Anda di halaman 1dari 23

SOSIALISASI KESEHATAN

CALON JEMAAH HAJI


Penyelenggaraan Kesehatan Haji
UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG
PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI

UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG


KESEHATAN

PERATURAN PEMERINTAH NO 79 TAHUN 2012 TENTANG


PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NO 13 TAHUN 2008

PERMENKES NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG ISTITHAAH


KESEHATAN JEMAAH HAJI

PERMENKES NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG


PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI

SURAT EDARAN DIRJEN PENYELENGGARA HAJI DAN UMRAH


(PHU) KEMENTERIAN AGAMA NOMOR 4001 TAHUN 2018
Prinsip Penyelenggaraan Kesehatan Haji

PENYELENGGARAAN
KESEHATAN HAJI

Pembinaan Pelayanan

UU NOMOR 13 TAHUN 2008


PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI
Perlindungan

Jemaah haji dapat menjalankan


ibadah haji
sesuai ajaran Islam tanpa
membahayakan dirinya dan orang
lain
Tujuan Penyelenggaraan
Mencapai kondisi Istitaah
kesehatan jemaah haji Kesehatan Haji
1
Mengendalikan faktor risiko
2 kesehatan haji

Memaksimalkan
peran serta
masyarakat dalam
penyelenggaraan
5
kesehatan haji
Menjaga agar jemaah haji dalam
3 kondisi sehat selama di
Indonesia,
perjalanan dan tanah suci
4
Mencegah terjadinya transmisi
penyakit
menular yang mungkin terbawa
keluar dan/atau masuk Indonesia oleh
jemaah haji
ISTITHAAH KESEHATAN JEMAAH
HAJI
 Kemampuan jemaah haji dari
aspek kesehatan meliputi fisik dan
mental yang terukur dengan
pemeriksaan yang dapat
dipertanggungjawabkan sehingga
jamaah dapat menjalankan ibadahnya
sesuai tuntunan agama islam
Tidak diberikan
kesempatan
pelunasan
Tidak diberikan SPMA
Tidak divaksinasi
Meningitis
PEMERIKSAAN TAHAP
PERTAMA

Penentuan Resiko Tinggi dan non


Resiko Tinggi
Resiko Tinggi
A. Berusia 60 tahun atau lebih, dan/atau
B. Memiliki faktor resiko kesehatan dan
gangguan kesehatan, misalnya:
1. Penyakit Degeneratif (Alzheimer,
Demensia)
2. Penyakit metabolik (Diabetes Melitus,
dyslipidemia, hiperkolesterolemia)
3. Penyakit Kronis (sirosis hepatis,
keganasan, PPOK, Gagal Ginjal Kronik)
Resiko Tinggi 2
4. Penyakit imunologis (asma, sindroma
Lupus Eritematosa dan HIV/AIDS
5. Penyakit bawaan (katup jantung, kista
ginjal, diabetes melitus tipe 1)
6. Penyakit jiwa, diantaranya skizofrenia,
gangguan bipolar
Faktor Resiko 3
C. Memiliki faktor resiko yang berpotensi
meyebabkan ketidakmampuan menjalankan
rukun dan wajib haji dan mengancam
keselamatn haji :
1. Penyakit kardiovaskular
2. Penyakit metabolik
3. Penyakit paru atau saluran nafas
4. Penyakit ginjal
5. Penyakit Hipertensi
6. Penyakit Keganasan
Pembinaan Kesehatan Masa tunggu
 Hasil pemeriksaan pertama digunakan
sebagai dasar perawatan dan pembinaan
 Jemaah haji WUS dianjurkan mengikuti
program KB
 Secara umum kegiatan pembinaan :
1. Kegiatan Pembimbingan kesehatan haji
2. Kegiatan penyuluhan kesehatan
Pembinaan 2
 Secara umum kegiatan pembinaan :
1. Kegiatan Pembimbingan kesehatan haji
 Konseling Kesehatan
 Peningkatan Kebugaran jasmani
(Rockport walking test atau six minute
walking Test)...sebelumnya dilakukan
skrining menggunakan PAR-Q and You
Latihan kesegaran jasmani
 Dilakukan dengan cara berolah raga atau
senam
 Bagi jemaah haji sehat latihan kesegaran
jasmani berupa senam kesegaran jasmani
dan jalan kaki santai 5 sampai 6 km setiap
kali latihan
Gambaran
 Tawaf : berkeliling 1,4 km
 Sa’i : jalan bolak balik 2,8 km
 Lontar Jumro : 7 km
 Jarak pemondokan di Mekkah bolak balik
4 km
Disarankan
 3 bulan sebelum berangkat berlatih
senam 2 kali perminggu dan jalan kaki 5
sampai 6 km sebanyak 2 kali /minggu
 2 bulan sebelum berangkat berlatih
senam 2 kali perminggu dan jalan kaki 5
sampai 6 km sebanyak 3 kali/minggu
 1 bulan sampai 10 hari sebelum
berangkat latihan senam dilaksanakan 2
kali/minggu dan jalan kaki 5 sampai 6 km
sebanyak 4kali/minggu
Setidaknya 3 kali
seminggu minimal ½ jam
berjalan kaki
PEMERIKSAAN TAHAP KEDUA

Menentukan seseorang memenuhi syarat atau


tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan
Istithaah Kesehatan
Sebagai hasil akhir pemeriksaan tahap
kedua meliputi:
Memenuhi syarat istithaah Kesehatan haji
Memenuhi syarat istithaah kesehatan
jemaah haji dengan pendampingan
Tidak memenuhi syarat istithaah
kesehatan jemaah haji sementara
Tidak memenuhi syarat istithaah
kesehatan jasmani
Istithaah Kesehatan 2
 Memenuhi syarat
 Memenuhi syarat dengan pendampingan
- Orang
- Obat-obatan
- Alat Kesehatan
 Tidak memenuhi syarat sementara
- Tidak memiliki sertifikat vaksin
internasional
Istithaah Kesehatan
- Menderita penyakit yang berpeluang sembuh
- Dicurigai menderita penyakit menular yang
berpotensi wabah
- Psikosis akut
- Patah tulang kaki
- Patah tulang belakang tanpa gangguan saraf
- Hamil (saat keberangkatan kurang dari 14
minggu atau lebih dari 26 minggu)
Pemeriksaan
Kesehatan Tahap Tiga

Penetapan Laik Terbang


Penetapan kelaikan Terbang
 Dilakukan oleh dokter Penerbangan di PPIH
Embarkasi Haji
 Penyakit yang ditetapkan tidak laik terbang
dengan mempertimbangkan:
1. Penyakit menular
2. Penyakit yang berhubungan dengan
ketinggian
3. Penyakit yang berhubungan dengan saturasi
oksigen
4. Penyakit yang membahayakan orang lain
dan penerbangan

Anda mungkin juga menyukai