Anda di halaman 1dari 89

DATA

20,73%
PERSENTASE POSYANDU AKTIF 34
51,10%
37,51%

53,45% 52,52% 48,91% 46,17%

30,51% 45,33% 85,71%


79,89% 42,76%
50,71% 34,97%
64,57% 63,57%
19,60% 64,18%
62,91% 44,38%
52,24%
30,27% 56,91%
74,67% 33,01%

96,13%
46,20% 71,98%
66,30%
77,13%61,31%52,71% 50,77%
80,99%
STRATEGI KPP PENCEGAHAN STUNTING

Proses
- Refreshing/pelatihan kader
- Orientasi kader
Penguata
n
Posyand Output - Kader mampu berperan sebagai
u Penggerak Masy, Penyuluh, Pencatat dan
pelapor sederhana
- Kader mampu menerapkan komunikasi
antarpribadi dalam mendukung upaya
pencegahan stunting
PENINGKAT
AN
Outcome
KAPASITAS - Peningkatan kualitas kunjungan
KADER rumah
POSYANDU - Peningkatan kualitas penyuluhan
- Peningkatan kualitas penggerakan
masy

Impact Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan


dasar di Posyandu
PESERTA ORIENTASI
• berasal dari 10 desa di Kabupaten. Setiap desa diwakilkan 5
orang, yang terdiri dari
• 1 Petugas PromkesPuskesmas
• 1 Bidan
• 1 Aparat Desa
• 2 Kader Posyandu yang telah bertugas minimal 2 tahun

WAKTU
• Diberikan materi dan praktik di dalam kelas selama 1 hari.
• Hasil orientasi dilaksanakan di desa masing masing untuk
melakukan SMD dan MMD.
No Materi Akolasi waktu
Kelas Penugasan
di Lokasi
1 Upaya Pencegahan Stunting 90 menit
2 Peran dan Tugas Kader Posyandu 135 menit
3 Penggerakan Masyarakat oleh 180 menit 225
Kader
4 Rencana Tindak Lanjut 45 menit
• Memahami:
• Stunting,
• 1000HPK • Penyuluhan Kesehatan
• STBM, • Pencatatan dan
Pelaporan
• Pemantauan dan
Perkembangan

Tujuan Pokok
Pembelajaran Bahasan

Metode Bahan
Belajar

• Ceramah tanya jawab • Bahan paparan,


• Curah pendapat • Bahan bacaan
• Simulasi • ATK
Langkah 1 (5 menit):
Pengkondisian dan Garis Besar Materi
Langkah 2 (15 menit):
Curah Pendapat, Menyimpulkan, Menyampaikan materi
Stunting, Tanya Jawab

Langkah 3 (60 menit): Menyampaikan materi 1000HPK,


STBM, Pemantauan dan perkembangan :
Curah Pendapat, Menyimpulkan, Menyampaikan Materi,
Diskusi kelompok (MP ASI, Cuci Tangan, Pengisi ceklist
SDIDTK), Presentasi dan diskusi antar kelompok.

Langkah 4(10 menit) : Rangkuman dan Kesimpulan


•Evaluasi materi dan pemahaman
•Merangkum poin penting
•Menutup sesi
CURAH
PENDAPAT

CERITAKAN
PENGALAMAN ANDA
SELAMA INI.. 
GARIS BESAR
MATERI

Stunting adalah kondisi gagal


tumbuh pada anak balita akibat
kekurangan gizi kronis sehingga
anak terlalu pendek untuk usianya.

Kegagalan seorang anak untuk


tumbuh dan berkembang secara
optimal disebabkan dampak dari
kekurangan gizi secara kumulatif
dan terus menerus
Penyebab
Praktek pengasuhan Terbatasnya layanan
yang Kurang baik: kesehatan: a. Kurangnya akses ke
a. Kurang a. 2 dari 3 ibu hamil makanan bergizi
pengetahuan belum mengonsumsi b. 1 dari 3 ibu hamil Anemia
tentang kesehatan suplemen zat besi
dan gizi sebelum yang memadai
dan pd masa b. 1 dari 3 anak usia 3- Kurangnya akses ke air Bersih
kehamilan 6 thn tdk terdaftar di dan Sanitasi:
b. 60% dari anak usia PAUD a. 1 dari 5 RT masih BAB di
0 – 6 bulan tidak c. Menurunnya tingkat ruang terbuka
mendapat ASI kehadiran anak di b. 1 dari 3 RT belum memiliki
eksklusif Posyandu akses ke air minum bersih
c. 2 dari 3 anak usia 0 d. Tidak mendapat c. Cuci tangan dengan benar
– 24 bln tidak akses yang memadai masih rendah
menerima MP - ASI ke layanan imunisasi
IBU HAMIL:
1.Memberikan makanan tambahan pada ibu hamil
2.Mengatasi kekurangan zat besi dan asam folat. FOKUS
3.Mengatasi kekurangan iodium. KELOMPOK
4.Menanggulangi kecacingan pada ibu hamil. SASARAN
5.Melindungi ibu hamil dari Malaria. 1.000 HPK
IBU MENYUSUI DAN ANAK HINGGA USIA 6 BULAN:
1.Mendorong inisiasi menyusui dini UMUMNYA
2.Mendorong pemberian ASI Eksklusif. DILAKUKAN
IBU MENYUSUI DAN ANAK USIA 6 BULAN-2 TAHUN : SEKTOR
KESEHATAN
1.Mendorong pemberian ASI hingga usia 23 bulan
didampingi oleh pemberian MP-ASI.
2.Menyediakan obat cacing. KONTRIBUSI
3.Menyediakan suplementasi zink.
4.Melakukan fortifikasi zat besi ke dalam makanan.
5.Memberikan perlindungan terhadap malaria.
30 %
6.Memberikan imunisasi lengkap.
7.Melakukan pencegahan dan pengobatan diare.
1. Menyediakan dan Memastikan AKSES pada
AIR BERSIH.
2. Menyediakan dan Memastikan AKSES pada FOKUS
SANITASI.
KELOMPOK
3. Melakukan FORTIFIKASI Bahan Pangan.
UMUM
4. Menyediakan AKSES kepada YANKES dan KB.
5. Menyediakan JKN.
6. Menyediakan JAMPERSAL DILAKUKAN
7. Memberikan PENDIDIKAN PENGASUHAN LINTAS SEKTOR
pada Orang tua.
8. Memberikan PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Universal.
KONTRIBUSI
9. Memberikan PENDIDIKAN GIZI Masyarakat.
10.Memberikan EDUKASI KESPRO serta GIZI
pada REMAJA.
70 %
11.Menyediakan BANTUAN dan JAMINAN
SOSIAL bagi KELUARGA MISKIN.
12.Meningkatkan KETAHANAN PANGAN dan
GIZI.
Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan
(HPK), yaitu sejak awal kehamilan sampai
ulang tahun kedua anak merupakan
masa kritis yang menentukan kesehatan,
kesuksesan dan kesejahteraan anak
dimasa datang
BILA TERJADI KEKURANGAN GIZI
JANGKA PENDEK JANGKA PANJANG

terganggunya menurunnya kjecerdasan dan prestasi


belajar, menurunnya kekebalan tubuh
perkembangan otak, sehingga mudah sakit, dan risiko tinggi
kecerdasan, gangguan untuk munculnya penyakit diabetes,
pertumbuhan fisik dan kegemukan, penyakit jantung dan
gangguan metabolisme pembuluh darah, kanker, stroke, dan
tubuh disabilitas pada usia tua
HARI PERTAMA KEHIDUPAN

Gizi Seimbang
Bagi Ibu Hamil Program PMBA Imunisasi dasar lengkap
dan Ibu Menyusui

TTD 90 butir ASI EKSKLUSIF IMD MP-ASI Imunisasi Dasar


Imunisasi Lanju
Kelompok 1 dan 2:
Berdiskusi tentang MP-ASI

Kelompok 3 dan 4 :
Berdiskusi tentang imunisasi
dasar

Kelompok 5 dan 6:
Berdiskusi tentang Gizi
Seimbang bagi ibu hamil dan
ibu menyusui
MP – ASI

9 bulan – 1 1 tahun – 2
0 – 6 Bulan 6 – 9 bulan
tahun tahun
IMUNISASI DASAR

UMUR JENIS IMUNISASI


< 24 jam

1 bulan

2 bulan

3 bulan

4 bulan

9 bulan

18 bulan
19
BAGAIMANA PENGALAMAN
BAPAK DAN IBUK DALAM
MENGATASI MASALAH
SANITASI..??
STBM

STBM adalah sebuah pendekatan untuk memperbaiki kesehatan


lingkungan masyarakat yang meliputi lima indikator kesehatan
lingkungan

1. Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS)


2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
3. Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMM-RT)
4. Pengamanan Sampah Rumah Tangga (PS-RT);
5. Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga (PLC-RT)
22
ANTROPOMETRI
SDIDTK
PEMANFAATAN BUKU KIA
LEMBAR KASUS KELOMPOK 1 dan 3

Dinda kader Karangsambung Kecamatan Rinjani Kota Bandung Jawa Barat ,


memeriksa seorang anak yang diantar ibunya ke Posyandu pada tanggal 11
Agustus 2019

Anak bernama eka , lahir pada tanggal 5 Maret 2019 dari pasangan ibu era
dan Bapak dodi dengan Ala mat Jl. Batang hari VI/5 Bandung .
Dari hasil pemeriksaan diketahui BB 6,4 kg dan PB 54 cm,.
Pada saat dilakukan pemeriksaan perkembangan usia , didapatkan hasil :
Mengangkat Kepala tegak ketika tengkurap, Tertawa, Mengerakkan kepala ke kiri
dan ke kanan, Membalas tersenyum ketika diajak berbicara /tersenyum,
mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
Pertanyaan:
•Berapa umur Eka ?
•Check list mana yang di gunakan ?
•Apakah interpretasi kasus ini?
•Apa tindak lanjut dari kasus ini ?
LEMBAR KASUS KELOMPOK 2 dan 4

Ratih kader Karangmenjangan Kecamatan Gubeng Kota Surabaya Jawa Timur,


memeriksa seorang anak yang diantar ibunya ke Posyandu pada tanggal 11 Agustus 2019,
dengan keluhan ingin tahu perkembangan anaknya yang dirasakan berbeda dengan
kakaknya.

Anak bernama Rini, lahir pada tanggal 8 Januari 2019 dari pasangan ibu Meyta dan
Bapak Eddy dengan Alamat Jl.Gubeng Kertajaya VI/5 Surabaya.

Dari hasil pemeriksaan diketahui BB 6 kg dan PB 55 cm,.


Pada saat dilakukan pemeriksaan perkembangan usia , didapatkan hasil :
Rini sudah bisa berbalik dari telungkup ke telentang, belum dapat mempertahankan posisi
kepala tetap tegak, bisa meraih benda yang ada di dekatnya, dapat menirukan bunyi,
mengenggam mainan dan tersenyum ketika melihat mainan/ gambar menarik
Pertanyaan:
•Berapa umur Rini ?
•Check list mana yang di gunakan ?
•Apakah interpretasi kasus ini?
•Apa tindak lanjut dari kasus ini ?
• Mampu melaksanakan • Penyuluhan Kesehatan
Penyuluhan, Pencatatan • Pencatatan dan
dan Pelaporan Pelaporan

Tujuan Pokok
Pembelajaran Bahasan

Metode Bahan
Belajar

• Ceramah tanya jawab • Bahan paparan,


• Curah pendapat • Bahan bacaan
• Simulasi • ATK
Langkah 1 (5 menit):
Pengkondisian dan Garis Besar Materi

Langkah 2 (45 menit): Menyampaikan materi


Penyuluhan Kesehatan, dibagi 3 kelompok :
Kunjungan rumah, Diskusi kelompok,
Demonstrasi, Demo Stimulasi dan Deteksi Dini,

Langkah 3(45 menit) : Pembahasan, Pencatatan dan


Pelaporan
Langkah 4(10 menit) : Rangkuman dan Kesimpulan
“JAMAN NOW”
KESEHATAN REMAJA
PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI
PENDIDIKAN POLA ASUH

TANPA MEMPERKECIL
KEGIATAN
KESEHATAN PENDIDIKAN
KEGIATAN LAYANAN ANAK USIA
DINI
SOSIAL DASAR LAIN
“DIPERBESAR”

KESEHATAN LANSIA
KESEHATAN

PENINGKATAN PEREKONOMIAN TAMAN OBAT KELUARGA


1. Pembinaan gizi dan kesehatan ibu dan
anak;
2. Pengendalian penyakit dan penyehatan
lingkungan;
3. Perilaku hidup bersih dan sehat;
4. Kesehatan lanjut usia; Hampir seluruh
5. BKB; kegiatan merupakan
6. Pos PAUD; upaya Pencegahan
7. Percepatan penganekaragaman Stunting, AKI-AKN,
PTM, Imunisasi,
konsumsi pangan; dan
8. Pemberdayaan fakir miskin, komunitas
adat terpencil dan penyandang masalah
kesejahteraan sosial;
9. Kesehatan reproduksi remaja; dan
10.Peningkatan ekonomi keluarga.
DISKUSIKAN BERSAMA
KELOMPOK ANDA
Indikator
Tugas Posyandu
kader
INDIKATOR POSYANDU
No Indikator Pratama Madya Purnama Mandiri
1
2
3
4
5
6
7
8
SEBELUM HARI H SETELAH BUKAN
HARI H HARI H TUGAS
KADER
INDIKATOR POSYANDU
No Indikator Pratama Madya Purnama Mandiri

Frekwensi
1 <8 ≥8 ≥8 ≥8
penimbangan

2 Rerata Kader Tugas <5 ≥5 ≥5 ≥5

3 Rerata cakupan D/S < 50% < 50% ≥ 50% ≥ 50%

Rerata cakupan
4 < 50% < 50% ≥ 50% ≥ 50%
kumulatif KIA

Rerata cakupan
5 < 50% < 50% ≥ 50% ≥ 50%
kumulatif KB

Rarata cakupan
6 < 50% < 50% ≥ 50% ≥ 50%
kumuliatif imunisasi

7 Kegiatan tambahan - - + +

Swadaya
8 Sumber Dana sehat - - swadaya dan bagi
hasil KUB
HARI BUKA
SEBELUM HARI BUKA 1. Melakukan pendaftaran, meliputi pendaftaran
balita, ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, dan
1. Melakukan persiapan sasaran lainnya.
penyelenggaraan kegiatan 2. Pendampingan Nakes dalam kegiatan
Posyandu. Penimbangan berat badan, pengukuran tinggi
2. Menyebarluaskan informasi badan, pengukuran lingkar kepala anak, deteksi
tentang hari buka Posyandu perkembangan anak, dan memploting hasil
penimbangan balita ke dalam grafik KMS dalam
melalui pertemuan warga
buku KIA.
setempat atau surat edaran. 3. Membimbing orang tua dengan menjelaskan
3. Melakukan pembagian tugas berbagai informasi terkait berbagai hasil
antar kader, meliputi kader. pengukuran dan pemantauan bersama dengan
4. Kader melakukan koordinasi tenaga kesehatan.
dengan Tenaga Kesehatan 4. Melakukan penyuluhan tentang pola asuh balita,.
kesehatan atau Tenaga 5. Memotivasi orang tua balita agar terus melakukan
pola asuh yang baik pada anaknya, dengan
Kesehatan lainnya.
menerapkan prinsip asih-asah-asuh.
5. Menyiapkan bahan pemberian 6. Menyampaikan penghargaan kepada orang tua
makanan tambahan PMT yang telah datang ke Posyandu dan minta mereka
Penyuluhan dan PMT Pemulihan untuk kembali pada hari Posyandu berikutnya.
(jika diperlukan), serta 7. Melakukan pencatatan kegiatan yang telah
penyuluhan.. dilakukan pada hari buka Posyandu.
6. Menyiapkan buku-buku 8. Melakukan tugas tambahan dalam
pengembangan Posyandu yang disesuaikan
catatan kegiatan Posyandu
dengan saran pengembangan
TUGAS KADER
SETELAH HARI BUKA
1. Melakukan kunjungan rumah pada balita yang tidak hadir pada hari buka
Posyandu, pada anak yang kurang gizi, atau pada anak yang mengalami gizi
buruk rawat jalan, dan lain-lain.
2. Memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan dalam rangka
meningkatkan gizi keluarga, menanam obat keluarga, membuat tempat
bermain anak yang aman dan nyaman, dan lain-lain.
3. Memberikan penyuluhan agar mewujudkan rumah sehat, bebas jentik,
kotoran, sampah, bebas asap rokok, buang air besar di jamban sehat,
menggunakan air bersih, cuci tangan pakai sabun, tidak ada tempat
berkembang biak vektor atau serangga/binatang pengganggu lainnya
(nyamuk, lalat, kecoa, tikus, dan lain-lain).
4. Melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat, pimpinan wilayah untuk
menyampaikan atau menginformasikan hasil kegiatan Posyandu serta
mengusulkan dukungan agar Posyandu dapat terus berjalan dengan baik.
5. Menyelenggarakan pertemuan-pertemuan, diskusi atau forum komunikasi
dengan masyarakat, untuk membahas penyelenggaraan atau kegiatan
Posyandu di waktu Posyandu akan datang. Usulan dari masyarakat inilah yang
nanti digunakan sebagai acuan dalam menyusun rencana tindak lanjut
kegiatan berikutnya.
6. Mempelajari sistem informasi Posyandu (SIP).
PENYULUHAN MELALUI KUNJUNGAN RUMAH

• Apa yang dimaksud dengan kunjungan rumah?


• Kunjungan rumah adalah kegiatan mengunjungi setiap rumah keluarga yang
berada di wilayah binaan kader kesehatan.
• Apa manfaatnya?
• Mengetahui keluarga yang mempunyai masalah kesehatan dengan kunjungan
rumah, komunikasi dapat dilakukan lebih efektif.
• Menjaga hubungan baik dengan keluarga.
• Apa yang harus disiapkan sebelum kunjungan rumah?
• Memilih keluarga yang akan dikunjungi
• Memahami kebiasaan, perilaku kesehatan keluarga yang akan dikunjungi.
• Mau mendengar apa yang diungkapkan keluarga
• Mampu menyampaikan informasi tentang masalah kesehatan yang dihadapi
keluarga tersebut.
Perhatikan:
Manfaat, Tujuan, Topik
Peserta, Waktu, Tempat
Pemandu, Pencatatan,
Pengaturan
Mengembangkan keterampilan sasaran dalam
bidang tertentu

Menunjukkan proses kerja penanganan suatu


perilaku (misalnya: proses/cara melakukan
pemberian makan bayi dan anak yang baik
Perhatikan: sesuai kebutuhan/usia bayi/balita).
Persiapan Demostrasi,
Persiapan Alat Peraga Memperkenalkan dan menjelaskan penggunaan
suatu alat yang baru.

Memantapkan penerimaan perilaku


(memanfaatkan Buku KIA sebagai alat bantu ibu
memantau pemeliharaan kehamilan, memantau
kesehatan bayi/balita) ataupun sesuatu hal
yang baru
1. Mendapatkan gambaran umum kondisi stunting per keluarga
di wilayah binaannya
2. Sebagai bahan untuk menyusun rencana kegiatan yang akan
dilakukan oleh kader
3. Sebagai bahan untuk melakukan penyuluhan sederhana pada
keluarga sesuai permasalahan yang di hadapi oleh masing-
masing keluarga
4. Sebagai bahan untuk menggerakkan masyarakat dan
berkoordinasi dengan UKBM terkait stunting
5. Mengetahui perkembangan kondisi kesehatan keluarga di
wilayah binaannya
• Nama Kepala Keluarga
• Alamat rumah
• Masalah stunting yang ada dalam keluarga di wilayah
kerja/binaan Posyandu dapat dilihat dari pencatatan pada
hari buka Posyandu; data SKDN.
• SKDN adalah data untuk memantau pertumbuhan balita, yaitu:
• S adalah jumlah balita yang ada diwilayah posyandu,
• K jumlah balita yang terdaftar dan yang memiliki KMS,
• D jumlah balita yang datang ditimbang bulan ini,
• N jumlah balita yang naik berat badanya.
• Membuat laporan tertulis berdasarkan pencatatan yang telah
dibuat
• Pelaporan dengan komunikasi lisan
• Pelaporan melalui forum, seperti: Forum Desa, Lokakarya Mini,
dll
• Pencatatan dan pelaporan sederhana dilaksanakan secara
berkala satu bulan sekali.
• Pencatatan kegiatan pencegahan stunting terintegrasi dengan
kegiatan Posyandu
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:
• Menyelenggarakan Pertemuan Tingkat Desa/Kelurahan
• Melakukan Survei Mawas Diri (SMD)
• Menyelenggarakan Musyawarah Masyarakat Desa/Kelurahan
(MMD/MMK)
• Melakukan Penyusunan Rencana Kegiatan
• Merancang rencana kegiatan kader dalam penggerakan
masyarakat berdasarkan prioritas penyebab masalah stunting
di wilayah kerja Posyandu
• Mampu melaksanakan • Pertemuan tingkat
Desa/Kelurahan.
Peran Kader Posyandu • SMD, MMD
sebagai penggerak • Penyusunan Rencana Kegiatan
masyarakt • Merancang rencana kegiatan
kader dalam penggerakan
masyarakat berdasarkan
prioritas penyebab masalah
stunting di wilayah kerja
Posyandu

Tujuan Pokok
Pembelajaran Bahasan

Metode Bahan
Belajar

• Ceramah tanya jawab • Bahan paparan,


• Curah pendapat • Bahan bacaan
• Simulasi • ATK
Langkah 1 (5 menit):
Pengkondisian dan Garis Besar Materi

Langkah 2 (15 menit): Cara Penggerakkan Masyarakat


pada Bidan desa, Aparat desa dan Tokoh masyarakat:
1. Curah pendapat dan menyampaikan materi.
2. Identifikasi masalah menggunakan matriks 1 dan
matriks 2.
3. Diskusi kelompok (dibagi 4 kelompok)

Langkah 3 (135 menit): Dibagi 4 kelompok:


Kelompok 1: Pertemuan tingkat Desa.
Kelompok 2: SMD.
Kelompok 3: MMD.
Kelompok 4: Penyusunan rancangan kegiatan
kader Posyandu.
PENGENALAN KONDISI WILAYAH

PEMBINAAN KELESTARIAN
SURVEY MAWAS DIRI

PELAKSANAAN KEGIATAN MUSYAWARAH DESA/


UKBM Dampingan Fasilitator KELURAHAN

PERENCANAAN PARTISIPATIF
SMD adalah kegiatan pengenalan masalah kesehatan serta potensi sumber
daya yang terkait dengan pengembangan Desa Sehat.
SMD dilakukan bertujuan:
• Mengenali permasalahan kesehatan, serta kegiatanUKBM yang telah
dilaksanakan di desanya sendiri.
• Mengenali potensi di desa yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah
kesehatan.
• Timbulnya kesadaran masyarakat untuk mengatasi permasalahan kesehatan
dengan mendayagunakan potensi yang ada.
Langkah-langkah pelaksanaan SMD:
• Menyiapkan Bahan Koordinasi: Data permasalahan kesehatan, Peta wilayah
binaan puskesmas
• Melakukan Koordinasi Bersama Kader, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama,
dan Kepala Desa (10 orang)
• Pelaksanaan SMD
• Membuat Rekapitulasi dan Laporan Hasil SMD

• Menetapkan prioritas masalah kesehatan dengan melibatkan
partisipasi dan pendapat peserta SMD, dapat melalui melalui
musyawarah ataupun dengan menggunakan Skoring USGF
(dengan bantuan pendamping teknis/petugas puskesmas dll).
Matriks 2 : Menetapkan Prioritas
Masalah
NILAI
Ke NILAI PRIORITA
NO MASALAH KESEHATAN Kepe Seri Pert mu
nting umb TOTAL S
us dah
an uhan
an
1 IIbu hamil belum rutin minum 5 5 5 3 18 PRIORITAS 1
TTD (90tablet)
2 ASI eksklusif 4 4 4 2 14 PRIORITAS 2

3 Keluarga yg menggunakan 3 3 3 1 10 PRIORITAS 3


Jamban Sehat
4

5
• Dipimpin oleh Kepala Desa atau Lurah
• Pertemuan ini bertujuan untuk menyamakan pemahaman
tentang masalah kesehatan keluarga/stunting dan masalah
kesehatan masyarakat, menetapkan prioritas masalah dan
merumuskan upaya mengatasi masalah tersebut serta
sumberdaya yang dapat dimanfaatkan.
• Pertemuan ini dapat sekaligus membahas pentingnya SMD
Melakukan pembagian tugas pelaksanaan SMD.
• Dibahas tentang hasil pemetaan Kader Posyandu yang
mencerminkan perilaku keluarga/masyarakat dengan
penyebab masalah stunting dan masalah kesehatan lain yang
terkait stunting
Contoh: Identifikasi Perilaku Penyebab Masalah Stunting

Perilaku yang
Permasalahan Perilaku saat ini Perilaku layak/antara
diharapkan
Belum semua Ibu Baru memerik- Datang ke Rutin memeriksa
hamil minum TTD sakan kehamilan 2 Posyandu/fasyankes kandungan sesuai
secara teratur/ kali pada usia lainnya memeriksakan usia kehamilan
sesuai anjuran kehamilan 8 bulan kehamilannya sehingga dengan memiliki
petugas keseha- sehingga tidak mendapatkan edukasi dan memanfaatkan
tan fasilitas laya- minum TTD sesuai dan TTD yg harus diminum Buku KIA
nan kesehatan anjuran Bumil 90 tablet sesuai
anjuran
• Peserta orientasi memiliki acuan dalam menindak lanjuti suatu
kegiatan orientasi.
• Ruang lingkup Rencana Tindak lanjut (RTL) setidaknya:
• Menetapkan kegiatan apa saja yang akan dilakukan
• Menetapkan tujuan setiap kegiatan yang ingin dicapai
• Menetapkan sasaran dari setiap kegiatan
• Menetapkan metode yang akan digunakan pada setiap
kegiatan
• Menetapkan waktu dan tempat penyelenggaraan
• Menetapkan siapa yang ditunjuk sebagai pelaksana atau
penanggung jawab dari setiap kegiatan
• Menetapkan besar biaya dan sumbernya
• Mampu: menjelaskan
pengertian dan ruang
lingkup RTL, langkah- • Langkah Penyusunan
langkah penyusunan RTL.
RTL, menyusun RTL, dan • Penyusunan RTL
melakukan evaluasi.

Tujuan Pokok
Pembelajaran Bahasan

Metode Bahan
Belajar

• Ceramah tanya jawab • Bahan paparan,


• Curah pendapat • Bahan bacaan
• Penugasan • ATK
Langkah 1 (5 menit):
Pengkondisian dan Garis Besar Materi

Langkah 2 (5 menit): Menyampaikan


materi:
Pokok Bahasan 1: Ruang lingkuip RTL

Langkah 3(30 menit) :


Langkah 2: Langkah-langkah Penyusunan RTL

Langkah 4(30 menit) :


Penyusunan RTL
Dibagi berdasarkan kelompok wilayah/daerah
BAGAIMANA
PENGALAMAN BAPAK
DAN IBU DALAM
MEMFASILITASI
MASYARAKAT..??
UKBM adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat
BALON KU ADA LIMA
RUPA – RUPA WARNANYA
(diperagakan)
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,
mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis
“Health is a state of complete physical, mental and
social well-being and not merely the absence of
diseases or infirmity”.
NARASUMBER

FASILITATOR

PENGAMAT

PENYULUH
PERBEDAAN
FASILITATOR, PENYULUH,
PENGAMAT DAN NARASUMBER

BERTAN
YA

MEMBERI TAHU
PERBEDAAN
FASILITATOR, PENYULUH,
PENGAMAT DAN NARASUMBER

FASILITAT PENYULU
OR H
BERTA
NYA
PENGAM NARASUM
AT BER

MEMBERI TAHU
SELAMATKAN MASA DEPAN MEREKA
Mari cegah stunting bersama
MAU HUJAN SILAHKAN
MAU PANAS SILAHKAN
ASAL JANGAN KAU MENYERAH DISINI
AKU TAU KAMU PASTI BISA
KAMU TAU AKU PASTI BISA
RENUNGKAN DALAM DALAM
LAKUKAN KESPAKATAN
INGATLAH TEMPAT INI

Anda mungkin juga menyukai