sesuatu untuk memperpendek
hidup
KAJIAN DASAR ETIK PERAWATAN
PALIATIF

1. Prinsip-prinsip dasar pemberian perawatan paliatif.


• Menghormati dan menghargai pasien serta keluarga
• Kesempatan atau hak untuk mendapatkan kepuasan dan
perawatan paliatif yang pantas.
• Mendukung pemberian perawatan
• Pengembangan profesi dan dukungan sosial untuk
perawatan paliatif
2. Prinsip dasar dari perawatan palatif
• Sikap peduli terhadap pasien
• Menganggap pasien sebagai seorang individu.
• Pertimbangan kebudayaan
• Persetujuan
• Memilih tempat dilakukannya perawatan
• Komunikasi
• Aspek klinis : perawatan yang sesuai
• Perawatan komprehensif dan terkoordinasi
• Kualitas perawatan yang ebaik mungkin
• Perwatan yang berkelanjutan.
• Mencegah Terjadinya Kegawatan
• Bantuan Kepada Sang Perawat
• Pemeriksaan Ulang
3. Prinsip-Prinsip Etik.
• Autonomy (otonomi )
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu
berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri.prinsip otonomi
merupakan bentuk respek terhadap seseorang atau dipandang sebagai
persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional.

• Non Maleficienci (Tidak Merugikan )


Prinsip ini berati tidak menimbulkan bahya / cedera fisik dan psikologis
pada klien. Prinsip tidak merugikan, bahwa kita berkwaiban jika
melakukan suatu tindakan agar jangan sampai merugikan orang lain.

• Veracity ( Kejujuran )
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran .Nilai ini diperlikan oleh
pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap
pasien dan untuk menyakinkan bahwa pasien sangat mengerti.
• Beneficienec ( Berbuat Baik )
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang yang
baik. Kebaikan memerlukan pencegahan dari kesalahan
atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan
peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain.Terkadang
dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflikantara
prinsip ini dengan otonomi.

• Justice ( keadilan )
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan
adil terhadap orang lain yang enjunjung prinsip–prinsip
moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam
praktek profesional ketika tim perawatan paliatif bekerja
untuk terapi yang benar sesuai hukum,standar praktek dan
keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas
pelayanan kesehatan.
• Kerahasiaaan ( Confidentiality )
Aturan dalam prinsip kerahasiaan ini adalah bahwa informasi tentang
pasien harus dijaga privasinya. Apa yang terdapat dalam dokumen
catatan kesehatan pasien hanya boleh dibacadalam rangka pengobatan
pasien. Tak ada satu orangpun dapat memperoleh informasi tersebut
kecuali diijinkan oleh pasien dengan bukti pesetujuannya.

• Akuntabilitas (Accountability )
Prinsip ini berhubungan erat dengan fidelity yang berarti bahwa
tanggung jawab pasti pada setiap tindakan dan dapat digunakan untuk
enilai orang lain. Akuntabilitas merupakan standar yang pasti yang man
tindakan seorang professional dapat dinilai dalam situasi yang tidak
jelas atau tanpa terkecuali
ETIK DAN LEGAL KEPERAWATAN
1. Menghargai klien sebagai manusia yang utuh uik tanpa
membedakan umur,status sosial,latar belakang budaya
dan agama.
2. Menghargai privasi klien
3. Menghrgai prisiyang dibuat klien dan keluarga klien
4. Memberi asuhan keperawatan yang bermutu
5. Bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap
pelayanan keperawatan yang diberikan
6. Bekerja sama dengan sejawat,tim kesehatan untuk
memberikan perawatan yang terbaik.
7. Bekerja sesuai dengan kewenangan.
HAK-HAK PASIEN

1. Pelayanan yang manusiawi


2. Pelayanan yang bermutu baik
3. Memilih dokter
4. Privasi dan kerahasiaan penyakit
5. Informasi tentang penyakitnya
6. Meminta tidak diberi informasi tentang
penyakitnya.

Anda mungkin juga menyukai