Anda di halaman 1dari 10

Pemanfaatan Acetobacter xylinum dalam Pembuatan

Produk Nata de Coco


Kelompok 1
Vely Putri (J1A117006)
Tesi Ananda Putri (J1A117016)
Indah Triyana (J1A117026)
M. Rizki (J1A117038)
Putri Pebridayanti (J1A117059)
Profil Acetobacter xylinum
 Panjang 2 mikron
 Berbentuk batang pendek
 Memiliki permukaan dinding yang berlendir
 Tumbuh pada pH 3,5 – 7,5 dimana pH optimumnya 4,3
 Tumbuh pada suhu 28°C – 31 °C
Saat kultur sel bakteri ini masih muda, individu sel akan sendiri-
sendiri namun ketika sudah tua, mereka akan membentuk lapisan seperti
gelatin yang kokoh dan menutupi sel koloninya. Bakteri ini memiliki
kemampuan dalam melakukan oksidasi dari asam asestat menjadi H2O
dan CO2. Acetobacter Xylinum mampu mempolimerisasikan glukosa
menjadi selulosa. Untuk selanjutnya, selulosa akan membentuk matrik
yang dikenal dengan sebutan nata.
Klasifikasi ilmiah dari Acetobacter
Xylinum :
• Kingdom : Bacteria
• Filum : Proteobacteria
• Kelas : Alpha Proteobacteria
• Ordo : Rhodospirilia
• Family : Pseudomonadaceae
• Genus : Acetobacter
• Spesies : Acetobacter Xylinum
Kandungan Gizi Nata De Coco
Kandungan gizi dalam 100 gram
• 80% air
• 20 gram karbohidrat
• 146 kkal kalori
• 20 gram lemak
• 12 mg kalsium
• 2 mg Fosfor
• 0,5 mg Ferrum (besi)
Peran Bakteri Acetobacter Xylinum Dalam
Pembuatan Nata De Coco
Bibit nata adalah bakteri Acetobacter xylinum yang akan dapat membentuk serat
nata jika ditumbuhkan dalam air kelapa yang sudah diperkaya dengan karbon dan
nitrogen melalui proses yang terkontrol. Dalam kondisi demikian, bakteri tersebut
akan menghasilkan enzim yang dapat menyusun zat gula(glukosa) menjadi ribuan
rantai serat atau selulosa. Dari benang-benang selulosa tersebut yang akhirnya
akan memadat dan berubah warna menjadi putih hingga transparan, yang disebut
sebagai nata.
Dengan penambahan Asam asetat atau asam cuka dapat menurunkan pH atau
meningkatkan keasaman air kelapa. Asam asetat yang baik adalah asam asetat
glacial (99,8%). Asam ini ditambahkan untuk mencapai tingkat keasaman yang
diinginkan yaitu pH 4,5 – 5,5 yang sesuai dengan pH untuk pertumbuhan
Acetobacter xylinum. Selain asam asetat, asam-asam organik dan anorganik lain
bisa digunakan.
Pembuatan Nata de Coco

Alat Bahan
• Kompor • Stater nata mengandung Acetobacter
• Panci untuk merebus media (air kelapa) Xylinum
• Gelas ukur • Air kelapa/ bahan lain
• Pengaduk • Gula pasir
• Saringan air kelapa • Asam cuka dapur
• Wadah untuk fermentasi • Asam asetat glacial
• Kain putih/ kertas Koran untuk menutup • Urea ZA
• Tali pengikat/ raffia
• Timbangan
Membuat Nata de Coco
1. Air kelapa 7 liter disaring dengan menggunakan kain saring bersih.
2. Sambil dipanaskan, air kelapa ditambah sukrosa (gula pasir) sebanyak 70 gr, dan urea 17,5 gr,
diaduk hingga homogeny dan air kelapa mendidih.
3. Substrat ini didinginkan, kemudian ditambah asam asetat glacial (asam cuka) sebanyak 70 ml.
4. Substrat disterilkan dengan cara dimasukkan dalam autoclave pada suhu 121ºC, tekanan 1 atm,
selama 10 menit (atau didihkan selama 20 menit).
5. Substrat didinginkan hingga suhu 40ºC kemudian dimasukkan pada nampan atau baskom steril
dengan permukaan yang lebar, dengan kedalaman substrat kira-kira 3 cm.
6. Substrat diinokulasi dengan menggunakan starter atau bibit sebanyak 10% (v/v).
7. Substrat kemudian diaduk rata dan ditutup dengan menggunakan kain basa (boleh
menggunakan kertas koran).
8. Nampan diinkubasi atau diperam dengan cara diletakkan pada tempat dan ruang yang bersih,
terhindar dari debu dan goyangan.
9. Inkubasi dilakukan selama 10-15 hari, pada suhu kamar. Pada tahap fermentasi ini tidak boleh
digoyang-goyang.
10. Pada umur 10-15 hari nata dapat di panen dan di kelola.
Air Kelapa yang ditampung dan Air Kelapa yang ditampung dan dibasikan Penempatan dalam baki/nampan
dibasikan

Fermentasi
Pasca panen
Penambahan bibit

Proses Pencucian Proses pemotongan nata de coco Nata de Coco

Anda mungkin juga menyukai