PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
unsur-unsur seperti adanya wilayah, pemerintah yang berdaulat, serta adanya rakyat
yang hidup teratur dan membentuk suatu bangsa. Dalam penjelasan tersebut maka
terbentuknya suatu negara yang berdaulat harus memenuhi 3 (tiga) unsur yaitu
Ketiga unsur ini perlu ditunjang dengan unsur lainnya seperti adanya konstitusi dan
pengakuan dunia internasional yang oleh Mahfud M.D. disebut dengan unsur
deklaratif.1
Rakyat suatu negara meliputi semua orang yang bertempat tinggal di dalam
wilayah kekuasaan negara dan tunduk pada kekuasaan negara itu. Adapun orang-
1. Penduduk
Penduduk ialah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang
ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan diperkenankan
mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah negara itu.
2. Bukan Penduduk
Bukan penduduk ialah mereka yang berada di wilayah suatu negara untuk
sementara waktu dan yang tidak bermaksud bertempat tinggal di wilayah
negara itu.2
Penduduk dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu penduduk warga negara dan
bukan warga negara. Warga negara diatur dalam Pasal 26 Ayat (1) Undang-Undang
1
Moh. Mahfud M.D, Dasar dan Struktur Kenegaraan, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2001,
hal.2
2
C.S.T Kansil, .Hukum Kewarganegaraan Republik Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta,
1996, hal. 9
1
2
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang artinya orang-orang bangsa
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang
Kewarganegaraan siapa-siapa yang menjadi warga negara dan siapa yang dianggap
orang asing atau bukan warga negara. Di Indonesia kewarganegaraan itu diatur
Republik Indonesia.
merupakan inti dari suatu organisasi tersebut. Setiap organisasi harus mempunyai
anggota. Demikianlah sebuah negara perlu juga memiliki anggota, anggota dari
Penentuan kewarganegaraan sendiri dibagi 2 (dua) yaitu ius soli dan ius
3
Sudargo Gautama, Warga Negara dan Orang Asing, Alumni Bandung, Bandung, 1975,
hal 3.
3
hanyalah Ius Soli saja. Hal tersebut sebagai suatu anggapan bahwa jika seseorang
lahir di suatu wilayah negara, otomatis dan logis ia menjadi warga negara tersebut.
atau keturunan.4
di setiap negara dapat berbeda. Ada negara yang penentuan kewarganegaraanya Ius
Soli dan ada yang penentuan kewarganegaraannya Ius Sanguinis. Maka apabila ada
Sanguinis apabila dia mempunyai anak maka akan timbul suatu permasalahan.5
perlindungan hukum oleh negara terhadap warga negaranya baik yang berada di
dalam maupun di luar negeri. Tanpa adanya kewarganegaraan maka seseorang tidak
yang mengatur muncul dan berakhirnya hubungan antar negara dan warga negara,
atau dengan kata lain hukum kewarganegaraan adalah yang mengatur cara-cara
4
Heri Herdiawato & Jumanta Hamdayama, Cerdas, Kritis, dan Aktif Berwarganegara:
Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi, Erlangga, Jakarta, 2010, hal.58
5
Ibid, hal.6
4
penting bagi setiap individu karena hal ini menyangkut penjaminan hak-hak dasar
Negara hingga saat ini, salah satu materi muatan peraturan perundang-undangan di
hingga sekarang dan Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2007 Tentang Tata Cara
kewarganegaraannya, yakni:
6
Susi Dwi Harijanti dalam, Nabilla Tashandra, Tak Punya Itikad Baik Arcandra Dinilai Tak
Pantas Jadi Pejabat Negara Lagi, dalam nasionalkompas.com, diakses pada tanggal 30 Mei 2021.
5
3. Perkawinan, dan
4. Pembatalan.
apabila individu tersebut dengan sadar dan tanpa paksaan memohon kepada
kewarganegaraan (apatride). Oleh sebab itu, cara kehilangan ini dilakukan oleh
warga negara Indonesia selama bertempat tinggal disana dalam jangka waktu
sendiri dan beberapa kondisi lain yang ditentukan oleh Undang-Undang Nomor 12
7
Soerjono Soekanto, Kesadaran Hukum Dan Kepatuhan Hukum Edisi Pertama, CV.
Rajawali, Jakarta, 1982, hal. 152.
6
yang dilakukan oleh orang yang merasa telah memenuhi ketentuan kehilangan
pimpinan instansi tingkat pusat, tingkat daerah, dan anggota masyarakat kepada
bersangkutan.8
Selain itu, Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2007 Tentang Tata Cara
8
Susi Dwi Harijanti dalam, Nabilla Tashandra, Tak Punya Itikad Baik Arcandra Dinilai Tak
Pantas Jadi Pejabat Negara Lagi, dalam nasionalkompas.com, diakses pada tanggal 30 Mei 2021
7
Republik Indonesia.
Presiden dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia. Hal tersebut
konstitutif antara Berita Negara Republik Indonesia atau Keputusan Menteri dalam
B. Rumusan Masalah
Dengan mengacu pada latar belakang tersebut, maka yang menjadi permasalahan
perundang-undangan?
1. Tujuan Penelitian
Republik Indonesia.
9
2. Manfaat Penelitian
disiplin ilmu lainnya serta masyarakat luas terutama bagi pemerintah sebagai
D. Kerangka Konseptual
berikut:
a. Tinjauan Yuridis
yuridisch yang berarti menurut hukum atau dari segi hukum. Dapat
hukum.9
b. Kehilangan
sesuatu yang sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi
pernah dialami oleh setiap individu selama rentang kehidupan, sejak lahir
c. Kewarganegaraan
9
http://repository.uin-suska.ac.id/15674/8/8.%20BAB%20III__2018212IH.pdf, Diakses
pada tanggal 1 Juni 2021.
10
Yosep Iyus, Keperawatan Jiwa, Revia Aditama, Bandung, 2010, hal.17.
11
E. Metode Penelitian
1. Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah tipe penelitian
menyatakan bahwa:
dapat digunakan sesuai dengan isi atau permasalahan yang dibahas, antara lain:
11
Bahder Johan Nasution. Metode Penelitian Hukum, cetakan 1. Mandar Maju, Bandung,
2008, hal. 87.
12
hukum, dan sebagainya. Konsep hukum ini berada pada tiga ranah
atau tataran sesuai dengan tingkatan ilmu hukum itu sendiri yaitu:
12
Ibid, hal. 92-93
13
hukum. Adapun yang akan digunakan dalam penelitian kepustakaan ini antara
lain adalah:
Republik Indonesia.
Republik Indonesia.
Bahasa Indonesia.
14
pemecahan secara jelas dan lengkap berdasarkan bahan hukum yang diperoleh.
F. Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh gambaran secara jelas dan rinci atas seluruh materi
skripsi ini secara sistematis dan untuk memudahkan dalam menghubungkan serta
memahami antara bab yang satu dengan bab yang lainya, maka disusunlah
sistematika penulisan skripsi ini dalam 4 (empat) bab, tiap-tiap bab dirinci lagi
kedalam bagian terkecil sesuai dengan kebutuhan. Berikut ini adalah uraian singkat
undangan.
BAB III : Pada bab ini merupakan inti pembahasan sesuai dengan
undangan.
BAB IV : Pada bab penutup memuat kesimpulan dari apa yang telah
permasalahan tersebut.