Anda di halaman 1dari 45

Kanker Kulit Non-melanoma

BAB I
Pendahuluan
Kulit adalah organ terbesar dan organ yang
paling kompleks dari tubuh

Kanker kulit merupakan tiga serangkai


keganasan pada umumnya yang ditemukan di
Indonesia

Kanker kulit secara umum terbagi atas dua


yaitu melanoma dan non melanoma
Non melanoma sendiri terdiri atas karsinoma
sel squamous dan karsinoma sel basal

Tumor kulit merupakan salah satu dari


beberapa jenis tumor pada manusia yang
dapat diikuti secara dini.

Pengawasan dan penemuan tumor kulit dapat


dilakukan lebih dini dan teliti apabila
masyarakat juga ikut ditingkatkan
pengetahuannya.
BAB II
Tinjauan Pustaka
Anatomi dan Fisiologi Kulit

Kulit adalah organ tubuh yang


terletak paling luar dan
membatasinya dari lingkungan hidup
manusia.

Luas kulit orang dewasa 1,5 – 2 m2,


Tebalnya antara 1,5 – 5 mm.

Asam laktat dalam keringat dan asam


amino hasil keratinisasi
mempertahankan pH permukaan kulit
antara 4 – 6.
Penampang Kulit
Anatomi dan Fisiologi Kulit

Lapisan
Utama Kulit

Lapisan Lapisan Lapisan


epidermis dermis subkutis
Anatomi dan Fisiologi Kulit

Vaskularisasi di kulit diatur oleh dua


pleksus, yaitu pleksus yang terletak di
bagian atas (pleksus superficial) dan
yang terletak di subkutis (pleksus
profunda).

Di bagian ini pembuluh darah


berukuran lebih besar, bergandengan
dengan saluran getah bening.
Anatomi dan Fisiologi Kulit

Fungsi Kulit

Proteksi Absorpsi

Ekskresi Persepsi

Termoregula Pembentuk Pembentuk


Keratinisasi
si Pigmen Vit. D
Etiologi

• Faktor-faktor yang memegang peranan penting


dalam penyakit neoplastik kulit dapat diuraikan ke
dalam dua golongan yaitu faktor luar dan faktor
dalam

• Faktor luar meliputi bahan karsinogen (zat kimia),


cahaya matahari, radiasi, lingkungan/pekerjaan.

• Faktor dalam meliputi genetik, imunologik, ras dan


jenis kelamin
Etiologi

Tipe individu yang mempunyai resiko lebih tinggi


untuk terjadinya kanker
• Individu dengan kulit yang berbintik-bintik
 Individu dengan rambut berwarna (pirang atau merah)
dan bermata biru atau hijau.
 Individu dengan penyakit-penyakit genetik yang
menyebabkan gangguan pigmen, misalnya albinisme,
xeroderma pigmentosum.
 Individu yang pernah diobati dengan kanker kulit.
 Individu dengan riwayat keluarga pernah menderita
kanker kulit
Patogenesis

Radiasi sinar ultraviolet adalah penyebab paling


umum dari kanker kulit baik yang melanoma
maupun yang non melanoma

PTCH yang merupakan komponen dari jalur


signal seluler, bermutasi pada sekitar 90% dari
KSB.

P53 yang mengkode regulator dari siklus sel dan


kematian sel bermutasi pada sekitar setengah
dari KSB dan lebih dari 90% SCC
Klasifikasi

Kelompok Non Melanoma


• Karsinoma Sel Basal
• Karsinoma Sel Skuamous

Kelompok Melanoma

Lesi pra kanker


• Actinic keratosis
• Kerto cantoma
• Bowen’s disease
• Erythroplasia of Queyrat
• Xeroderma pigmentosum
Karsinoma Sel
Basal
Karsinoma sel basal adalah tumor ganas
kulit yang berasal dari pertumbuhan
neoplastik sel basal epidermis dan
apendiks kulit dan jarang bermetastasis

KSB paling sering muncul pada orang kulit


putih, dan jarang pada orang berkulit
gelap

Sepertiga dari basalioma bermanifestasi


pada kepala, leher dengan bentuk nodul
yang ulserasi
Etiologi
Radiasi
ultraviolet
dan radiasi
lain

Paparan
Trauma
arsen

Imunosupres
an jangka
panjang
Faktor Genetik

Kulit tipe I

Riwayat Xeroderma
kanker pigmentos
kulit um

Sindrom
Sindrom
nevoid
Bazex
basalioma
Patogenesis

• Kanker kulit ini terdiri dari sel tumor epithelial


berasal dari sel primitive selubung akar rambut
dan subtansia dasar yang sebagian besar berupa
berbagai jenis glukosa aminoglikans (GAGs).

• Tumor tumbuh dari epidermis dan muncul di


bagian luar selubung akar rambut, khususnya dan
stem sel folikel rambut, tepat di bawah duktus
glandula sebacea
Patogenesis

• Sinar ultraviolet menginduksi mutasi pada gen


suppressor tumor p53, yang terletak pada
kromosom 17p.

• Akhir-akhir ini terdapat nucleus β-catenin yang


menunjukkkan hubungannya dengan peningkatan
proliferasi sel tumor
Gambaran Klinis

Penderita
basalioma
Pasien biasa
mempunyai
datang dengan Basalioma
resiko tinggi
keluhan lesi umumnya
untuk kambuh
yang tumbuh
dan Resiko
bertambah lambat,
untuk
besar secara kadang-kadang
menderita
perlahan tidak dapat
karsinoma sel
menyembuh berkembang
skuamosa lebih
dan mudah cepat
tinggi setelah
berdarah
mendapat
basalioma.
Bentuk Klinis

Bentuk
nodulus

Bentuk Bentuk
Morfea kistik

Bentuk
superfici
al
Karsinoma Sel Basal
Karsinoma Sel Basal
Superfisial
Tipe Histopatologi

KSB
Nodular

KSB KSB
Morfea Adenoid

KSB KSB
Superfisi Pigment
al asi
Diagnosis dan Staging

Stadium TNM    
0 T1s N0 M0 T1 Terbesar ≤ 2 cm
I T1 N0 M0 T2 Uk 2 – 5 cm
II T2 N0 M0 T3 > 5 cm
Invasi extradermal
  T3 N0 M0 T4 dalam, kartilago, skelet,
tulang
III T4 N0 M0 N1 Ada kgb regional
  Tiap T N1 M0 M1 Ada metastasis jauh
IV Tiap T Tiap N M1    
Tatalaksana

• Idealnya • Terapi operatif


semua kombinasi
basalioma dengan
harus dibiopsi konfirmasi
sebelum histologis
menentukan merupakan
tindakan prosedur
terapi yang standar
paling tepat penanganan
basalioma.
Tatalaksana

Operasi

Operasi Operasi
Mikrografi Konvensional
Tatalaksana

• Terapi yang • Metode


lain yaitu operasi yang
cryoterapi lain adalah
dengan kuretase
nitrogen cair dengan
dengan teknik menggunakan
kontak atau mata pisau
spray pada yang
suhu 96°C melingkar
Tatalaksana

• Radioterapi • Penatalaksana
perlu untuk an KSB dapat
kasus pula dengan
inoperable cara
atau kemoterapi/im
postoperasi unoterapi
mikro atau
makroskopis
Tatalaksana

• KSB juga • Pada suatu


berespon penelitian
terhadap Imiquimod
pengobatan pernah
intra lesi diujicobakan.
dengan
menggunakan
interferon tipe
1
Karsinoma Sel
Skuamosa
Karsinoma sel Faktor predisposisi
skuamosa kulit karsinoma sel
adalah suatu skuamosa kulit
proliferasi ganas antara lain radiasi
dari keratinosit sinar ultra violet,
epidermis bahan karsinogen,
arsenik dan lain –
lain
Di Amerika Serikat Insiden karsinoma
karsinoma sel sel skuamosa kulit
skuamosa kulit meningkat seiring
merupakan tumor dengan
ganas kulit non bertambahnya usia
melanoma ke-2
terbanyak
Etiologi

Seperti pada umumnya


kanker yang lain,
penyebab kanker kulit
ini juga belum
diketahui secara pasti.

Terdapat banyak faktor


yang dapat
menyebabkan
pertumbuhan
karsinoma sel
skuamosa pada kulit
Gambaran Klinis

KSS sering terjadi di


daerah tubuh yang
banyak terpapar sinar
matahari

Karsinoma sel Karsinoma sel


skuamosa kulit in skuamosa kulit
situ invasif
Histologi dan Staging

Sel –sel tumor tersusun Pada karsinoma sel


secara fokal dan konsentris skuamos yang
disertai massa keratin, berdiferensiasi buruk
sehingga terbentuklah menunjukan
mutiara tanduk yang khas keratinisasi yang
pada karsinoma sel terbatas atau kurang
skuamos yang sel – sel atipik dengan
berdiferensiasi baik. gambaran mitosis
yang abnormal
Diagnosis dan Staging

Stadium TNM    
0 T1s N0 M0 T1 Terbesar ≤ 2 cm
I T1 N0 M0 T2 Uk 2 – 5 cm
II T2 N0 M0 T3 > 5 cm
Invasi extradermal
  T3 N0 M0 T4 dalam, kartilago,
skelet, tulang
III T4 N0 M0 N1 Ada kgb regional
  Tiap T N1 M0 M1 Ada metastasis jauh
Tiap T Tiap N
IV    
M1
Tatalaksana

Karsinoma Sel
Skuamosa

Pembedahan

Radioterapi

Sitostatika
Komplikasi

Invasi lokal dan kerusakan


jaringan dapat terjadi pada
semua jenis kanker kulit

Dapat terjadi metastasis ke


kelenjar limfe regional dan
ke seluruh tubuh terutama
melanoma maligna
Prognosis

Karsinoma sel skuamosa


memiliki prognosis baik jika
belum terjadi metastasis

Prognosis bergantung pada


ukuran lesi dan hasil biopsy
kelenjar limfe.

Pertumbuhan nodular memiliki


prognosis yang lebih buruk
BAB III
Kesimpulan
Kanker kulit adalah suatu penyakit yang
disebabkan oleh berubahnya sifat-sifat
penyusun sel kulit yang normal menjadi
ganas

Kanker kulit diakibatkan oleh banyak


faktor

Prinsip penatalaksanaan terapi kanker


kulit adalah untuk mengembalikan
membunuh sel-sel kanker dan mencegah
metastasis sel kanker ke organ lain
Kanker kulit secara umum terbagi atas
dua yaitu melanoma dan non melanoma.

Non melanoma sendiri terdiri atas


karsinoma sel squamous dan karsinoma
sel basal.

Orang yang didiagnosis dengan kanker


kulit non melanoma memiliki diagnosis
lebih tinggi berikutnya atau sebelumnya
dari keganasan primer kedua sekitar 20-
60%.
45

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai