Anda di halaman 1dari 11

Mekanisme Kerja Carier dan

Enzim Dalam Aksi Obat


Disusun oleh:
Gatot Saputra (161.210.006)
Enzim
1. Larut dan tidak stabil
Hanya dapat digunakan satu kali dalam larutan bebas

2. Enzim sangat mahal dan merupakan bahan yang sulit diperoleh dalam
jumlah memadai (isolasi & purifikasi)

Harus digunakan cara yang ekonomis dan dapat memperpanjang aktivitas


biologisnya

Imobilisasi
(membuat konformasi aktif enzim tahan terhadap lingkungan)

Terbentuk struktur granula enzim padat yang stabil dan tidak larut air.
TEKNIK IMOBILISASI ENZIM

DEFINISI (Chibata, 1978)


Enzim yang secara fisik ditempatkan di dalam suatu daerah/ruang tertentu,
sehingga kestabilannya meningkat dan dapat mempertahankan aktivitas katalitiknya serta
dapat digunakan secara berulang-ulang dan kontinyu.

imobilisasi = biokatalis terbatas pergerakannya


diakibatkan oleh perlakuan fisik atau kimia,
sehingga konformasi enzim tahan terhadap
lingkungan.

Enzim menjadi bersifat tak larut (Insoluble enzyme)


– mempunyai keuntungan seperti katalis heterogen klasik
(yang biasa digunakan)
ENZYME IMMOBILIZATION METHOD

“Carrier –binding” “Cross-linking” “Entrapment”

Fisik Ikatan Ikatan Jenis


ionik Jenis kisi
kovalen mikrokapsul
Metode Imobilisasi :

1.“Carrier Binding” (Pengikatan/Pelekatan pada Carrier)


•Enzim diikat pada “carrier” (matriks) yang tidak larut air

luas permukaan & diameter pori→ muatan enzim

Jenis :
Adsorbsi fisik
- Mudah dilakukan dan ekonomis
- Enzim diadsorbsi pada permukaan “carrier”
Kelebihan :
- Kondisi lunak → aktivitas enzim tetap tinggi
- Dapat diregenerasi
Kelemahan :
- Kekuatan ikatan lemah
pH atau kekuatan ion berubah → bocor!
- Enzim dirusak oleh mikroba/enzim proteolitik
2.Cross Linking (Ikatan Silang)
• Terjadi ikatan kimia, tetapi tidak digunakan carrier tidak larut air
Pembentukan ikatan melintang inter molekuler antara moleklul enzim dengan pereaksi
bifungsional atau multifungsional.
• Pereaksi :
 glutaraldehid paling banyak digunakan
 diazobenzidine (atau turunannya)
 Etil khloroformat
 N-N-hexamethilene bisiodoasetat
 dll

Untuk meningkatkan stabilitas  cross linking + adsorbsi

Kopolimerisasi E
polimer
3.Entrapment (penjeraban)
• Lokalisasi enzim dalam kisi matriks atau mikrokapsul (membran semipermeabel)
Enzim tidak terikat pada matriks gel atau membran

Tipe kisi (alginat,


k-karagenan,
Poliakrilamida

Tipe mikrokapsul

1 – 300 m

Membran
Mikrokapsul
polimer
tidak permanen
permanen
Mekanisme aksi obat

 Cara bagaimana obat bekerja sehingga menimbulkan efek


 Mekanisme aksi obat:
Non-Spesifik Aksi yang tidak diperantarai interaksi obat
dengan target obat spesifik (reseptor) Berdasarkan sifat
kimia-fisika sederhana
Spesifik Aksi yang diperantarai interaksi obat dengan
target obat spesifik (reseptor) Target obat spesifik :
reseptor, enzim, molekul pembawa, kanal ion
Mekanisme aksi non-spesifik

 Sifat fisika:
Massa fisis,osmosis,adsorpsi,rasa,radioaktivas,pengendapan protein,barier
fisik,surfaktan.
 Sifat kimia:
Aktivasi asam-basa
Pembentukan khelat
Aktivasi oksidasi-reduksi
Mekanisme aksi spesifik

Aksi yang diperantarai interaksi obat dengan target obat spesifik


Target aksi spesifik :
• Enzim
• Kanal ion
• Molekul pembawa
• Reseptor
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai