Cicilia Sinaga
102016170
F3
Skenario 2
- Ananmnesis
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan penunjang
Hipotesis - WD dan DD
- Patofisiologi
Bayi berusia 3 minggu tersebut menderita - Tatalaksana
Disorder of Sex Development (DSD) - Konsultasi genetic dan medikolegal
- Resiko gagal mendiagnosis
Anamnesis
-identitas
-riwayat keluarga :
a. kematian perinatal atau neonatal
b. Infertilitas
c. kosanguinitas
d. riwayat kesulitan penentuan jenis kelamin saat lahir
e. anggota keluarga dengan anomali genital dan hernia inguinalis dengan gonad prolapse
- riwayat kehamilan :
a. terutama trimester pertama
b. gangguan endokrin pada ibu selama kehamilan
c. derajat maturitas/prematuritas umur kehamilan
d. penggunaan progesteron, androgen
e. konsumsi alkohol
Pemeriksaan Fisik
- Keadaan umum (kesadaran dan ttv) & Head to Toe
- Pemeriksaan lokalisasi (inspeksi/palpasi) yaitu dengan mencari
kemungkinan adanya sindrom/malformasi tertentu
- Secara umum harus dilihat adanya dismorfik (leher pendek dan lebar,
puting susu berjarak jauh, dll)
- Genitalia eksterna diperiksa secara teliti untuk menunjukkan derajat
virilisasi. Ukuran penis diukur panjang penis teregang dan
diameternya, ada tidaknya korda penis, lemak prepubis yang
berlebihan seringkali menutupi ukuran penis yang sesungguhnya.
Kecurigaan mengarah ke DSD jika ditemukan gambaran klinis dan
ditemukan keadaan-keadaan dibawah ini pada pemeriksaan fisik pada
periode neonatal:
1. Tampak seperti laki-laki
- Testis bilateral tidak teraba pada bayi cukup bulan
- Hipospadia berhubungan dengan pelepasan sakus skrotum
- Undescended testis dengan hipospadia* mikropenis
2. Indeterminate
- Ambiguous genitalia misalnya ekstrofi kloakal
3. Tampak seperti wanita
-Hipertrofi klitoris
- Foreshortened vulva dengan satu lubang* hernia inguinal berisi gonad
4. riwayat keluarga dengan DSD seperti CAIS
5. ketidaksesuaian antara penampilan genital dengan karyotype
Pemeriksaan Penunjang
Analisa kromosom USG Uji hCG Uji Simulasi
adrenocorticotropic
hormone (ACTH)
Dengan cara yang 1. Untuk melihat : Untuk menguji fungsi dari Untuk mengetahui:
konvensional atau genitalia interna pada jaringan testis ada tidaknya defek di
menggunakan teknik laki-laki yakni vasa kelenjar gonad
fluorescence in-situ diferens, vesikula (hCG 1500 unit selama 3 untuk memastikan
hybridization (FISH) seminalis, dan hari) adanya kelainan pada
dengan tujuan untuk epididimus. kelenjar adrenal
melakukan analisis genitalia interna pada
keberadaan kromosom X perempuan adalah tuba
dan Y falopi, uters, dan
sepertiga bagian atas
vagina.
2.USG juga dapat
digunakan untuk melihat
Congenital Adrenal
Hyperplasia
Tetragametic chimerism
Kondisi ini dapat terjadi melalui pembuahan dua ovum yang terpisah
oleh dua sperma, diikuti dengan fusi kedua embrio pada tahap blastokist
atau zigot.
Chimera terbentuk dari penggabungan dua kembar
nonidentical (meskipun hal serupa juga mungkin terjadi pada
kembar identik, tetapi dengan DNA mereka yang hampir
identik, keberadaan chimerism tidak akan segera terdeteksi
pada tahap awal (tahap zigot atau blastokist). Dengan
demikian, mereka dapat menjadi laki-laki, perempuan, atau
hermafrodit
Disgenesis Gonadal Campuran
Disgenesis gonadal adalah kelainan pada differensiasi gonad yang
terjadi akibat defek kromosom dan adanya mutasi gen spesifik. Bentuk
disgenesis gonad dibagi 2, yaitu murni dan campuran. Disgenesis
campuran merupakan bentuk ambiguous genitalia tersering, dengan
karyotip 45X0/46XY/mosaic.