Anda di halaman 1dari 17

KONTRASEPSI HORMONAL

DISUSUN OLEH :

Ratih Pusmawati 11020160103


Ayu Ulfiah Azis 11020160102
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang


paling dasar dan utama bagi wanita.

Progam KB dan kesehatan reproduksi dilaksanakan untuk memenuhi hak-hak


reproduksi sehingga keluarga dapat mengatur waktu jumlah anak, jarak
kelahiran anak secara ideal sesuai dengan keinginan atau tanpa paksaan dari
pihak manapun.

Di negara maju, kehamilan yang tidak diinginkan yang paling sering timbul
karena penggunaan yang tidak konsisten atau tidak benar

• Darmawati & Zahari Fitri.2012.Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Dengan Kenaikan Berat Badan Pada Akseptor
Kontrasepsi Hormonal Di Desa Batoh Tahun 2012. Jurnal Ilmu Keperawatan .Vol.1 No.1
• Hartanto, H., 2012, Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
• Anna Glasier and Ailsa Gebbie.2017. Family Planning/Contraception. International Encyclopedia of Public Health, 2nd edition,
Volume 3.
Tujuan Umum
• Untuk Mengetahui Defenisi Kontrasepsi Hormonal
Tujuan Khusus
• Untuk Mengetahui Mekanisme Kerja Kontrasepsi
Hormonal
• Untuk Mengetahui Macam-Macam Alat Kontrasepsi
Hormonal

SKDI
Termasuk dalam kompetensi 4A
Tingkat kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan
penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas.
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan
melakukan penatalaksanaan penyakit tersebut secara
mandiri dan tuntas.
4A: Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter
BAB II
PEMBAHASAN
DEFINISI
Kontrasepsi berasal dari kata ”kontra” berarti mencegah
atau melawan, sedangkan kontrasepsi adalah pertemuan
antara sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma
(sel pria) yang mengakibatkan kehamilan

Laode Muhamad Sety. 2014. Jenis Pemakaian Kontrasepsi Hormonal Dan Gangguan Menstruasi Di Wilayah Kerja Puskesmas.Jurnal
Kesehatan,Volume V, Nomor 1, April 2014, hlm 60-66.
Jenis metode KB pasca persalinan terbagi menjadi dua
yaitu Non hormonal dan Hormonal.

 Non hormonal : MAL, kondom, AKDR dan


kontrasepsi mantap (tubektomi dan vasektomi)
sedangkan jenis kontrasepsi
 Hormonal terbagi dua yaitu progestin (pil, injeksi
dan implan) dan kombinasi (pil dan injeksi).

Monica V. D.2014. The combined oral contraceptive pill- recent developments, risks and benefits. Best Practice & Research
Clinical Obstetrics and Gynaecology 28 (2014) 825-834.
KONTRASEPSI HORMONAL

• Kontrasepsi hormonal merupakan salah satu metode


kontrasepsi yang paling efektif dan reversibel untuk
mencegah terjadinya konsepsi
• Kontrasepsi hormonal merupakan kontrasepsi dimana
estrogen dan progesteron memberikan umpan balik
terhadap kelenjar hipofisis melalui hipotalamus sehingga
terjadi hambatan terhadap folikel dan proses ovulasi

Manuaba.2010. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan, dan KB untuk pendidikan bidan.ECG:Jakarta


MEKANISME KERJA KONTRASEPSI
HORMONAL
Estrogen (steroid sintetik)
Progesterone (Steroid sintetik)

Supresi FSHV
Menekan LH

Menghalangi maturasi folikel dan


ovarium
Mencegah ovulasi
Pengaruh estrogen dari ovarium
tidak ada

Tidak terdapat pengeluaran LH

Tidak terjadi ovulasi


MACAM –MACAM ALAT
KONTRASEPSI HORMONAL
KONTRASEPSI PIL

 Definisi  Jenis KB Pil yaitu:


Pil oral akan menggantikan • Monofasik
produksi normal estrogen dan • Bifasik
progesteron oleh ovarium. Pil • Trifasik
oral akan menekan hormon
ovarium selama siklus haid  Cara kerja KB Pil yaitu:
yang normal. • Menekan ovulasi
• Mencegah implantasi
 Efektivitas • Mengentalkan lendir serviks
Efektivitas pada penggunaan • Pergerakan tuba terganggu
yang sempurna adalah 99,5- sehingga transportasi ovum
akan terganggu.
99,9% dan 97%

Katharine.S. & Alison B.2016. Hormonal contraception and obesity. Fertility and Sterility. 22 August 2016.
 Keuntungan KB Pil yaitu:  Keterbatasan KB Pil yaitu:
• Tidak mengganggu • Amenorhea
hubungan seksual • Perdarahan haid yang berat
• Siklus haid menjadi teratur • Perdarahan diantara siklus
(mencegah anemia) haid
• Dapat digunakam sebagai • Depresi
metode jangka panjang • Kenaikan berat badan
• Dapat digunakan pada • Mual dan muntah
masa remaja hingga • Perubahan libido
menopause • Hipertensi
• Mudah dihentikan setiap • Jerawat
saat • Nyeri tekan payudara
• Pusing
• Sakit kepala

• Saifuddin, A.B., 2010, buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Prawirohardjo.
• Sulistyawati, A, 2013, Pelayanan Keluarga Berencana, Jakarta: Salemba
KONTRASEPSI SUNTIK

 Efektivitas kontrasepsi  Cara kerja kontrasepsi


Suntik Suntik yaitu:
kedua jenis kontrasepsi suntik • Mencegah ovulasi
mempunyai efektivitas yang • Mengentalkan lendir serviks
tinggi sehingga menurunkan
kemampuan penetrasi
 Jenis kontrasepsi Suntik sperma
• Depo Mendroksi Progesteron • Menjadikan selaput lendir
(DMPA) rahim tipis dan atrofi
• Depo Noretisteron Enantat • Menghambat transportasi
(Depo Noristerat) gamet oleh tuba falloppii.

Sulistyawati, A, 2013, Pelayanan Keluarga Berencana, Jakarta: Salemba


 Keuntungan kontrasepsi  Keterbatasan kontrasepsi
Suntik Suntik
• pencegah kehamilan jangka • Gangguan haid
panjang • Leukorhea atau Keputihan
• tidak berpengaruh pada • Galaktorea
hubungan seksual • Jerawat
• tidak mengandung estrogen • Rambut Rontok
sehingga tidak berdampak • Perubahan Berat Badan
serius terhadap penyakit
jantung dan gangguan
pembekuan darah,
• tidak mempengaruhi ASI

Sulistyawati, A, 2013, Pelayanan Keluarga Berencana, Jakarta: Salemba


KONTRASEPSI IMPLANT

 Profil kontrasepsi Implant  Jenis kontrasepsi Implant


• Nyaman • Norplant: terdiri dari 6 batang I
• Dapat dipakai oleh semua ibu • mplanon: terdiri dari satu
• Pemasangan dan pencabutan batang
perlu pelatihan • Jadena dan indoplant: terdiri
• Kesuburan segera kembali dari 2 batang
setelah implan dicabut
• Efek samping utama berupa
perdarahan tidak teratur,
perdarahan bercak, dan
amenorea
• Aman dipakai pada masa
laktasi.

Saifuddin, A.B., 2010, buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Prawirohardjo
 Cara kerja kontrasepsi  Keuntungan kontrasepsi
Implant menurut yaitu: Implant yaitu:
• Lendir serviks menjadi kental • Perlindungan jangka panjang
• Mengganggu proses • Pengembalian tingkat
pembentukan endometrium kesuburan yang cepat setelah
sehingga sulit terjadi pencabutan
implantasi • Tidak memerlukan
• Mengurangi transportasi pemeriksaan dalam
sperma • Tidak mengganggu dari
• Menekan ovulasi. kegiatan senggama
• Tidak mengganggu ASI
• Dapat dicabut sesuai dengan
kebutuhan, dsb

Saifuddin, A.B., 2010, buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Prawirohardjo
 Keterbatasan kontrasepsi
Implant yaitu:
• menyebabkan perubahan pola
haid berupa perdarahan
• bercak (spooting)
• hipermenorea atau
meningkatnya jumlah darah
haid, serta amenorhea.

• Saifuddin, A.B., 2010, buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Prawirohardjo
• ASRM Practice Committee.2008. Hormonal Contraception: Recent Advances And Controversies. Hormonal
Contraception.Vol. 90,Suppl 3, November 2008.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai