● Penganiayaan adalah penggunaan kekuatan fisik, baik dalam kondisi terancam atau
tidak pada seseorang, kelompok, atau komunitas yang dapat menyebabkan trauma,
seluruh dunia.
KASUS
IDENTITAS PASIEN
● Nama : Raihan Ramdhani
● Jenis Kelamin : Laki – laki
● Usia : 14 tahun
● Agama : Islam
KRONOLOGIS
Pasien datang didampingi polisi, keluarga, berserta teman-temannya. Menurut
keterangan pasien, kejadian terjadi pada hari Senin, 05 Desember 2022 pukul 15.30 WIB
di Jalan Raya Imam Bonjol, Kecamatan Cikarang, Kabupaten Bekasi. Pasien sedang dalam
perjalanan pulang setelah bermain futsal bersama temannya dengan mengendarai
kendaraan bermotor. Di perjalanan, pasien melewati sekelompok orang yang sedang
tawuran, kemudian pasien dihadang oleh dua orang pelaku tawuran yang tidak
dikenal dengan membawa senjata tajam berupa pedang panjang. Pelaku
mengarahkan senjata tersebut ke arah pasien, kemudian pasien menghindari serangan
dengan menepis menggunakan kedua tangannya. Pasien langsung ditolong oleh
temannya dan dilarikan ke Klinik Andini untuk dilakukan perawatan. Kemudian pasien di
bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi.
PEMERIKSAAN FISIK
● Terdapat dua buah luka terbuka pada telapak tangan kiri. Luka
terbuka pertama bentuk tidak teratur, ukuran panjang empat
koma lima sentimeter, lebar dua sentimeter dan dalam nol koma
lima sentimeter, batas tidak tegas, tepi rata, tidak terdapat
jembatan jaringan, tebing luka terdiri dari kulit, lemak dan otot,
dasar luka otot. Luka terbuka kedua, bentuk tidak teratur, ukuran
panjang empat koma lima sentimeter, lebar tiga koma lima
sentimeter dan dalam nol koma lima sentimeter, batas tidak
tegas, tepi rata, tidak terdapat jembatan jaringan, tebing luka
terdiri kulit, lemak dan otot, dasar luka otot.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hematologi dilakukan pada tanggal 05 Desember 2022,
pukul 18.35 WIB :
Berdasarkan temuan-temuan yang didapatkan dari pemeriksaan atas korban tersebut maka
dapat simpulkan bahwa korban adalah seorang anak laki-laki, umur kurang lebih empat belas
tahun, warna kulit sawo matang, kesan gizi kurang. Dari hasil pemeriksaan luar tubuh korban
didapatkan tanda-tanda kekerasan tajam berupa luka terbuka pada lengan kanan bawah dan
telapak tangan kiri. Tanda-tanda kekerasan tumpul berupa luka lecet pada lengan bawah
kanan. Dari hasil pemeriksaan Radiologi didapatkan Soft tissue swelling distal antebrachii
dextra (Pembengkakkan pada jaringan lunak daerah lengan bawah kanan) dan Soft tissue
swelling manus sinistra (Pembengkakkan pada jaringan lunak daerah telapak tangan kiri).
DISKUSI KASUS
DEFINISI
Dalam KBBI, penganiayaan adalah perlakuan sewenang-wenang
(penyiksaan, penindasan, dan sebagainya).
Penganiayaan adalah kesengajaan dalam melakukan suatu perbuatan
untuk membuat rasa sakit pada orang lain atau luka pada tubuh orang
lain atau pun orang itu dalam perbuatannya merugikan kesehatan orang
lain.
Penganiayaan terhadap tubuh dan nyawa manusia merupakan tindak
pidana.
Sanksi terhadap pelaku penganiayaan diatur dalam KUHP, yang
merupakan pijakan hukum dalam menetapkan sanksi terhadap pelaku.
Dalam tindak pidana penganiayaan, terdapat tiga benda yang
merupakan barang bukti yaitu korban, pelaku, dan alat atau senjata.
EPIDEMIOLOGI
Penganiayaaan dimuat dalam KUHP BAB XX, Pasal 351 s/d Pasal 355,
sebagai berikut :
1. Penganiayaan biasa Pasal 351 KUHP.
2. Penganiayaan ringan Pasal 352 KUHP.
3. Panganiayaan berencana Pasal 353 KUHP.
4. Penganiayaan berat Pasal 354 KUHP.
5. Penganiayaan berat berencana Pasal 355 KUHP.
PENGANIAYAAN BIASA (PASAL 351 KUHP)
1. Penganiayaan dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan
atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
2. Jika perbuatan itu menyebabkan luka-luka berat, yang bersalah dipidana dengan
pidana penjara paling lama lima tahun.
3. Jika mengakibatkan mati, dipidana dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
4. Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan.
5. Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak di pidana.
PENGANIAYAAN RINGAN (PASAL 352 KUHP)
1. Kecuali yang tersebut dalam Pasal 353 dan Pasal 356, maka penganiayaan yang
tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan
atau pencaharian, dipidana sebagai penganiayaan ringan, dengan pidana penjara
paling lama tiga bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus.
Pidana dapat ditambah sepertiga bagi orang yang melakukan kejahatan itu terhadap
orang yang bekerja padanya atau menjadi bawahannya.
2. Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana. Melihat
PENGANIAYAAN BERENCANA (PASAL 353 KUHP)
1. Barang siapa sengaja melukai berat orang lain, dipidana kerena melakukan
penganiayaan berat dengan pidana penjara paling lama delapan tahun.
2. Jika perbuatan itu mengakibatkan kematian, yang bersalah di pidana dengan
pidana penjara paling lama sepuluh tahun.
PENGANIAYAAN BERAT BERECANA (PASAL 355 KUHP)
Trauma tajam adalah suatu ruda paksa yang mengakibatkan luka pada permukaan
tubuh oleh benda-benda tajam. Trauma tajam dikenal dalam tiga bentuk yaitu luka iris atau
luka sayat (vulnus scissum), luka tusuk (vulnus punctum), dan luka bacok (vulnus caesum)
Luka karena alat yang tepinya Luka akibat alat yang berujung Kombinasi luka akibat kekerasan
tajam dan timbulnya luka karena runcing dan bermata tajam atau benda tumpul dan kekerasan
alat ditekan pada kulit dengan tumpul yang terjadi dengan suatu benda tajam yang dihasilkan oleh
kekuatan relatif ringan kemudian tekanan tegak lurus atau serong benda tajam yang dipegang
digeserkan sepanjang kulit pada permukaan tubuh. dengan kecepatan masuk yang
sangat kuat
Aspek Yuridis
Definisi Luka ringan adalah luka Luka sedang adalah Luka berat adalah luka
yang tidak yang mengakibatkan yang mengakibatkan
menimbulkan penyakit penyakit atau halangan jatuh sakit atau
atau halangan dalam dalam menjalankan mendapat luka yang
menjalankan mata pekerjaan jabatan atau tidak memberi harapan
pencariannya mata pencariannya akan sembuh sama
untuk sementara waktu sekali, atau yang
menimbulkan bahaya
maut.
Pasal yang mengatur Pasal 352 ayat 1 KUHP, Pasal 351 ayat 1 KUHP Pasal 90 KUHP, pasal 351
pasal 353, pasal 356 ayat 2 KUHP,
Hukuman Penjara paling lama tiga Penjara paling lama dua Penjara paling lama
bulan atau pidana tahun delapan bulan lima tahun
denda paling banyak atau pidana denda
empat ribu lima ratus paling banyak empat
rupiah ribu lima ratus rupiah
Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan atau Penganiayaan
● Permendikud pasal 8 No. 82 Tahun 2015 mengemukakan upaya pencegahan tindak kekerasan:
1. Menciptakan lingkungan satuan pendidikan yang bebas dari tindak kekerasan;
2. Membangun lingkungan satuan pendidikan yang aman, nyaman, dan menyenangkan, serta jauh
dari tindak kekerasan antara lain dengan melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka
pencegahan tindak kekerasan;
3. Wajib menjamin keamanan, keselamatan, dan kenyamanan, bagi peserta didik dalam
pelaksanaan kegiatan/pembelajaran di sekolah maupun kegiatan sekolah di luar satuan
pendidikan;
4. Wajib segera melaporkan kepada orang tua/wali termasuk mencari informasi awal apabila telah
ada dugaan/gejala akan terjadinya tindak kekerasan yang melibatkan peserta didik baik sebagai
korban atau pelaku;
5. Menjalin kerja sama antara lain dengan lembaga psikologi, organisasi keagamaan, dan pakar
pendidikan dalam rangka pencegahan;
TINJAUAN HUKUM
ISLAM
TINDAK PIDANA HUKUM ISLAM
Artinya: “Dan kami telah tetapkan terhadap mereka didalamnya (At-Taurat) bahwasanya jiwa dibalas dengan jiwa, mata dengan
mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada qishasnya. Barangsiapa yang
melepaskan (hak Qishasnya), maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya”.
DASAR HUKUM PENGANIAYAAN
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka
dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka Barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan dari
saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma'af) membayar (diat)
kepada yang memberi ma'af dengan cara yang baik (pula). yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu
rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, Maka baginya siksa yang sangat pedih”.
“dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, Hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.” (QS.
Al- Baqarah (2): 178-179)
DASAR HUKUM PENGANIAYAAN
“dan jika kamu memberikan balasan, Maka balaslah dengan Balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan
kepadamu[846]. akan tetapi jika kamu bersabar, Sesungguhnya Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar.”
HADITS PERSAUDARAAN
Perkara ini juga dijelaskan oleh Rasulullah SAW dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda,
“Janganlah kalian (wahai muslim) saling hasad (dengki), saling najsy, saling membenci, saling membelakangi,
dan janganlah kalian melakukan transaksi harta yang berdampak pada gagalnya transaksi orang lain. Jadilah
kalian wahai hamba-hamba Allah orang-orang yang bersaudara. Orang Muslim itu saudara bagi muslim
lainnya. Tidak menzhaliminya, tidak membiarkannya dizhalimi, tidak membohonginya, dan tidak
merendahkannya. Takwa itu letaknya di sini –beliau menunjuk ke arah dadanya tiga kali-. Cukuplah seseorang
itu jahat ketika ia merendahkan saudaranya sesama muslim. Setiap muslim haram mengganggu muslim yang
lain, baik mengganggu darah, harta ataupun kehormatan dan nama baiknya.” (H.R.Muslim).
DAFTAR PUSTAKA