Anda di halaman 1dari 25

Visum Hidup - KDRT

Konsulen : dr. R. P. Uva Utomo, MH, Sp. KF


Residen Pemimbing : dr. Yudhitya, dr. Liya, dr. Suroto
Anggota Kelompok :
● Merina Selvira Y (UNIB) ● Sri Puji Lestari (UNIMUS)
● Nela Dita Sari (Abdurrab) ● Lisa Adelia (UKI)
● Samirathul Qulbi (Abdurrab) ● Natasha Angel Ariana (UKI)
● Fandy setiawan (Trisakti) ● Stella Irene Bontong (UKI)
● Felix Nifalo (Trisakti) ● Dorothy G. P. (UKI)
● Nadya gita utami (UNIMUS) ● Mufthifina Aulahaq (UKI)
Kronologis Peristiwa
Pada hari Minggu, 29 Juli 2018 sekitar pukul 22.00 WIB, korban terlibat cekcok dengan
paman korban (pelaku) yang tinggal serumah karena korban menanyakan mengenai
pertanggung jawaban dari motor yang dibawa kabur oleh istri pelaku. Pelaku merasa
tidak terima lalu memukul korban di bagian wajah menggunakan tangan kosong. Pusing
(-), mual (-), muntah (-), pingsan (-).
Identitas Umum ● Jenis Kelamin : Perempuan

Korban ● Umur : 29 Tahun 8 Bulan


● Berat Badan : 56 kg

● Tinggi Badan : 156 cm

● Warna Kulit : Sawo Matang

● Ciri Rambut : Hitam, Lurus,


Panjang, Distribusi
Merata
● Keadaan Gizi : Kesan gizi cukup
(IMT 23,01 kg/m2)
Keadaan Umum
1. Tingkat Kesadaran: Sadar penuh

2. Tekanan Darah : 147/90 mmHg

3. Denyut Nadi : 94x/menit

4. Pernapasan : 20x/menit

5. Suhu Badan : 36,4 C


Permukaan Kulit Tubuh
A. Kepala

Daerah berambut:

● Sebuah luka memar

● P : 3 cm, L : 2.5 cm

Wajah : tidak ada kelainan.


Permukaan Kulit Tubuh
B. Leher :
○ Sebuah luka lecet
○ P : 4.5 cm; L : 0.3 cm

C. Bahu : tidak ada kelainan

D. Dada : tidak ada kelainan

E. Punggung : tidak ada kelainan

F. Pinggang : tidak ada kelainan

G. Perut : tidak ada kelainan


Permukaan Kulit Tubuh
H. Anggota gerak atas

1. Kanan : tidak ada kelainan


2. Kiri :
○ Sebuah luka memar

○ P : 7.5 cm, L : 1 cm
Bagian Tubuh Tertentu
A. Mata :
a. Alis mata : warna hitam, tidak ada
kelainan.
b. Bulu mata : warna hitam, tidak ada
kelainan.
c. Kelopak mata :
■ Sebuah luka memar
● P : 3 cm, L : 1.5 cm
■ Sebuah luka lecet
● P : 0.6 cm, L : 0.1 cm
Bagian Tubuh Tertentu
d. Selaput kelopak mata : tidak ada kelainan.
e. Selaput bening mata :
i. Kanan : tampak pelebaran
pembuluh darah.
ii. Kiri : tidak ada kelainan
B. Hidung : terdapat dua buah luka lecet pada
batang hidung,

○ Luka lecet I

■ P : 1.5 cm, L : 0.5 cm

○ Luka lecet II

■ P : 0.8 cm, L : 0.2 cm I


II
Bagian Tubuh Tertentu
C. Telinga : tidak ada kelainan

D. Mulut : tidak ada kelainan.


Kesimpulan
Berdasarkan temuan - temuan yang didapatkan dari pemeriksaan atas korban
tersebut maka kami simpulkan bahwa korban adalah seorang perempuan, umur 29
tahun 8 bulan, kesan gizi cukup. Didapatkan luka akibat kekerasan tumpul berupa
luka memar pada kepala, anggota gerak atas dan luka lecet pada wajah. Akibat hal
tersebut tidak menimbulkan penyakit atau halangan dalam menjalankan pekerjaan
atau mata pencarian atau kegiatan sehari - hari.
Tinjauan
Pustaka
Traumatologi

Trauma Kekerasan atas jaringan tubuh yang masih hidup (living tissue)

Logos Ilmu

Ilmu yang mempelajari semua aspek yang berkaitan dengan kekerasan terhadap
jaringan tubuh manusia yang masih hidup

Dahlan, Sofwan. Ilmu Kedokteran Forensik. 2000


Traumatologi
Trauma

Mekanik Fisik Campuran Kimiawi

Tajam Tumpul Kaca Listrik Senjata Asam


Api
Memar Petir Basa

Lecet Suhu Tinggi


Robek
Suhu Rendah

Dahlan S. Ilmu Kedokteran Forensik : Pedoman Barotrauma


bagi Dokter dan Penegak Hukum. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro Semarang:
2007.
LUKA MEMAR (KONTUSI)

Ditandai oleh kerusakan jaringan tanpa disertai diskontinuitas permukaan kulit

Diakibatkan oleh pecahnya kapiler  darah keluar dan meresap ke jaringan sekitarnya

Dahlan, Sofwan. Ilmu Kedokteran Forensik. Pedoman Bagi Dokter dan Penegak Hukum.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2007.
FASE PENYEMBUHAN
LUKA MEMAR

Source: https://www.ncjrs.gov/html/ojjdp/portable_guides/abuse/bruises.html
Fase Penyembuhan Luka

Melibatkan 2 proses:
1. Regenerasi jaringan
2. Penggantian oleh jaringan ikat
(fibrosis)

Kumar, Cotran, Robbins. 2007. Buku Ajar Patologi. Jakarta: EGC


Sjamsuhidajat, R. dan De Jong W. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC
KDRT
UU Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga No. 23 Tahun
2004 Pasal 1 angka 1 (UU PKDRT) memberikan pengertian bahwa:

“Kekerasan dalam Rumah Tangga adalah setiap


perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan,
yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau
penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau
penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk
melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan
kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup
rumah tangga.”
KDRT
Menurut UU PKDRT No. 23 Tahun 2004 Pasal 2

Lingkup rumah tangga meliputi :


1. Suami, istri, anak
2. Orang yang mempunyai hubungan keluarga
dengan orang karena hubungan darah,
perkawinan, persusuan, pengasuhan,
perwalian, yang menetap dalam rumah
tangga.
3. Orang yang bekerja membantu rumah tangga
dan menetap dalam rumah tangga tersebut.
KDRT
● Pasal 5 UU 23/2004 : KDRT meliputi :

○ Kekerasan Fisik

○ Kekerasan psikis

○ Kekerasan seksual

○ Penelantaran dalam rumah tangga


DASAR HUKUM : UU PKDRT
No.23 Tahun 2004
Pasal 44
1. Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga
sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf a dipidana penjara paling lama 5 (lima)
tahun atau denda paling banyak Rp.15.000.000,00 ( lima belas juta rupiah).
2. Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan korban
mendapat jatuh sakit atau luka berat, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10
( sepuluh) tahun atau denda paling banyak Rp.30.000.000,00 ( tiga puluh juta rupiah ).
3. Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mengakibatkan matinya
korban, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 ( lima belas) tahun atau denda
paling banyak Rp.45.000.000,00 ( empat puluh lima juta rupiah).
4. Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh suami kepada
isteri atau sebaliknya yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk
menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencarian atau kegiatan sehari-hari, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak
Rp.5.000.000,00 ( lima juta rupiah).
SIKLUS KDRT
Perempuan, umur 29
tahun, dipukul oleh
pamannya, hari Minggu • Identitas
29 Juli 2018 pukul 22.00
WIB

Luka memar kepala,


anggota gerak atas kiri • Luka akibat kekerasan
Analisis dan luka lecet pada wajah tumpul

Kasus
Hal tersebut tidak
menimbulkan halangan
atau gangguan dalam • UU PKDRT No 23 Tahun
menjalankan pekerjaan 2004 Pasal 44
jabatan dan mata
pencaharian sehari-hari
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai