EDEMA
KELOMPOK : A-2
Nurfitri (1102018022)
Fax +62214244574
Daftar Isi
1
SKENARIO 2
EDEMA
Seorang laki-laki, usia 24 tahun berobat ke dokter dengan keluhan kaki dan perut
membengkaksejak 2 bulan yang lalu. Untuk mengurangi bengkak biasanya pasien menaikkan
kedua kakinya,tetapi sekarang tidak membantu. Tidak ada riwayat penyakit berat lainnya.
Pemeriksaan fisik didapatkan adanya asites pada abdomen dan edema pada kedua tungkai
bawah. Hasil pemeriksaan laboratorium: kadar protein albumin di dalam plasma darah 2.0 g/L
(normal> 3.5 g/L), pemeriksaan lain dalam batas normal. Keadaan ini menyebabkan gangguan
tekanan koloid osmotic dan tekanan hidrostatik di dalam tubuh. Dokter menyarankan pemberian
infus albumin.
2
KATA SULIT
3
PERTANYAAN
JAWABAN
4
HIPOTESIS
Kelebihan cairan tubuh disebabkan karena faktor tekanan hidrostatik dan tekanan osmotik
yang abnormal . Hal ini dapat menyebabkan edema. Edema adalah penumpukan cairan
interstitial yang di pengaruhi oleh tekanan kapiler yang tidak bekerja sesuai keadaan normal.
1.1 MenjelaskanDefinisiKapilerDarah
Kapiler darah adalah jaringan pembuluh darah kecil yang membuka pembuluh
darah utama (pembuluh berdinding tipis yang berjalan langsung dari arteroid ke
venula). Kapiler ini memiliki diameter antara 4 – 9 mikrometer, hampir tidak cukup
besar untuk aliran sel darah merah. Zat yang terlarut lemak, seperti oksigen dan
karbondioksida, melewati kapiler ke ruang interstitial dengan berdifusi menembus sel
endotel.
Kapiler adalah pembuluh darah paling halus yang berdinding tipis dan berpori,
tempatterjadinya pertukaran antara darah dan jaringan sekitar melalui dindingnya.
(BukuFisiologi Manusia, Sherwood)
1.2 MenjelaskanStrukturKapilerDarah
Pembuluh darah kapiler terbentuk dari jaringan yang rapat dan langsung
berhubungan dengan sel tubuh. Tubuh manusia yang sehat mempunyai sekitar 5 miliar
Pembuluh kapiler. Pembuluh darah kapiler tidak mempunyai katub, bercabang dan
tersusun atas selapis sel. Saluran dari pembuluh darah kapiler sangatlah sempit,
dindingnya disusun oleh selapis endotel tipis yang berdempetan. Perpindahan gas dan
molekul dari kapiler kejaringan sekitarnya dipengaruhi oleh tekanan osmotic dan
tekanan hidrostatik. Dinding dari pembuluh darah kapiler bersifat selective permeable,
yang hanya mengizinkan komponen tertentu untuk melewati dinding ini.
5
Darah dari arteriola merupakan darah bersih yang berisi oksigen dan nutrient,
ketika sampai dikapiler, akan terjadi pertukaran gas dan molekul, kemudian darah
yang berisi karbondioksida dan kompenen tidak penting lainnya akan dialirkan ke
venula.
Kapiler ini berdinding sangat tipis (ketebalannya1 𝜇𝑚). Kapiler dilapisi oleh sel
endotel gepeng yang tidak memiliki otot ataupun jaringan ikat. Jarak antara kapiler
dan sebuah sel sangat tipis, sehingga memungkinkan kapiler menempuh jarak pendek
antara darah dan sel sekitar kapiler yang tipis. Kapiler hanya mengandung 5% darah
normal yaitu 250 ml dari totalnya 5000 ml.
Sel-sel endotel membentuk dinding yang sangat rapat. Sebagian besar kapiler
terdapat celah sempit atau pori kapiler. Pori kapiler ini berisi air, yang memungkinkan
lewatnya molekul-molekul kecil larut air. Sedangkan molekul yang larut lemak, hanya
bisa menembus kapiler pada hati.
Histamin bisa memicu perangkat kontraktil aktin-miosin didinding sel endotel
yang dapat memperbesar pori-pori kapiler, akibatnya protein-protein plasma yang
tadinya tertahan dapat lewat kejaringan sekitar, dan menimbulkan tekanan osmotik.
6
Kapiler ini biasanya ditemukan disumsum tulang, kelenjar adrenal dan nodus
limfoid.
1.3 MenjelaskanFungsiKapilerDarah
7
cairan dan zat terlarutnya melewati pori-pori kapiler ke dalam ruang interstisial.
Sedangkan, pada tekanan osmotik koloid menimbulkan pergerakan cairan secara
osmosis dari ruang interstisial ke dalam darah.
3. Memungkinkan terjadinya proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam organ
paru-paru
Fungsi paru-paru sebagai organ pertukaran oksigen dan karbon dioksida dibantu
oleh keberadaan pembuluh darah kapiler yang terdapat di dinding alveoli. Dinding
kapiler yang halus memungkinkan terjadinya pertukaran gas secara difusi. Saat udara
kaya oksigen (O2) masuk ke dalam paru-paru melalui trakea ke pipa bronkial menuju
alveoli, oksigen akan menembus membran alveoli-kapiler sehingga hemoglobin darah
mengikat oksigen lalu dibawa ke jantung. Sedangkan gas karbon dioksida (CO2) yang
dibawa oleh aliran darah lebih mudah berdifusi dan keluar membran alveoler-kapiler lalu
ke alveoli, diteruskan sampai dikeluarkan melalui hidung dan mulut.
4. Tempat terjadinya pertukaran oksigen dan karbon dioksida, air, hormon, nutrisi dan zat
lain yang langsung berhubungan dengan sel tubuh
Darah yang kaya oksigen dari paru-paru dialirkan melalui pembuluh arteri ke
seluruh tubuh. Arteri bercabang-cabang sampai membentuk arteriol sebelum membentuk
pembuluh kapiler yang lebih halus. Kapiler ini langsung berhubungan dengan jaringan-
jaringan yang tersusun oleh kumpulan sel. Oksigen keluar dari sel darah merah dan
masuk ke sel-sel tubuh, sebagai gantinya karbon dioksida diikat oleh darah dan akan
dialirkan menuju venula sebelum masuk ke pembuluh vena. Pertukaran ini penting untuk
menjaga keseimbangan gas dalam tubuh.
5. Menghubungkan ujung pembuluh nadi yang terkecil dan berhungan langsung dengan sel
tubuh serta mengangkut zat-zat sisa.
6. Berperan dalam proses absorbsi nutrisi pada usus dan filtrasi pada ginjal.
1.4 MenjelaskanMekanismeSirkulasiDarah
Sistem sirkulasi adalah sistem transport yang menghantarkan oksigen dan
berbagai zatyang di absorpsi dan traktus gastrointestinal menuju kejaringan serta
melibatkankarbondioksida keparu dan hasil metabolisme lain menuju ginjal. Sistem
sirkulasi berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi hormon serta
berbagai zatlain yang mengatur fungsi sel. Setiap pembuluh halus yang
menghubungkan anterioldan venol membentuk suatu jaringan pada hampir seluruh
bagian tubuh. Dindingnya bekerja sebagai membran semipermiabel untuk pertukaran
8
berbagai substansi.Sirkulasi kapiler adalah penghubung antar lingkungan eksternal dan
lingkungancairan internal tubuh.
Pertukaran material dalam pembuluh darah kapiler ke sel terjadi melalui mekanisme:
- Difusi adalah peristiwa mengalirnya suatu zat dalam pelarut dari konsentrasi tinggi
kerendah.
- Transport aktif adalah pergerakan atau pemindahan yang menggunakan energy
untukmengeluarkan dan memasukkan ion ion dan molekul melalui membran sel
yang bersifat permeable.
9
O2 dalam alveolus - berdifusi melalui membrane kapiler pulmonalis - diikat Hbdalam sel darah
merah - dikapiler darah jaringan O2 dilepas Hb – O2 menuju sel jaringan.Darah mengalir dari
jantung ke arteri, yang bercabang dan menyempit ke arteriola,dan kemudian masih bercabang
lagi menjadi kapiler. Setelah terjadinya perfusi jaringan, kapiler bergabung dan melebar menjadi
vena, yang mengembalikan darahke jantung.
2.2 Jenis-jenisKelebihanCairan
10
Selain itu edema dapat di bedakan menjadi:
a. Edema Intraseluler
Edema yang biasa terjadi akibat depresi sistem metabolik jaringan dan tidak
adanya nutrisi sel yang kuat.
b. Edema Ekstraseluler
Edema yang biasanya disebabkan oleh kebocoran abnormal cairan dari plasma
keruang interstitial dengan melintasi kapiler dan kegagalan limfatik untukmengembalikan
cairan dari interestitium ke dalam darah.
11
jaringan. Proteinprotein yang bocor mrnimbulkan efek osmosis yang cenderung
mendorong perpindahan cairan keluar dari kapiler kedalam cairan interstisium.
Dengan demikian, dua tekanan yang cenderung mendorong cairan keluar kapiler
adalah tekanan darah kapiler dan tekanan osmotik koloid cairan interstisium. Dua
tekanan yang cenderung mendorong cairan masuk kedalam kapiler adalah tekanan
osmotik koloid plasma dan tekanan hidrostatik cairan interstisium.
Tekanan hidrostatik dipengaruhi oleh besarnya tekanan dari jantung dan jumlah cairan di
intravascular, bersifat mendorong cairan keluar melintasi membrane kapiler. Tekanan
osmotic ditentukan oleh albumin bersifat menarik air dari luar.
- Dalam keadaan normal tekanan hidrostatik dikapiler terus menerus memaksa cairan dan
zat terlarut didalamnya keluar melalui pori-pori kapiler masuk kedalam rung interstisial.
- Dalam keadaan tidak normal, tekanan osmotic cenderung menyebabkan gerakan cairan
dari ruangan interstitisial. Kedalam darah tekanan osmotik inilah yang mencegah
keluarnya volume cairan secara terus menerus dari darah kedalam ruangan interstisial.
- Tekanan hidrostatik intravaskuler meningkat
- Tekanan osmotic menurun
- Kadar albumin menurun
Edema adalah penimbunan cairan berlebihan diantara sel-sel tubuh atau di dalam
berbagai rongga tubuh. Sering dijumpai sebagai akibat ketidakseimbangan faktor-
faktor yang mengontrol perpindahan cairan tubuh.
Edema adalah adanya cairan dalam jumlah berlebih diruang jaringan antar sel
tubuh, biasanya merujuk ke jaringan subkutis. Edema dapat bersifat lokal (obstruksi
vena atau peningkatan permeabilitas vascular) atau bersifat sistemis (gagal jantung
atau ginjal).(Kamus Dorland)
Edema Anasarka adalah adanya pembengkakan pada berat pada seluruh tubuh,
baik di tangan, kaki, wajah dan bagian tubuh lainnya akibat retensi garam dan air.
Adanya penyakit tertentu yang memicu retensi garam dan air dapat membuat tubuh
membengkak.
12
dapat menjadi indikasi gangguan pada hati atau bahkan sindrom pada ginjal atau
pudarnya tekanan onkotik. Perbedaannya dengan hipoalbuminurea adalah rendahnya
kadar albumin didalam urin dan sistemnya.
Asites adalah akumulasi cairan di dalam rongga peritoneum. Kata asites berasal
dari bahasayunani askites dan askos yang berarti kantong atau perut. Asites adalah
salah satu komplikasipenting pada pasien sirosis hati.
13
b. Edema General
Edema general ialah apabila pembengkakan terjadi pada lebih dari
satu bagian tubuh. Edema general disebut edema anasarka apabila
akumulasi cairan yang berlebihan terjadi bersamaan dan tersebar luas di
dalam semua jaringan dan rongga tubuh yang terjadi secara bersamaan.
3) Berdasarkan Lamanya:
a. Edema Akut
Akut adalah istilah medis yang berarti onset mendadak. Jadi jika
Anda baru menyadari bahwa Anda memiliki edema, maka Anda
kemungkinan besar mengalami edema akut.
b. Edema Kronik
Gejala Asites
- Kehilangan selera atau nafsu makan
- Merasa mudah kenyang atau enek
- Mual
- Nafas pendek atau sesak
- Nyeri perut
- Pembengkakan kaki
- Peningkatan berat badan
- Sesak nafas saat berbaring
- Ukuran perut membesar
14
3.4 MenjelaskanEtiologi Edema dan Asites
1.) Etiologi Edema Paru
> Etiologi Edema Paru Kardiogenik :
1. Gagal jantung
2. Hipertensi
3. Kardiomiopati
4. Gagal ginjal
> Etiologi Edema Paru Non Kardoigenik :
1. Trauma thorax
2. Contusio paru
3. Aspirasi
4. Emboli paru
5. Sepsis
6. Keadaan tenggelam
15
mengakibatkan penurunan tekanan osmotik plasma, yang memungkinkan cairan
tersebut merembes ke dalam rongga interstitial (Pringoutomo, 2002).
16
FAKTOR AKIBAT KONDISI KLINIS
Tekanan Darah yang terhambat Gagal jantung
hidrostatik kembali kevena dapat Gagal ginjal
Plasma menyebabkan peningkatan Obstruksi vena
meningkat tekanan kapiler. Akibatnya Kehamilan ( tetapi kehamilan
cairan akan banyak masuk merupakan fisiologis bukan
kedalam jaringan dan pathologis )
mengakibatka edema.
Tekanan osmotik Plasma menurun konsetrasi Malnutrisi
koloid plasma protein berkurang ( Diare Kronik
contoh : Albumin) tekanan Luka bakar
osmotik koloid menurun Sindrom nefrotik
air berpindah dari plasma Sirosis hati
masuk kedalam jaringan. Hal
tersebut mengakibatkan
edema.
Permeabilitas Peningkatan permeabilitas Infeksi bakteri
kapiler kapiler menyebabkan Reaksi alergi
meningkat terjadinya kebocoran Luka bakar
membran sehingga protein Penyakit ginjal akut
dapat berpindah dari kapiler Nefriris
masuk keruang interstitial.
Retensi natrium Retensi natrim meningkat Gagal jantung
meningkat menyebabkan konsebtrasi Gagal ginjal
protein menurun dan protein Sirosis hati
akan mengendap edema.
Drainase limfatik Drainase limfatik berfungsi Obstruksi limfatik ( kanker
menurun untuk mencegah kembalinya sistem limfatik )
protein ke sirkulasi. Bila
terjadi gangguan limfatik
maka protein akan masuk ke
sirkulasi, akibatnya tekanan
koloid plasma akan menurun
dan mengakibatkan edema/
17
18
3.6 MenjelaskanPenatalaksanaan Edema dan Asites
Penatalaksanaan Edema :
19
- kurang poten dibanding spironolakton
- dapat menyebabkan hiperkalemia
* Triamterene
- 100 mg (2 kali sehari)
- kurang poten dibanding spironolakton
- ES : hiperkalemia dan pembentukkan batu ginjal
4. Bekerja di tubulus proksimal
* Asetazolamide (Diamoks)
* Teofilin
* Diperantarai oleh cyclic adenosine monophosphate
Penatalaksanaan Asites:
Pemeriksaan Fisik:
- Bentuk paru-paru seperti kodok
- Varieses di dekat usus
- Varieses dekat tungkai bawah
- Edema timbal karena hipoalbumineria
- CT Scan
- Ultrasonografi
Pemeriksaan Laboratorium:
- Penurunan serum osmolalotas : <280 mOsm/kg
- Penurunan serum protein, albumin, ureum, Hb, dan Ht
- Peningkatan tekanan vena sentral (Central Vein Pressure)
Pemeriksaan Penunjang:
- Pemeriksaan cairan asites, memeriksa warnanya biasanya warna kekuningan
pada sirosis, kemerahan pada keganasan, dan keruh pada infeksi.
- USG abdomen, mengukur ukuran hati
- Tes darah lain, dperti tes fungsi hati untuk mencari penanda sirosis hati.
20
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, Arthur C. Edisi 8. Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit, Jakarta : EGC
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I
& II Edisi VI. Jakarta : Interna Publishing
https://www.google.co.id/search?q=edema+pitting+and+nonpitting
https://www.google.co.id/search?q=mekanisme+sirkulasi+darah
https://www.ilmudasar.com>Biologi
https://www.alodokter.com
21
22