Anda di halaman 1dari 50

Pe m o d e l a n Organic R ankine

Cycle(ORC)
Pengaruh Benzena sebagai Fluida Pendingin terhadap
efisiensi Siklus Rankine Organik

Basic Regenerative
organic Organic Comparative
rankine cycle Rankine Study
Cycle

Kelompok 4
Dhany Raihan M (1906432805)
Eufrat Erardi (1906322650)
Laily Fitri Pelawi (1806154116)
Muhammad Arif Darmawan
(1806154160)
Rahmanda Luthfia 1
Jenis Siklus Rankine

1 2 3

Siklus Organic fluid


Siklus
Rankine pada Bottom
Rankine
Organik Cycle

Penggunaan jenis fluida tersebut


Siklus termodinamika yang akan mengurangi suplai panas
mengubah panas menjadi Siklus Rankine Organik yang dibutuhkan karena
kerja. Panas disuplai secara menggunakan fluida organik rendahnya titik didih dari jenis
eksternal pada aliran seperti benzene menggantikan fluida tersebut sehingga energi
tertutup, yang biasanya air dan uap. matahari sudah cukup untuk
menggunakan air sebagai mengubah fase fluida tersebut.
fluida yang bergerak.
2
Fluida organic pada ORC

Pemilihan Fluida
1. Temperatur kritis > Temperatur evaporasi
2. Fluida yang digunakan tidak beracun dan
non-inflammable
3. Tekanan kondensasi ORC > Tekanan
atmosfer
4. Temperatur kondensasi ORC < Temperatur
kondensasi air
5. Nilai ODP harus 0 dan nilai GWP harus
serendah mungkin

3
Benzena sebagai Fluida ORC

Kelebihan dan Kekurangan Kelebihan ORC


• Kelebihan: memiliki temperatur • Biaya yang dibutuhkan sekitar 5
kritis yang tinggi sehingga dapat kali lipat lebih kecil dari
memberikan efisiensi yang tinggi pemanfaatan energi terbarukan
• Kekurangan: Beracun, mudah lainnya.
menyala • Efisiensi naik sekitar 3 kali lipat
lebih besar dikarenakan
penangkapan panas berlebih
yang terbuang.

4
Rankine Cycle
• Fluida = Air
• Pada P = 2 bar, T = 30oC
• Mass flow = 1 kg/s
Pompa :
• Fluida cair dipompa dari tekanan rendah (200 kPa) ketekanan
tinggi (7533 kPa), proses ini membutuhkan energi
• Tidak ada perubahan entropi (isentropik)
Boiler :
• Fluida cair bertekanan tinggi masuk ke boiler dimana fluida
dipanaskan hingga menjadi perubahan fasa uap
• Tanpa perubahan tekanan ΔP = 0
Pmasuk = Pkeluar = 7533 kPa (isobaric)
Turbin :
• uap pada tekanan (7533 kPa) temperature
tinggi(29 oC) digunakan untuk menggerakan
turbin, sehingga turbin mengeluarkan energi
listrik (mengeluarkankerja), hal tersebut
mengurangi temperature (120 C) dan tekanan
(200 kPa)
• Tidak ada perubahan entropi (isentropic)
Kondensor– boiler
Steam (Sebagai boiler)(masuk kondenser):
• Uap masuk kedalam kondensor-boiler(HE),
steam dikondensasi menjadi liquid (steam
melepas kalor sehingga terjadi perubahan
fase)
• tekanan tetap Pmasuk = Pkeluar = 200kPa
Organic Rankine cycle
Fluida : Benzene
Kondensor– boiler
ORC (sebagai Kondenser) (masuk boiler):
• Fluida Benzene bertekanan tinggi (dari pompa)
masuk ke kondensor-boiler dimana fluida
dipanaskan hingga menjadi perubahan fasa uap
• Tanpa perubahan tekanan ΔP = 0
• Pmasuk = Pkeluar = 263,9 kPa (isobaric)
Turbin :
• uap pada tekanan (263,9 kPa) dan
temperature tinggi (115,2 C) digunakan untuk
menggerakan turbin, sehingga turbin
mengeluarkan energil istrik (mengeluarkan
kerja), halter sebut mengurangi temperature
(71,05 C) dan tekanan (50,85 kPa)
• Tidak ada perubahan entropi (isentropic)
Regenerator -Pre heater(HE)
• Benzene keluar turbine
• Benzene uap keluar turbin masuk kedalam Regenerator
sebagai Pre heater, dimanfaatkan panasnya untukmemanaskan
benzene keluar pompa sebelum masuk ke condenser-boiler
Pada tekanan tetap
• Pmasuk =Pkeluar = 50,85 kPa (isobaric)
Regenerator -Pre heater(HE)
• Benzene keluar pompa :
• Benzene cair keluar pompa masuk kedalam Pre heater sebagai
regenerator, dimanfaatkan untuk mendinginkan benzene
keluar turbin sebelum masuk ke air cooled condenser
Pada tekanan tetap
• Pmasuk = Pkeluar = 263,9 kPa (isobaric)
Air cooled condenser:
• Benzene uap masuk kedalam air cooled
condensor, benzene dikondensasi menjadi
liquid (benzene melepas kalor sehingga terjadi
perubahan fase)
Pada tekanan tetap
• Pmasuk = Pkeluar = 50,85 kPa (isobaric)
Pompa :
• Benzene cair dipompa dari tekanan rendah
(50,85 kPa) ketekanan tinggi (263,9 kPa),
proses ini membutuhkan energi
• Tidak ada perubahan entropi (isentropik)
• Setelan itu benzene cair masuk ke Regenerator
- Pre heater untuk dinaikan suhunya 59,06 C ->
66,05
Setelah keluar Regenerator - Pre heater benzene
masuk keKondensor – boiler
REGENERATOR
• Sistem yang dipasang bertujuan untuk memanfaatkan panas
yang terbuang dalam sistem untuk dimanfaatkan kembali
untuk dialirkan menuju alur sistem yang dingin, agar tidak
terbuang demi meningkatkan nilai effisiensi sistem.
REGENERATOR
• Bentuk Regenerator
Heat Exchanger
• STEAM TURBINE

“Konversi Energi berdasarkan Laju massa uap yang bergantung


terhadap Kalor uap yang digunakan”
• Bentuk akhir energi yang terbentuk adalah
energi usaha dalam bentuk perputaran turbin
Effisiensi
Kemampuan sebuah mesin untuk menlakukan konversi,
perbandingan hasil gaya yang terbentuk dengan energi
yang digunakan
• Usaha atau gaya = potensial + Kinetik
= mgh +
• Usaha dalam turbin = ΔP.v+ Δv.P
Δv = 0
w = ΔP.v
Jika diketahui persamaan adalah sebagai berikut

w= ΔP.v
Dimana kecepatan volumetrik adalah sama maka dapat
Diasumsikan:

ΔP ↑ = µ ↑
ΔP ↓ = µ ↓
Siklus Rankine Organik Biasa

2
3
Komponen dan Kondisi Operasi

2
4
Grafik T vs S pada ORC

2
5
Siklus A ORC

• Benzena as organic working fluid


• No pressure drop in heat exchanger (SG,
Condenser, Boiler, and Condenser)
• Mass flow = 1 kg/s = 3600 kg/s
• STEP ada P output dari Steam Turbin
Worksheet Siklus A ORC
State
Input ORC Input Air Cooled Input ORC
ORC Siklus A Input Input Water Input Boiler/ Input SG/
Input Turbin/ Turbin/ Condenser/ Pump / Output Cold
(Tanpa Kondenser/ Pump/Output Output ORC Output
Output SG Output Output ORC Air Cooled Source
Regenerasi) Output Turbin Kondenser Pump Water Pump
Boiler Turbin Condenser
1 2 3 4o 1o 4 2o 3o udara
Vapor Fraction 1 0.805199031 0 0 1 0 1 0 <empty>
o
T ( C) 290.00 99.59 99.59 59.03 94.59 100.18 65.26 59.00 30
Pressure (kPa) 7532.85 100.00 100.00 154.04 154.04 7532.85 50.85 50.85 <empty>
Molar Flow
199.83 199.83 199.83 190.26 190.26 199.83 190.26 190.26 <empty>
(kgmol/h)
Mass Flow
3600.00 3600.00 3600.00 14861.29 14861.29 3600.00 14861.29 14861.29 <empty>
(kg/h)
Std Ideal Liq
3.61 3.61 3.61 16.85 16.85 3.61 16.85 16.85 <empty>
Vol Flow (m3/h)
Heat flow
-4.72E+07 -4.94E+07 -5.60E+07 1.04E+07 1.70E+07 -5.60E+07 1.64E+07 1.03E+07 <empty>
(kJ/h)
Molar
Enthalphy -2.36E+05 -2.47E+05 -2.80E+05 5.44E+04 8.91E+04 -2.80E+05 8.64E+04 5.44E+04 <empty>
(kJ/kgmol)
Tudara = 30oC; STEP = 1 bar
O u t p u t s e t e l a h r u n n i n g d e n g a n u n i s i m p a d a
s i k l u s B p a d a k e a d a a n T udara = 3 0 oC ; S T E P =
1 b a r

T = 30oC dan STEP = 1 bar


Efisiensi = Wnet / QH
Wt (kJ/h) 2.23E+06
Wp (kJ/h) 3.14E+04 = (Wt+Wto-Wp- Wpo)/heat source
heat source (kJ/h) 8.80E+06
Wto (kJ/h) 5.12E+05
cold source (kJ/h) 6.09E+06
Wpo (kJ/h) 1.84E+03
Efisiensi = 3.08E-01
Data Hasil Simulasi ORC biasa
No STEP (bar) Temperatur (oC) efisiensi literatur deviasi
1 1.6 -10 0.3692 0.36 0.025556
2 1.8 -10 0.3692 0.36 0.025556
3 2 -10 0.3691 0.36 0.025278
4 1.6 10 0.34 0.3315 0.025641
5 1.8 10 0.3402 0.3318 0.025316
6 2 10 0.3403 0.332 0.025
7 1.6 30 0.3105 0.3024 0.026786
8 1.8 30 0.3109 0.303 0.026073
9 2 30 0.3112 0.3035 0.025371

Perbedaan nilai efisiensi yang didapat menggunakan unisim tidak jauh


berbeda dengan data efisiensi pada paper
3
0
Pengaruh STEP pada efisiensi ( Tc = - 1 0
oC)

Grafik STEP vs Efisiensi pada Tc = -10 oC

3
1
Pengaruh STEP pada efisiensi ( Tc = 1 0
oC)

Grafik STEP vs Efisiensi pada Tc = 10 oC

3
2
Pengaruh STEP pada efisiensi ( Tc = 3 0
oC)

Grafik STEP vs Efisiensi pada Tc = 30 oC

3
3
P e n g a r u h Te m p e r a t u r U d a r a

Grafik Temperatur Udara vs Efisiensi

3
4
Siklus Rankine Organik Regeneratif

3
5
Worksheet Siklus B ORC
State
Input Air-
Input ORC Input
Input Input Pre- Input ORC Input SG/ Input Cooled
Input Input Water Pump / Boiler/
ORC Siklus B Kondenser/ heater/ Turbin/ Output Regenerato Condenser Cold
Turbin/ Pump/Output Output Air Output
(Regenerasi) Output Output Output Water r/ Output /Output Source
Output SG Kondenser Cooled Pre-
Turbin ORC Pump Boiler Pump ORC Turbin Regenerat
Condenser heater
or
1 2 3 4o 1o 4 2o 3o 3oa 1oa udara
<empty
Vapor Fraction 1 0.8216 0 0 1 0 1 0 1 0
>
T (oC) 290.00 120.17 120.17 59.06 115.17 120.87 71.05 59.00 61.38 66.05 30
<empty
Pressure (kPa) 7532.85 200.00 200.00 263.88 263.88 7532.85 50.85 50.85 50.85 263.88
>
Molar Flow <empty
199.83 199.83 199.83 183.86 183.86 199.83 183.86 183.86 183.86 183.86
(kgmol/h) >
14361.4 <empty
Mass Flow (kg/h) 3600.00 3600.00 3600.00 14361.47 14361.47 3600.00 14361.47 14361.47 14361.47
7 >
Std Ideal Liq Vol <empty
3.61 3.61 3.61 16.28 16.28 3.61 16.28 16.28 16.28 16.28
Flow (m3/h) >
1.02E+0 <empty
Heat flow (kJ/h) -4.72E+07 -4.91E+07 -5.57E+07 1.00E+07 1.67E+07 -5.57E+07 1.60E+07 1.00E+07 1.58E+07
7 >
Molar Enthalphy 5.53E+0 <empty
-2.36E+05 -2.46E+05 -2.79E+05 5.44E+04 9.11E+04 -2.79E+05 8.70E+04 5.44E+04 8.60E+04
(kJ/kgmol) 4 >
Output setelah running dengan unisim pada siklus B pada keadaan Tudara = 30oC; STEP =
1 bar

T = 30oC dan STEP = 1 bar


Efisiensi = Wnet / QH
Wt (kJ/h) 1.94E+06
Wp (kJ/h) 3.15E+04
= (Wt+Wto-Wp- Wpo)/heat source
heat source (kJ/h) 8.48E+06
Wto (kJ/h) 7.57E+05
cold source (kJ/h) 5.82E+06
Wpo (kJ/h) 3.66E+03
Efisiensi = 3.13E-01
Data Hasil Simulasi ORC
Regeneratif
No STEP (bar) Temperatur (oC) efisiensi literatur deviasi eff biasa perubahan
1 1.6 -10 0.3704 0.3604 0.027747 0.3692 0.0012
2 1.8 -10 0.3709 0.3607 0.028278 0.3692 0.0017
3 2 -10 0.3713 0.3609 0.028817 0.3691 0.0022
4 1.6 10 0.342 0.3325 0.028571 0.34 0.002
5 1.8 10 0.3426 0.333 0.028829 0.3402 0.0024
6 2 10 0.343 0.3335 0.028486 0.3403 0.0027
7 1.6 30 0.3119 0.3032 0.028694 0.3105 0.0014
8 1.8 30 0.3127 0.304 0.028618 0.3109 0.0018
9 2 30 0.3135 0.3047 0.028881 0.3112 0.0023

Perbedaan nilai efisiensi yang didapat menggunakan unisim tidak jauh berbeda dengan data
efisiensi pada paper. Terdapat perubahan efisiensi dari ORC regenerative jika dibandingkan dengan
orc biasa

3
9
Pengaruh STEP pada efisiensi reg orc
( Tc = - 1 0 o C )

Grafik STEP vs Efisiensi pada Tc = -10 oC

4
0
Pengaruh STEP pada efisiensi reg orc
( Tc = 1 0 o C )

Grafik STEP vs Efisiensi pada Tc = 10 oC

4
1
Pengaruh STEP pada efisiensi reg orc
( Tc = 3 0 o C )

Grafik STEP vs Efisiensi pada Tc = 30 oC

4
2
P e n g a r u h Te m p e r a t u r U d a r a

Grafik Temperatur Udara vs Efisiensi

4
3
Case Study
Va r i a s i S T E P d a n
Tu d a r a p a d a
Efisiensi
Performa Siklus A ORC pada
b e r b a g a i n i l a i S T E P d a n Tudara

Semakin rendah STEP


(P output turbin),
semakin rendah
efisiensi dari Rankine
Cycle
Performa Siklus B (regeneratif)
ORC pada berbagai nilai STEP dan
Tudara
Perbandingan Performa Siklus A
dan B (regeneratif) ORC pada
b e r b a g a i n i l a i S T E P d a n T udara
Perbandingan Performa Siklus A dan
B (regeneratif) ORC pada berbagai
n i l a i T udara p a d a P = 2 b a r ( o p t i m u m )
Kenaikan Efektifitas dengan
adanya Regenerasi

Efficiency (P = 2 bar) Kenaikan Efisiensi


T ( oC) Siklus A Siklus B dengan Regenerasi
-20 0.3834 0.3846 0.31%
-10 0.3691 0.3713 0.59%
0 0.3548 0.3575 0.76%
10 0.3403 0.3431 0.84%
20 0.3258 0.3284 0.82%
30 0.3112 0.3135 0.72%
40 0.2966 0.2982 0.55%
KESIMPULAN

1. Semakin rendah STEP (P output turbin), semakin rendah


efisiensi dari Rankine Cycle
2. Semakin kecil Tudara , semakin besar efisiensinya karena
semakin rendah Tudara kalor yang dipindahkan dari organic
working fluid akan semakin besar.
3. Dengan adanya regenerasi pada rankine cycle, akan
menaikkan efisiensi

5
0

Anda mungkin juga menyukai