Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang
Keimigrasian. Keimigrasian adalah hal ihwal lalu lintas orang yang masuk atau
keluar wilayah Indonesia serta pengawasannya dalam rangka menjaga
tegaknya kedaulatan Negara. Pelayanan dan pengawasan di bidang
keimigrasian dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip yang bersifat “Selective
Policy” hanya orang asing yang memberikan manfaat bagi kesejahteraan
rakyat, bangsa dan Negara Indonesia serta tidak membahayakan keamanan,
ketertiban serta tidak bermusuhan baik terhadap rakyat maupun Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang diizinkan Masuk atau Keluar Wilayah
Indonesia.
Era globalisasi telah mendorong adanya pergerakan manusia
melewati batas suatu negara. Hal ini mengakibatkan perlunya kewaspadaan
bagi petugas Imigrasi untuk menyeleksi dan memastikan bahwa orang asing
yang masuk ke wilayah Indonesia adalah mereka yang tidak melanggar
hukum keimigrasian dan memang benar-benar bermanfaat bagi Negara
Republik Indonesia yang perwujudan prinsip “Selective Policy” dimana
diperlukan pengawasan dan pemantauan terhadap orang asing tidak hanya
pada saat mereka masuk, tetapi selama mereka berada di wilayah Indonesia
termasuk pengawasan dan pemantauan terhadap kegiatannya yang
mencangkup penegakan Hukum Keimigrasian dengan pemberian sanksi
terhadap pelanggarnya baik bersifat tindakan keimigrasian maupun
penyidikan tindak pidana keimigrasian.
Dengan adanya kebijakan Pemerintah Indonesia saat ini melalui
Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2016 tentang Bebas Visa Kunjungan
(bagi 163 Negara) dan adanya upaya Negara untuk memenuhi hak warga
negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
melalui cipta kerja untuk mewujudkan tujuan pembentukan Pemerintah
Negara Indonesia dan mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera,
adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan ditetapkannya Undang –
Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, Imigrasi menjadi elemen
kunci dalam menangkal berbagai ancaman yang masuk, maupun dalam
memberikan perlindungan bagi Warga Negara Indonesia serta memfasilitasi
orangorang yang dapat menguntungkan bagi perekonomian negara.
Dalam rangka memperdalam nilai serta ilmu keimigrasian melalui
metode pembelajaran dan visitasi secara virtual yang diselenggarakan oleh
Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan HAM Sulawesi Utara melalui
program Pelatihan Fungsional Analis Keimigrasian Ahli Pertama Angkatan
XXV Tahun 2021 diharapkan peserta pendidikan dan pelatihan Analis
Keimigrasian Ahli Pertama dapat menjalankan tugas dan fungsinya di unit
kerja masing masing dengan profesional dan berintegritas.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2018 Tentang
Jabatan Fungsional Analis Keimigrasian pada Pasa 14 ayat (4) mewajibkan
adanya pendidikan dan pelatihan fungsional Analis Keimigrasian bagi Analis
Keimigrasian Ahli Pertama sebagai salah satu syarat pengangkatan pertama
dalam jabatan fungsional Analis Keimigrasian. Maksud dari adanya Pelatihan
Fungsional tersebut adalah agar para peserta pelatihan dapat memahami
dengan baik tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam
melakukan kegiatan analisis keimigrasian dengan mengacu pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku serta standar operasional pekerjaan yang
secara teknis.
Untuk memperdalam kemampuan teknis di lapangan para Jabatan
Fungsional Analis Keimigrasian Pertama setelah mendapatkan materi dari
para Widyaiswara, Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan HAM Sulawesi
Utara mengadakan visitasi yang dilaksanakan secara virtual ke Kantor
Imigrasi Kelas II TPI Bitung pada tanggal 22 Juni 2021. Hal ini dilakukan agar
peserta dapat melihat aktifitas dan menanyakan secara langsung terkait
mekanisme Pelayanan Keimigrasian dan Pengawasannya di Tempat
Pemeriksaan Imigrasi Pelabuhan Laut Samudera Bitung yang merupakan
bagian dari Kantor Imigrasi Kelas II TPI Bitung.
Adapun tujuan dari kegiatan pembelajaran dan kegiatan kunjungan
(visitasi) secara virtual ini adalah untuk mengetahui tugas dan fungsi Analis
Keimigrasian Ahli Pertama secara menyeluruh di Tempat Pemeriksaan
Imigrasi dan Analis Keimigrasian diharapkan untuk:
1. Memahami tugas dan fungsi Imigrasi di TPI;
2. Memahami prosedur pemeriksaan dokumen keimigrasian di TPI;
3. Memahami jenis dokumen keimigrasian dalam obyek pemeriksaan
keimigrasian serta kelengkapan dan keabsahan persyaratan dalam
pemberian Tanda Masuk atau Tanda Keluar di TPI;
4. Mampu menginventarisasi permasalahan dalam pemeriksaan
keimigrasian; dan
5. Mampu menerapkan dan melaksanakan administrasi pelaksanaan
kegiatan pemeriksaan keimigrasian di TPI.

C. DASAR HUKUM
Adapun dasar hukum sebagai pedoman Petugas Imigrasi (Analis
Keimigrasian) dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Keimigrasian setelah
melakukan Visitasi secara Virtual di Kanim Kelas II TPI Bitung (TPI Samudera
Bitung) adalah sebagai berikut:
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 tentang
Keimigrasian;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2013 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang No. 6 Tahun 2011 tentang
Keimigrasian;
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Bebas Visa Kunjungan;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor 21 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedelapan Atas Peraturan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-01.GR.01.06 Tahun
2010 tentang Visa Kunjungan Saat Kedatangan;
5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemeriksaan Masuk dan Keluar
Wilayah Indonesia di Tempat Pemeriksaan Imigrasi;
6. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Imigrasi;
7. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor 28 Tahun 2018 tentang Cap Keimigrasian;
8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2018 Tentang Jabatan
Fungsional Analis Keimigrasian;
9. Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor 26 Tahun 2020 tentang Visa dan Izin Tinggal Dalam Masa
Adaptasi Kebiasaan Baru;
10. Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusi Republik Indonesia
Nomor M.HH-02.GR.02.02 Tahun 2020 tentang Tempat Pemeriksaan
Imigrasi;
11. Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusi Republik Indonesia
Nomor M.HH-01.GR.03.01 Tahun 2020 tentang Tempat Pemeriksaan
Imigrasi Tertentu sebagai Tempat Masuk Dalam Masa Adaptasi
Kebiasaan Baru.

D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup penyusunan laporan ini disesuaikan dengan hasil kegiatan
visitasi yang dilaksanakan pada hari Selasa, 22 Juni 2021 di TPI Samudera
Bitung terkait tugas dan fungsi Keimigrasian yang telah dilaksanakan oleh
Petugas Pendaratan. Dimana dalam laporan ini Tim menyusun laporan
Visitasi
melingkupi:
1. Profil Lokus Visitasi (TPI Samudera Bitung);
2. Pelaksanaan Visitasi berupa Implementasi fungsi Imigrasi berupa
pelayanan keimigrasian, penegakan hukum, kemanan negara dan
fasilitator kesejahteraan masyarakat yang dilakukan di TPI;
3. Pembelajaran yang diperoleh dari Visitasi.

Anda mungkin juga menyukai