Anda di halaman 1dari 12

PNEUMONIA

Kelompok 1
DEFINISI
Pneumonia adalah proses infeksi akut yang
mengenai jaringan paru-paru (alveoli) biasan
ya disebabkan oleh masuknya kuman bakteri,
yang ditandai oleh gejala klinis batuk, dema
m tinggi dan disertai adanya napas cepat ata
upun tarikan dinding dada bagian bawah ke d
alam
Klasifikasi Pneumonia
Klasifikasi Pneumonia
1. Community-acquired Pneumonia (CAP), adalah Pne
umonia pada masyarakat, yang terjadi melalui inhalasi ata
u aspirasi mikroba patogen ke paru-paru (lobus paru). P
enyebabnya 85% disebabkan oleh Streptococcus pneumoni
a, Haemophylus influenzae, dan Moraxella catarrhalis.
2. Community-acquired Pneumonia (CAP), adalah Pne
umonia pada masyarakat, yang terjadi melalui inhalasi ata
u aspirasi mikroba patogen ke paru-paru (lobus paru). P
enyebabnya 85% disebabkan oleh Streptococcus pneumoni
a, Haemophylus influenzae, dan Moraxella catarrhalis.
3. Ventilator-acquired Pneumonia (VAP),
adalah pneumonia yang berhubungan deng
an ventilator. Pneumonia terjadi setelah 48
-72 jam atau lebih setelah intubasi trachea.
Ventilator mekanik adalah alat yang dimas
ukkan melalui mulut dan hidung atau luba
ng didepan leher dan masuk ke dalam par
u
DIAGNOSIS
Gambaran Klinis
a. Anamnesis
◦ Demam
◦ batuk dengan dahak mukoid atau purulen kada
ng-kadang disertai darah
◦ Suhu tubuh dapat melebihi 40C,
◦ Sesak nafas
◦ Nyeri dada
b. Pemeriksaan fisis tergantung dari luasnya les
i di paru.

Inspeksi dapat terlihat bagian yang sakit terting


gal waktu bernafas, pada palpasi fremitus dapat
mengeras, pada perkusi redup, pada auskultasi
terdengar suara nafas bronkovaskuler sampai b
ronkial yang mungkin disertai ronki basah halus
, yang kemudian menjadi ronki basah pada stadi
um resolusi.
Faktor Resiko
Multidrug-resistant pathogen
 Penggunaan antibiotika sebelumnya
 Perawatan >5 hari dalam 90 hari terakhir
 Meningkatnya kejadian resistensi di rumah sakit
 Penghuni nursing home (Perawatan luka dirumah)
 Terapi intravena dirumah
 Dialisis kronik
 Perawatan luka aktif
 Kontak dengan pasien terinfeksi multidrug-resisten
pathogen
 Penyakit imunosupresif dan/atau terapi imunosupr
esif
Manajemen Terapi Pneumonia :
a. Pemilihan Antimikroba empirik
Untuk Pneumonia nosokomial
 Early HAP (<5hari) tanpa faktor resiko
- Seftriakson atau sefatoksin atau Seftarolin atau
fluorokuinolon
 Late HAP (>5hari) atau dengan faktor resiko
- Seftazidim atau sefepim atau imipenem atau
Meropenem atau Piperasilin/Tazobaktam
- Siprofloksasin atau Levofloksasin atau amikasin atau
tobramicin
- Linezolid atau Vankomisin
b. Parameter Monitoring
Terapi antibiotika diberikan segera setelah diagno
sis ditegakkan. Lama pemberian antibiotika sekitar
7-10 hari, dan diberikan selama 14 hari jika ada ke
curigaan terhadap infeksi Pseudomonas. Adapun k
riteria untuk merubah terapi injeksi menjadi antib
iotika oral antara lain :
pasien bisa menerima asupan oral,
frekuensi jantung kurang dari 100 kali per menit,
tekanan darah di atas 90 mmHg,
frekuensi napas < 25 kali per menit,
kembalinya fungsi kognitif sebelum sakit, dan
suhu tubuh < 38,30C. Antibiotika oral dapat diberi
kan apabila
Saturasi oksigen > 90% atau tekanan oksigen arteri
> 60 mmHg pada ruangan biasa
dengan oksigen dosis rendah via nasal kanul,
Kondisi pernafasan pasien kembali ke kadar oksige
n dasar,bagi pasien dengan terapi oksigen jangka p
anjang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai