Anda di halaman 1dari 60

Refleksi kasus

Seorang bayi Perempuan Usia 8 bulan dengan


KDK (Kejang Demam Kompleks), DADRS, dan
Disentri
Alloanamnesis dengan ibu penderita dilakukan
pada tanggal 20 November 2016 pukul 16.18
WIB di ruang pengawasan Dahlia no 22 dan
didukung dengan catatan medis.
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. T
Umur : 8 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Karang tengah-Demak
Tgl masuk: 20 November 2016
Tgl keluar: 28 November 2016 ( APS )
Ruang : Dahlia
IDENTITAS ORANGTUA
Identitas Orang Tua
 Nama Ayah : Tn. J
 Umur : 30 tahun
 Pekerjaan : Karyawan swasta
 Pendidikan : SLTA/Sederajat

 Nama Ibu : Ny. H
 Umur : 40 tahun
 Pekerjaan : Ibu rumah tangga
 Pendidikan : SLTA/Sederajat
ANAMNESIS

KELUHAN UTAMA

Kejang
Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak 7 hari SMRS -BAB cair 4-5x sehari,
- Demam mendadak, kuning kehijauan,
menggigil (-), lendir (-) ampas(-)
diberi obat tidak turun,
- Batuk Masuk RS
- pilek,
-muntah habis makan

- demam tinggi
- kejang 2x, (seluruh badan
7 hari ,>5menit, tidak sadar,
SMRS setelah kejang lemas)
-
Riwayat Penyakit Dahulu

 Riwayat Kejang demam : disangkal
Riwayat Batuk Pilek : disangkal
Riwayat Diare : disangkal
Riwayat Operasi : disangkal
Riwayat Alergi : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga

 Keluarga dan tetangga sekitar tidak ada yang
menderita sakit kejang atau mencret.
Riwayat Sosial Ekonomi

 anak kedua, tinggal bersama kedua orangtua.
 Ayah :wiraswasta,
 Ibu : ibu rumah tangga.
 Asuransi : pasien Jamkesda
 Kesan ekonomi kurang.
RIWAYAT PRENATAL


 ANC : di bidan, rutin bulan sekali
 suntikan TT(+)
 Ibu pasien mengaku tidak pernah menderita
penyakit selama kehamilan.
 Riwayat perdarahan ,trauma , minum obat tanpa
resep dokter ataupun minum jamu : disangkal.

Kesan : riwayat pemeliharaan prenatal baik


RIWAYAT KEHAMILAN DAN
PERSALINAN

 Anak perempuan yang lahir dari ibu P2A0, cukup
bulan,
 lahir spontan di bidan, langsung menangis (8-9-0)
 berat badan lahir 2900 gram,
 panjang badan, lingkar kepala dan lingkar dada
lupa, tidak ada kelainan bawaan.

Kesan : neonatus aterm, lahir spontan per vaginam, vigorous baby


RIWAYAT POST NATAL


Pemeliharaan postnatal dilakukan di Posyandu dan
anak dalam keadaan sehat

Kesan: riwayat pemeliharaan postnatal baik.


t
PERKEMBANGAN
Personal Sosial : tangan bisa menyatakan keinginan, bisa dada-dada, bisa
tepuk tangan  sesuai dengan usia

Motorik Halus : menggenggam suatu benda, mengambil suatu benda


sesuai dengan usia

Bahasa : masih bisa mengoceh  kurang

Motorik Kasar : masih bisa berdiri sambil peganganesuai dengan usia

Saat ini anak berusia 8 bulan, Kesan : pertumbuhan baik karena gizi baik,
perawakan dan perkembangan mailstone bahasa tidak sesuai umur.
RIWAYAT PEMBERIAN MAKAN DAN
MINUM
 ASI diberikan sejak lahir sampai umur 4
bulan.
 MP-ASI : diberikan makanan pendamping ASI
dan diselingi susu formula

Kesan : kualitas dan kuantitas makanan kurang baik


Riwayat Imunisasi

• Hepatitis B : 3x, umur 0,1,6 bulan


• BCG : 1x, umur 1 bulan
• Polio : 2x, umur 2, 4 bulan
• DPT : 2x, umur 2,4, bulan
• Campak : belum imunisasi

Kesan : imunisasi dasar tidak lengkap


Riwayat Pertumbuhan
WAZ, BB: 8,7 kg, usia: 8 bulan  0<x<2  gizi baik
HAZ, PB : 7,4 cm, Usia : 8 bulan  0 < x < 3  status gizi baik
WHZ, BB: 8,7 kg, PB:74 cm,  1 sampai 2 SD  perawakan normal (ideal)
Kesan : mesochepal Lingkar Kepala : 42 cm
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan
• Rewel
Umum

Kesadaran • Apatis

• HR : 180 x/ menit (reguler, isi dan tegangan cukup)


Tanda
• RR : 50 x/ menit
Vital • Suhu : 39,8° C (aksila)
KEPALA
Mesocephale, ubun-ubun cekung, kulit kepala
tidak ada kelainan, rambut hitam dan distribusi
merata.

MATA
Pupil bulat, isokor, refleks cahaya (+/+), konjungtiva
anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), cekung (+/+), air mata
(+) sedikit

LEHER

simetris, pembesaran kelenjar limfe (-)

HIDUNG

bentuk normal, sekret (+/+), nafas cuping


hidung (-), epistaksis (-/-)
TELINGA

bentuk normal, serumen (-/-), discharge (-/-)

MULUT

sianosis (-), pendarahan gusi (-), kering (+),mukosa hiperemis


(-), tonsil T1-T1 tidak hiperemis, faring tidak hiperemis.

KULIT

sianosis (-), turgor kembali cepat < 2 detik, ikterus (-), ruam
merah (-), Petechie (-), kriput (-), kulit kering (+)
Pulmo
• Inspeksi : hemithoraks dextra et sinistra simetris
dalam keadaan statis maupun dinamis, retraksi
suprasternal, intercostal dan epigastrial (-).
• Palpasi : stremfremitus kanan = Kiri
• Perkusi : sonor seluruh lapang paru
• Auskultasi : suara dasar : vesikuler
suara tambahan : ronki (-/-), wheezing (-/-),
stridor (-/-)

Cor
• Inspeksi : pulsasi ictus cordis tampak
• Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V, 2 cm medial
linea mid clavicula sinistra, tidak melebar, tidak
kuat angkat
• Perkusi : redup
• Auskultasi : BJ I-II normal reguler, murmur (-),
gallop (-), bising (-)
Auskultasi :
Inspeksi :
Cembung, BU (+)
kemerahan (-) hiperperistal
tik

Palpasi :
Perkusi : defense muscular (-),
hepatomegali (-),
hipertimpani turgor kembali cepat <
2 detik
EKSTREMITAS
Superior Inferior

Refleks Fisiologis +/+ +/+

Refleks Patologis -/- -/-

Capillary refill time < 2”/ < 2” < 2”/ < 2”


Pemeriksaan neurologis

Reflek Ekstremitas Superior


Reflek Ekstremitas Inferior
Dextra Sinistra
Biceps N N
Triceps N N
Dekstra Sinistra
Hoffman - -
Patella N N
Trommer - -
Achilles N N
Babinski - -
Chaddock - -
Pemeriksaan Status Neurologis

 Pemeriksaan Rangsal Meningeal


 Kaku Kuduk :-
 Kernig Sign :-
 Brudzinski I ( neck Sign) :-
 Brudzinski II ( Chick Sign) :-
 Brudzinski III ( Symphisis Sign) : -
 Brudzinski IV ( Leg Sign) :-
Pemeriksaan Penunjang
•Pemeriksaan Darah Rutin

20/12/2016 Rujukan
Hb 10,4 gr/dl 11 gr/dl
Ht 29,6 % 33-42 %
Lk 20.800/mm5 6000-17.600/mm5
Tr 239.000/mm5 150.000-450.000 /mm5

Kesan :Pemeriksaan darah rutin anemia, hemodilusi, leukositosis


Diagnosis Banding

 Kejang demam kompleks


 Kejang demam sederhana
 Kejang demam metabolik
Diagnosis Kerja
• Diagnosis utama : KDK (Kejang Demam Kompleks
• Diagnosis komorbid : Disentri
• Diagnosis komplikasi :-
• Diagnosis gizi : Gizi baik
• Diagnosis sosial ekonomi : kurang
• Diagnosis Imunisasi : imunisasi dasar tidak lengkap
• Diagnosis Pertumbuhan : Sesuai umur
• Diagnosis Perkembangan : bahasa kurang
Terapi

 Infus RL 15 tpm
 Inj. PCT 2 x 90 mg
 Inj.Ondancetron 2x1/3 A
 PO : - L bio 1x1
 Zink 1x1
 Ambroxol syr 3x ½ cth
 Inj. Diazepam 3 mg IV pelan (bila kejang)
Edukasi
Menyakinkan bahwa kejang demam umumnya
memiliki prognosis yang baik

Memberitahukan cara penanganan kejang

Memberikan informasi mengenai kemungkinan


kejang kembali

Pemberian obat untuk mencegah rekurensi memang efektif


tetapi harus diingat adanya efek samping obat.
PROGNOSA

Quo ad sanam
• dubia ad • Dubia ad
bonam • dubia ad bonam
bonam
Quo ad
Quo ad vitam
fungsional
PROGRESS NOTE
Waktu/tgl 20/11/2016 21/11/2016 22/11/2016 23/11/2016
keluhan Demam (+), kejang 2x <5 BAB cair 2x kuning Demam (+), kejang (-), BAB Demam (+), BAB cair 6x
menit, BAB cair 2 -5x sehari tidak ada lendir dan cair 5x sehari warna kuning kuning tidak ada lendir dan
warna kuning kehijauan, ampas, Demam (+), kehijauan, tanpa lendir dan ampas, Demam (+), kejang (-
tanpa lendir dan ampas, kejang (-), muntah 2x, ampas, Batuk (+), pilek (-), ), muntah (-), Batuk (+) pilek
Muntah (+), Batuk (+), pilek Batuk (+) pilek (+), makan (+), minum (+), (+), makan minum baik,
(+), makan (-), minum (+) makan (-), minum (+) muntah (-) berengen

Keadaan umum Rewel, Apatis Rewel, Apatis Sadar penuh Sadar penuh

TTV :HR; RR ; T 180x/s ; 50 x/s ; 39,8º C 160 x/s; 40x/s ; 39,4º C 155 x/s; 35x/s ; 38,1º C 130 x/s; 36x/s ; 38,4º C

Antopo : BB/PB 8,7 kg/74cm - - -

PF : Kepala ubun-ubun cekung, mata ubun-ubun cekung, mata maesocephal mesocephal


Hidung cekung kulit kering, air cekung kulit kering, air Nafas cuping (-) Nafas cuping (-)
Leher mata sedikit, mulut kering, mata sedikit, mulut Pemb KGB (-) Pemb KGB (-)
Thorak abdomen hiperperistaltik, kering, abdomen Simetris, retraksi (-) Simetris, retraksi (-)
Abdomen perkusi & hipertimpani. hiperperistaltik & Datar, supel, BU (+) Datar, supel, BU (+)
Edem eks hipertimpani. (-) (-)
Penunjang: HB10,4 gr/dl (11,5-15,5 gr/dl) Na139,6 ;amuba -
HT 29,6 % (35-45 %) Ca10,6 ; Bakteri +
LK20.800/mm5(4.500-14.500) K4,18 ; lekosit +
TR239.000/mm5 (150- 450 ) Cl105,8 ; eritrosit +
Mg2,0
Asses KDK, DADRS Pasca KDK, DADRS Pasca KDK, Disentri, DATTD Pasca KDK, Disentri, DATTD

Terapi Infus RL 15 tpm Infus RL 15 tpm Infus RL 15 tpm Infus RL 15 tpm


Inj. PCT 2 x 90 mg Inj. PCT 2 x 90 mg Inj.cefotaxim 3x250mg Inj.cefotaxim 3x250mg
Inj.Ondancetron 2x1/3 A Inj.Ondancetron 2x1/3 A Inj. PCT 2 x 90 mg Inj. PCT 2 x 90 mg
PO : L bio 1x1, PO : L bio 1x1,Zink Inj.Ondancetron 2x1/3 A Inj.Ondancetron 2x1/3 A
Zink 1x1,Ambroxol syr 3x 1x1,Ambroxol syr3x½ PO : - L bio 1x1,Zink PO : - L bio 1x1,Zink
½ cth,Inj. Diazepam 3 mg cth, Inj. Diazepam 3 mg 1x1,Ambroxol syr3x½ cth, 1x1,Ambroxol syr3x½ cth,
IV prn IV prn Inj. Diazepam 3 mg IV prn Inj. Diazepam 3 mg IV prn
Program FR, DR, Elektrolit Tx lanjut,antibiotik Salep mikonazole
Waktu/tgl 24/11/2016 25/11/2016 26/11/2016 27/11/2016
keluhan Demam (+), kejang (-), BAB Demam (+), BAB cair 2x Demam (+), kejang (-), BAB Demam (+), BAB cair (-),
cair 2x sehari warna kuning kuning lendir dan ampas (- cair (-), Batuk (-), pilek (-), kejang (-), muntah (-), Batuk
kehijauan, ada ampas, Batuk ), Demam (+), kejang (+) (-) pilek (-), makan minum
makan (+), minum (+),
(+), pilek (-), makan (+), 1x ±5menit, muntah (-), baik, berengen
Batuk (+) pilek (+), makan muntah (-)
minum (+), muntah (-)
minum baik
Keadaan umum Sadar penuh Tampak lemah Sadar penuh Sadar penuh

TTV :HR; RR ; T 148x/s ; 40 x/s ; 37,8º C 110x/s ; 36 x/s ; 37,9º C 120x/s ; 50 x/s ; 37,5º C 110x/s ; 40 x/s ; 37,9º C

Antopo : BB/PB - - - -
PF : Kepala mesocephal maesocephal maesocephal mesocephal
Hidung Nafas cuping (-) Nafas cuping (-) Nafas cuping (-) Nafas cuping (-)
Leher Pemb KGB (-) Pemb KGB (-) Pemb KGB (-) Pemb KGB (-)
Thorak Simetris, retraksi (-) Simetris, retraksi (-) Simetris, retraksi (-) Simetris, retraksi (-)
Abdomen Datar, supel, BU (+) Datar, supel, BU (+) Datar, supel, BU (+) Datar, supel, BU (+)
Edem eks (-) (-) (-) (-)

Penunjang: HB8,8 ; Na 138,7; W O 1/100 26/11/2016


HT26,1 ; K 3,79 ; WH (-) UR : protein –
LK7700 ; Ca 9,8 Glukosa –
TR364.000 Cl 103,5 Lk 2-3/lpb
GDS 147 ; Mg 1,8 Erit 1-4/lpb
Asses Psc.KDK,Disentri, DATTD Psc.KDK,KDS,Disentri, Pasca KDK, Disentri, DATTD, Pasca KDK, Disentri, DATTD,
DATTD curiga Sepsis curiga Sepsis
Terapi Infus RL 10 tpm Infus RL 10 tpm Infus RL 10 tpm Infus D5 10 tpm;Inj Cefotaxim
Inj. Cefotaxim 3x250 mg Inj. Cefotaxim 3x250 mg Inj. Ceftriaxon 1x750 mg 3x250 mg;Inj Gentamisin 1x50
Inj. PCT 4 x 100 mg Inj. PCT 4 x 100 mg Inj. PCT 4 x 100 mg mg’;Inj. PCT 2 x 90 mg
PO :L bio 1x1 sct; Zink 1x1 PO :L bio 1x1 sct; Zink PO : L bio 1x1 sct;Zink 1x1 PO : L bio 1x1;Zink
tab;Ambroxol syr 3x ½ 1x1 tab;Ambroxol syr 3x tab;Ambroxol syr 3x ½ 1x1;Ambroxol syr 3x ½
cth;Inj. Diazepam 3 mg IV ½ cth;Inj. Diazepam 3 mg cth;Nystatin 3x1 cth;Dexa 3x1/4 cth;Nystatin 3x1
pelan prn IV pelan prn A;Inj. Diaz 3 mg IV pelan (prn) cth;Dexa3x1/4 A;Inj. Diaz 3
mg IV pelan (prn)
Program APS, obat pulang Cefixim DR, Elektrolit, UR, GDS, Cefo 3x250 mg + inj.gentamicin
2x1 cth, PCT 3x1 cth nystatin ,dexamethason 1x50 mg, inj. D 5% 10 tpm
Waktu/tgl 28/11/2016 29/11/2016
keluhan Demam (+), kejang (-), APS
BAB cair (-), Batuk (-),
pilek (-), makan (+),
minum (+), muntah (-)
Keadaan umum Sadar penuh

TTV :HR; RR ; T 162x/s ; 50 x/s ; 38,5º C

Antopo : BB/PB -
PF : Kepala mesocephal
Hidung Nafas cuping (-)
Leher Pemb KGB (-)
Thorak Simetris, retraksi (-)
Abdomen Datar, supel, BU (+)
Edem eks (-)

Penunjang:

Asses Pasca KDK, Disentri,


DATTD, curiga CMV
Terapi Infus RL 10 tpm
Inj. Cefotaxim 3x250 mg
Inj Gentamisin 1x50 mg
Inj. PCT 4 x 100 mg
PO:L bio 1x1 sct;Zink
1x1 tab;Ambroxol syr 3x
½ cth;Nystatin 3x1
cth;Dexa 3x1/4 A;Inj.
Diaz 3 mg IV pelan (prn)
Program Konsul THT, Px.TORCH,
aff O2
ANALISIS KASUS
Pada kasus ini diagnosis KDK dan DADRS ditegakkan berdasarkan:

Anamnesis Pemeriksaan Fisik

 7 hari SMRS pasien mengalami  Keadaan umum pasien tampak Apatis.


demam, demam mendadak, tidak  Tanda vital pasien: nadi 180 x/menit
menggigil, sudah diberi obat namun (reguler, isi dan tegangan cukup,
demam tidak turun, demam disertai pernafasan 50 x/menit, suhu 39,8º C
keluhan batuk pilek, muntah setiap (axilla)
habis makan minum, dan BAB cair 4-
5x sehari, warna kuning kehijauan,  Pemeriksaan fisik didapatkan ubun-
tidak ada lendir, tidak ada ampas. ubun cekung, mata cekung kulit kering,
air mata sedikit, mulut kering,
 Sebelum masuk rumah sakit, pagi hari auskultasi abdomen hiperperistaltik,
sampai siang pasien demam tinggi perkusi abdomen hipertimpani.
dan kejang 2x, kejang seluruh badan
dengan durasi >5menit tiap kejang,
saat kejang tidak sadar, kondisi pasien
setelah kejang lemas. Kemudian
 Pemeriksaan Penunjang
dibawa ke IGD RSUD Sunan Kalijaga
Demak karena panas dan kejang. Pemeriksaan laboratorium darah
didapatkan anemia, hemodilusi dan
leukositosis
Untuk menegakkan diagnosis harus memenuhi kriteria
sebagai berikut (WHO):
Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
pada pasien ini sudah memenuhi kriteria KDK dan DADRS, Selain itu
pasien juga muntah, sulit makan dan minum sehingga mengalami
kesulitan intake nutrisi dan keluarga pasien tidak bisa merawat
pasien di rumah. Sehingga pasien ini memenuhi kriteria untuk
dirawat inap di rumah sakit.
Tatalaksana umum kejang dan DADRS WHO :
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
 Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada
kenaikan suhu tubuh seperti suhu rektal di atas 38 °C yang
disebabkan oleh suatu proses ekstrakranial.

 Menurut Consensus Statement on Febrile Seizures kejang


demam adalah suatu kejadian pada bayi dan anak biasanya
terjadi antara umur 3 bulan dan 5 tahun berhubungan dengan
demam tetapi tidak terbukti adanya infeksi intrakranial atau
penyebab tertentu.
Klasifikasi Kejang Demam

 Kejang demam dibagi menjadi dua jenis,


yaitu kejang demam simpleks dan kejang
demam kompleks.
 Faktor resiko berulangnya kejang pada kejang
demam adalah:
a. Riwayat kejang demam dalam keluarga.
b. Usia di bawah 12 bulan.
c. Suhu tubuh saat kejang yang rendah.
d. cepatnya kejang setelah demam
 Faktor resiko terjadinya epilepsi di kemudian
hari adalah:
a. Kelainan neurologis atau perkembangan yang
jelas sebelum kejang demam pertama.
b. Kejang demam kompleks.
c. Riwayat epilepsi pada orang tua atau saudara
kandung.
Post Hospital
Patofisiologi
1.Potensial membran
Diperankan oleh selektif ion K⁺, Na⁺, atau Cl⁻.
2. Potensial aksi
Terjadi akibat perubahan konsentrasi ion intrasel dan ekstrasel (difusi).
3. Mekanisme eksitasi
diperankan oleh asam glutamat dan asetil kolin.
4. Mekanisme inhibisi
diperankan oleh GABA atau Gama Amino Butyric Acid.
5. Mekanisme kejang
terjadi apabila :
1. adanya depolarisasi membran
2. eksitator > inhibitor
Patogenesis

 Terjadi gangguan fungsi normal pada


pintu voltase kanal ion  sehingga
terjadi penurunan fase tidak aktif 
kanal terbuka lebih lama  terjadi
depolarisasi berkepanjangan.

Anda mungkin juga menyukai