Anda di halaman 1dari 12

Macam-Macam Reservasi

Pengertian Reservasi Perorangan, Rombongan dan Konferensi

1. Reservasi Perorangan (individual Reservation)

Individual reservation adalah pemesanan kamar untuk seorang calon tamu, pasangan, atau sebuah
keluarga. Reservasi ini biasanya dilakukan sendiri oleh calon tamu atau agen. Harga yang diberikan
adalah harga normal atau harga paket (Normal Rates/Package Rates/Family Plan Rates).

2. Reservasi Rombongan/Tour (Group/Tour Reservation)

Group/Tour Reservation adalah pemesanan kamar yang umumnya dibuat oleh agen/biro perjalanan
untuk para pelanggannya. Pesanan dibuat untuk tamu yang datang berombongan. Seringkali harga yang
diberikan adalah harga diskon (Discounted Rates/Group Rates).

3. Reservation Konferensi (Conference Reservation)

Conference reservation adalah pemesanaan kamar untuk sebuah rombongan yang akan melakukan
eksibisi atau pertemuan dihotel. Reservasi ini umumnya dibuat oleh sebuah organisasi, perusahaan,
atau suatu asosiasi. Harga yang diberikan untuk reservasi konferensi adalah harga komersial
(Commercial Rates). Data reservasi untuk tamu rombongan dimasukan kedalam formulir tersendiri
(Group Reservation Form). Sedangkan data reservasi perorangan dimasukan kedalam formulir Individual
Reservation Form.

Di dalam bagian reservasi biasanya dibutuhkan formulir-formulir dan peralatan sebagai berikut :

Formulir :

· Reservation form

· Group Reservation form

· Reservation chart

· Dencity chart

· Stop Go Chart

· Reservation slip

· Reservation Confirmation letter

· Reservation change/cancel form

· Today’s expected Arrival list


Peralatan :

· Reservation rack

· Reservation chart board

· Computer

· Facsimile

· Telephone

· Filling cabinet

· Tables

Klasifikasi Reservasi

Dalam dunia perhotelan, kamar adalah produk yang tidak tahan lama ( perishable ), dimana kamar yang
tidak terjual hari ini tidak dapat dijual kembali pada hari lain. Setiap kamar yang ada dihotel hanya dapat
dijual (disewa) sebanyak 365 malam selama satu tahun. Dengan demikian kamar yang tidak terjual
setiap harinya merupakan kerugian bagi hotel. Lain halnya dengan produk lain seperti yang ada di bar.
Petugas bar dapat menjual produk yang tidak laku pada hari ini pada hari lain.

Tugas seksi/bagianj reservasi adalah memastikan bahwa kamar-kamar hotel dapat dipesan oleh calon
tamu jauh hari sebelum mereka datang. Hotel tidak mungkin hanya mengandalkan tamu-tamu yang
datang tanpa pesan kamar dahulu ( walk in guest ). Lagi pula tren kebutuhan perjalanan dewasa ini
menetapkan reservasi kamar sebagai prioritas utama. Dengan mengadakan reservasi kamar sebelum
tamu datang, semua kebutuhan akomodasi dapat diprediksi dan siapkan secara matang. Disamping itu,
pihak hotel akan dapat menyiapkan kamar dan kebutuhan lainnya dengan lebih baik.

Dilihat dari sumbernya, reservasi dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu:

4. Reservasi Perorangan (individual Reservation)

Individual reservation adalah pemesanan kamar untuk seorang calon tamu, pasangan, atau sebuah
keluarga. Reservasi ini biasanya dilakukan sendiri oleh calon tamu atau agen. Harga yang diberikan
adalah harga normal atau harga paket (Normal Rates/Package Rates/Family Plan Rates).

5. Reservasi Rombongan/Tour (Group/Tour Reservation)

Group/Tour Reservation adalah pemesanan kamar yang umumnya dibuat oleh agen/biro perjalanan
untuk para pelanggannya. Pesanan dibuat untuk tamu yang datang berombongan. Seringkali harga yang
diberikan adalah harga diskon (Discounted Rates/Group Rates).

6. Reservation Konferensi (Conference Reservation)


Conference reservation adalah pemesanaan kamar untuk sebuah rombongan yang akan melakukan
eksibisi atau pertemuan dihotel. Reservasi ini umumnya dibuat oleh sebuah organisasi, perusahaan,
atau suatu asosiasi. Harga yang diberikan untuk reservasi konferensi adalah harga komersial
(Commercial Rates). Data reservasi untuk tamu rombongan dimasukan kedalam formulir tersendiri
(Group Reservation Form). Sedangkan data reservasi perorangan dimasukan kedalam formulir Individual
Reservation Form.

Jenis-jenis/Tipe dan Garansi Reservasi

Kegiatan reservasi yang terjadi antara calon tamu sebagai pemesan dan hotel sebagai penyedia layanan
pada prinsipnya mengandung suatu kesepakatan yang harus ditaati oleh kedua pihak. Calon tamu
mengajukan permintaan jenis dan jumlah kamar, pada tanggal dan untuk jangka waktu tertentu disertai
dengan permintaan-permintaan tertentu. Sementara itu pihak hotel menyepakati atau menolak
permintaan tersebut. Hotel akan menerima permintaan apabila kamar yang di pesan tersedia.
Sebaliknya apabila kamar yang dipesan tidak tersedia maka permintaan calon tamu akan ditolak setelah
sebelumnya diberikan alternatif-alternatif lain. Permintaan dapat disampaikan oleh calon tamu melalui
berbagai macam media, baik secara lisan maupun tertulis. Konfirmasi reservasi oleh pihak hotel
sebagian besar dilakukan secara tertulis. Hal terpenting dalam proses reservasi adalah adanya komitmen
bahwa kamar yang telah dipesan akan dipesan pada waktu kedatangan.

Untuk memudahkan penanganannya, reservasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Reservasi Bergaransi
(Guaranteed Reservation) dan Reservasi tidak Bergaransi (Non-Guaranteed Reservation). Berikut ini
penjelasan selengkapnya.

1. Reservasi Bergaransi

Resevasi bergaransi atau guaranteed reservation adalah suatu pemesanan kamar yang disertai
dengan jaminan. Tujuan dari penjaminan ini adalah untuk mendapatkan kepastian dari pihak hotel atas
pemesanan kamar yang telah dilakukan. Jaminan diperlukan oleh hotel untuk meminimalisasi
kemungkinan kerugian hotel akibat tidakan tamu yang telah memesan kamar tetapi tidak datang tanpa
pemberitahuan (no show). Sistem jaminan juga sangat efektif diterapkan terutama saat tingkat hunian
kamar sedang tinggi. (Peak Seaswon/High Season).

Suatu reservasi dapat dikatakan digaransi apabila telah diberikan jaminan yang berupa:

1. Pre-payment

Adalah pembayaran yang dilakukan oleh para calon tamu untuk sejumlah harga kamar dan fasilitas
yang dipesan selama tinggal sebelum mereka mempergunakan fasilitas/menepati kamar itu.

2. Credit Card

Jaminan pemesanan kamar dengan mengunakan tagihan kartu kredit. Pada saat reservasi petugas hanya
menanyakan nama dan nomor kartu kredit. Ini hal yang paling umum digunakan untuk saat ini.
3. Advance Deposit

Jaminan pembayaran yang dikirimkan/dibayarkan oleh calon tamu kepda pihak hotel dalam jumlah
tertentu, paling sedikit harga kamar untuk satu malam atau lebih, dan kurang dari harga keseluruhan
selama tinggal.

4. Kontrak Kesepakatan (Corporate)

Jaminan yang disertai kesepakatan kontrak antara pihak hotel dangan suatu perusahaan, sebuah bentuk
kerjasama dimana perusahaan menyetujui untuk membayar sejumlah kamar kepada pihak hotel.
Pembayaran tersebut dilakukan apabila kamar digunakan ataupun tidak digunakan.

5. Agen Perjalanan (Travel Agent)

Adalah penjaminan pemesanan kamar yang dilakukan oleh pihak agen perjalanan. Alat yang dipakai
untuk penjaminan berbentuk voucher.

2. Reservasi Tidak bergaransi

Reservasi tidak bergaransi atau non-guaranteed reservation adalah suatu pemesanan kamar yang tidak
disertai jaminan apapun. Pihak hotel hanya memastikan kamar yang telah dipesan tersedia sampai pada
batas waktu yang telah ditentukan saat tanggal kedatangan. Biasanya batas waktu tersebut adalah pukul
18.00 waktu setempat. Hal ini sering disebut juga dengan istilah state reservation cancellation time.

Reservasi Rombongan Bergaransi

Resevasi rombongan bergaransi atau guaranteed reservation group adalah suatu pemesanan kamar
yang disertai dengan jaminan oleh pihak agen, perusahaan, organisasi. Tujuan dari penjaminan ini
adalah untuk mendapatkan kepastian dari pihak hotel atas pemesanan kamar yang telah dilakukan.
Jaminan diperlukan oleh hotel untuk meminimalisasi kemungkinan kerugian hotel akibat tidakan tamu
yang telah memesan kamar tetapi tidak datang tanpa pemberitahuan (no show). Sistem jaminan juga
sangat efektif diterapkan terutama saat tingkat hunian kamar sedang tinggi. (Peak Seaswon/High
Season).

Suatu reservasi dapat dikatakan digaransi apabila telah diberikan jaminan yang berupa:

6. Pre-payment

Adalah pembayaran yang dilakukan oleh para calon tamu rombongan untuk sejumlah harga kamar dan
fasilitas yang dipesan selama tinggal sebelum mereka mempergunakan fasilitas/menepati kamar itu.

7. Credit Card

Jaminan pemesanan kamar dengan mengunakan tagihan kartu kredit. Pada saat reservasi petugas hanya
menanyakan nama dan nomor kartu kredit. Ini hal yang paling umum digunakan untuk saat ini.

8. Advance Deposit
Jaminan pembayaran yang dikirimkan/dibayarkan oleh calon tamu kepda pihak hotel dalam jumlah
tertentu, paling sedikit harga kamar untuk satu malam atau lebih, dan kurang dari harga keseluruhan
selama tinggal.

9. Kontrak Kesepakatan (Corporate)

Jaminan yang disertai kesepakatan kontrak antara pihak hotel dangan suatu perusahaan, sebuah bentuk
kerjasama dimana perusahaan menyetujui untuk membayar sejumlah kamar kepada pihak hotel.
Pembayaran tersebut dilakukan apabila kamar digunakan ataupun tidak digunakan.

10. Agen Perjalanan (Travel Agent)

Adalah penjaminan pemesanan kamar yang dilakukan oleh pihak agen perjalanan. Alat yang dipakai
untuk penjaminan berbentuk voucher.

Sistem Penanganan Reservasi

A. Sistem Reservasi secara manual

Sistem penanganan reservasi dengan cara manual adalah dengan sebagai berikut :

1. Seluruh informasi pemesanan kamar dicatat pada Formulir Reservasi (Reservation Form). Data
reservasi kemudian dipindahkan pada slip atau buku Harian Reservasi (Reservation Slip/Diary)

2. Tabel yang digunakan biasanya adalah Conventional Reservation Chart (CRC) atau Density Chart
dimana seluruh pemesanan kamar yang telah diterima dimasukan pada table tersebut berdasarkan
bulan.

B. Penanganan Reservasi dengan Sistem Komputer

Computerized System dapat digunakan sebagai bagian dari manual System. Informasi data pemesanan
kamar dicatat pada Formulir pemesanan kamar secara manual dan kemudian data tersebut dipidahkan
kedalam computer.

Sebuah sisrem resercasi dengan computer tidak hanya untuk mengontrol room availability tetepi juga
untuk memproses seluruh data reservasi. Saat reservasi diterima, semua data dimasukan kedalam
sistem komputer. Hal ini memungkinkan untuk menjaga agar seluruh data reservasi tetep akurat., yang
berguna untuk pengawasan kamar yang tersedia. Pada beberapa kasus, computer reservasi dapat
diprogam untuk secara otomatis menolak permintaan reservasi bila hotel sedang fully booked, dan
dapat langsung membuat daftar tunggu (waiting list) bila terjadi pembatalan reservasi.

C. Permintaan Reservasi dan Menentukan Ketersediaan Kamar

1. Permintaan Reservasi
Reservation Inguiries Adalah permintaan reservasi dari para pelangan. Untuk menghadapi permintaan
reservasi, petugas harus mengumpukkan informasi atau data tentang calon tamu dan orang yang
memesan kamar. Informasi yang diperlukan oleh hotel antara lain :

1. Nama tamu 7. Harga kamar

2. Alamat dan nomor telepon 8. Jumlah orang yang akan menginap

3 Nama Perusahaan atau Biro 9. Cara pembayaran


Perjalanan

4. Tanggal kedatangan 10. Permintaan khusus

5. Tanggal keberangkatan 11. Nama pemesan/orang yang akan dihubungi


untuk tindak lanju

6. Jenis dan jumlah kamar yang


diminta

Informasi yang telah diperoleh akan dimasukan kedalam formulir Pemesanan Kamar atau Komputer
Terminal.

1. Memeriksa Kamar yang Tersedia

Sebelum menerima suatu permintaan reservasi kamar, yang tersedia (checking room availability) pada
tabel kontrol reservasi. Adapun bentuk tabel control reservasi terdiri dari beberapa macam, antara lain :

a. Papan Perkiraan Kamar

Forecast board atau papan keadaan kamar untuk masa yang akan datang bentuknya menyerupai sebuah
kalender. Papan data keadaan kamar dimasa mendatang ini biasanya ditampilkan dalam priode untuk 4
bulan kedepan dan tanggal yang tertera mewakili informasi tentang status kamar.

b. Tabel Reservasi (Reservation Chart)

Banyak hotel mengunakan Reservation Chart atau tabel pemesanan kamar. Tabel tersebut digunakan
untuk menampilkan dan mendata kamar yang tersedia. Resevation chart dapat dibedakan menjadi dua
bentuk, yaitu Conventional Chart dan Density Chart. Stop Go Chart.

1. Conventionsl chart.

Conventional Chart umumnya dipergunakan pada hotel kecil yang jumlah kamarnya tidak terlalu banyak.
Dari tabel konvensional dapat diketahui jumlah kamar yang terisi dan kamar yang sudah dipesan. Tabel
ini tidak memungkinkan untuk dipergunakan dihotel besar karena akan menghabiskan kertas cukup
banyak. Selain itu, dengan jumlah kamar yang banyak, pekerjaan mengisi data akan menjadi lama dan
kurang efektif. Oleh karena itu hanya hotel-hotel dengan jumlah kamar yamg sedikit saja yang
mengunakan tabel ini. Prosedur pengisian conventional chart adalah sebagai berikut :

a. Pengisian dan perubahan harus dilakukan dengan pensil.

b. Perhatikan nomor kamar yang akan dialokasikan sebelum memberikan konfirmasi.

c. Pemberian tanda alokasi dengan strip anak panah mulai dari tanggal tiba sampai tanggal berangkat,
sedangkan diatas tanda strip dituliskan nama tamu dengan pensil.

d. Dalam penulisan nama tamu, jabatan atau nama pemberi tidak perlu ditulis, cukup dengan nama
keluarga (surname)

e. Bila terdapat pesanan pendek satu atau dua hari saja dan tidak memungkinkan untuk menulis
nama tamu secara lengkap, maka cukup diisi dengan NOMOR FOLIO pada buku harian (F2, F3, dan
seterusnya).

f. Harus dilakukan perbaikan bila terjadi perubahan dan keluarkan dari tabel bila terjadi pembatalan

Kelebihan dari conventional chart:

a. Nomor kamar dapat ditentukan sebelum tamu tiba.

b. Lebih mudah untuk melihat kamar yang masih dapat dijual.

c. Nama para tamu dapat dilihat dengan jelas.

d. Sangat efektif untuk hotel kecil.

e. Menyita banyak paperwork

Kelemahan

a. Kelebihan pemesanan kamar tidak bias dilihat.

b. Memerlukan waktu lama untuk memasukan atau mengubah data

c. Sulit untuk menentukan kamar.

2. Dencity chart.

Hotel-hotel menengah biasanya mempergunakan tabel peme-sanan kamar yang berbentuk


Density/Room Control Sheet. Kedua tabel, baik konvensional maupun density, pada dasarnya memiliki
tujuan yang sama, yaitu untuk menyimpan data tamu yang mengadakan pemesanan. Dari density chart
dapat diketahui jumlah pemesanan kamar yang telah diterima dan jumlah kamar yang masih dapat
dipesan. Pada density chart, saat reservasi kamar belum bisa ditentukan. Kamar baru ditentukan
minimum satu hari sebelum tanggal kedatangan tamu.

Cara pengisian Density chart:

a. Pengisian dilakukan dengan pensil.

b. Mempergunakan tanda strip atau garis pada kolom yang sudah ditentukan (/).

c. Pengisian dimulai dari tanggal tiba sampai satu hari sebelum berangkat.

d. Pengisian dimulai dengan garis yang mengikuti tempat yang kosong dibawah tempat yang sudah
terisi.

e. Pada density chart tidak perlu diisi tanda panah atau menulis seperti pada conventional chart.

f. Bila terjadi pembatalan, tanda garis dapat dihapus mulai dari tanda yang terakhir.

3. Stop go Chart

Bagan ini diciptakan untuk mempermudah pekerjaan petugas pemesanan kamar ( Reservationist ) di
hotel-hotel yang berstatus reseort. Sebagai hotel non-bisnis, biasanya hotel resort sudah mengetahui
saat-saat hotel penuh maupun pada waktu hotel sedang sepi. Stp go chart memiliki sejumlah cirri
khusus, di antaranya :

· Sangat cocok untuk kategori resort hotel

· Pengalokasiaan kamar menjadi sangat mudah pada waktu high season.

· Data isian plan/chart untuk masa satu tahun.

c. Sistem Komputerisasi Reservasi

Program reservasi menyajikan laporan paling aktual tentang

status kamar, tingkat hunian kamar, memungkinkan untuk mengeluarkan secara cepat posisi kamar
yang kosong, serta keperluan reservasi lainnya.
Pada sistem computer, room Availability untuk reservasi akan ditampilkan pada Visual Display Unit
(VDU) pda Computer Terminal atau lembar cetakan (Printed).

Today’s date: 1 January

Total Number of Room : 105

Room Available

Date SR DR TR ST

1/1 -3 21 26 5

2/1 -2 21 11 5

3/1 -2 22 14 4

4/1 4 19 12 5

5/1 3 20 17 3

Example Laporan Ketersediaan Kamar (Sistem Komputerisasi )

d. Menerima atau menolak Permintaan Pemesanan Kamar

Setelah memeriksa kamar yang sudah dipesan oleh tamu, petugas reservasi mendapat dua opsi, yaitu
menerima atau menolak pemesanan kamar itu. Jika kamar tersedia, permintaan pemesanan kamar akan
diterima. Petugas reservasi kemudian melakukan proses pendataan reservasi sesuai dengan sistem yang
berlaku dihotel, apakah dengan formulir reservasi atau dengan pengolahan data melalui computer
terminal. Sebaiknya, apabila kamar yang diinginkan tamu tidak tersedia, petugas perlu memberikan
berbagai alternatif pilihan kepada calon tamu, seperti menawarkan kamar lain, masuk daftar tunggu,
pindah kamar setelah satu hari kedatangan, ataupun menawarkan hotel lain yang sejenis. Bila segala
pilihan alternatif yang diberikan tidak diterima oleh tamu, maka pemesanan kamar tersebut akan
ditolak.

Ada beberapa alasan yang umum mengapa suatu pemesanan kamar ditolak :

1. Kamar yang dipesan tidak tersedia.

Pihak hotel tidak dapat mengabulkan permintaan calon tamu, seperti jenis kamar, tanggal yang
diminta, dan fasilitas lain karena kamar tidak tersedia.
2. Kamar hotel telah habis dipesan (fully booked)

Hotel mengalami fully booked atau kamar penuh sehingga pemesanan kamar tidak
dapat diterima lagi. Hal ini biasanya terjadi saat musim ramai (peak season)

3. Tamu masuk dalam daftar hitam.

Black listed guest adalah calon tamu yang sebelumnya telah diketahui memiliki reputasi buruk sebagai
tamu pada masa lalu dihotel tersebut. Tamu dimasukkan dalam klasifikasi ini bila terkait dengan
masalah pembayaran rekening atau hal lain yang dianggap merugikan hotel.

Media dan Sumber Reservasi

Media reservasi adalah alat, media, metode, atau cara yang digunakan oleh calon tamu dalam
melakukan pemesanan kamar. Media yang digunakan untuk proses reservasi antara lain:

1. Telepon

2. Surat

3. Faksimili

4. E-mail (Electronic mail melalui jaringan internet)

5. Computer Terminal

6. Personal (tamu datang langsung)

Sumber reservasi adalah orang atau pihak-pihak yang menjadi sumber datang reservasi. Sumber-sumber
ini sebagian besar telah memiliki jalinan kerjasama yang dituangkan dalam bentuk kontrak kerjasama

Sumber reservasi bagi hotel meliputi:

1. Perorangan

Setiap orang yang yang mengadakan reservasi merupakan sumber pemesanan bagi hotel, baik
pesanan untuk perorangan maupun rombongan.

2. Perusahaan Penerbangan (Airline)

Perusahaan penerbangan sering memesan kamar hotel untuk :


a. Para penumpang, yaitu apabila ada penundaan keberangkatan pesawat yang mengharuskan para
penumpang menginap. Dalam hal ini perusahaan penerbangan akan menanggung semua biaya
akomodasi untuk penumpangnya.

b. Para awak pesawat yang singgah dan bermalam disuatu kota, terdiri dari kapten, pilot, co-pilot,
pramugari, teknisi, dan lain sebagainya. Karena kegiatan mereka sudah ter-jadwal, maka hotel pun
dapat dengan mudah mengalokasikan kamar-kamar untuk mereka.

3. Biro Perjalanan (Travel Bureau)

Biro perjalanan merupakan sumber pemesanan kamar yang amat potensial bagi hotel. Dalam
kegiatannya, biro perjalanan menjual paket wisata yang di dalamnya termasuk akomodasi. Pemesanan
hotel dilakukan biro perjalanan apabila:

a. Tamu membeli paket wisata yang meliputi akomodasi didalamnya. Dalam hal ini biro perjalanan
akan mendapatkan keuntungan dari harga kamar khusus.

b. Tamu meminta biro perjalanan untuk memesankan kamar saja tanpa membeli paket wisata. Dalam
hal ini biro perjalanan juga akan mendapatkan komisi atas jasa atau rekomendasinya. Komisi yang
diberikan hotel kepada biro perjalanan untuk jasa ini bervariasi, dari 10 hingga 15 persen dari harga
kamar sebelum ditambahkan pajak dan pelayanan (tax & service).

4. Company/Corporate

Sudah cukup lazim dalam dunia bisnis, perusahaan menugaskan manajemen dan karyawan untuk tugas
keluar, baik dalam lingkup nasional maupun internasional. Untuk keperluan akomodasi, perusahaan
tersebut akan memesankan kamar hotel ditempat tujuan. Selain itu, perusahaan dapat juga
memesankan kamar untuk tamu-tamunya.

5. Pemerintah (Government)

Pemerintah memesankan kamar hotel untuk para pejabat yang sedang dalam perjalanan dan
mengharuskan mereka menginap, ataupun untuk para tamu negara yang datang dari mancanegara.
Pembayaran pesanan jenis ini sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah.

6. Kantor Pemesanan Pusat (Central Reservation Office)

CRO adalah sebuah kantor jaringan pemesanan kamar yang memiliki kerjasama dengan hotel-hotel
diseluruh dunia.
CRO dibedakan menjadi dua jenis, antara lain:

a. Affiliate Reservation Network

Yaitu jaringan pemesanan kamar untuk hotel yang memiliki mata rantai (hotel chain) dengan sistem
reservasi online, seperti Holidex (Holiday Inn Group), Maxial (Hyatt Group), Accor (Novotel Group).

b. Non-affiliate Reservation Network

Yaitu jaringan pemesanan kamar yang tidak terikat pada mata rantai hotel atau independent, seperti
LHW (Leading hotel of the World), SRS (Steigenberger Reservation Service), dan lain sebagainya.

7. Perwakilan Hotel di Bandara (Airport Representatives)

Hotel seringkali menempatkan karyawannya untuk menjemput tamu yang akan tiba dibandara.
Disamping itu petugas ini juga bertugas mencari tamu yang belum mendapatkan hotel untuk menginap.

8. Perusahaan Penyewaan mobil (Airport Representatives)

Di negara-negara barat, perusahaan penyewaan mobil menjadi sumber pemesanan kamar yang cukup
prospektif. Para pelancong yang ingin menggadakan perjalanan menggunakan mobil dapat sekaligus
memesan kamar. Perusahaan penyewaan mobil kemudian memesankan kamar ke hotel-hotel yang
biasanya menjadi partnernya.

9. Penyelenggara Acara (Event Organizer)

Penyelenggara acara berhubungan dengan para pelangan yang sering membutuhkan akomodasi,
misalnya rombongan konfe-rensi. Kesempatan ini dapat dimanfaatkan event organizer untuk
memesankan akomodasi untuk mereka.

Anda mungkin juga menyukai