PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
OLEH:
KELOMPOK V
1. YOHANES WILLIAM LO SONG 2101110047
2. SARLINA OKTAVIANI VIMA JELA 2101110008
3. JUNITA MULYANA LENDENG 2101110031
4. YOHANES JUFRIANUS LEKI 2101110046
5. PETRUS KASMIRUS S. KOTEN 1901110002
6. MELANIA RETLANDIA KENAU 2001110018
7. HANA NENOBAIS 2101110030
8. SENSRA KARTADA LENA ROHI 2101110069
9. STANIS APRISON MAU DURUS 2101110070
10. RION ERWIN BETTY 2101110067
11. YULIANUS ARSEN 2101110050
12. ARIAN RIZKI RAHA 1901110056
13. KANISIUS REMIDES SEREBO 2101110060
14. VIKTORIUS ELBERT TERU 2101110071
15. YUSTINUS KIIK LEKI 2101110051
16. FRIDOLIN MANGGI KORO 1901110047
Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, kami masih diberi kektuatan serta tuntunan dalam menyusun
tugas Pendidikan Kewarganegaraan yang diberikan.
Adapun tujuan penulisan makalah adalah untuk memperluas wawasan
mengenai mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, dengan judul
KEWARGANEGARAAN/NATURALISASI. Dengan Makalah ini kami
mengharapkan agar mahasiswa mampu untuk memahami Kewarganegaraan/
Naturalisasi.
Kami sadar bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari
berbagai pihak, agar bisa menjadi lebih baik lagi.
Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna bagi
pembacanya, terutama mahasiswa, supaya kelak menjadi pribadi yang beridentitas
nasional, karena kita adalah penerus Bangsa Indonesia.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan makalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Naturalisasi/Pewarganegaraan
B. Naturalisasi Biasa dan Naturalisasi Istimewa
C. Ketentuan Syarat dan Proses Naturalisasi di Indonesia
D. Dampak Positif dan Negatif Naturalisasi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, ditentukan bahwa ”Yang menjadi warganegara adalah
orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan
dengan Undang-Undang sebagai warga negara”.
Berdasarkan Penjelasan BAB X Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, yang dimaksud dengan orang-orang bangsa lain adalah
misalnya peranakan Belanda, peranakan Tionghoa dan peranakan Arab yang
bertempat tinggal di Indonesia, mengakui Indonesia sebagai tanah airnya dan
bersikap setia kepada Negara Republik Indonesia, dapat menjadi warganegara.
Sedangkan yang dimaksud dengan orangorang bangsa Indonesia asli, berdasarkan
Penjelasan Bagian II Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 adalah orang
Indonesia yang menjadi warganegara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak
pernah menerima kewarganegaraan lain atas kehendaknya sendiri.
Bertitik tolak dari ketentuan semacam ini dapat diketahui bahwa untuk
orang-orang bangsa Indonesia asli secara otomatis merupakan warga negara,
sedangkan bagi orang-orang bangsa lain, untuk dapat menjadi warga negara
Indonesia harus disahkan terlebih dahulu melalui undangundang. Salah satu cara
yang dapat ditempuh oleh orang-orang bangsa lain yang ingin menjadi warga
negara Indonesia adalah dengan mengajukan permohonan naturalisasi.
Naturalisasi adalah salah satu cara bagi orang asing untuk memperoleh
Kewarganegaraan Republik Indonesia. Sebelum diberlakukannya UndangUndang
Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, terdapat
beberapa peraturan yang mengatur tentang naturalisasi dan dalam
perkembangannya banyak mengalami perubahan karena dianggap sudah tidak
sesuai dengan prinsip yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Adapun peraturan yang mengatur tentang
naturalisasi sebelum berlakunya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006, antara
lain :
1. Undang-Undang Nomor 62 Tahun 1958 Tentang Kewarganegaraan
Republik Indonesia;
2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1980 Tentang
Tata Cara Penyelesaian Permohonan Pewarganegaraan Republik Indonesia;
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 1995 Tentang
Tata Cara Penyelesaian Permohonan Kewarganegaraan Republik
Indonesia;
4. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1995 Tentang
Percepatan Penyelesaian Permohonan Pewarganegaraan Republik
Indonesia.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan makalah
A. Naturalisasi/Pewarganegaraan
Kewarganegaraan adalah suatu status menurut hukum dari suatu negara yang
memberi suatu keuntungan-keuntungan hukum tertentu dan membebankan
kewajiban-kewajiban tertentu kepada individu. Dalam perspektif Instrumen
Internasional tentang HAM, didalam Deklarasi Internasional tentang Hak Hak asasi
Manusia yang diadopsi Majelis Umum PBB tanggal 10 Desember 1948 didalam
Pasal 15 dinyatakan bahwa setiap orang berhak atas kewarganegaraan, Tidak
seorangpun dengan semena mena dapat dikeluarkan dari kewarganegaraanya atau
ditolak hak nya untuk mengganti kewarganegaraan.
Kewarganegaraan merupakan obyek kajian dari berbagai disiplin ilmu. Bagir
Manan, menyatakan bahwa kewarganegaraan merupakan obyek kajian hukum tata
negara dan hukum administrasi negara. Undang-undang Dasar 1945 Pasal 26 ayat (1)
menyebutkan bahwa “Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa
indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang
sebagai warga negara”. Sedangkan ayat (2) menyebutkan “Syarat-yarat mengenai
kewarganegaraan negara ditetapkan dengan undang-undang”.
Ketentuan seperti ini memberikan penegasan bahwa untuk oranorang bangsa
Indonesia asli secara otomatis merupakan warganegara Indonesia sejak kelahiran,
sedangkan orang-orang bangsa lain untuk menjadi warganegara Indonesia harus
disahkan terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku.
Peraturan undang-undang yang dimaksud tidak lain adalah peraturan dalam Undang-
Undang No. 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan RI.
Naturalisasi atau pewarganegaraan adalah suatu cara bagi orang asing untuk
memperoleh kewarganegaraan suatu negara. Sedangkan jika dipandang dari segi
hukum naturalisasi adalah suatu perbuatan hukum (rechtshandeling) yang
menyebabkan seseorang memperoleh kewarganegaraan suatu negara tertentu. Maka
dari itu Warga Negara Indonesia yang telah melakukan proses naturalisasi dapat
disebut sebagai Warga Negara Indonesia, namun tetap bukan menjadi Warga Negara
Indonesia Asli. Dalam praktek, naturalisasi dapat terjadi karena dua hal:
a) Karena yang bersangkutan mengajukan permohonan;
b) Karena diberikan, dengan alasan kepentingan negara atau yang
bersangkutan telah berjasa pada negara tersebut.
Konsep Kewarganegaraan telah diatur dalam Pasal 1 angka 2 Undang-undang
No. 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan RI, yakni: “Kewarganegaran adalah
segala hal ikhwal yang berhubungan dengan warga negara.”Pada asasnya orang asing
itu diberlakukan sama dengan warganegara, sedangkan isinya ada juga perbedaan
nya, yakni:
A. Kesimpulan
Naturalisasi di Indonesia semakin banyak baik yang biasa ataupun istimewa.
Dengan ini kita dapat mengetahui berbagai macam persyaratan dan proses
naturalisasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang saat ini. Dengan
memiliki riwayat sejarah kewarganegaraan yang berlaku di Indonesia menjadikan
bertambahnya kita akan wawasan dan pengetahuan akan sistem kewarganegaraan
yang telah berlaku di Indonesia. Naturalisasi menimbulkan dampak positif serta
negatif bagi kehidupan bermasyarakat dan pemerintahan Indonesia, maka dari itu
dilakukannya naturalisasi yang selektif oleh pemerintah negara Indonesia dapat
mencegah dampak negatif yang akan timbul. Demi menunjang keteraturan dan
keamanan serta diberlakukan filterisasi atau penyaringan yang selektif dari
pemerintah Indonesia dengan ini yang tertuang dalam perturan perundang-undangan
pada UndangUndang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik
Indonesia.
B. Saran
Agar terjadinya kesinambungan para orang asing dengan peraturan dan
ketentuan yang berlaku dapat diberikan edukasi awal kepada orang-orang asing akan
berbagai macam persyaratan dan proses naturalisasi supaya tidak lagi melakukan
kesalahan atau kekeliruan dalam melakukan pengajuan proses naturalisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Garner A.Bryan, Black’s Law Dictionary, (Thomson West USA: Eight Edition,
2004).
Amalia Diamantina, “Politik Hukum Kewarganegaraan Indonesia Dalam Menjamin
Hak Kewarganegaraan Perempuan”,
Jurnal Masalah-Masalah Hukum, 2014.
Bagir Manan, Hukum Kewarganegaraan Indonesia dalam UU No. 12 tahun 2006,
(Yogyakarta : FH UII Press, 1997), hlm.
Indonesia, Undang-Undang Dasar, Ps. 26 ayat (1)