Anda di halaman 1dari 20

ANALISA GAS DARAH

DOKTER MUDA : A.PRAYOGO

PEMBIMBING :
DR.ARIMBI,SP.P
• Pengambilan darah arteri yang berfungsi
untuk memeriksa gas-gas dalam darah
yang berhubungan dengan fungsi respirasi
dan metabolisme.

• Untuk mengetahui keadekuatan dari


proses ventilasi dan difusi diperlukan
analisa dari gas darah dalam arteri.
Tujuannya :
• 1. Mengetahui keadaan O2 dan
metabolisme sel
• 2. Efisiensi pertukaran O2 dan CO2.
• 3. Kemampuan Hb dalam mengangkut
O2 dan CO2.
• 4. Tingkat tekanan O2 dalam darah arteri.
3 LANGKAH MENGINTERPRETASIKAN
ABG (ARTERIAL BLOOD GASES) :
 1. Tentukan apakah pH nya normal, acidosis
atau alkalosis

 2. Tentukan penyebab ketidakseimbangan


pH

 3. Tentukan apakah masalahnya pada


respirasi atau metabolik

 4. Tentukan kompensasi yang telah terjadi


TEMPAT PENGAMBILAN DARAH ARTERI :

1. Arteri Radialis, merupakan pilihan pertama yang paling aman


dipakai untuk fungsi arteri kecuali terdapat banyak bekas
tusukan atau haematoem juga apabila Allen test negatif.

2. Arteri Dorsalis Pedis, merupakan pilihan kedua.

3. Arteri Brachialis, merupakan pilihan ketiga karena lebih


banyak resikonya bila terjadi obstruksi pembuluh darah.

4. Arteri Femoralis, merupakan pilihan terakhir apabila pada


semua arteri diatas tidak dapat diambil. Bila terdapat obstruksi
pembuluh darah akan menghambat aliran darah ke seluruh
tubuh / tungkai bawah dan bila yang dapat mengakibatkan
berlangsung lama dapat menyebabkan kematian jaringan.
Arteri femoralis berdekatan dengan vena besar, sehingga dapat
terjadi percampuran antara darah vena dan arteri.
PROSEDUR PENGAMBILAN GAS DARAH
ARTERI
A. Alat
 - Spuit gelas atau plastik 1 atau 3 ml
 - Botol heparin 10 ml, 1000 unit/ml (dosis-multi)
 - Jarum nomor 22 atau 25
 - Penutup udara dari karet
 - Kapas alcohol
 - Wadah berisi es (baskom atau kantung plastik)
 - Beri label untuk menulis status klinis pasien yang meliputi:
 a. Nama, tanggal dan waktu
 b. Apakah menerima O2 dan bila ya berapa banyak dan
dengan rute apa
 c. Suhu
B. Tekhnik
 Arteri radialis umumnya dipakai meskipun brakhialis
juga dapat digunakan

 Bila menggunakan pendekatan arteri radialis lakukan


tes Allen’s. Secara terus menerus bendung arteri radialis
dan ulnaris. Tangan akan putih kemudian pucat.
Lepaskan aliran arteri ulnaris. Tes allen’s positif bila
tangan kembali menjadi berwarna merah muda. Ini
meyakinkan aliran arteri bila aliran arteri radialis tidal
paten

 Pergelangan tangan dihiperekstensikan dan tangan


dirotasi keluar
 1 ml heparin diaspirasi kedalam spuit, sehingga dasar spuit basah
dengan heparin, dan kemudian kelebihan heparin dibuang melalui
jarum, dilakukan perlahan sehingga pangkal jarum penuh dengan
heparin dan tak ada gelembung udara

 Arteri brakialis atau radialis dilokalisasi dengan palpasi dengan jari


tengah dan jari telunjuk, dan titik maksimum denyut ditemukan.
Bersihkan tempat tersebut dengan kapas alcohol

 Jarum dimasukkan dengan perlahan kedalam area yang mempunyai


pulsasi penuh. Ini akan paling mudah dengan memasukkan jarum
dan spuit kurang lebih 45-90 derajat terhadap kulit

 Seringkali jarum masuk menembus pembuluh arteri dan hanya


dengan jarum ditarik perlahan darah akan masuk ke spuit

 Indikasi satu-satunya bahwa darah tersebut darah arteri adalah


adanya pemompaan darah kedalam spuit dengan kekuatannya
sendiri
 Bila kita harus mengaspirasi darah dengan menarik plunger
spuit ini kadang-kadang diperlukan pada spuit plastik yang
terlalu keras sehingga tak mungkin darah tersebut positif dari
arteri. Hasil gas darah tidak memungkinkan kita untuk
menentukan apakah darah dari arteri atau dari vena

 Setelah darah 1 atau 2 ml diambil, jarum dilepaskan dan


petugas yang lain menekan area yang di pungsi selama
sedikitnya 5 menit (10 menit untuk pasien yang mendapat
antikoagulan)

 Gelembung udara harus dibuang keluar spuit. Lepaskan


jarum dan tempatkan penutup udara pada spuit. Putar
spuit diantara telapak tangan untuk mencampurkan
heparin

 Spuit diberi label dan segera tempatkan dalam es atau air


es, kemudian dibawa kelaboratorium
THE TERMS

• ACIDS • BASES
– Acidemia – Alkalemia
– Acidosis – Alkalosis
• Respiratory • Respiratory
CO2 CO2
• Metabolic • Metabolic
HCO3 HCO3
RESPIRATORY ACIDOSIS

• ph, CO2, Ventilation


• Causes
– CNS depression
– Pleural disease
– COPD/ARDS
– Musculoskeletal disorders
– Compensation for metabolic alkalosis
RESPIRATORY ACIDOSIS

• Acute vs Chronic
– Acute - little kidney involvement. Buffering via
titration via Hb for example
• pH by 0.08 for 10mmHg  in CO2
– Chronic - Renal compensation via synthesis
and retention of HCO3 (Cl to balance
charges  hypochloremia)
• pH by 0.03 for 10mmHg in CO2
RESPIRATORY ALKALOSIS

• pH, CO2, Ventilation


•  CO2   HCO3 (Cl to balance charges 
hyperchloremia)
• Causes
– Intracerebral hemorrhage
– Salicylate and Progesterone drug usage
– Anxiety  lung compliance
– Cirrhosis of the liver
– Sepsis
RESPIRATORY ALKALOSIS

• Acute vs. Chronic


– Acute - HCO3 by 2 mEq/L for every 10mmHg
 in PCO2
– Chronic - Ratio increases to 4 mEq/L of HCO3
for every 10mmHg  in PCO2

– Decreased bicarb reabsorption and


decreased ammonium excretion to normalize
pH
METABOLIC ACIDOSIS

• pH, HCO3
• 12-24 hours for complete activation of
respiratory compensation
• PCO2 by 1.2mmHg for every 1 mEq/L
HCO3
• The degree of compensation is assessed
via the Winter’s Formula
 PCO2 = 1.5(HCO3) +8  2
THE CAUSES
• Metabolic Gap • Non Gap Metabolic
Acidosis Acidosis
– M - Methanol – Hyperalimentation
– U - Uremia – Acetazolamide
– D - DKA – RTA (Calculate
– P - Paraldehyde urine anion gap)
– I - INH – Diarrhea
– L - Lactic Acidosis
– Pancreatic Fistula
– E - Ehylene Glycol
– S - Salicylate
METABOLIC ALKALOSIS

• pH, HCO3
• PCO2 by 0.7 for every 1mEq/L  in HCO3
• Causes
– Vomiting
– Diuretics
– Chronic diarrhea
– Hypokalemia
– Renal Failure

Anda mungkin juga menyukai