Anda di halaman 1dari 14

SYARAT-SYARAT WARGA NEGARA

DI INDONESIA

DISUSUN OLEH.
1.PIRLA AMANDA
2.AYU RARA
3.ALNI MELAMBA
4.ZAHWA AZ-ZAHRA
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan nikmat sehat dan nikmat iman, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul Kedudukan Warga Negara dan
Penduduk Indonesia.

Tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk menjelaskan apa itu
penduduk, status Warga Negara Indonesia (WNI), asas-asas kewarganegaraan
Indonesia, syarat-syarat menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), dan penyebab
hilangnya kewarganegaraan Indonesia.

Dalam menyusun makalah ini, kami juga memperoleh bantuan. Tak lupa
kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

▪ Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas izinnya kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
▪ Ibu Hilda Terima kasih atas bimbingannya untuk mengajarkan kami
tentang pelajaran PKN.
▪ Kedua orang tua kami yang telah memberikan saran dan semangat untuk
menyempurnakan makalah ini.

Kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca makalah ini


agar bila ada kesalahan, kami dapat menyempurnakan makalah ini. Kami
berharap makalah ini bermanfaat bagi semua kalangan, baik itu pelajar,
guru, dan masyarakat.

Unaaha,2 November 2023

Penulis: Ayu Rara


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN………. i
1. LATAR BELAKANG
2. RUMUSAN MASALAH

BAB II PEMBAHASAN…………ii
1. NATURALISASI BIASA
2. NATURALISASI ISTIMEWA

BAB III
PENUTUP……………….iii
1. KESIMPULAN
2. SARAN

BAB IV DAFTAR
PUSTAKA……iiii
BAB, I

A.LATAR BELAKANG
peranakan Belanda, peranakan
Tionghoa dan peranakan Arab yang bertempat tinggal
di Indonesia, mengakui
Indonesia sebagai tanah airnya dan bersikap setia
kepada Negara Republik
Indonesia, dapat menjadi warganegara. Sedangkan
yang dimaksud dengan orang-
orang bangsa Indonesia asli, berdasarkan Penjelasan
Bagian II Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2006 adalah orang Indonesia yang
menjadi warganegara
Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah
menerima kewarganegaraan lain
atas kehendaknya sendiri. Bertitik tolak dari ketentuan
semacam ini dapat
diketahui bahwa untuk orang-orang bangsa Indonesia
asli secara otomatis
merupakan warga negara, sedangkan bagi
orang-orang bangsa lain, untuk dapat
menjadi warga negara Indonesia harus disahkan
terlebih dahulu melalui undingin menjadi warga
negara Indonesia adalah dengan mengajukan
permohonan
naturalisasi.
Naturalisasi adalah salah satu cara bagi orang asing
untuk memperoleh
Kewarganegaraan Republik Indonesia. Sebelum
diberlakukannya Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia,
terdapat beberapa peraturan yang mengatur tentang
naturalisasi dan dalam
perkembangannya banyak mengalami perubahan
karena dianggap sudah tidak
sesuai dengan prinsip yang diamanatkan dalam
Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Adapun peraturan
yang mengatur tentang
naturalisasi sebelum berlakunya Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2006, antara
lain :
1. Undang-Undang Nomor 62 Tahun 1958 Tentang
Kewarganegaraan
Republik Indonesia;
2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 13
Tahun 1980
Tentang Tata Cara Penyelesaian Permohonan
Pewarganegaraan
Republik Indonesia;
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 57
Tahun 1995
Tentang Tata Cara Penyelesaian Permohonan
Kewarganegaraan
Republik Indonesia;
4. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6
Tahun 1995 Tentang
Percepatan Penyelesaian Permohonan
Pewarganegaraan Republik
Indonesia.

B.RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka
dapat dikemukakan
permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah proses naturalisasi setelah berlakunya
Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2006 di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,
lebih efektif dan lebihbaik dibandingkan dengan proses
naturalisasi pada saat berlakunya Undang-
Undang Nomor 62 Tahun 1958?
2. Kendala-kendala apakah yang dihadapi oleh Kantor
Wilayah Hukum dan Hak
Asasi Manusia Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
serta Kantor Imigrasi
Kelas I Yogyakarta dalam pelaksanaan proses
naturalisasi setelah berlakunya
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006?
3. Upaya-upaya apakah yang dilakukan oleh Kantor
Wilayah Hukum dan Hak
Asasi Manusia Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
serta Kantor Imigrasi
Kelas I Yogyakarta dalam mengantisipasi
kendala-kendala yang timbul dari
proses naturalisasi setelah berlakunya Undang-Undang
Nomor 12 Tahun
2006?.

BAB,II

A.NATURALISASI BIASA

Orang dari bangsa asing yang akan mengajukan


permohonan kewarganegaraan dengan cara
naturalisasi bisa, harus memenuhi syarat
sebagaimana yang ditentukan dalam pasal 9
Undang-undang RI Nomor 12 Tahun 2006,sebagai
berikut.
1). Berusia 18 tahun atau sudah kawin
2). pada waktu mengajukan permohonan sudah
bertempat tinggal di wilayah negara Republik
Indonesia paling singkat lima tahun berturut-turut
atau paling singkat sepulu tahun tidak berturut-turut
3).titik sehat jasmani dan rohani.
4). Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar
negara Pancasila dan undang-undang dasar negara
Republik Indonesia tahun 1945.
5). Tidak pernah dijatuhi pidana Karena melakukan
tindak pidana yang dengan ancaman pidana penjara
satu tahun lebih.
6). Jika dengan memperoleh kewarganegaraan
republik Indonesia tidak menjadi
berkewarganegaraan ganda.
7).mempunyai pekerjaan dan garis miring atau
berpenghasilan tetap titik 8 titik membayar uang
kewarganegaraan ke negara.
BAB, III

A.KESIMPULAN
Dari keterangan yang sudah kami buat di atas, kita dapat menemukan
beberapa kesimpulan. Dan kesimpulan yang kita dapatkan antara lain :

● Salah satu syarat berdirinya suatu negara adalah adanya rakyat. Rakyat
sebuah negara dibedakan menjadi dua, yaitu : Penduduk dan bukan
penduduk serta warga negara dan bukan warga negara.
● Berdasarkan Pasal 26 UUD 1945, yaitu : Yang menjadi warga negara ialah
orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang
disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
● Pada umunya asas kewarganegaraan Indonesia dibedakan menjadi dua,
yaitu : Asas ius sanguinis (asas keturunan) adalah Kewarganegaraan
seseorang ditentukan berdasarkan pada keturunan orang yang
bersangkutan dan Asas ius soli (asas kedaerahan) adalah
Kewarganegaraan seseorang ditentukan bedasarkan tempat lahirnya.
● Dapat menimbulkan dua kemungkinan status kewarganegaraan seorang
penduduk yaitu : Apartride dan Bipartride.
● Dalam menentukan status kewarganegaraan seseorang, pemerintah
suatu negara lazim menggunakan dua stelsel, yaitu : Stelsel Aktif dan
Stelsel Pasif.
● Berkaitan dengan kedua stelsel tersebut, seorang warga negara dalam
suatu negara pada dasarnya mempunyai : Hak Opsi dan Hak Repundiasi.
● Permohonan pewarganegaraan dibagi menjadi 2, yaitu : Naturalisasi
biasa dan Naturalisai Istimewa.
● Seorang WNI kehilangan kewarganegaraannya jika yang bersangkutan :
Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri, Tidak
menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, dan Masuk ke
dalam dinas tentara asing tanpa disertai izin dari Presiden.
B.SARAN
Sebagai saran dapat dikemukakan bahwa ::

1. Kepada pemerintah khususnya kantor Wilayah Departemen

Hukum dan Hak Asasi Manusia khususnya yang di Sulawesi tenggara untuk
lebih

meningkatkan sosialisasi secara terpadu mengenai Undang-

Undang No. 12 Tahun 2006 agar masyarakat lebih mengenal

dan mengerti tentang Undang-Undang No 12 Tahun 2006

Tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia yang baru,

khususnya sosialisasi mengenai pemberian status

kewarganegaraan ganda dan tata cara memperoleh

kewarganegaraan Republik Indonesia.

2. Perlu adanya koordinasi yang lebih baik diantara instansi

terkait agar pelaksanaan pemberian status kewarganegaraan

ganda dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan

ketentuan yang telah diatur dalam Undang-Undang No. 12

Tahun 2006 dan Peraturan Pelaksananya.


DAFTAR PUSTAKA

Indradi Kusuma dan Wahyu effendi, 2002, Kewarganegaraan Indonesia,

Gramedia, Jakarta.

Koerniatmanto Soetoprawiro, 1994, Hukum kewarganegaraan dan Hukum

Keimigrasian Indonesia, Gramedia Pustaka Utama

Sumyar, 2009, Literatur Hukum Kewarganegaraan

Sudargo Gautama, 1975, Warga Negara dan Orang Asing, Bandung

Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Nomor 62 Tahun 1958 Tentang Kewarganegaraan Republik

Indonesia

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan Republik

Indonesia

Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor .M.01-HL.03.01


Tahun

2006 Tentang Tata Cara Pendaftaran Untuk Memperoleh Kewarganegaraan

Republik Indonesia dan Memperoleh Kembali Kewarganegaraan Republik

Indonesia Berdasarkan Pasal 41 dan Memperoleh Kembali Kewarganegaraan


Republik Indonesia Berdasarkan Pasal 42 Undang-Undang Nomor 12 Tahun

2006 Tentang Kewarganegaraan Indonesia

Surat Edaran Menteri Hukum dan HAM Nomor. M.09-IZ.03.10 Tahun 2006

Tentang Fasilitas Keimigrasian Bagi Anak Subyek Kewarganegaraan Ganda

Terbatas.

Kamus

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi 3, 2001 Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai