Anda di halaman 1dari 16

REFERENSI

1. Luniya, B. 2002. Evolution of India Culture. Agra.


2. Mahajan, V.D. 2002. Ancient India. New Delhi.
3. Majumdar, R. C. 1982. Ancient India. Delhi.
4. Majumdar, R. C. 2001. An Advanced History of India. Delhi.
5. Phalgunadi, I Gusti Putu. 1984. Hinduism in Bali. Bhubanesvar-Orrisa.
6. Phalgunadi, I Gusti Putu. 1991. Evolution of Hindu culture in Bali. Delhi.
7. Phalgunadi, I Gusti Putu. 2000. The Indonesia Brahmanda Purana. New Delhi.
8. Phalgunadi, I Gusti Putu. 2010. Sekilas Sejarah Evolusi Agama Hindu. Delhi.
9. Phillips, Maurice. 1993. The Evolution of Hinduism. New Delhi.
10. Pudja, Gde. 1997/1980. Rgveda Mandala I. Jakarta: Departemen Agama RI.
11. Stuttherheim, 1977. “Pengaruh India di Daerah Pasifik terjemahan”. Denpasar:
Lembaga Research dan Publikasi Institut Hindu Dharma.
12. Sura, I Gede, 1991. Agama Hindu Sebuah Pengantar. Denpasar : CV Kayumas
Agung.
13. Surada I Made, 2006. “Perkembangan Agama Hindu” Denpasar: Institut Hindu
Dharma Negeri Denpasar.
14. Surada I Made, 2013. Ajaran Tattwa Agama Hindu, Surabaya: Paramita.
PERKEMBANGAN DAN KARAKTERISTIK AGAMA HINDU
CIRI-CIRI AGAMA PURANA (PURANIC RELIGION )
1. Kitab Purana diakui sebagai Pancama Weda;
Jaman Perkembangan agama Hindu di India
2. Pemujaan dewa-dewa sebanyak 33 lakh (33.000.000 );
1. Jaman Veda (2000-1000 SM),
2. Jaman Brahmana (1000 SM-300 M), 3. Munculnya pemujaan kepada Awatara ;
3. Jaman Upanisad (800-600 SM) 4. Munculnya tempat- tempat pemujaan (Kuil/Mandir/Pura);
4. Jaman Budha VI SM (600-200 SM) 5. Munculnya pemujaan dengan sarana, pratima, patung;
5. Jaman Purana (300 M -700 M)
6. Upacara -upacara yajna besar dilaksanakan;
KARAKTERISTIK AGAMA VEDA 7. Muncul perayaan Hari Raya Agama Hindu;
(Kundra, 1968:34. Sharma, 2001:50) 8. Pendeta mendapatkan kedudukan penting;
1. Agama Veda bersifat oftimistik, agama
rasa, agama kepuasan hati, dan bhakti 9. Munculnya banyak sekte,dan sering saling bertentangan;
2. Percaya adanya banyak dewa, dan 10. Golongan Waisnawa mengambil-alih ajaran Budha;
Tuhan yang Tunggal 11. Berkembangnya ajaran tantrayana;
3. Veda sebagai sumber ajaran
12. Pertentangan antara kelompok vegetariandan non-vegetarian;
4. Adanya upacara yajna/kurban binatang
5. Percaya dan adanya pemujaan leluhur 13. Muncul ajaran Catur Asrama
6. Adanya upacara kematian/pitra yajna 14. Muncul Catur Warna sebagai warisan atau keturunan;
7. Pentingnya kedudukan pandita
15. Munculnya kasta pariah di India;
8. Moksa dan sorga dapat dicapai melalui
yajna (Rajeev, 1990:17) 16. Munculnya perhitungan tentang zaman (Catur Yuga);
17. Muncul Hukum adat disamakan dengan hukum Agama.
(Mahajan, 2002:375-377)
15 –SEKTE /ALIRAN DALAM AGAMA HINDU
1. AGAMA HINDU NEWA: dianut oleh sebagian besar Suku Newa di NEPAL, tarian topeng sakral (Chachaa Pyakhan).
2. PRANAMI SAMPRADAYA/NIJANANDA SAMPRADAYA, memuja Raj Ji /Prannath Ji (Tuhan). Kitabnya Kuljam
Swarup/Tartam Sagar, aliran monoteistis, tidak makan daging, merokok, alkohol, berkembang di NAJARPUR, NEPAL.
3. KAPADI SAMPRADAYA : aliran memuja Rama sebagai Tuhan, berkembang di KUTCH,GUJARAT,
4. AGAMA HINDU SWAMINARAYANA : dianut oleh sebagian besar orang GUJARAT.
5. AYYAVAZHI : oleh Ayya Vaikundar sistem kepercayaan monistis berdasarkan dharma yang berasal dari INDIA SELATAN.
6. KAUMARAM: sekte yang memuja Dewa Murugan/Skanda/Kumara oleh suku Tamil di INDIA SELATAN,.
7. AGAMA HINDU NUSANTARA: dianut di Nusantara (Jawa dan BALI).
8. BALMIKI : memuja Begawan Walmiki sebagai leluhur dan dewa mereka.
9. AGAMA TRADISIONAL PUNJAB : dianut sebagian masyarakat PUNJAB.
10. EKASARANA DHARMA : aliran panenteistis yang dirintis oleh Srimanta Sankardeva, abad ke-15. menentang
kurban , ritual berbasis Veda, di ASSAM
11. SAURA : memuja Dewa Surya sebagai Saguna-brahman, bersumber Veda Kuno, sedikit penganutnya di INDIA.
12. GANAPATYA : memuja Ganesa oleh Sri Morya Gosavi. abad ke-5 di MAHARASTRA INDIA.
13. MAHIMA DHARMA : oleh Mahima Swami, memuja Alekha (Tuhan), menolak pemujaan Arca, gambar, atau
pratima, berkembang di ORISSA, INDIA..
14. RAVIDASSIA : oleh Guru Ravidass, memuja Hari (Tuhan) ajaran monoteistis, disebut Hindu Sikh, abad -15 di
INDIA.
15. SRAUTA : golongan brahmana ortodoks, mengikuti Purwamimamsa ( diselesaikan dengan Upacara Yajna), Di
KERALA dan KARNATAKA. Berbeda dengan Wedanta.
TIPE UMUM AGAMA HINDU:
1. AGAMA HINDU RAKYAT yaitu agama Hindu yang berdasarkan pada tradisi masyarakat setempat serta
pemujaan dewa-dewi lokal, seperti Hindu Tamil, Hindu Newa, Hindu Bali, Hindu Manipuri, Hindu
Kaharingan, dan lain-lain. Berpangkal dari masa prasejarah , yang mendahului Weda.
2. SRAUTA/ AGAMA HINDU WEDA, dilaksanakan oleh kaum brahmana-tradisionalyang disebut Srautin.
3. AGAMA HINDU WEDANTA, yaitu agama Hindu yang mengacu pada filsafat Wedanta, seperti Adwaita
Wedanta (Smarta), dan menekankan pendekatan filosofis pada kitab-kitab Upanisad.
4. AGAMA HINDU YOGA, yaitu sekte yang menitikberatkan pelaksanaan yoga menurut Yogasutra Patanjali.
5. AGAMA HINDU DHARMA "moralitas sehari-hari", yaitu Hinduisme yang berdasarkan pada realisasi karma
dan pelaksanaan norma kemasyarakatan seperti taat pada adat , tradisi, kebiasaan dan lain-lain.
6. BHAKTI, yaitu agama Hindu yang menekankan pelaksanaan kebaktian bagi entitas tertentu, seperti
Kresna, Siwa, Ganesa.

4- ALIRAN UTAMA AGAMA HINDU SAAT INI


1. Saiwa: memuja Dewa Siwa sebagai manifestasi Brahman dan dewa tertinggi
2. Waisnawa: memuja Dewa Wisnu beserta para awatara-Nya sebagai manifestasi
Brahman dan dewa tertinggi
3. Sakta: memuja (Dewi)Sakti sebagai manifestasi utama Brahman
4. Smarta: memuja Brahman yang Tunggal dengan semua manifestasiNya
Y
U
P
A
P.TUGU
Candi Jago, Malang,
Jawa Timur

Anda mungkin juga menyukai