Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN MATA KULIAH

HUKUM KEWARGANEGARAAN & KEIMIGRASIAN

DISUSUN OLEH :
NAMA : Indah Savira
NIM : A1012191022

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,RISET DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS HUKUM
PONTIANAK
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT, karena atas rahmat dan karunianya-Nya sehingga

kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini hingga penyusunan laporan kegiatan

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktu

yang telah ditentukan. Laporan ini dibuat bertujuan sebagai syarat penilaian dari mata kuliah

yang diikuti pada program Kampus Merdeka kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM

Dosen). Laporan ini berisi resume materi mengenai mata kuliah Hukum Kewarganegaraan &

Keimigrasian.

Mengenai Laporan Mata Kuliah Kewarganegaraan & Keimigrasian ini penulis susun sebaik

dan sesempurna mungkin dengan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu

penulis sampaikan terima kasih atas waktu, tenaga dan pikirannya yang telah diberikan.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari bahwa Laporan Resume Mata Kuliah ini

masih jauh dari kata sempurna. Sehingga penulis selaku penyusun dari Laporan Resume ini

sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari Bapak/ ibu dosen. Akhir kata

semoga laporan ini dapat memberikan manfaat.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

PROFIL MATA KULIAH.......................................................................................................4

PEMBAHASAN........................................................................................................................5

A. Cara Pengawasan Orang Asing.............................................................................5

a. Bentuk Pengawasan..........................................................................................5

b. Waktu Pelaksanaan Pengawasan Orang Asing.............................................5

c. Pelaksanaan Pengawasan Orang Asing..........................................................6

B. Pengawasan Keimigrasian.....................................................................................6
PROFIL MATA KULIAH

Nama Mata Kuliah : Hukum Kewarganegaraan & Keimigrasian

Kode Mata Kuliah : HKW 160

SKS Mata Kuliah : 2 SKS

Deskripsi Mata Kuliah :

Dosen Pengampu : 1. Mawardi, S.H., M. Hum

2. Siti Aminah, S.H., M. H


PEMBAHASAN
A. Cara Pengawasan Orang Asing
Dalam pelaksanaan pengawasan orang asing di atas berbagai cara ditempuh agar
pelaksanaan politik keimigrasian yang selektif tidak berdampak negatif, di tempuhlah
berbagai cara atau langkah- langkah yang lebih santun namun akurat. Adapun
langkah- langkah sebagai berikut :
1. Pengumpulan dan pengolahan data orang asing yang masuk atau keluar wilayah
Indonesia.
2. Pendaftaran orang asing yang berada di wilayah Indonesia
3. Pemantauan, pengumpulan, dan pengolahan bahan keterangan serta informasi
mengenai kegiatan orang asing.
4. Penyusunan daftar nama- nama orang asing yang tidak dikehendaki masuk atau
keluar wilayah Indonesia.
Kegiatan pemantauan orang asing dilakukan oleh Pejabat Imigrasi. Adapun untuk
pengolahan data orang asing dilakukan oleh Kantor Wilayah dan Kantor Imigrasi di
wilayah kerjanya masing- masing, khususnya mengenai informasi masuk dan keluar,
keberadaan, dan kegiatan orang asing di wilayahnya. Berdasarkan data- data dan
informasi ini dilaporkan kepada Direktur Jenderal Imigrasi dan selanjutnya dapat
ditindaklanjuti untuk kepentingan pengawasan orang asing yang mau masuk atau
keluar, keberadaan, dan kegiatannya orang asing di wilayah Indonesia.
a. Bentuk Pengawasan Orang Asing
Bentuk pengawasan orang asing adalah sebagai berikut :
1. Pengawasan Administratif adalah pengawasan yang dilakukan melalui
penelitian surat- surat atau dokumen, berupa pencatatan, pengumpulan,
pengolahan data, dan penyajian maupun penyebaran informasi secara manual
dan elektronik, tentang lalu lintas keberadaan dan kegiatan orang asing. Di
dalam melaksanakan pengawasan orang asing, khususnya dari pengawasan
administrasi, sumber data diperoleh dari :
- Sumber data visa berupa formulir isian dan registrasi visa;
- Sumber data izin keimigrasian;
- Daftar tamu hotel dan tempat penginapan;
- Sumber dari instansi lain.
2. Pengawasan Lapangan adalah pengawasan yang dilakukan berupa
pemantauan, patroli, proses dengan mengumpulkan bahan keterangan,
pencarian orang, dan alat bukti yang berhubungan dengan Tanda Pengenal
Keimigrasian. Pengawasan lapangan dapat dilakukan di tempat- tempat di
mana beradanya orang asing berupa alat angkut, kantor perusahaan, hotel dan
sejenisnya, pusat keramaian, dan tempat- tempat hiburan serta yang lainnya.
b. Waktu Pelaksanaan pengawasan Orang Asing
Agar tercipta kondisi yang tertib dalam keimigrasian, perlu dilakukan
pengawasan yang berkesinambungan. Namun, ditempuh juga upaya khusus atau
operasi khusus yang bersifat insidentil. Sumber data pengawasan lapangan
diperoleh petugas dari ;
1. Hasil pengamatan, wawancara, pelacakan, pembuntutan, dan penyusupan;
2. Hasil penilaian sumber data sebagaimana data- data dari sumber data
pengawasan administrasi;
3. Hasil penilaian dari laporan masyarakat, berita media massa, baik cetak
maupun elektronik;
4. Hasil laporan instansi pemerintah dan swasta; dan
5. Hasil pengembangan semua sumber daya yang ada.
c. Pelaksanaan Pengawasan Orang Asing
Undang- Undang Keimigrasian menetapkan bahwa yang berwenang untuk
melakukan pengawasan orang asing adalah Menteri Hukum dan HAM. Menkum
& HAM mempunyai wewenang, tugas, dan tanggung jawab sebagai berikut :
1. Melakukan pengawasan terhadap orang asing yang masuk dan keluar,
keberadaanya serta kegiatannya di wilayah Negara Republik Indonesia.
2. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas badan atau instansi pemerintah yang
terkait dengan pengawasan orang asing.
Pelaksanaan koordinasi dan pengawasan ini dilakukan oleh Direktur Jenderal
Imigrasi. Adapun Tugas Pengawasan Orang Asing sebagai berikut :
- Memberikan saran dan pertimbangan kepada badan atau institusi pemerintah
yang bidang tugasnya menyangkut pengawasan orang asing;
- Saran dan pertimbangan di atas disampaikan sesuai dengan jenjang.

B. Pengawasan Keimigrasian
Pada dasarnya pengawasan keimigrasian dilakukan kepada Warga Negara
Indonesia dan Orang Asing. Pengawasan keimigrasian jika dirinci lebih detail
meliputi :
1. Pengawasan terhadap Warga Negara Indonesia yang memohon dokumen
perjalanan keluar atau masuk wilayah indonesia dan yang berada di luar wilayah
Indonesia; dan
2. Pengawasan terhadap lalu lintas Orang Asing yang ingin masuk atau keluar
wilayah Indonesia serta pengawasan terhadap keberadaan dan kegiatan Orang
Asing selama berada di wilayah Indonesia.
Pengawasan Keimigrasian bagi Warga Negara Indonesia yang dilakukan pada
saat permohonan Dokumen Perjalanan keluar atau masuk atau berada di luar wilayah
Indonesia dengan cara sebagai berikut ;
1. Pengumpulan, pengolahan , serta penyajian data dan informasi;
2. Penyusunan daftar nama Warga Negara Indonesia yang dikenai pencegahan ke
luar wilayah Indonesia;
3. Pemantauan terhadap Warga Negara Indonesia yang memohon dokumen
perjalanan ke luar atau masuk wilayah Indonesia dan yang berada di luar Wilayah
Indonesia;
4. Pengambilan foto dan sidik jari.
Hasil pengawasan keimigrasian ini adalah merupakan data keimigrasian yang
di kategorikan sebagai data yang bersifat rahasia. Pengawasan terhadap Orang Asing
dilaksanakan pada saat permohonan visa, masuk atau keluar, dan pemberian izin
tinggal yang dilakukan dengan cara :
1. Pengumpulan, pengolahan, serta penyajian data, dan informasi;
2. Penyusunan daftar nama Orang Asing yang dikenai Penangkalan atau
Pencegahan;
3. Pengawasan terhadap keberadaan dan kegiatan Orang Asing di wilayah Indonesia;
4. Pengambilan foto dan sidik jari; dan
5. Kegiatan lain yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
Hasil pengawasan Keimigrasian terhadap Orang Asing ini juga merupakan
data Keimigrasian yang di kategorikan sebagai data yang bersifat rahasia. Dalam
pelaksanaan pengawasan Orang Asing Menteri membentuk tim pengawasan Orang
Asing yang terdiri dari badan atau instansi pemerintah terkait, baik yang berada di
tingkat pusat maupun di tingkat daerah. Yang dimaksud dengan badan atau instansi
terkait, misalnya Kementerian dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, Kepolisian
RI, Tentara Nasional Indonesia, Kejaksaan Agung RI, serta Kementerian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi. Pejabat yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
Keimigrasian, baik untuk Warga Negara Indonesia maupun Orang Asing wajib
melakukan hal hal sebagai berikut.
1. Pengumpulan data keimigrasian baik untuk WNI maupun untuk Orang Asing.
2. Pengumpulan data lalu lintas, baik untuk WNI maupun WNA yang masuk atau
keluar wilayah Indonesia.
3. Pengumpulan data WNA yang mendapatkan pendetensian baik di ruang Detensi
di kantor Imigrasi maupun di rumah Detensi Imigrasi.
4. Pengumpulan data WNA yang dalam proses penindakan Keimigrasian.
Maksud dan tujuan dari pengumpulan data ini adalah untuk memasukkan data
pada Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian. Dalam rangka pelaksanaan
pengawasan ini maka setiap Orang Asing yang berada di wilayah Indonesia
diwajibkan untuk :
1. Memberikan segala keterangan atau yang dibutuhkan mengenai identitas diri dan/
atau keluarganya serta melaporkan setiap perubahan status sipil kewarganegaraan,
penjamin, atau perubahan alamatnya kepada Kantor Imigrasi setempat; atau
2. Memperhatikan dan menyerahkan dokumen perjalanan atau, izin tinggal yang
dimiliki apabila diminta oleh Pejabat Imigrasi yang bertugas dan dalam rangka
pengawasan Keimigrasian.
Yang dimaksud dengan perubahan status sipil antara lain : kelahiran,
perkawinan, kematian, dan perubahan lain misalnya perubahan jenis kelamin. Pejabat
Keimigrasian yang ditunjuk sebagaimana diuraikan di atas di dalam melakukan tugas
fungsi pengawasan Keimigrasian sekaligus melakukan fungsi Intelijen Keimigrasian.
Untuk melakukan fungsi Intelijen Keimigrasian Pejabat Keimigrasian melakukan
Penyelidikan Keimigrasian dan Pengamanan Keimigrasian serta berwenang untuk :
1. Mendapatkan keterangan dari masyarakat atau instansi pemerintah;;
2. Mendatangi tempat atau bangunan yang diduga dapat ditemukan bahan
keterangan mengenai keberadaan dan kegiatan Orang Asing;
3. Melakukan operasi Intelijen keimigrasian; dan
4. Melakukan pengamanan terhadap data informasi keimigrasian serta pengamanan
pelaksanaan tugas Keimigrasian.
Dalam pelaksanaan pengawasan orang asing di atas berbagai cara ditempuh agar
pelaksanaan politik keimigrasian yang selektif tidak berdampak negatif, di tempuhlah
berbagai cara atau langkah- langkah yang lebih santun namun akurat, dan pengolahan
data orang asing yang masuk atau keluar wilayah Indonesia. Kegiatan pemantauan
orang asing dilakukan oleh Pejabat Imigrasi. Adapun untuk pengolahan data orang
asing dilakukan oleh Kantor Wilayah dan Kantor Imigrasi di wilayah kerjanya
masing- masing, khususnya mengenai informasi masuk dan keluar, keberadaan, dan
kegiatan orang asing di wilayahnya. Berdasarkan data- data dan informasi ini
dilaporkan kepada Direktur Jenderal Imigrasi dan selanjutnya dapat ditindaklanjuti
untuk kepentingan pengawasan orang asing yang mau masuk atau
keluar, keberadaan, dan kegiatannya orang asing di wilayah Indonesia.
Hasil pengawasan Keimigrasian terhadap Orang Asing ini juga merupakan data
Keimigrasian yang dikategorikan sebagai data yang bersifat rahasia. Dalam
pelaksanaan pengawasan Orang Asing Menteri membentuk tim pengawasan Orang
Asing yang terdiri dari badan atau instansi pemerintah terkait, baik yang berada di
tingkat pusat maupun di tingkat daerah. Yang dimaksud dengan badan atau instansi
terkait, misalnya Kementerian dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, Kepolisian
RI, Tentara Nasional Indonesia, Kejaksaan Agung RI, serta Kementerian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi. Pejabat yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
Keimigrasian, baik untuk Warga Negara Indonesia maupun Orang Asing wajib
melakukan hal hal sebagai berikut:
-Data keimigrasian baik untuk WNI maupun untuk Orang Asing.
-Data lalu lintas, baik untuk WNI maupun WNA yang masuk atau keluar wilayah
Indonesia.
-Data WNA yang mendapatkan pendetensian baik di ruang Detensi di kantor Imigrasi
maupun di rumah Detensi Imigrasi.
-Data WNA yang dalam proses penindakan Keimigrasian.
Maksud dan tujuan dari pengumpulan data ini adalah untuk memasukkan data
pada Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian.

Anda mungkin juga menyukai