Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1. Permasalahan

1.1. Latar Belakang Masalah

Keimigrasian merupakan bagian dari penyelenggaraan

administrasi negara dalam rangka pelaksanaan tugas pemerintahan dan

tugas pembangunan.

Sejalan dengan perkembangan dan tuntutan jaman, Pemerintah

Negara Republik Indonesia menetapkan suatu undang-undang yaitu

undang-undang nomor 6 tahun 2011 tentang Keimigrasian. Dengan

demikian penyelenggaraan administrasi di bidang keimigrasian sesuai

dengan kebijakan Pemerintah Republik Indonesia yang berdasarkan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Dari ketentuan yang berlaku, Keimigrasian di Indonesia

menyangkut lalu lintas orang antar negara Republik Indonesia dengan

negara lain, artinya bahwa yang melakukan lalu lintas tersebut tidak

hanya orang asing, tetapi juga termasuk warga negara Indonesia yang

melakukan perjalanan ke luar negeri dan kembali ke Indonesia .


2

Berhubungan dengan asas kedaulatan suatu negara, sehingga

setiap orang yang akan melakukan perjalanan ke negara lain yang bukan

dari bagian negaranya harus memiliki izin untuk memasuki suatu negara

tersebut. Izin untuk memasuki suatu negara tersebut dikenal dengan

istilah visa. Jadi dengan kata lain, visa izin yang diberikan kepada orang

yang bukan warga negara dari negara yang memberi visa. Namun

demikian visa hanya salah satu syarat untuk memasuki suatu negara

yang memberikan visa, karena untuk memasuki suatu negara masih

harus ditentukan oleh Pejabat Imigrasi di Tempat Pemeriksaan Imigrasi.

Umumnya pada orang yang akan mengajukan permohonan visa pada

perwkilan negara di luar negeri, permohonan diberi catatan, bahwa

meskipun yang bersangkutan telah memiliki visa, untuk memasuki

wilayah tujuan masih harus ditentukan oleh Pejabat Imigrasi yang akan

memutuskan izin masuknya. 1

Izin masuk dapat diartikan sebagai persetujuan untuk memasuki

suatu negara setelah melalui pemeriksaan petugas di tempat yang telah

ditentukan oleh pemerintah negara yang bersangkutan.

Di Indonesia dalam pemberian visa dan izin masuk bagi orang

asing menggunakan politik saringan (selektif policy), artinya tidak


1
Moh. Arif 1, 1977, Keimigrasian di Indonesia Suatu Pengantar, Pusat Pendidikan dan
Latihan Pegawai Departemen Kehakiman, Jakarta, hal 65.
3

semua orang warga negara asing dapat diberikan visa dan izin masuk,

sengan pertimbangan hanya yang akan mendatangkan manfaat bagi

pembangunan bangsa dan negara serta tidak membahayakan bagi

keamanan dan ketertiban bangsa serta negara.

Sebagai izin untuk memasuki suatu negara, visa dapat dibagi

dalam beberapa jenis sesuai dengan maksud dan tujuan perjalanan. Oleh

karena itu, dengan adanya keterangan yang tertera dalam visa dapat

diketahui keinginan orang asing yang berada dalam wilayah hukum

Negara Republik Indonesia.

Dilihat dari tujuan visa, maka dapat dilihat jenis dan sifatnya,

yang diberikan kepada orang asing tersebut, seperti visa diplomatik,

tujuannya untuk tugas diplomatik, visa dinas tujuannya untuk dinas, visa

singgah tujuannya untuk singgah dan visa tinggal terbatas tujuannya

untuk tinggal dalam waktu terbatas sesuai izin yang diberikan oleh

pihak imigrasi.

Namun demikian, tidak jarang orang asing yang memiliki visa

memasuki wilayah negara Indonesia, khususnya di wilayah hukum

Kantor Imigrasi Denpasar penggunaannya tidak sesuai dengan visa yang

diperuntukkannya. Pengunaan visa yang tidak sesuai dengan visa yang


4

diperuntukkan tersebut, menurut Undang-Undang nomor 6 tahun 2011

merupakan tindakan yang dapat dikenakan sanksi pidana.

Penyalahgunaan visa yang dilakukan oleh warga negara asing,

mislanya orang asing yang berada di Indonesia pemegang visa

kunjungan wisata selama keberadaannya melakukan kegiatan usaha.

Perbuatan ini secara langsung jelas merugikan negara Indonesia, karena

orang asing tersebut sudah tentu tidak membayar pajak kepada negara

Indonesia.

Berdasarkan uraian ini, penulis merasa tertarik untuk

mengadakan suatu penelitian dalam bentuk skripsi ini dengan judul :

“Akibat Hukum Yang Timbul Dalam Penyalahgunaan Visa Masuk

Bagi Orang Asing di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Ngurah Rai ”.

1.2. Rumusan Masalah

Sehubungan dengan penjelasan di atas, bahwa pemberian visa

adalah salah satu syarat untuk memasuki wilayah Negara Republik

Indonesia, sebelum orang asing tersebut mendarat di wilayah negara

Republik Indonesia untuk mendapatkan izin masuk dari Pejabat

Imigrasi pada Tempat Pemeriksaan Imigrasi.


5

Berdasarkan hal tersebut yang menjadi rumusna masalah dalam

penulisan skripsi ini adalah :

a. Bagaimana prosedur dan syarat pemberian visa dan izin masuk bagi

orang asing ke Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Ngurah Rai Bali ?

b. Bagaimana akibat hukum yang timbul terhadap terhadap

penyalahgunaan visa dan izin masuk di Kantor Imigrasi Kelas I

Khusus Ngurah Rai Bali ?

1.3. Ruang Lingkup Masalah

Ruang lingkup permasalahan pertama, meliputi prosedur dan

syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi bagi orang asing untuk

memperoleh visa dan izin di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Ngurah

Rai Bali.

Sedangkan ruang lingkup permasalahan kedua, setalah oarang

asing memperoleh visa dan izin masuk bagaimana proses penegakkan

hukum terhadap penyalahgunaan visa dan izin masuk Kantor Imigrasi

Kelas I Khusus Ngurah Rai Bali.


6

2. Tujuan Penelitian

2.1. Tujuan Umum

Secara umum yang menjadi tujuan penelitian skripsi ini

adalah :

1. Untuk melatih diri dalam usaha menyatakan pikiran ilmiah secara

tertulis.

2. Untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya pada

bidang penelitian.

3. Untuk perkembangan ilmu pengetahuan hukum khususnya tentang

keimigrasian.

4. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar S1.

2.2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan mendiskripsikan permohonan visa dan

pemberian izin masuk bagi orang asing berdasarkan Undang-

Undang No. 6 tahun 2011 di wilayah hukum di Kantor Imigrasi

Kelas I Khusus Ngurah Rai Bali.


7

2. Untuk mengatahui penegakan hukum yang diterapkan dalam hal

penyalahgunaan visa dan izin keimigrasian di Kantor Imigrasi

Kelas I Khusus Ngurah Rai Bali

3. Manfaat Penelitian

3.1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini secara teoritis akan bermanfaat sebagai

pengembangan ilmu hukum khususnya menganai perlindungan hukum

terhadap penyalahgunaan Visa masuk di Kantor Imigrasi Kelas I

Khusus Ngurah Rai Bali

3.2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran

yang akan bermanfaat bagi hakim-hakim advokat didalam penegakkan

hukum

4. Landasan Teori dan Hipotesis

4.1. Landasan Teori

Menurut Drs. Moh. Arif dalam bukunya Keimigrasian di di

Indonesia, dijelaskan :
8

Dalam perkambangannya istilah imigrasi diberi awalan IM atau E,

sehingga dikenal istilah imigrasi, imigrasi diartikan perpindahan orang

dari negara luar masuk ke dalam suatu negara, sedangkan emigrasi

merupakan perindahan orang dari dalam suatu negara keluar menuju

negara lain.2

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa perpindahan manusia

dari suatu tempat ke tempat lain disebut imigrasi. Untuk membedakan

antara perpindahan manusia dari negara luar masuk ke dalam suatu negara

dan perpindahan dari dalam suatu negara menuju ke negara lain dikenal

dengan istilah imigrasi dan emigrasi.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa pengertian imigrasi adalah

perpindahan orang atau penduduk dari suatu negara ke negara lain untuk

menetap. Dalam perkembangan dunia dengan kemajuan di bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi, terutama di bidang transportasi, perpindahan

orang atau penduduk tidak hanya untuk menetap, tetapi juga perpindahan

sementara. Yang lebih tepat dikatakan adalah perjalanan orang dari suatu

negara ke negara lain untuk berbagai keperluan seperti pariwisata,

berusaha, kunjungan keluarga dan lain-lain.3

2
Ibid, hal 1
3
Ibid, hal 8
9

Berdasarkan pengertian di atas dapat diketahui bahwa imigrasi

adalah masuknya manusia atau penduduk dari suatu negara lain untuk

sementara atau menetap sehingga dapat diperoleh pengertian bahwa

keluarnya manusia atau penduduk ke negara lain disebut emigrasi.

Dalam pasal 1 Undang-Undang nomor 6 tahun 2011, tentang

Keimigrasian menyebutkan : “Keimigrasian adalah hal ihwal lalu lintas

orang yang masuk atau keluar wilayah Negara Republik Indonesia dan

pengawasan orang asing di wilayah Negara Republik Indonesia”.

Dari pengertian ini, keimigrasian di Indonesia menyangkut 2 (dua)

hal yaitu :

a. Hal ihwal masuk dan keluar wilayah Negara Republik Indonesia dari

orang-oarang yang masuk ke atau meninggalkan wilayah Indonesia

akan berhubungan dengan keimigrasian melalui tempat yang

dinamakan Tempat Pemeriksaan Imigrasi, dimana dilakukan

pemeriksaan oleh pejabat imigrasi.

b. Pengawasan orang asing di wilayah Indonesia terhadap 2 (dua) hal

yaitu :

- Keberadaan orang asing di Indonesia

- Kegiatan orang asing selama berada di wiayah Indonesia


10

Keberadaan orang asing di wilayah Indonesia menyangkut izin

keberadaannya atau izin tinggalnya yang diberikan oleh Pejabat Imigrasi

yang berwenang. Kegiatan orang asing di wilayah Indonesia dimaksud

ialah aktivitas yang dilakukan atau tingkah lakunya sesuai dengan maksud

kedatangannya dan izin yang diberikan.4

Dengan adanya imigrasi, maka negara yang menerima kedatangan

manusia atau penduduk dari suatu negara lain tersebut menyebabkan

adanya istilah orang asing.

Orang asing di wilayah Indonesia dapat dibagi dalam 2 (dua)

kelompok yaitu :

a. Orang asing yang mempunyai kewarganegaraan dari suatu negara

tertentu.

b. Orang asing yang tidak mempunyai kewarganegaraan atau tanpa

kewarganegaraan (stateless)5.

Disamping pembagian menurut status, orang asing dapat dibagi

dalam 2 (dua) golongan menurut status keberadaannya yaitu :

a. Orang asing yang sah atau legal, yaitu yang keberadaannya di wilayah

Indonesia dilindungi oleh izin keimigrasian yang sah dan berlaku.

4
Moh. Arif, 1977, Komenter Undang-Undang Keimigrasian Beserta Peraturan
Pemerintah, Pusat Pendidikan dan Latihan Departemen Kehakiman, Jakarta, hal 16.
5
Ibid, hal. 19
11

b. Orang asing yang tidak sah atau ilegal, yaitu orang asing yang

keberadaannya tidak sah dan tidak memiliki izin keimigrasian yang

sah dan berlaku atau yang mempunyai izin keimigrasian yang sudah

habis masa berlakunya.

Dengan adanya orang asing di wilayah suatu negara, khususnya

Negara Indonesia, diberlakukan visa sebagai salah satu syarat untuk

memasuki wilayah Negara Indonesia. Karena dalam pasal 8 Undang-

Undang Nomor 6 tahun 2011 ditetapkan bahwa visa wajib dimiliki oleh

setiap orang asing yang masuk wilayah Indonesia. Visa merupakan ijin

tertulis yang diberikan oleh pejabat berwenang, yang memuat persetujuan

orang asing untuk masuk dan mengadakan perjalanan di wilayah

Indonesia. Tanpa visa, orang asing akan ditolak kedatangannya ke

Indonesia.

Berdasarkan peraturan yang berlaku juga telah ditetapkan pihak-

pihak yang dikecualikan dari keajiban memiliki visa (pasal 7 jo pasal 27

Undang-Undang Nomor 6 tahun 2011.

a. Orang asing dari warga negara dari negara yang berdasarkan

Keputusan Presiden tidak diwajibkan memiliki visa.


12

b. Orang asing yang memiliki izi masuk kembali seperti REP (Re-entry

Permit) dan MREP (Multiple Re-entry Permit) dan Kartu Izin Tinggal

Tetap (KITAP).

c. Kapten, nahkoda, awak yang bertugas pada alat angkut yang berlabuh

di pelabuhan atau bandara di Indonesia.

d. Penumpang transit di pelabuhan atau bandara di Indonesia, sepanjang

tidak keluar dari Tempat Pemeriksaan Imigrasi.

e. Penduduk daerah perbatasan yang termasuk dalam perjanjian lintas

batas.

f. Orang asing yang mendapatkan keputusan dari Direktorat Jenderal

Imigrasi untuk menerima Kemudahan Khusus Keimigrasian

(DAHSUSKIM) dalam rangka bekerja di perairan Nusantara, laut

teritorial, instalasi landas kontinen atau Zona Ekonomi Eksklusif. 6

Sesuai pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 visa adalah :

“Visa untuk Republik Indonesia yang selanjutnya disebut visa adalah izin

tertulis yang diberikan oleh pejabat yang berwenang pada Perwakilan

Republik Indonesia atau di tempat lainnya yang ditetapkan oleh

Pemerintah Republik Indonesia yang memuat persetujuan bagi orang

asing untuk masuk dan melakukan perjalanan ke wilayah Indonesia”.


6
M. Imam Santoso, Persektif Imigrasi Dalam Pembangunan Ekonomi dan Ketahanan
Nasinal, (UI-Press 2004) hal. 54.
13

Yang dimaksud tempat lain di sini adalah pemberian visa

dilakukan setelah orang asing berada di wilayah Indonesia sesuai dengan

Keputusan Menteri Kehakiman dan Hal Asasi Mansuia Nomor : M-

04:IZ.01.10 tahun 2003 tentang Visa Kunjungan Saat Kedatangan.

5. Metode Penelitian

5.1. Jenis Penelitian

Penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian emperis yaitu

dengan melihat bagaimana fakta-fakta yang ada dilapangan khususnya

berkaitan dengan visa dan didukung dengan penelitian normatif yaitu

dengan melihat norma-norma hukum meliputi UU No. 6 tahun 2011,

PP.No. 31 tahun 1994, UU No. 32 tahun 1994 dan peraturan yang lainnya

terkait dengan permasalahan yang diangkat

5.2. Jenis Pendekatan

1. Pendekatan emperis

Pendekatan secara fakta yaitu mengadakan penelitian lapangan

dengan melihat kenyataan atau fakta-fakta yang ada sesuai

permasalahan yang diangkat.

2. Pendekatan normatif
14

Pendekatan perundang-undangan yaitu dengan mengacu pada

peraturan perundang-undangan, dan pendapat para pakar hukum seperti

UU No. 9 tahun 1992, PP.No. 31 tahun 1994, UU No. 32 tahun 1994 dan

peraturan yang lainnya terkait dengan permasalahan yang diangkat

5.3. Sumber Data dan Bahan Hukum

1. Sumber Data Primer

Sumber data yang dipergunakan dalam penulisan

skripsi ini bersumber pada fakta-fakta yang terjadi dilapangan

terkait pengunaan izin visa masuk.

2. Sumber Data Skunder

Sumber data skunder bersumber pada penelitian yang

dilakukan di Kantor Imigrasi, dan mengadakan wawancara

dengan pihak-pihak terkait

3. Sumber Hukum Primer

Dalam penulisan skripsi ini bersumber pada peraturan

perundang-undangan yang berlaku yaitu UU No. 6 tahun 2011,

PP.No. 31 tahun 1994, UU No. 32 tahun 1994 dan peraturan yang

lainnya terkait dengan permaslahan yang diangkat


15

5.4. Teknik Pengumpulan Data dan Bahan Hukum

Dalam teknik pengumpulan data penulis mangadakan

wawancara dengan para informan yang berkaitan dengan permasalahan

dan bahan hukum dengan menginterpretasikan dengan menafsirkan dan

mengkaji peraturan perundang-undangan lalu dicatat dalam catatan kecil

dan dituangkan kedalam karya ilmiah dengan mengkaitkan permasalahan

yang dibahas, dan dengan mengadakan wawancara dengan para informan

sesuai dengan bidangnya masing-masing dan berkaitan dengan

permasalahan.

5.5. Teknik Pengolahan dan Analisis

Setelah data-data yang dibutuhkan terkumpul, maka data-data

tersebut akan diolah dan dianalisa dengan menggunakan teknik

pengolahan data secara kualitatif. Yang dimaksud dengan teknik

pengolahan data secara kualitatif, yaitu dengan memilih data dengan

kualitasnya untuk dapat menjawab permasalahan yang diajukan. 6

Sedangkan bahan hukum dianalisis dengan menginterpretasikan dan

untuk penyajiannya dilakukan secara dekriptif analisa yaitu suatu cara

6
Ronny Hanitijo Soemitro, 1990, Metodelogi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Cet. IV,
Ghalia Indonesia, Jakarta, hal.47.
16

analisa data yang dilakukan dengan jalan menyusun secara sistematis

sehingga diperoleh suatu kesimpulan yang ilmiah.


17

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................

1. Permasalahan ....................................................................................

1.1. Latar Belakang Masalah...........................................................

1.2. Rumusan Masalah.....................................................................

1.3. Ruang Lingkup Masalah...........................................................

2. Landasan Teori dan Hipotesis...........................................................

2.1. Landasan Teori ..........................................................................

2.2. Hipotesis ................................................................................

3. Tujuan Penelitian...............................................................................

3.1. Tujuan Umum............................................................................

3.2. Tujuan Khusus............................................................................

4. Metode Penelitian .............................................................................

4.1. Jenis Penelitian...........................................................................

4.2. Jenis Pendekatan........................................................................

4.3. Sumber Data dan Bahan Hukum................................................

4.4. Teknik Pengumpulan Data dan Bahan Hukum..........................

4.5. Teknik Pengolahan dan Analisis Data.......................................


18

BAB II PEMBERIAN VISA DAN IZIN MASUK BAGI ORANG ASING

DI WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA......................

2.1. Pengertian dan Dasar Hukum......................................................

2.2. Prosedur dan Persyaratan Pemberian Visa dan Izin Masuk

Bagi Orang Asing di Kantor Imigrasi Kelas I Ngurah Rai..........

1. Prosedur Pemberian Visa.....................................................

2. Persyaratan Pemberian Visa.................................................

3. Prosedur Pemberian Izin Masuk..........................................

4. Syarat Pemberian Izin Masuk .............................................

2.3. Pengawasan dan Tindakan Keimigrasian Tehadap Penggunaan

Visa dan Izin Masuk bagi Orang Asing......................................

BAB III PROSEDUR PENEGAKAN HUKUM TERHADAP

PENYALAHGUNAAN VISA DAN IZIN MASUK DI

WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA.......................

3.1. Prosedur Pengawasan Terhadap Penyelahgunaan Visa dan

Izin Masuk.............................................................................

3.2. Sanksi Hukum Terhadap Penyalahgunaan Visa

dan izin Masuk.......................................................................

BAB IV KASUS DAN ANALISA...............................................................

5.6. Kasus............................................................................................
19

5.7. Analisa.........................................................................................

BAB V KESIMPULAN.................................................................................

5.1. Kesimpulan .................................................................................

5.2. Saran............................................................................................

DAFTAR BACAAN

DAFTAR INFORMAN
20

DAFTAR BACAAN

Abdullah Sjahriful. 1992. Memperkenalkan Hukum Keimigrasian. Jakarta : Galia


Indonesia.

Albertus Moekadar. 1999. Visa, Izin Masuk dan Izin Keimigrasian. Jakarta : Pusat
Pendidikan dan Laihan Pegawai Departemen Kehakiman.

DTH. Sitompul.1994. Bahan Ceramah Untuk Peserta Job Training Catatan Sipil.
Yogyakarta : Kantor Wilayah Departemen Kehakiman DI Yogyakarta.

H. Masrta Liba. 2002. Pikiran, Pandangan dan Pantauan Mengenai HAM. Jakarta :
Yayasan Annisa.

Moh. Arif. 1997. Komentar Undang-Undang Keimigrasian Beserta Peraturan


Pemerintah. Jakarta : Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai Departemen
Kehakiman.

M. Imam Santoso. 2004. Perspektif Imigrasi Dalam Pembangunan Ekonomi dan


Ketahanan Nasional. Jakarta : Universitas Indonesia.

Peter Salim. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia Kotemporer. Jakarta : Modern
English Press.

R. Abdoel Djamali. 2001. Pengantar Hukum Indonesia. Jakarta : PT. Grafindo


Persada.

Samidjo. 1986. Ilmu Negara. Bandung : CV. Armico.

Soerahardjo. 1994. Pengantar Hukum Keimigrasian Indonesia. Jakarta :


Departemen Kehakiman Direktorat Jenderal Imigrasi Pendidikan Dasar
Keimigrasian.

Suyatno. 1999. Pendaratan dan Izin Masuk. Jakarta : Pusat Pendidikan dan Latihan
Pegawai Departemen Kehakiman.

Wahyudin Ukun. 2003. Telaah Masalah-Masalah Keimigrasian. Jakarta : PT. Adi


Kencana Aji.
21

AKIBAT HUKUM YANG TIMBUL DALAM


PENYALAHGUNAAN VISA MASUK BAGI
ORANG ASING DI KANTOR IMIGRASI KELAS I
NGURAH RAI BALI

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NGURAH RAI
DENPASAR
2015

Anda mungkin juga menyukai