Gerakan merupakan pola koordinasi yang sangat kompleks antara sistem
rangka, sistem otot, dan sistem saraf. 1. Rangka tubuh • Merupakan alat gerak pasif • Rangka bayi lebih banyak (dr berbagai sumber 270, 300, 350 buah) daripada orang dewasa (206 buah) • Fungsi rangka: • Memberi bentuk dan postur tubuh • Melindungi organ-organ lunak • Penyangga berat badan • Tempat melekatnya otot lurik • Mendukung terjadinya gerakan (saraf, otot, dan rangka) • Hematopoiesis yaitu tempat pembentukan sel-sel darah di sumsum tulang merah (eritrosit, leukosit, trombosit) dan sumsum tulang kuning (sebagian kecil leukosit selain penyimpan lemak). Sumsum merah ditemukan terutama pada tulang pipih seperti tulang pinggul, tulang dada, tengkorak, tulang rusuk, tulang punggung, tulang belikat, dan pada bagian lunak di ujung tulang panjang femur dan humerus. Sumsum kuning ditemukan pada rongga interior bagian tengah tulang panjang. • Tempat penyimpan mineral. Matriks mengandung kalsium fosfat dan kalsium karbonat. (Ca dan P) • Tempat penyimpanan lemak (sumsum tulang kuning). • Fungsi imunologis, yaitu produksi limfosit B dan T. Tulang Struktur Tulang Terdiri atas: periosteum, tulang kompak, tulang spons, endoosteum, sumsum tulang Struktur Tulang • Periosteum tersusun atas dua lembar jaringan ikat. Lembar luar berupa jaringan ikat padat (pemb. darah, limfa, dan saraf) dan lembar dalam berupa satu lapis osteoblas (pembentuk osteosit) yang bersifat osteogenik. Terdapat pula osteoprogenitor yaitu derivat mesenkim yang mampu berdiferensiasi menjadi osteoblas. • tulang kompak, padat krn kalsium fosfat dan kalsium karbonat, terdapat sistem havers. • tulang spons, terdapat rongga yang berisi sumsum merah. • endosteum, jaringan ikat areolar vaskular (pemb. darah) • sumsum tulang; sumsum merah dan kuning. Bentuk tulang • Tulang pipa; humerus-raidus-ulna, femur-tibia-fibula • Tulang pendek; karpal dan tarsal • Tulang pipih; tengkorak, rusuk, dada, belikat • Tulang tidak beraturan; tulang belakang • Tulang sesamoid; tulang patela Osifikasi
• Osifikasi Intramembranosa (osifikasi primer)
Sel mesenkim osteoblas osteosit, bagian luar membentuk periosteum (tulang keras) Terjadi pada pembentukan tulang pipih penyusun tengkorak. Osifikasi dimulai dr pembentukan tulang spons, lalu berubah menjadi tulang kompak, namun ada yg tetap berupa tulang spons. • Osifikasi Endokondrial/Intrakartilago (osifikasi sekunder) Sel mesenkim perikondrium kondroblas kondrosit (tulang rawan) osteoblas kalsifikasi dan membentuk osteosit bagian luar membentuk periosteum (tulang keras). Terjadi pada tulang pipa. Pusat osifikasi primer di pusat diafisis lalu melebar (osifikasi sekunder) ke daerah epifisis. Persendian (artikulasi) = hubungan dua tulang • Struktur persendian 1. Ligamen = jaringan ikat padat 2. Kapsul sendi = struktur tipis tetapi kuat di dalam sendi utk menahan ligamen. Kapsul sendi ada 2 lapisan: A. Kapsul sinovial: jaringan fibrokolagen berfungsi menghasilkan cairan sinovial B. Kapsul fibrosa: jaringan fibrosa berfungsi memelihara posisi dan stabitas sendi 3. Cairan sinvial = cairan pelumas sendi 4. Tulang rawan hialin = terdapat di ujung tulang, berfungsi sebagai bantalan sendi agar tidak nyeri saat bergerak. 5. Bursa = kantong tertutup yang dilapisi membrane sinovial dan terletak di luar rongga sendi.