Anda di halaman 1dari 67

Pertumbuhan Gigi

Fidya,drg., M.Si
Odontogenesis
 Merupakan proses tumbuh kembang gigi
 Dimulai dari gigi-gigi anterior rahang
bawah
 Pada usia 5-6 minggu kehamilan

 Gigi berasal dari derivat:


 Ectoderm (Dental organ)
 Mesoderm (Dental papilla)
 Mesoderm (Dental Sac)
Dental organ Enamel

Dental papilla Pulp


Dentin

Dental sac Cementum


Periodontal membran
Tahap Pertumbuhan Gigi

1. Dental Lamina Stage/ Initial Stage – minggu ke 6-7


2. Bud Stage – minggu ke 8
3. Cap stage – minggu ke 9-10
4. Bell Stage – minggu 11-12
5. Apposition stage/ secretory stage – bervariasi
ditiap gigi
6. Maturation stage – bervariasi di tiap gigi
Dental Lamina Stage
 Terjadi penebalan epitel
rongga mulut di sepanjang
rahang atas dan rahang
bawah.
 Membentuk serupa huruf C
dan disebut sebagai lamina
dentalis.
 Dental lamina ini tumbuh
dari permukaan epitel
hingga melayang disekitar
mesenkim.
 Setiap kuncup merupakan
struktur awal dari enamel
organ (dental organ)
Bud Stage
 Lanjutan dari dental lamina stage
 Terjadi 10 tonjolan menyerupai kuncup/
tunas.
Cap Stage
 Tunas-tunas gigi mengalami
invaginasi membentuk tahap
cap.
 Terdiri dari outer enamel epithel
(OEE) dan inner enamel epithel
(IEE) dan reticulum stellatum.
 Terjadi perubahan morphologi
menjadi bentukan cap
(morphogenesis).
 Jaringan ikat dibawah cap
berubah menjadi denta papilla.
 Jaringan ikat dibawah dental
papilla menjadi fibrous dan
mengelilingi papilla dan bagian
dari enamel organ membentuk
dental sac.
Bell Stage
 Differensiansi enamel organ menjadi 4
tipe sel dan dental lamina menjadi 2 tipe
sel.
 Terjadi perubahan bentuk menyerupai
genta
 Empat tipe sel tersebut adalah OEE, IEE,
stellate reticulum, dan stratum
intermedium.
 Dua tipe sel adalah outer cell dental
papilla dan inner cell dental papilla.
 Terjadi peningkatan pembentukan serat
kolagen disekitar enamel organ yang
disebut Dental sac.
Sel-sel yang mengalami differensiasi:
1. Outer enamel epithelium (OEE)
2. Inner enamel epitelium (IEE)
3. Stellate reticulum (Enamel pulp)
4. Stratum intermedium
5. Dental papill
Outer enamel epithelium (OEE)
 Terletak dibagian luar enamel organ
 Berupa sel berbentuk kubus
 Sebagai barier perlindungan selama produksi enamael
 Disebut juga sebagai outer dental epithelium

Inner enamel epithelium (IEE)


 Terletak dibagian dalam enamel organ
 Berupa sel silindris, pendek
 Disebut juga inner dental epithelium
 Pertemuan antara OEE dan IEE disebut cervical loop
 IEE akan berdiferensiasi menjadi sel pembentuk enamel
= ameloblast
 Dipisahkan dengan dental papilla dibawahnya oleh
membran basalis yang kaya glikogen
Stellate reticulum
 Berada diantara OEE dan IEE
 Merupakan lapisan yang lebih luar dari stratum
intermedium
 Terdiri dari banyak lapisan yang berupa sel berbentuk
bintang
 Ditengah enamel organ
 Membentuk jaringan= reticulum
 Mensupport produksi enamel

Stratum intermedium
 Lapisan yang lebih dalam tersusun oleh sel kubus yang
datar
 Mengandung enzim alkaline phosphatase yang tinggi
 Mensupport produksi enamel
Outer cell dental papilla
 Lapisan tepi dari sel-sel dental papilla
 Berada dekat dengan IEE
 Berdiferensiasi menjadi odontoblas yang
memproduksi dentin

Inner cell dental papilla


 Lapisan tengah dari sel-sel dental papilla
 Berdiferensiasi menjadi jaringan pulpa
Dental Sac
 Lapisan yang dengan
jumlah serat kolagen
yang meningkat
disekeliling enamel
organ
 Lapisan ini akan
berdiferensiasi
menjadi sementum,
ligamen periodontal,
dan tualng alveolar.
Oral cavity

Outer dental
epithelium

Dental lamina

Enamel knot

Stellate
reticulum

Stratum
intermedium

Inner dental
Epithelium

Dental papilla
Appotition Stage
 Sekresi enamel,
dentin, dan sementum
pada lapisan yan
berturut-turut.
 Jaringan keras gigi
disekresikan sebagai
matrix yang
terkalsifikasikan
sebagian.
 Membentuk jaringan
untuk tahap
kalsisfikasi lebih lanjut.
Maturation Stage
 Merupakan tahapan
dimana matrix
jaringan keras gigi
telah terkalsifikasi
telah penuh.
 Periode terjadinya 2
tahap akhir ini
bervariasi menurut
gigi yang terlibat.
 Secara keseluruhan
kronologi yang
terjadi adalah sama.
Blok Kedokteran Gigi Dasar
Struktur jaringan keras gigi

Drg Erma Sofiani, SpKG


Prodi Kedokteran Gigi UMY
Struktur jaringan gigi
1. EMAIL
2. DENTIN
3. SEMENTUM
4. JARINGAN PULPA
5. JARINGAN PERIODONTAL
enamel
• Progress of enamel formation for primary teeth[19]

• Amount of enamel formed at birth Enamel mineralization completed Primary


maxillary
toothCentral incisor5/61.5 months after birthLateral incisor2/32.5 months after
birthCanine1/39 months after birth1st molarCusps united; occlusal completely
calcified
and 1/2 to 3/4 crown height6 months after birth2nd molarCusps united; occlusal
incompletely calcified;
calcified tissue covers 1/5 to 1⁄4 crown height11 months after birthPrimary
mandibular
toothCentral incisor3/52.5 months after birthLateral incisor3/53 months after
birthCanine1/39 months after birth1st molarCusps united; occlusal
completely calcified5.5 months after birth2nd molarCusps united; occlusal
incompletely calcified10 months after birth
EMAIL
Bagian2 enamel

1. Perikymata, terbentuk dlm waktu 11,4-26 hari

2. Garis Retzius, membentuk 45o dgn prisma2

enamel.

Diantara prisma2 ini terdpt substansia interprismata

3. Lamela enamel

4. Semak enamel

5. Ujung Tome’s fibre ujung odontoblas yang

dijumpai pd enamel
EMAIL
ENAMEL (Substansia Adamantia)

Jar. yg plg keras dari struktur gigi.


Melindungi jar vital gigi y: dentin & jar pulpa
Warna & bentuk mempengaruhi estetik enamel
Bila rusak tidak mengalami regenerasi.
perbaikan&pergantian enamel hanya dgn
tambalan(restorasi)
Cuticula dentis = lapisan/membran/ selaput
tipis ,dibagian luar enamel.
Dijumpai pd gg baru erupsi, pd org dewasa
hanya pd aproksimal aus krn pemakaian
enamel
• Perikymata which are associated with the Striae are shallow grooves
noted clinically on the nonmasticatory surfaces of some teeth in the oral
cavity.[5] Perikymata are usually lost through tooth wear, except on the
protected cervical regions of some teeth, especially the permanent
maxillary central incisors, canines, and first premolars, and may be
confused as dental calculus.[10] Darker than the other incremental lines,
the neonatal line is an incremental line that separates enamel formed
before and after birth.[11] The neonatal line marks the stress or trauma
experienced by the ameloblasts during birth, again illustrating the
sensitivity of the ameloblasts as they form enamel matrix. As one would
expect, the neonatal line is found in all primary teeth and in the larger
cusps of the permanent first molars. They contain irregular structures of
enamel prisms with disordered crystal arrangements basically formed by
the abrupt bending of the prisms towards the root; usually, the prisms
gradually bent back again to regain their previous orientation.[10]

• Gnarled enamel is found at the cusps of teeth.[2] Its twisted appearance


results from the orientation of enamel rods and the rows in which they lie.
Email
 Permeabilitas
Pada enamel gigi mature
 Mineral Hydroxiapatite (anorganik) 90%
 Organik matrix
 Air 4-12% dikandung dlm ruang Inter
crystalline dan dlm jar micropores yg
terhubung kearah permukaan eksternal
Email
Hydroxyl apatit
- Ca10(PO4)6(OH)2
- 3 Ca3(PO4)2.Ca(OH)2
-Ca5 {OH(PO4)3} jarang dijumpai.
Apatein(Yunani) = bertukar
Unsur OH- (Hydroxyl) amat mdh bertukar
dengan mineral lain cth:
Dgn F- kelarutan enamel berkurang (Baik)
CO3 kelarutan meningkat (Tidak baik)
Email
Micropores membentuk hub yg dinamik
antara kavitas oral dan sistemik, pulpa & cairan
tubulus dentin
Pd gg mengalami dehidrasi sbg akibat bernafas
melalui mulut pd malam hari (saat tidur)atau pd
saat pemasangan rubber dam (sbg isolasi pada
perawatan gg) terlihat enamel chalty dan lbh
terang
kondisi ini reversibel kembali lembab krn lingkungan
oral shg warna kembali normal
Email
1. Enamel bersifat semipermeabel

berbagai cairan ion2 dan substansi dgn BM rendah

(apakah merusak atau terapeutik) dapat

berdifusi melalui enamel.

2. Mekanisme difusi pada enamel bersifat dinamis

dan tidak terbatas pada permukaan gigi. Tetapi

dapat berdifusi masuk kedalam enamel gg.

Mis pd saat : fluoride uptake, bleaching vital

(ekstrakoronal) ion fluor dan On tidak hanya


Email
Perubahan warna gg terjadi secara bertahap seiring
pertambahan usia
 hyposalivasi - terjd perubahan warna
 pe(-)an kelarutan asam
 volume micropore berkurang
 kandungan air berkurang
 permeabilitas enamel berkurang
 Trace element bertambah
Email
Pewarnaan (colorization)
• Enamel translusen
• Pewarnaan tergantung ketebalan enamel dan
warna dentin
Ketebalan enamel
Dari puncak tonjol( 2,5mm) dan kearah incisal
edge( 2,0mm)
Ketebalan enamel menurun sampai dibawah
kedalaman fissure oklusal dan berbentuk taper
sampai didaerah servikal pd pertemuan dgn
sementum atau dentin akar
Email

Pada gigi anterior dewasa muda translusensi


keabu2an/agak sdkt berwarna kebiru2an pd
incisal edge
Warna lbh kekuningan dijumpai pd daerah
servikal krn warna dentin memantul karena
daerah tsb enamel tipis.
Pada pertemuan enamel dan sementum
10% ada gap shg dentin terpapar (hipersensitif)
DENTIN
STRUKTUR DENTIN
•Menyerupai struktur tulang
•Mengalami meneralisasi dan memp matriks ekstraseluler
•Komposis - Mineral 69.3%, organik 17,5%, air 13.2%
Bagian-bagian dari dentin :
•Dentin Intertubuler
•Dentin Peritubuler
•Tubulus Dentin berisi :
- tonjolan odontoblast
- Bahan Organik dalam ruang periodontoblast
Permeabilitas dentin
Sebagai akibat adanya tubulus dentin
Tubuli dentin dibentuk krn deposisi dan mineralisasi matriks
pre dentin di sekitar odontoblast
TUBULI DENTINALIS
1. Berisi
A. Dentin Peritubular
> MIneralisasi dari dentin intertubular
Matrix Organik <
Penyempitan tubulus dentin pada umur lajut
pertumbuhan dentin peritubular(dentin sklerotik)
shg permeablitas kurang----- perlindungan pulpa
B. Tonjolan Odontoblast
Fibril-fibril Jaringan lunak melalui tubulus dentin
Berada pada dentin –predentin junction
Pemisah tonjolan odontoblast dan tubulus
dentin(periodontoblast)
Tubuli Dentinalis

2. Tubuli dentin meluas dari perbatasan predentin ke


pertemuan dentin-email dan dentin-sementum
3. Bentuk seperti kerucut/konus, diameter 2,5 μm
(dinding pulpa); 0,9 μm pd pertemuan d-e dan d-s
4. Fungsi formatif dan protektif----- odontoblast
menumpuk----dentin primer, sekunder dan reparatif
Penampang tubuli dentinalis

Diagram illustrating the difference in


size and
number of in the dentinal floor
between a shallow, A,
and a deep, B, cavity preparation.
(From Trowbridge HO:tubules
Dentistry 82 2(4):22-29, 1982.)
Anastomosis dentin dengan pulpa
Dentin primer
1. Terbentuk sbelum erupsi gigi

Terdiri dari :

dentin mantel

2. Lapisan pertama dentin yg mengapur

3. Sisi dentin pd pertemuan dentin dan email

dentin sirkumpulpal

4. Terbentuk setelah dentin mantel

5. Merupakan fungsi formatif pertama


Dentin sekunder
 Disusun setelah erupsi gigi
 Tubuli membengkok tajam
 Ada garis demarkasi
 Merupakan penumpukan dentin primer yang tidak rata
dg kecepatan rendah, struktur tubular krg teratur
 Deposisi dentin sekunder ini melindungi pulpa
 Pembentukannya jauh lebih lambat daripada dentin
primer
Dentin sklerotik
 Pembentukan den tin ini berhubungan dengan aging
dan karies yang lambat
 Tubuli dentinalis akan mengalami kalsifikasi dan
obliterasi
 Sensivitas akan menurun
Dentin reparatif
 Dentin irregular/dentin tersier
 Dibentuk sebagai respon protektif terhadap rangsang
yg membahayakan (karies, prosedur operatif, bahan
restoratif, abrasi, erosi atau trauma)
 Terbentuk tergantung : keparahan dan lamanya injuri
 Jika rangsang ringan----kecep pemb d.r rendah atau
sebaliknya
Karies
Kavitas (Pembentukan kavitas)
 demineralisasi enamel tanpa terjd remineralisasi
akan terlihat seperti enamel rusak
membentuk kavitas
 Kavitas hrs ditempatkan bhn restorasi
 Tanpa restorasi pd kavitas penetrasi m.o.
ke dentin akan berlanjut ke pulpa dpt
menyebabkan vitalitas gg terganggu
Sementum
¢ Berasal dari jaringan mesoderm
¢ Jaringan mesenkim yang meliputi bagian luar dari akar
¢ Komposisi kimia semen : 45%-50% zat anorganik dan
50%-55% zat organik
¢ Sementum tipis pada garis servikal dan menebal sampai
apek akar
¢ Macam-macam semen:
- semen primer : terdapat pada waktu erupsi
- semen fisiologis: terbentuk karena pe+ usia
- semen patologis: karena iritasi, penyakit,dll
Konservasi gigi
1. Definisi
2. Dasar- dasar perawatan konservasi gigi
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perawatan
4. Tindakan operative dentistry
5. Restorasi gigi plastis dan non plastis
6. Persiapan posisi operator
7. Dasar perawatan endodontik
8. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pasien
Karies
Faktor yang mempengaruhi terjadinya karies gigi:
1. Keturunan
2. Ras
3. Jenis kelamin. Wanita>>Pria krn –Pregnancy
(muntah) , mens (gang. hormonal)
4. Umur. Periode umur gigi bercampur(8-12thn)
5. Makanan (praerupsi)
6. Unsur kimia:
Berilium,Fluor,Aurum,Ag,Mg,menghambat karies
Cadmium,Platina,Selenium,Menunjang karies
Karies
7. Air ludah. pH asam karies, pH basa kalkulus
 viskositas(serous) self cleansing baik,
 viskositas(mucous) self cleansing jelek.
 Flow >> self cleansing baik karies <<
8. Plak.
 Terbentuk dari campuran air ludah, sisa2
epitel jar mulut, leukosit, limfosit, sisa makanan
dan bakteri
9. Aktifitas otot.
 Pergerakan otot pipi,bibir,lidah,
 self cleansing baik -----karies menurun
Klasifikasi karies

1. Karies email
2. Karies dentin
3. Karies pulpa
Jenis-jenis Karies
Berdasarkan kedalaman
 Karies inspiens
Karies yang terjadi pada permukaan enamel gigi (lapisan terluar dan terkeras
pada gigi), dan belum terasa sakit, hanya ada pewarnaan hitam atau coklat
pada enamel.
 Karies superfisialis
Karies yang sudah mencapai bagian dalam enamel dan kadang-kadang
terasa sakit.
 Karies media
karies yang sudah mencapai bagian dentin (tulang gigi) atau bahagian
pertengahan antara permukaan gigi dan pulpa, gigi biasanya terasa sakit
apabila terkena rangsangan dingin, makanan masam dan manis.
 Karies profunda
Karies yang telah mendekati atau telah mencapai pulpa sehingga terjadi
peradangan pada pulpa. Biasanya terasa sakit waktu makan dan sakit secara
tiba-tiba tanpa rangsangan. Pada tahap ini apabila tidak dirawat,maka gigi
akan mati dan memerlukan rawatan yang lebih kompleks.
Karies
 MenurutKeyes 1960
Karies (caries) adalah penyakit multifaktorial yang
meliputi :
1. Host : Gigi & saliva
2. Agent : Bakteria kariogenik
3. Environment : Substrat (Sukrosa)
4. Waktu
Proses terjadinya karies
Penyebab utama karies adalah adanya proses
demineralisasi pada email. Seperti kita ketahui bahwa email
adalah bagian terkeras dari gigi, bahkan paling keras dan padat
di seluruh tubuh. Sisa makanan yang bergula (termasuk
karbohidrat) atau susu yang menempel pada permukaan email
akan bertumpuk menjadi plak, dan menjadi media pertumbuhan
yang baik bagi bakteri. Bakteri yang menempel pada permukaan
bergula tersebut akan menghasilkan asam dan melarutkan
permukaan email sehingga terjadi proses demineralisasi.
Demineralisasi tersebut mengakibatkan proses awal karies pada
email.
Karies gigi
Pencegahan karies gigi
 Memperkuat gigi dengan suplemen (fluor dan calsium)
 Pembersihan gigi secara rutin
 Kontrol diet
 Jika terjadi karies segera dilakukan perawatan------
fungsi gigi
Pathologic wear
 Abrasion
 Atrition
 Erosion
Terima kasih
Daftar Pustaka

 Graff, V.D. 2001. Human Anatomy. 6th Ed.


The McGraw Hill.
 Langman. Medical Embryology. 11th ed.
 Sperber. 2001. Craniofacial Development.
London. B.C Dekker Inc
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai