Anda di halaman 1dari 82

VERTIGO

Bagian I.P Saraf FK-UH


VERTIGO
DEFINISI
Vertigo adanya sensasi gerakan atau
rasa gerak tubuh atau lingkungan
sekitarnya dengan gejala lain yang
timbul (terutama dari jaringan
otonomik) gangguan alat
keseimbangan tubuh/AKT
(POKDI VERTIGO)
AKT

Seorang dpt berorientasi


baik dlm suatu ruangan/
Lingkungan sekitar
DEFINISI

disorientasi (ggn pengamatan)


terhadap ruangan atau
halusinasi gerakan berupa rasa
berputar atau gerakan linear
Istilah Gangguan keseimbangan
• Vertigo: memutar

• Dizziness: vertigo dengan rasa gerakan


tidak spesifik, rasa goyah, kepala ringan
atau sulit dilukiskan penderita

• Giddiness: dizziness atau vertigo yang


intensif namun singkat
Vertigo: bukan suatu penyakit
Vertigo: suatu sindroma
(kumpulan gejala/tanda)
subyektif
obyektif
dari gangguan fungsi alat keseimbangan
tubuh (AKT) baik fisiologis maupun
patologis

sekitar 100 jenis penyakit bergejala Vertigo


ANGKA KEJADIAN

Merupakan keluhan no 3 paling sering


di praktek sore

Orang tua usia 75 tahun, 50% ke dokter


dengan vertigo
ETIOLOGI dan PATOFISIOLOGI

Vertigo timbul bila terdapat ketidak


cocokan informasi yang
disampaikan oleh susunan aferen
AKT, atau gangguan pengolahan
informasi dalam otak
Alat-alat Keseimbangan Tubuh
(AKT)
statokinetik
MEKANISME KERJA AKT
transduksi mengubah rsg bioelektokimia

Reseptor
n. Vestibularis

n. Optikus

Spinoserebe
laris
Transmisi: menghantarkan impuls ke
pusat keseimbangan

n.optikus Spinosere
n.vestibularis
belaris

Pusat keseimbangan
Di OTAK
Pusat keseimbangan:
Modulasi, komparasi, integrasi/koordinasi dan persepsi

Inti
ALAT KESEIMBANGAN TUBUH
Anatomy of Vestibular Organ
Hair
Cells
Respon pusat keseimbangan

Wajar (bila informasi normal)

Tidak wajar (jalur luar biasa)

Bila informasi abnormal


RESPON WAJAR
adaptasi
Respon tidak wajar (jalur luar biasa)
Tanda peringatan/kegawatan
sebagai respon jalur luar biasa
Sign and Symptoms of EO Disfunction
KONFLIK SENSORIS
• Rangsangan di atas ambang
fisiologis  banjir informasi di pusat
 kegiatan SSP meningkat 
menjalar ke sekitarnya (otonom,
korteks) sindrome vertigo
2. Neural Mismatch (sensory
rearrangement theory)
• Reaksi kegawatan timbul akibat rgsgan
gerakan yg sdg dihadapi tdk sesuai dgn
harapan yg sdh tersimpan di memori dr
pengalaman gerakan sblmnya.
• Disimpan dimemori diduga letaknya di
otak kecil dan korteks serebri.
• Bila pola gerakan yg baru tdk sesuai
(mismatch) dgn pola gerakan yg sdh ada
di memori  timbul reaksi kegawatan
(sindroma vertigo)

• Juga terjadi koreksi/penyusunan kembali


pola gerakan yg sdg dihadapi dgn pola yg
ada di memori  beradaptasi.
• Makin bsr perbedaan  mkn hebat
sindrom yg muncul

• Mkn lama proses sensory rearrangement


berlangsung  makin lama jg adaptasi
org tsb terjadi
3. KETIDAKSEIMBANGAN SARAF
OTONOMIK
• Timbul o.k. terjadinya ketidakseimbangan
saraf otonom akibat rangsangan gerakan.

• Bila ketidakseimbangan mengarah ke dominan


saraf parasimpatis timbul sindrom tsb, bila
mengarah ke dominan saraf simpatis sindrom
menghilang.
4. Neurohumoral

• Munculx sind vertigo b’awal dr pelepasan


corticotropin releasing factor (CRF) dr
hipotalamus akibat rangsangan gerakan.

• CRF meningkatkan kegiatan susunan saraf


simpatis di locus caeruleus, hipokampus,
korteks serebri.
4. Neurohumoral
• Bila sindrom tsb b’ulang akibat latihan/
rangsangan mk siklus p’ubahan dominasi saraf
simpatis & parasimpatis bergantian tsb jg
berulang sampai t’jadi perubahan sensitifitas
reseptor (hiposensitif) & jumlah reseptor
(down regulation) serta penurunan b’tahap
influx kalsium.
4. Neurohumoral
• Dlm keadaan ini, sind vertigo akan m’hilang &
org tsb dlm kondisi t’daptasi

• Ekspose b’lebihan dgn bahan agonisx


(neurohorman) m’nyebabkan perubahan
mekanisme sinaps (CNS plasticity) dlm btk
hiposensitifitas, down-regulated & progressive
closure of Ca channels
JENIS VERTIGO
Berdasarkan kelainan yg mendasari :
☞ Vertigo Fisiologik
☞ Vertigo Patologik :
- Vestibuler (True vertigo)  Perifer,
 Sentral
- Non Vestibuler (Pseudo vertigo)
Berdasarkan gambaran vertigo:
 Vertigo paroksismal
 Vertigo akut
 Vertigo kronik
Masing-masing :
Jenis dan penyebab vertigo
DIZZINESS

Fisiologik 1.Mabuk Patologik


gerakan 2.Mabuk
angkasa 3.Vertigo
ketinggian

Vestibuler Non Vestibuler


(True Vertigo) (Pseudo
Vertigo)
Perifer Sentral Syncope Diseguilibrian Syncope
a. Labirin 1. Infark Brainstem 1. Aritmia jtg 1. Parkinson’s 1. Ansietas
1. BPPV 2. Tumor Otak 2. Hipotensi 2. Kel.serebelum 2. Hiperventilasi
2. Meniere’s 3. Radang Otak
3. Ototoxik orotostatik 3. Atrofi 3. Histeria
4. Insufisiensi a 3. Vasovagal mulfisistem 4. Agoratobia
4. labirinititis
b. Saraf Vestibuler vertebro basiler syncope 5. Depresi
1. Neuritis 5. Epilepsi 4. Hipoglikemia
2. neuroma acustikus 6. MS
Physiologic Vertigo :
vertigo yang ditimbulkan oleh stimulasi dari
sekitar penderita dimana sistem
vestibulum, mata dan somatosensoris
berfungsi baik
Dalam kelompok physiologic vertigo antara lain
termasuk :
1. Motion sickness 5. Somatosensory vertigo
2. Space sickness 6. Auditory vertigo
3. Height vertigo 7. Alternobaric vertigo
4. Visual vertigo
Secara garis besar, cara sederhana untuk
mengingat penyebab vertigo sbb :
Vestibulum
GAMBARAN KLINIK

 Rasa diri terputar


 Lingkungan terputar
 Rasa melayang
 Rasa kepala ringan
 Rasa oleng
GAMBARAN KLINIK
Rasa tidak stabil jika berdiri atau
berjalan
Rasa cenderung badan terarik ke
satu sisi
Intensitas : ringan, sedang atau
berat
Gambaran serangan vertigo
• Paroksismal
• Akut
• Kronik
Berapa lama berlangsung
• Detik
• Hari
• Minggu
• Bulan
• Diantara serangan bebas
atau tdk
• Mual
• Muntah
Gejala otonom • Peluh dingin
• Pucat

Intensitas • Ringan sedang


• berat
Gangguan

 Gangguan telinga: tuli, tinitus


 Gangguan neurologi: saraf otak
(diplopia,), sensorik, motorik atau
kesadaran menurun
 Gangguan mata: penglihatan kabur,
nistagmus oscillopsia (melihat objek yang
diam jadi bergoyang)
 Gangguan psikis:
faktor pencetus vertigo
• Dari posisi duduk ke berdiri
• perubahan posisi kepala atau badan
• ketinggian
• lensa kaca mata baru
• Keadaan lainnya
Ada faktor predisposisi :
• Penggunaan obat-obatan
 anti hipertensi  sedativa
 aminoglikosida  anti konvulsan
• Alkohol
• Penyakit: Hipertensi, DM, post trauma
kapitis dan lainnya
• stres
B. Pem Fisik + Penunjang
1. Pem fisis umum / internis: terutama
tensi, anemi
2. Pem neurologis rutin: terutama
gangguan n.kranialis
3. Pem ophthalmologis (nistagmus)
4. Pem THT : terutama pemeriksaan garpu
talapem dan tes kalori
B. Pem Fisik + Penunjang
6. Keseimbangan tubuh antara lain
Tes menulis vertikal
Romberg test
7. Tes fungsi serebelum antara lain
Tes hipotoni
Tes koordinasi
8. Laboratorium
9. Radiologi
V. DIAGNOSIS
Anamnesis

Pemeriksaan fisis

Pemeriksaan tambahan
Diagnosis vertigo
vertigo tidak nyeri kepala,dll
ya
vertigo tentukan vertigo non
vestibuler jenis vestibuler

Perifer sentral visual somato sensorik


tentukan letak lesi

cari kausanya pilih terapi


Perbedaan klinis vertigo vestibular &
vertigo nonvestibular

Gejala Vertigo Vertigo Nonvestibular


Vestibular
Sifat vertigo Rasa berputar Melayang, hilang
(“true vertigo”) keseimbangan
Lightheaded
Serangan Episodik Kontinyu
Mual/muntah (+) (-)
Ggn pendengaran (+)/(-) (-)
Gerakan pencetus Gerakan kepala Gerakan obyek visual
Situasi pencetus (-) Ramai orang, lalu lintas macet,
supermarket
Perbedaan klinis vertigo vestibular & vertigo
nonvestibular

Gejala Vertigo Vertigo Nonvestibular


Vestibular
Sifat vertigo Rasa berputar Melayang, hilang
(“true vertigo”) keseimbangan
Lightheaded
Serangan Episodik Kontinyu
Mual/muntah (+) (-)
Ggn pendengaran (+)/(-) (-)
Gerakan pencetus Gerakan kepala Gerakan obyek visual
Situasi pencetus (-) Ramai orang, lalu lintas macet,
supermarket
Pemeriksaan nistagmus
 Nistagmus spontan
 Nistagmus kelainan sentral : arah vertikal,
circuler (memutar), arah berubah-ubah,
nistagmoid
 Nistagmus yang diprovokasi dengan
Hallpike Maneuver dapat membedakan
nistagmus akibat kelainan sentral atau
perifer
Manuver Dix-Hallpike
Perbedaan nistagmus akibat kelainan
perifer dan sentral
Kerusakan serebellum (otak kecil) VS
kerusakan vestibulum
gejala vertigo dan gejala lainnya
Dibedakan dgn tes keseimbangan dan
fungsi serebellum lainnya
1.TEST ROMBERG

• Penderita berdiri tegak


• Kaki dirapatkan sejajar bagian depan
sedikit terbuka
• Lengan lurus disamping, mula-mula
dgn mata terbuka kemudian mata
tertutup.
• Normal penderita mampu berdiri tegak
selama 30 detik atau lebih
Interpretasi
2.TES MENULIS VERTIKAL

• Duduk depan meja, tangan tdk boleh


sentuh meja
• Satu tangan di atas lutut
• Satunya tulis A – B – C – D susun ke
bawah
• Mata terbuka kemudian tertutup.
Interpretasi

Deviasi huruf dari atas ke bawah 10 0 A


B
 kelainan labirin unilat C
D
Tulisan tdk teratur dan makin besar E
 Kelainan serebelum F
3. TES HIPOTONI
• Fleksi ekstensi tungkai dan lengan
4. TES GERAKAN OTOT BERSAMA
(SINERGISME) DAN DISMETRI
• Tes pronasi supirasi (disdiadakokinesis)
• Tes tunjuk hidung dgn jari (dismetri)
• Test tumit lutut tungkai bawah (dismetri)
• Tes ekolalia/Scanning Speech
(koordinasi otot)
Vertigo oleh Trauma
Trauma dapat sebabkan
• Konkusi Labirin (Paresis vestibuler
unilateral mendadak)
• Robekan membran labirin
• Lepas otokonia
• Lesi batang otak, serebelum, saraf kranial
 Gangguan vestibuler campuran
VERTIGO AKUT SETELAH TRAUMA

• Vertigo, nausea dan muntah akut


setelah trauma kepala
• Nistagmus
• Gangguan keseimbangan
• Gejala bertambah bila digerakkan
• Gejala mengurang drastis beberpa hari
pertama kemudian melambat (gradual)
• Bebas gejala 1 – 6 bulan
VERTIGO PASCA TRAUMA

• Vertigo posisional pasca trauma


• Timbul bbrp hari atau minggu setelah
trauma
• Mendadak, singkat, nausia, dicetuskan
posisi kepala
• Sembuh spontan dlm 2 bulan
• Umumnya bebas serangan selama 2
tahun
TUMOR

penyebab vertigo

letak di sudut serebelopontin

– neuroma akustik
– meningioma
– tumor epidermoid.
Gejala neurinoma akustik
• Vertigo bisa lebih dini
• Tuli, tinitus
• Nyeri kepala
• Rasa tidak seimbang (Disequilibrium),
ggn koordinasi
• Kelumpuhan n.kranialis
• Gejala peninggian tekanan intrakranial
(nyeri kepala, mua/muntah, udem papil)
GANGGUAN VASKULER
(STROKE)

Gejala yang timbul :

• TIA gejala dalam 24 jam


• RIND gejala lebih 24 jam
STROKE BATANG OTAK

• Vertigo
• Diplopia : penglihatan ganda
• Bicara cadel (disartri)
• Ggn sensibilitas wajah atau
anggota gerak
• Ggn lapangan pandang
STROKE SEREBELUM

• Strok daerah vaskularisasi arteri


serebelar inferior posterior (PICA)
• Vertigo berat dan disequilibrium
• Ggn serebelum lainnya (tonus
menurun, ggn koordinasinasi)
MIGREN BASILER

Nyeri kepala didahului atau


disertai vertigo
Cenderung wanita
Usia 30 – 45 tahun
Meniere’s desease

• Tuli progresif
• Vertigo berulang dalam menit atau hari
• Tinitus  sering lebih dulu, intermiten,
minggu, bulan akhirnya menetap
• Telinga rasa penuh/tertekan
• Pendengaran berkurang progresif
Meniere’s desease
• ¾ kasus mulai 20-50 kasus
• Pria lebih banyak dari waniata
• Patogenesis belum jelas

endolimfe di labirin meningkat mungkin


karena resorbsi kurang  membran
labirin robek  endolif (K tinggi)
bercampur perilinfe (K rendah)
• Biasanya unilateral (90%)
Meniere’s disease
• Terapi
– konservatif
• Antivertigo dan obat simtomatik lainnya
• Diet rendah garam dan diuretik
• Antihistamin dan vasodilator

– operatif
Benign Paroxismal positional vertigo
(BPVP)
• Istilah vertigo positional
vertigo yang timbul bila kepala mengambil
posisi atau sikap tertentu

BPVP
adalah vertigo positional paroksismal yang
benign = V. Postural. Kupulolithiasis
Benign Paroxismal positional vertigo
(BPVP)

Vertigo kelainan perifer tersering (30%)


Vertigo berat pada perubahan posisi
kepala
terutama bila telinga yang lesi posisi di
bawah
Singkat, episodik (detik, menit)
Mual, muntah
Benign Paroxismal positional vertigo
(BPVP)

• Otak mudah terjadi habituasi


bila pasien mempertahankan posisi yang
mencetuskan  vertigo berrkurang
DD/ vertigo posisional sentral ec batang
otak serebellum
Benign Paroxismal positional vertigo
(BPVP)
ETIOLOGI
– 80 % penyebab tidak diketahui
(Idiopatic)
– Setelah trauma kepala atau leher, infeksi
telinga tengah operasi stapedeiktomi.
– Spontan : deposit otokonial kupula
bejana semisirkularis postirior bejana
sensitif terhadap perubahan gravitasi
pada perubahan posisi kepala
Penatalaksanaan

- Jelaskan Prognosis
- biasanya penderita cemas dan takut
berlebihan
- Informasikan akan serangan
berulang
Latihan

 Pagi hari setelah bangun

Pasien duduk ditempat tidur rebahkan


badan kelateral untuk bangkitkan Vertigo
pertahankan duduk vertigo rendah 
lakukan posisi duduk

Ulangi lagi 2-3 kali

Lakukan 2-3 kali sehari tiap hari hingga


respon Vertigo hilang.
Tata laksana vertigo : sesuai causa
1. Medikamentosa : merupakan pengobatan
simtomatis
- antihistamin yang berfungsi anticholinergik
- Ca blocker : flunarizin, cinarizin
- vasodilator: betahistin (histaminik)

2. Fisiotherapy :
fase akut  gerakan bola mata
lewat fase akut  gerakan bola mata +
kepala + tubuh
Tata laksana vertigo : sesuai causa

3. Diet : rendah garam pada meniere


syndr, bila perlu berikan diuretik
4. Operasi : pada neurinoma akustik
5. Psikoterapi
Penatalaksanaan
Sesuai penyebab
Simtomatik
Vertigo : antivertigo
Mual muntah : antimuntah
(antiemetik)
Latihan vestibuler terjadi adaptasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai