Anda di halaman 1dari 18

ASSALAMUALAIKUM WR.

WB
B L O K M E K A N I S M E P E R TA H A N A N T U B U H
“ M E N C E G A H P E N YA K I T D E N G A N
VA K S I N A S I ”
KELOMPOK A2

1. Muhamad Akbar Ramadhan M


2. Kanita Gunawan
3. Dina Kurniati
4. Karlina Widia
5. Nafiz Aizal Wardana
6. Melia Hanani Manalis
7. Nur Fitri
8. Mifta Khuljannah
9. Keisya Ananda Azzalyka
10.Muhammad Daffa Satari
Mencegah Penyakit dengan Vaksinasi
Seorang gadis usia 23 tahun yang akan mendaftarkan rencana pernikahan di KUA
(Kantor Urusan Agama) harus mendapatkan Surat Layak Kawin dari Puskesmas berdasarkan
peraturan Gubernur DKI No. 185 Tahun 2017 tentang Konseling dan Pemeriksaan bagi Calon
Pengantin. Salah satu proses memperoleh surat tersebut, yang bersangkutan harus mendapatkan
Vaksinasi Toksoid Tetanus (TT) guna memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit tetanus bagi
bayi yang kelak akan dilahirkannya. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan hasilnya baik dan tetapi
yang bersangkutan tetap harus Vaksinasi TT.
.
Kata Sulit
• Tetanus :Kondisikaku diseluruh tubuh akibat
bakteri Clostridium tetani.
• Vaksinasi : Suspensi organisme yang dilemahkan
dan dimatikan yang diberikan untuk mencegah atau mengobati
penyakit.
• Konseling : Proses pemberian bantuan yang
dilakukan seorang ahli (bimbingan atau penyuluhan).
• Vaksinasi TT :Vaksin terhadap Toksoid Tetanus diserap
dalam agen penyerapan alumunium Vaksin terhadap ini diberikan
secara Intramuskular.
• Toksoid : Eksotoksin yang dimodifikasi sehingga
kehilangan toksisitasnya tetapi tetap memiliki kemampuan untuk
merangsang antitoksin.
HIPOTESIS
Pemberian vaksin dapat memberikan kekebalan tubuh pada wanita
sebelum menikah agar sang ibu dan neonatus tidak terinfeksi bakteri
Clostridium tetani. Maka dari itu pasangan yang akan menikah harus
melalukan konseling terlebih dahulu.
LEARNING OBJECTIVE

L.O 1 Mempelajari dan Memahami Vaksinasi dan Imunisasi


1.1 Definisi Vaksin dan Imunisasi

Vaksinasi merupakan tindakan pemberian suatu vaksin yaitu antigen yang berasal dari
suatu mikroorganisme. Pemberian antigen tersebut bias merupakan antigen hidup yang telah
dilemahkan maupun antigen yang tidak hidup atau protein dari antigen tertentu untuk
menghasilkan respon imunitas yang serupa atau mirip dengan infeksi alamiah tanpa menjadi
sakit. ( Buku Ilmu Penyakit dalam Jurnal FK UI oleh dr. Nurcholid Umam K,M.Sc,Sp.A)

Imunisasi didefinisikan sebagai induksi agar terjadi pembentukan imunitas dengan


berbagai cara, baik aktif maupun pasif dan juga merupakan kemajuan yang besar dalam usaha
imunoprofilaksis (pencegahan penyakit melalui sistem imun) serta menurunkan prevalensi
penyakit.
( Buku Ilmu Penyakit Dalam Jilid I,Edisi VI dan Buku Imnunologi Dasar Kanen Garna, Edisi 10).
1.2 Klasifikasi Vaksinasi dan Imunisasi
Vaksinasi

1.Vaksin yang dilemahkan


Vaksin jenis ini memerlukan replikasi organismenya ( terutama virus ) pada penerimaan
vaksin untuk meningkatkan rangsangan antigen. Proses melemahkan antigen tersebut
dilakukan melalui pembiakan sel, pertumbuhan jaringan embrionik pada suhu rendah.
Contoh : Polio Sabin, Meales, Mumps, Rubella,Varicella, Yellow fever, BCG,Ty21a ( Vaksin oral tofoid).

2.Vaksin yang dimatikan


Vaksin ini mengandung organisme yang tidak aktif setelah melalui proses pemanasan atau
penambahan bahan kimiawi ( misalnya : aseton, formalin, timerosal, fenol ). Biasanya pemberian vaksin
ini perlu beberapa dosis dan diperlukan bahan anjuvan untuk meningkatkan respon imunologis
Contoh : Polio Salk, Influenza, Hepatitis A, Pertussis, Cholera, Antraks.
3.Vaksin rekombinan
Susunan vaksin ini (misalnya Hepatitis B) memerlukan epitop organisme yang pathogen.
Sistesis dari antigen vaksin tersebut melalui isolasi dan penentuan kode gen epitop bagi sel
penerima vaksin.
Contoh : Difteri-Pertusis-Tetanus ( DPT )

Imunisasi
– Imunisasi Pasif : Terbentuk melalui pemberian antibodi dalam bentuk imunoglobulin, baik spesifik
maupun non-spesifik. Misalnya, pemberian tetanus imunoglobulin (TIG) dan hepatitis B (HBIG)
– Imunisasi Aktif : Ditimbulkan dengan pemaparan antigen dari suatu patogen terhadap sistem imunitas
pejamu, sehingga terbentuk suatu antibodi.
1.4 Efek samping Vaksinasi
• Efek samping ringan
- Sakit kepala, Pilek/hidung tersumbat, Sakit tenggorokan, Nyeri sendi, Infeks saluran
pernapasan, Diare, Demam dan Sakit perut
• Efek samping parah yang jarang terjadi:
- Radang lambung dan usus, Mual dan muntah, Kemerahan dan pembengakan, Gatal, Lebam
dan benjol di bagian yang di tusuk, Nyeri otot dan Badan lemas
1.4.1 Pencegahan
Pencegahanya adalah apabila sedang sakit, jangan melakukan vaksinasi atau imunisasi
karena daya tahan tubuh sedang menurun
1.4.2 Tatalaksana
Mengompres bekas suntikan, memberi banyak cairan, memberi obat demam jika
demam,dsb.
1.5 Indikasi dan Kontraindikasi Vaksin
1.5.1 Indikasi
Indikasi penggunaan vaksin pada orang dewasa didasarkan kepada riwayat
pajanan, risiko penularan, usia lanjut, imunokompromais, pekerjaan, gaya hidup dan
rencana berpergian. ( Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1, Edisi V)

1.5.2 Kontraindikasi
Kontraindikasi adalah keadaan yang meningkatkan kemungkinan terjadinya
efek berbahaya yang tidak diinginkan, sehingga vaksin hendaknya tidak diberikan.
Kontraindikasi untuk tidak memberikan vaksin adalah pada penderita alergi berat
terhadap vaksin tersebut dan komponennya. Kontraindikasi terbagi menjadi 2, yaitu :
• Absolut, seperti penyakit akut sistemik dengan demam terhadap vaksin.
• Khusus, seperti pada penderita imunosupresi sekunder.
L.O 2 Mempelajari dan Memahami Sistem Imun
2.1 Definisi Sistem Imun
Sistem imun merupakan mekanisme pertahanan tubuh sebagai perlindungan dari
bahaya berbagai bahan dalam lingkungan yang dianggap asing bagi tubuh seperti bakteri, virus,
jamur, parasit, protozoa. ( Abbas et al, 2015)

2.2 Klasifikasi Sistem Imun


2.2.1 Spesifik
Sistem imun spesifik mempunyai kemampuan untuk mengenal benda asing bagi
dirinya. Sistem imun terdiri atas Sistem Humoral ( sel B ) dan Sistem Selular ( sel T )

2.2.2 Non-spesifik
Sistem imun non-spesifik merupakan pertahanan terdepan dalam menghadapi
berbagai mikroba dan dapat memebrikan respons langsung. Terdiri atas pertahanan
fisik/mekanik, pertahanan biokimia dan pertahanan humoral.
2.3 Mekanisme Sistem imun
A. Mekanisme Respon Imun Non-Spesifik
Sistem imun alami merupakan pertahanan tubuh yang pertama kali bekerja
saat terdapat invasi. Sistem ini umumnya aktif sampai 12 jam pertama sejak invasi
organisme. Sel yang berperan dalam sistem imun alami di antaranya adalah makrofag
dan natural killer cell. Sel-sel tersebut dinamakan fagosit karena akan melawan invasi
dengan cara fagositosis (penelanan organisme asing).
B. Mekanisme Respon Imun Spesifik
Aktivasi dari respon imun pada umumnya berawal dari masuknya patogen ke dalam tubuh. Kemudian
makrofag akan mencerna(memakan), memproses, dan membuat fragmen antigen pada tubuh mereka.
Makrofag dengan pengenalan fragmen pada tubuhnya disebut Antigent Presenting Cell (APC). Kemudian
sel T helper akan mendeteksi fragmen tersebut dan membentuk interaksi dengan fragmen di permukaan
APC. Saat proses interaksi, APC akan menegeluarkan sinyal kimia dalam bentuk Interleukin-1 yang
merangsang sel T helper untuk melepas Interleukin-2. Zat kimia Interleukin ini akan merangsang
proliferasi dari sel T efektor jenis sel T sitotoksin dan sel B. Respon imun dalam poin ini kemudian akan
terbagi menjadi dua jalur, yaitu: sel T sitotoksin dan sel B.
L.O 1 Mempelajari dan MemahamiPandangan Islam Tentang Vaksin
Sebagai seorang Muslim, semua jalan keluar telah diberikan oleh agama islam.
ِْ ‫سو‬
‫ل‬ ُ ‫الر‬ ِّْ ‫ش ْيءْ فَ ُردُّوْهُ ِإلَى‬
َّ ‫للا َو‬ َ ‫فَإِن تَنَازَ ْعت ُْْم فِي‬
“Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia
kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya),” [An-Nisa-59]
Pro:
• Mencegah lebih baik daripada mengobati, karena telah banyak kasus ibu hamil yang
membawa Virus Toksoplasma, Rubella, Hepatitis B yang membahayakan Ibu dan
Janin, bahkan bisa menyebabkan meninggalnya bayi yang baru lahir.
• Vaksinasi penting diakukan untuk mencegah penyakit infeksi berkembang menjadi
wabah.
Kontra:
• Vaksin haram karena menggunakan media babi, aborsi bayi, obat bius dan lain-lain.
Ini semua haram secara syariat.
• Efek samping yang membahayakan karena mengandung mercuri, thimerosal,
aluminium, dan zat berbahaya lainnya.
• Lebih banyak bahayanya disbanding dengan manfaatnya.
TERIMA KASIH
WASSALAMUALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai