Anda di halaman 1dari 7

Manajemen Bisnis Transportasi

Pelayanan Pengurusan Dokumen Perjalanan Wisata

Oleh:
Kurniawan Alfa T. 165030801111001
Annisa Amazura 165030801111005
Aisyah Asri N. 165030801111011

PROGRAM STUDI BISNIS PARIWISATA


FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Wisata yaitu kegiatan perjalanan yang berpindah dari tempat satu ke tempat
lainnya bersifat sementara untuk bersenang-senang, sedangkan wisatawan yakni
orang yang melakukan kegiatan wisata itu sendiri. Dalam melakukan wisata,
tidak jarang seorang wisatawan pergi ke luar negeri untuk menikmati apa yang
tidak ada di negaranya sendiri. Banyak wisatawan juga yang memilih untuk
menjelajahi negaranya sendiri dengan berwisata berkeliling. Pada perjalanan
wisata ini diperlukan dokumen perjalanan atau travel document, yaitu surat
keterangan yang digunakan selama perjalanan. Surat ini menerangkan mengenai
identitas orang yang namanya tercantum dalam surat keterangan tersebut,
sehubungan dengan perjalanan yang dilakukannya. Surat perjalanan ini resmi
diakui baik di dalam maupun luar negeri. Di Indonesia beberapa dokumen
perjalanan yang diakui di antaranya ada paspor, visa, exit permit, entry permit,
fiscal, sertifikat kesehatan dan lainnya. Bagi seorang wisatawan penting untuk
membuat dan memiliki dokumen perjalanannya untuk memudahkan saat pergi
berwisata.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan definisi dokumen perjalanan?
2. Apa definisi dari paspor?
3. Apa jenis surat perjalanan laksana paspor dan surat perjalanan tambahan?
4. Apa definisi dari visa?
BAB II
ISI

2.1 Definisi Dokumen Perjalanan


Definisi dokumen perjalanan menurut Oka Yoeti (2001:84) merupakan surat
keterangan yang digunakan selama perjalanan yang menerangkan orang yang
namanya tercantum pada surat keterangan tersebut baik kebangsaannya,
jabatannya, identitasnya, keterangan khusus sehubungan dengan perjalanan yang
dikeluarkan oleh pemerintah yang berwenang untuk maisng-masing dokumen
tersebut. Dokumen perjalanan merupakan hal yang penting terutama bagi orang
yang akan bepergian keluar negeri, karena hal ini menyangkut perihal keamanan
antarnegara. Dokumen perjalanan juga menjadi sebuah kartu identitas bagi orang
yang bepergian diluar wilayah negaranya. Dokumen perjalanan ini diantara ialah
fiscal, visa, paspor, health certificate, dan dokumen khusus lainnya yang
sehubungan dengan kepentingan perjalanan. Sebelum era sekarang, dahulunya di
Indonesia orang yang akan bepergian keluar negeri selain memiliki paspor, juga
harus memiliki surat fiscal. Namun, sejak tahun 2011 sesuai peraturan UU RI
kebijakan ini dihapuskan, karena surat fiscal dianggap tidak diperlukan lagi.
Definisi lainnya, menurut UU RI th 2011 no.6, dokumen perjalanan adalah
surat keterangan resmi yang dikeluarkan yang dikeluarkan oleh pejabat yang
berwenang disuatu negara, perserikatan bangsa-bangsa, organisasi internasional
lainnya untuk melakukan perjalanan lintas negara yang mencantumkan identitas
pemegangnya.
Di Indonesia, terdapat dua jenis dokumen perjalanan, yaitu paspor Republik
Indonesia dan surat perjalanan laksana paspor Republik Indonesia. Menurut
peraturan pemerintah, satu orang hanya diperkenankan memiliki satu dokumen
perjalanan. Atau dengan kata lain, satu orang hanya boleh memiki satu paspor.
Hal ini menghindari adanya penyelundupan, kejahatan criminal, atau pemalsuan
identitas untuk mengelabuhi keamanan negara.

2.2 Paspor
Paspor merupakan sebuah identitas internasional berupa buku kecil yang
berisikan identitas pemiliknya, yang dikeluarkan oleh lembaga kepemerinitahan
setempat. Di Indonesia dokumen perjalanan seperti paspor dikeluarkan oleh
pejabat atau pihak yang berwenang seperti Kementerian Luar Negeri, Kementrian
Hukum dan HAM, serta pihak Imigrasi Republik Indonesia. Paspor Republik
Indonesia berlaku selama lima tahun sejak diterbitkannya oleh pihak berwenang
tersebut.
Paspor merupakan identitas internasional, didalamnya tertera berbagai hal
seperti berikut :
• Nama pemilik paspor.
• Tempat dan tanggal lahir pemilik paspor.
• Kebangsaan pemilik paspor.
• Tempat dan tanggal issued.
• Tanggal masa berlaku paspor.
• Foto pemegang paspor.
• Nomor paspor.
Dari segi fasilitas terdapat dua macam paspor yaitu paspor biasa, dan electric
paspor atau biasa disebut biometric paspor ataupun e-paspor. Paspor biasa hanya
terdiri dari lembaran sebanyak 24/48 halaman. Sedangkan e-paspor juga terdiri
dari lembaran kertas berjumlah 24/48 halaman, namun yang membedakan ialah
terletak pada cover e-paspor. Pada cover e-paspor terdapat sebuah chip dimana
chip tersebut berisikan data biometrik pemilik paspor. Data biometrik sendiri
merupakan sebuah identitas yang lebih terperinci milik pemegang paspor. Hal ini
dinggap lebih aman dan meyakinkan mengenai data pemilik paspor. Isi dari data
biometrik paspor ini tentu berbeda-beda kebijakan pada setiap negara. Namun
ICAO menetapkan standarisasi dari data biometrik ini pada seluruh negara, yaitu
minimal berisi data biometrik wajah pemilik paspor. E-paspor sendiri sudah
mulai digunakan dibeberapa negara, seperti Malaysia, Amerika Serikat,
Australia, Inggris, Selandia Baru, Swedia, Jepang, dan berbagai negara lainnya.
Indonesia juga telah menggunakan paspor jenis ini, namun tidak semua warganya
diwajibkan menggunakan e-paspor karena harganya yang relative mahal
dibandingkan dengan paspor biasa. Selain itu, e-paspor juga memiliki beberapa
kekurangan apabila kita tidak menyimpannya dengan hati-hati. Seperti contoh,
apabila chip terkena air, atau tertimpa sesuatu yang berat dalam waktu lama,
dapat mengakibatkan kerusakan pada chip yang tentunya merepotkan dan bisa
saja tertahan oleh imigrasi.
Paspor tentu dokumen yang sangat penting untuk perjalanan lintas negara.
Karena paspor merupakan identitas internasional, ketika tiba di wilayah
perbatasan, maka orang-orang yang tiba ditempat tersebut diminta untuk
menunjukkan paspor. Pada sebagian besar negara, untuk memasuki wilayah
negaranya orang sing diminta untuk menunjukkan visa dimana harus diurus
terlebih dahulu jauh-jauh hari sebelum keberangkatan pada kunjungan ke suatu
negara. Namun pada e-paspor, terdapat beberapa negara yang membebaskan visa
apabila memiliki paspor jenis biometric tersebut. Paspor biometric dianggap
aman dan jauh dari pemalsuan.
Masa berlaku paspor ialah 5 tahun sejak diterbitkannya oleh pihak pejabat
berwenang. Namun paspor tidak berlaku lagi dan harus diganti apabila terjadi hal
berikut :
1. Paspor sudah mencapai masa tenggat. Dalam hal ini, maka paspor
perlu diperpanjang kembali di kantor imigrasi.
2. Paspor yang telah habis halamannya. Apabila demikian, maka
sebaiknya segera pula diperbaharui yaitu mengurus kembali di kantor imigrasi.
3. Paspor hilang. Dalam kasus ini, untuk mengurusnya maka diperlukan
surat keterangan kehilangan dari kepolisian setempat serta membawa foto kopi
paspor tersebut.

Di Indonesia terdapat tiga jenis paspor yang berlaku, yaitu :


1. Paspor Diplomatik
Paspor diplomatic diterbitkan untuk warga negara Indonesia yang akna
bepergian keluar negeri dengan tujuan penugasan yang sifatnya diplomatik.
Paspor dengan jenis ini dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia.
2. Paspor Dinas (Paspor Biru)
Paspor dinas terbitkan dan diperuntukkan bagi pegawai negeri sipil (PNS)
dan konsulatan pemerintah yang akan bepergian keluar negeri dengan tujuan
dinas. Untuk mengajukan paspor ini diperlukan berbagai lampiran, diantaranya
ialah surat bukti kelulusan beasiswa, LoA, ijin atasam, SP SetNeg, guarantee
letter, dan lampiran-lampiran yang sifatnya sejenis lainnya. Paspor ini tidak
bersifat diplomatik. Paspor ini diterbitkan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia.
3. Paspor Biasa (Paspor Hijau)
Paspor biasa adalah paspor yang diperuntukkan bagi seluruh warga
berkenegaraan dan berkebangsaan Indonesia yang akan melakukan perjalanan
keluar negeri. Paspor ini diterbitkan oleh Kementrian Hukum dan HAM serta
pejabat Imigrasi yang berwenang.
Berikut adalah tata cara pembuatan paspor Republik Indonesia :
1. Dokumen yang perlu dibawa :
• E-KTP asli dan fotokopi
• Akta kelahiran, surat nikah, ijazah terakhir, atau surat baptis asli dan
fotokopi (cukup pilih salah satu dokumen yang di dalamnya terdapat
informasi nama, tempat tanggal lahir, dan nama orang tua).
• Kartu keluarga asli dan fotokopi
• Materai
2. Pembuatan paspor baru secara manual :
1. Datanglah ke kantor imigrasi setempat yang ada di wilayah
kabupaten atau kota tempat tinggal. Usahakan datang pagi hari
sebelum pukul 12.00, sebab jumlah pemohon hanya dibatasi 200
orang setiap harinya.
2. Membawa seluruh dokumen yang sudah dipersiapkan.
3. Setelah sampai, isi formulir permohonan paspor yang tersedia di
loket permohonan paspor kantor imigrasi. Pastikan mengisi data
sesuai dengan informasi yang ada di dokumen resmi.
4. Setelah itu, serahkan formulir tersebut ke loket untuk pembuatan
paspor baru untuk mendapatkan bukti tanda terima serta jadwal
pengambilan sidik jari dan foto.
5. Setelah melalui proses pengambilan sidik jari dan foto, tahap
berikutnya yang harus dilewati adalah tahap wawancara.
Wawancara ini dilakukan untuk memverifikasi dokumen asli
dengan keterangan yang ditulis di formulir pembuatan paspor.
6. Setelah semua tahapan ini selesai, hal yang harus dilakukan
selanjutnya adalah melakukan pembayaran. Setelah semua
rangkaian selesai, akan diinformasikan oleh petugas dari kantor
imigrasi mengenai pengambilan paspor. Biasanya paspor diterbitkan
secepatnya 2 hari setelah pengurusan untuk paspor biasa, dan
seminggu untuk paspor biometrik.
3. Pembuatan paspor baru secara online :
1. Unduh aplikasi Antrian Paspor Online resmi, atau membuka situs
resmi imigrasi Indonesia.
2. Daftarkan diri dengan mengisi identitas lengkap yang tertera dalam
aplikasi antrean paspor. Setelah daftar, akun akan diverifikasi
melalui email.
3. Login kembali setelah akun terverifikasi.
4. Pilih kantor imigrasi terdekat dengan tempat tinggal.
5. Lengkapi data permohonan antre paspor. Data tersebut meliputi
tanggal rencana pengurusan paspor.
6. Cek kembali jadwal antre yang diajukan apakah sudah disetujui atau
belum.
7. Jika sudah disetujui, langkah selanjutnya adalah datang ke kantor
imigrasi sesuai dengan jadwal. Tunjukan barcode saat datang ke
sana untuk mendapatkan bukti cetak nomor urut panggilan.
8. Tunggu hingga mendapatkan panggilan, lalu serahkan berkas
pengurusan paspor dan melakukan pembayaran. Tunggu hingga
semua proses berhasil dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai