Anda di halaman 1dari 42

“ANTI KORUPSI”

INDONESIAKU AWESOME
02
www.aguswi-kkp.com

03
MENGIMPIKAN INDONESIA YANG HEBAT,
BERSIH, SEJAHTERA, DAN BAHAGIA
INDONESIA YANG TANPA KORUPSI
Hmmm…mungkin seperti ini
• keamanan terjamin, rakyat makmur tanpa miskin,
• masyarakat menjadi ramah, peduli dan gotong-royong,
• layanan pendidikan berkualitas dan terjangkau,
• pemuda-pemudi terus berkarya untuk negeri,
• layanan kesehatan optimal ke seluruh masyarakat,
• lingkungan bersih tanpa polusi dan macet,
• pejabat dan aparat dekat dengan rakyat,
• produktivitas masyarakat meningkat,
• layanan publik yang sempurna untuk rakyat,
• dan tentu rakyat di negeri kaya raya ini akan benar-
benar sejahtera
IPK Indonesia 2017
• Transparency International : indeks persepsi korupsi
negara-negara di dunia untuk tahun 2017.
• No 1 Selandia Baru dengan nilai 89. peringkat terbawah atau 180
diduduki Somalia dengan nilai 9.
96
• Indonesia ada di peringkat ke- dengan nilai 37. bersama Brasil,
Kolombia, Panama, Peru, Thailand, dan Zambia di peringkat dan nilai
yang sama.
• Di Asia Tenggara Indonesia berada di bawah Singapura (6), Brunei
Darussalam (32), Malaysia (62), dan bahkan Timor Leste (91).

• https://internasional.kompas.com/read/2018/02/26/14444501/indek
s-persepsi-korupsi-2017-peringkat-indonesia-di-bawah-timor-leste.
Penulis : Ervan Hardoko
Indonesia
Kaya
• Jumlah Penduduk
terbanyak ke 4 di
Dunia (potensi
SDM besar sekali)
• Jumlah kekayaan
SDA yang
melimpah
• Nilai sejarah
perjuangan yang
luar biasa
Korupsi di Indonesia Dalam Sejarah
• Orde Lama
• Dibentuk Badan Pemberantasan Korupsi, Panitia Retooling Aparatur
Negara (PARAN) dibentuk berdasarkan UU Keadaan Bahaya, dipimpin oleh
A.H. Nasution dan dibantu oleh dua orang anggota yakni Prof M Yamin
dan Roeslan Abdulgani. Namun ternyata pemerintah pada waktu itu
setengah hati menjalankannya.
• Orde Baru
• Dibentuk Tim Pemberantasan Korupsi (TPK) yang diketuai Jaksa Agung.
• Reformasi
• Pada Era Reformasi hampir seluruh elemen penyelenggara negara sudah
terjangkit “Virus Korupsi” yang sangat ganas
• Komisi Pemberantasan Korupsi, atau disingkat menjadi KPK, adalah komisi
yang dibentuk pada tahun 2002 untuk mengatasi, menanggulangi dan
memberantas korupsi di Indonesia. Komisi ini didirikan berdasarkan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 mengenai
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Sisi Ekonomi :
Akan menyebabkan tidak terdistribusinya
sumber daya secara merata dan adil,
harga kebutuhan pokok tinggi (pungutan
Sangat liar), kemiskinan
besar Sisi Sosbud :
terhadap Akan menyebabkan perubahan pola
rusaknya perilaku masyarakat yaitu membangun
mental penipu dan penjilat, semakin
DAMPAK tatanan merebaknya narkoba.
KORUPSI ekonomi,
sosial Sisi Politik :
budaya, Akan menyebabkan proses pengambilan
kebijakan berjalan tertutup dan tidak
politik dan melibatkan partisipasi masyarakat dan
hukum pelayanan mahal
Sisi Hukum :
Akan menyebabkan diskriminasi dalam
penegakan hukum
Hutan
rusak
Infrastruktur
Dll
rusak

Fenomena
Dampak
SDA Korupsi Diskriminasi
tdk bs Hukum
dikelola

Narkoba Birokrasi
merajalela Ribet
Kerugian Negara VS Hukuman Koruptor
• Kerugian negara akibat
korupsi selama 2001-
2015 mencapai Rp203,9
triliun. Namun, hukuman
finansial yang dijatuhkan
pengadilan sangat kecil,
hanya Rp21,3 triliun.
Hukuman alternatif
selain bui dimunculkan
sebagai solusi untuk
membuat jera para
koruptor. (analisis database korupsi
versi V yang dirilis Laboratorium Ilmu
Ekonomi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis
(FEB) UGM pada April 2016)
Biaya Sosial Korupsi
Elemen biaya sosial korupsi

Sumber
acch.kpk.go.id/id/component/content/article?id=681:menerapkan-
biaya-sosial-korupsi-sebagai-hukuman-finansial-dalam-kasus-korupsi-
kehutanan
Korupsi secara Etimologi
• Istilah korupsi berasal dari
bahasa latin “corrumpere”,
“corruptio” , “corruptus”
• Kemudian diadopsi oleh
beberapa bangsa di dunia
• Beberapa bangsa di dunia
memiliki istilah tersendiri
mengenai korupsi
Etimologi…(cont’d)
Bahasa Inggris Bahasa Perancis Bahasa Belanda

Corruption, Corruptie,
Corruption
Corrupt Korruptie

Jahat, rusak, Rusak


curang

Istilah “korupsi” yang dipakai di Indonesia


merupakan turunan dari bahasa Belanda
7 Jenis Korupsi menurut Syed Husein Alatas

Transaktif

Defensif Ekstroaktif

7 Jenis
Suportif Korupsi Invensif

Autogenik Nepostik
Tindak Pidana Korupsi
• 7 Delik tindak pidana korupsi
1. Perbuatan yang Merugikan Negara
2. Suap – Menyuap
3. Penyalahgunaan Jabatan
4. Pemerasan
5. Perbuatan Curang
6. Benturan Kepentingan dalam pengadaan
7. Gratifikasi
UU no 31/1999 jo 20/2001
Tindak Pidana Lain yang terkait dengan
Korupsi
Tindak Pidana Pencucian
Uang
Kegiatan TPPU tidak dapat
dipisahkan dari korupsi.
Menurut UNCAC (UN, 2004),
pencucian uang hasil
tindakan korupsi adalah
bagian dari cakupan
kegiatan yang didefinisikan
sebagai korupsi.
Pemberantasan pencucian
uang adalah bagian dari
penanggulangan korupsi.
• Penggelapan dalam Jabatan sesuai Pasal 374
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (“KUHP”)
yang berbunyi:
“Penggelapan yang dilakukan oleh orang yang
penguasaannya terhadap barang disebabkan
karena ada hubungan kerja atau karena pencarian
atau karena mendapat upah untuk itu,
Perbedaan penggelapan dalam jabatan dan
pencuri adalah kalau pencurian barang yang dicuri
tersebut belum dalam kuasa si pelaku dan harus
berusaha untuk mengambilnya sedangkan
penggelapan dalam jabatan, barang tersebut
sudah dalam kuasa si pelaku sehingga memiliki
wewenang yang lebih untuk mengubah,
mengambil dengan leluasa.
Gratifikasi
Batasan Nilai Gratifikasi
• Batasan nilai Gratifikasi diatur dalam
Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi no 6
Tahun 2015 tentang perubahan atas Peraturan
Komisi Pemberantasan Korupsi no 02 Tahun
2014 tentang Pedoman Pelaporan dan
Penetapan Status Gratifikasi.
• Contoh form gratifikasi
PENGERTIAN GRATIFIKASI, SUAP DAN PEMERASAN
GRATIFIKASI SUAP PEMERASAN
Pemberian dalam arti luas, yakni TINDAKAN Pemerasan adalah
meliputi pemberian uang, MEMBERIKAN suatu perbuatan yang
barang, rabat (discount), komisi, SEJUMLAH UANG dilakukan oleh orang
pinjaman tanpa bunga, tiket ATAU BARANG atau lembaga dengan
perjalanan, fasilitas penginapan, DENGAN melakukan perbuatan
perjalanan wisata, pengobatan PERJANJIAN yang menakut-nakuti
cuma-cuma, dan fasilitas KHUSUS KEPADA dengan suatu harapan
lainnya. Gratifikasi tersebut baik SESEORANG agar yang diperas
yang diterima di dalam negeri DENGAN OTORITAS menjadi takut dan
maupun di luar negeri dan yang TERTENTU ATAU menyerahkan
dilakukan dengan menggunakan
YANG DIPERCAYA sejumlah sesuatu
sarana elektronik atau tanpa
yang diminta oleh
yang melakukan
sarana elektronik (Penjelasan
pemerasan,
Pasal 12B UU Pemberantasan
Tipikor)
Perbedaan Gratifikasi, Suap dan Pemerasan dalam
Proses Pelayanan Perijinan Di kantor Pelayanan Publik
No Delik Tindak Pidana Izin pelayan publik di pemerintahan
Pemberian Hadiah kepada petugas
pelayanan setelah mendapatkan Surat Izin
1 Gratifikasi
yang diurus dengan maksud sebagai
bentuk penghargaan atau terimakasih

Pemberian uang atau barang kepada


petugas pelayanan perijinan supaya Surat
Izin yang di urus dapat dengan segera
2 Suap
diselesaikan, biasanya terjadi negosiasi
atas nominal uang atau jenis barang yang
di berikan oleh si penyuap

Petugas pelayanan perijinan meminta atau


memaksa masyarakat pemohon perijinan
untuk memberikan sejumlah uang atau
3 Pemerasan barang dengan alasan untuk
mempercepat proses perijinan atau
sebagai biaya tambahan dalam prosedur
perijinan
Sumber :
www.slideshare.net/akungbgl/materi-2-faktor-
penyebab-korupsi-2010
Rencana Aksi Aparatur Sipil Negara dalam
Pemberantasan Korupsi

ASN dapat ASN bisa ikut


membantu memberikan
melaporkan, pelayanan publik
membuat aduan dalam excelent
terhadap pelaku
Startegi kepada

korupsi dengan
Strategi masyarakat

dasar bukti yang Represif Perbaikan


cukup Sistem

Edukasi dan
Kampanye

ASN berperan
memberikan edukasi
anti korupsi dimulai
dari lingkungan
keluarga dan tempat
Sumber : buku semua bisa ber- tinggal
aksi KPK
Apa Itu LHKPN
• LHKPN adalah singkatan dari Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara. Sblm KPK dibentuk, penanganan LHKPN
dilakukan oleh KomisiPemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara
(KPKPN). Ketika UU 30 Tahun 2002 di sahkan, maka KPKPN
dibubarkan dan menjadi bagian dari bidang pencegahan KPK
• Setiap Penyelenggara negara wajib utk; bersedia diperiksa
kekayaannya,melaporkan harta kekayaannya dan mengumumkan
harta kekayaannya. Kandidat atau Calon Penyelenggara tertentu
juga diwajibkan untuk menyampaikan LHKPN kepada KPK
Misalnya Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden serta Calon
Kepala Daerah dan Calon Wakil Kepala Daerah. Penyelenggara
Negara yg lalai dlm memenuhi kewajiban LHKPN, akan dikenakan
sanksi administratif sesuai dengan UU yang berlaku
LHKPN
Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara
(“LHKPN”) pada prinsipnya
merupakan laporan yang
wajib disampaikan oleh
penyelenggara Negara
mengenai harta kekayaan
yang dimilikinya saat
pertama kali menjabat,
mutasi, promosi dan
pensiun
- Untuk mengisi form LHKPN
bisa secara elektronik
melalui
https://elhkpn.kpk.go.id/
Integritas
• Pengertian integritas menurut Ippho Santosa
adalah sebagai menyatunya pikiran, perkataan dan
perbuatan untuk melahirkan reputasi dan
kepercayaan
• Integritas juga berarti berani menyampaikan
sesuatu yang benar dengan komitmen yang tinggi
walaupun beresiko mengorbankan kepentingan
pribadi.
• Sikap kerja dalam mendukung integritas yaitu :
– Disiplin
– Tanggung jawab
– Mandiri
– Mau bekerja keras
– Berani mengemukakan pendapat dan menegur
– Berpikir kritis
Aspek kritis dalam integrasi adalah berani mengakui
kesalahan yang pernah dilakukannya
Ciri-Ciri Pribadi Yang Memiliki
Integritas
• Ciri-ciri seseorang yang memiliki
integritas adalah sebagai berikut:
• Apabila berjanji selalu menepati
• Tidak plin plan dan taat asa
• Memiliki komitmen yang teguh dan
bertanggung jawab
• Satu kata satu perbuatan
• Jujur dan terbuka
• Menghargai waktu
• Menjaga prinsip dan nilai-nilai yang
telah diyakini
• Dan lain sebagainya
Penyelarasan Nilai Organisasi
dan Nilai Anti Korupsi
Penyelarasan nilai dasar organisasi yang
telah di identifikasi agar selaras dengan
nilai anti korupsi dengan mengusung
integritas dalam pribadi para pegawai
Penanaman Nilai dan
Integritas
 Kelma(1958) dan Brighman (1991)
menyebutkan 3 proses sosial yang
berperan dalam proses perubahan sikap
dan perilaku :
 Kesediaan (Compliance)
 Identifikasi (identification)
 Internalisasi (internalization)
 Kesediaan
Individu bersedia menerima pengaruh untuk
berintegritas dari orang lain atau dari kelompok
lain dikarenakan ia berharap untuk memperoleh
reaksi atau tanggapan positif dari pihak lain
tersebut.
 Identifikasi
Terjadi apabila ada individu
meniru integritas seseorang atau
kelompok lain dikarenakan
integritas sudah sesuai dengan
apa yang dianggap sebagai
bentuk hubungan yang
menyenangkan antara dia
dengan yang memberikan
pengaruh integritas
 Internalisasi
Individu bersedia menerima pengaruh dan
bersedia bersikap dan berperilaku dengan
pengaruh integritas tersebut sesuai dengan
sistem nilai yang dianutnya
 Internalisasi
integritas dapat dilakukan dengan
pendekatan Inside out (dari dalam keluar)
maupun Inside in (dari luar kedalam)
 Penggabungan Inside Out dan Inside in di
perlukan
 Lingkungan yang berintegritas
 Proteksi Integritas
 Perubahan Sistem Nilai
 Agar yang negatif dapat dihapuskan dan diganti
dengan yang positif.
• Untuk Proteksi Integritas agar pengaruh
lingkungan Negatif tidak masuk dalam diri kita
dapat dilakukan :
– Melakukan Simbolisasi yang dilengkapi dengan
imajinasi, sugesti dan asosiasi bahwa pengaruh
tersebut hanya ada diluar diri kita dan tidak
pernah masuk ke dalam diri.
– Melakukan dis-asosiasi yaitu keluar dari lingkaran
negatif
– Melakukan Multi protection of integrity
Teknik Inside Out

1. Modality
2. Asosiasi
3. Sugesti
4. Anchoring
5. Utilisasi
6. Rileksasi
7. Amplify
Identifikasi Nilai Dasar Anti Korupsi

jujur
peduli
Mandiri

Disiplin

Tanggung jawab

Kerja Keras

Sederhana

Berani

Adil
• Kematangan Praktek Sistem integritas
Kematangan pelaksanaan program dilaksanakan secara
optimal lewat tahapan.
 Not performance (belum ada kinerja)
 Adhoc (Sementara, reaktif, mendadak)
 Planned (terencana dan terogranisasi dengan baik)
 Institutionalized (menyatu dengan sistem organisasi)
 Evaluated (telah dapat dievaluasi)
 Optimized (dapat dipotimalkan)
Korupsi di Lingkungan Aparatur Sipil Negara
No Delik Korupsi Lingkungan Aparatur Sipil Negara

1 Kerugian Keuangan negara Menggunakan mobil dinas untuk urusan pribadi,


keluarga atau kelompok tertentu
Menerima suap dalam proses penerbitan atau
2 Suap Menyuap pelayanan perijinan kepada masyarakat atau
coorporate
Mark Up harga Alat tulis kantor pada kwitansi
3 Penggelapan dalam jabatan
pembelian

4 Perbuatan Curang kecurangan dalam pengadaan peralatan Dinas dengan


melibatkan pihak penyedia

5 Pemerasan Meminta bayaran atas pelayanan publik yang


diberikan kepada masyarakat
Melibatkan anggota keluarga atau kolega terdekat
Benturan kepentingan dalam
6 dalam proses pengadaan barang dan jasa di Dinas
pengadaan
tempat bertugas

7 Gratifikasi Menerima pemberian dari masyarakat berupa uang


atau barang atas pelayanan publik yang diberikan
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

By. MUS

Anda mungkin juga menyukai