FOCUS GROUP 5
(Lewis, 2014)
Faktor resiko
Merokok Merokok bertanggung jawab atas 80%
hingga 90% dari semua kanker paru-paru
Perokok pasif Asap rokok (asap dari pembakaran
rokok, cerutu) mengandung karsinogen (Tar) dan Zat
kimia lainnya
Polusi udara dan Radiasi (Radon, Asbes)
Faktor risiko genetic
(American Cancer Society (2011) & Lewis (2014))
Patofisiologi
Mengapa klien terlihat kurus, pucat, dan terlihat lebih tua serta demam?
Small cell lung carcinoma memiliki karakteristik pertumbuhan yang cepat
sehingga memerlukan energi yang besar, dididuga nutrisi tubuh digunakan
untuk kebutuhan pertumbuhan sel kanker tersebut juga tingkat metabolisme
yang meningkat (reaksi Imun) menyebakan lemak dalam tubuh berkurang
disertai juga penurunan masa otot, hal ini bisa diperparah dengan
penurunan nafsu makan
Hal diatas juga berdampak terhadap penurunan lapisan lemak di wajah
sehingga tampak lebih tua.
Wajah pucat diduga berkaitan dengan penurunan ikatan oksigen oleh HB
salah satu akibat dari gangguan pertukaran gas, dan dapat diperparah
dengan adanya anemia dan penurunan lapisan lemak pada wajah
Tubuh meningkatkan respon imun dan mengeluarkan interleukin sehingga
menghasilkan demam
Sitologi,
Patologi Histopatologi, Pemeriksaan
Anatomi Imunohistokimia lainya
Thorax Foto, CT
Pencitraan scan, USG
Pleuroscopy
Hb, Leukosit,
Laboratorium
trombosit, fungsi hati,
dan fungsi ginjal.
Pemeriksaan Bronkoscopi
khusus
Pembedahan
Terapi Radiasi (Internal dan
Eksternal)/ Laser
Kemoterapi
Target Terapi
Imunoterapi
Cryoterapi
Tata Laksana
Seorang klaki-laki berusia 52 tahun dirawat dengan keluhan sesak napas. Klien
memiliki riwayat merokok 2 bungkus per hari. Klien mengatakan badannya
selama ini emang kurus, tetapi mengalami penurunan sekitar 10 kg dalam
beberapa bulan terakhir. Pasien telah menikah dan memiliki 3 orang anak yang
telah dewasa.
Hasil pengkajian: Klien tampak kurus, pucat, tampak lebih tua dibandingkan
umurnya, TB 170 cm dan BB 61 kg, frekuensi nadi 120 x/menit, frekuensi napas 36
x/menit, suhu 39,2 C. Pergerakan dinding dada sebelah kanan terbatas,
auskultasi pada paru kiri terdengar ronkhi kasar namun bersih dengan batuk,
sedangkan paru kanan terdengar suara napas menurun. Hasil laboratorium: pH
7.21, PaO2 58 mmHg, PaCO2 82 mmHg, HCO3 33 mEq/L dan saturasi 84%. Hasil
pemeriksaan radiologi menunjukkan konsolidasi pada paru kanan terutama
pada bagian basal dengan kecurigaan massa pada area bronkus kanan dan
efusi pleura pada paru kanan. Hasil bronkoskopi dengan biopsi massa ditemukan
small cell lung carcinoma.
Pengkajian
Identitas Klien
Nama : Tn. A
Usia : 52 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl Pondok Cina no 9A Depok
Pendidikan : Sarjana Muda
Pekerjaan : Security
Status : Menikah
Keluhan Utama Klien:
Klien mengatakan nafasnya terasa sesak
Riwayat penyakit sekarang
Klien dirawat di rumah sakit dengan keluhan sesak nafas. Sesak nafas disertai batuk
berdahak. Pergerakan dinding dada sebelah kanan terbatas, auskultasi pada paru kiri
terdengar ronkhi kasar namun bersih dengan batuk, sedangkan paru kanan terdengar
suara napas menurun frekuensi nadi 120 x/menit, frekuensi napas 36 x/menit, suhu 39,2 C.
Riwayat kesehatan sebelumnya
Klien memiliki riwayat merokok 2 bungkus perhari.
Pemeriksaan Fisik
• Tanda Vita : Nadi : 120x/menit, Frekuensi nafas: 36x/menit, Suhu: 39,2oC.
• Klien tampak kurus, pucat, tampak lebih tua dibandingkan umurnya, TB 170 cm dan
BB 61 kg. Pergerakan dinding dada sebelah kanan terbatas, auskultasi pada paru
kiri terdengar ronkhi kasar namun bersih dengan batuk, sedangkan paru kanan
terdengar suara napas menurun.
Pemeriksaan Penunjang
• Hasil laboratorium: pH 7.21, PaO2 58 mmHg, PaCO2 82 mmHg, HCO3 33 mEq/L dan
saturasi 84%: Asidosis Respiratorik
• Hasil pemeriksaan radiologi : Konsolidasi pada paru kanan terutama pada bagian
basal dengan kecurigaan massa pada area bronkus kanan dan efusi pleura pada
paru kanan.
• Hasil bronkoskopi dengan biopsi massa ditemukan small cell lung carcinoma.
No Data kemungkinan Data yang ditunjukkan/terlihat Data yang ditemukan pada Kasus
dilaporkan (Tanda) (Gejala)
1 Aktifitas dan Istirahat: Kelesuan, terutama pada stadium Klien hanya terbaring di tempat tidur,
Merasa kesulitan beraktifitas lanjut, batuk yang menetap. Aktifitas dilakukan ditempat tidur.
karena kelemahan, mudah
lelah; kesulitan istirahat,
dispneu saat beraktifitas
2 Sirkulasi: Peningkatan tekanan vena jugular, Nadi : 120 X/menit, tampak cubing finger.
Bengkak di ekstremitas, dengan obstruksi vena cava, Klien tampak pucat.
takikardi Pericardial rub menandakan
adanya efusi, takikardi dan
disritmia, clubbing finger.
3 Integritas Ego: Gelisah, mengulang-ulang Klien tampak sedih, Klien merasa hawatir
Perasaan takut, penolakan pertanyaan. dengan kondisi saat ini yang bertambah
terhadap beratnya kondisi, memburuk. Dirinya takut jika sakitnya tidak
dan potensi adanya dapat disembuhkan, karena orang kanker
keganasan. biasanya akan meninggal. Klien sering
bertanya tentang kondisi saat ini kepada
perawat.
4 Eliminasi: Perubahan pola berkemih. Adanya glukosa Klien menggunakan kateter urin. Urine
Diare intermiten yang berhubungan dengan di urine berhubungan dengan epidermoid sekitar 1500cc/24 jam
ketidakseimbangan hormonal, small cell lung tumor.
cancer (SCLC). Peningkatan frekuensi dan
jumlah urin berhubungan dengan
ketidakseimbangan hormonal (epidermoid
tumor)
5 Makanan dan Cairan: Kurus, edema di muka atau leher, dada, Klien tampak kurus, pucat, tampak
Kehilangan berat badan, kehilangan minat punggung, berhubungan dengan lebih tua dibandingkan umurnya, TB
dan penurunan asupan makanan, kesulitan obstruksi vena kava. Edema periorbita dan 170 cm dan BB 61 kg, Klien
menelan, rasa haus, peningkatan asupan wajah. Anoreksia, mual, muntah, disfagia. mengatakan badannya selama ini
cairan. memang kurus, tetapi mengalami
penurunan sekitar 10 kg dalam
beberapa bulan terakhir. Klien masih
dapat makan dan minum sendiri. Klien
terpasang infus RL.
6 Nyeri/ Kenyamanan: Perilaku menghindar seperti kegelisahan Klien mengatakan dadanya terasa
Nyeri dada, tidak biasa ada pada dan penarikan. Aktivitas melindungi sesak, sakit saat menarik nafas. Rasa
stadium awal dan tidak selalu ada di bagian tubuh tertentu. sakit seperti ditusuk-tusuk skala nyeri
stadium lanjut. 2.
Nyeri yang mungkin berhubungan atau
tidak berhubungan dengan posisi.
Nyeri perut intermiten
7 Pernapasan: Dispnea, RR: 36 x/menit,
Riwayat merokok, pekerjaan Peningkatan taktil fremitus Riwayat merokok 2 bungkus
yang terpapar polutan, debu menandakan adanya perhari.
industry seperti asbestos, besi konsolidasi. Pergerakan dinding dada
oksida, debu batubara, atau Krakles atau wheezing. sebelah kanan terbatas.
material radioaktif. Persistent crackles or wheezes; Ronkhi kasar pada paru kiri
Batuk ringan atau perubahan tracheal shift (space- namun bersih dengan batuk,
pada kebiasaan pola batuk, occupying lesion) sedangkan paru kanan
produksi sputum. Hemoptisis terdengar suara napas
Nafas yang pendek. Efusi pleura, menurun.
Suara menjadi keras atau Paralsisi diafragma unilateral Hasil radiologi menunjukan
perubahan pada suara seperti kecurigaan efusi pleura
pada paralisis vita suara. pada paru kanan
DS :
TB : 170 cm, BB: 61 Kg
Klien tampak kurus, pucat, tampak lebih tua
dibandingkan umurnya,
Hasil bronkoskopi dengan biopsi massa ditemukan
small cell lung carcinoma
• Kolaborasi pemberian
antipiretik
• Antipiretik menurunkan
demam melalui kerja pusat
di hipotalamus
NO DIAGNOSA NOC NIC RASIONAL
3. Nutrisi kurang dari Status Nutrisi (NOC) : Menunjukkan Terapi Nutrisi (NIC)
kebutuhan tubuh berat badan stabil atau kenaikan Mandiri
berat badan progresif ke arah tujuan • Pantau asupan makanan • Mengidentifikasi kekuatan
dengan normalisasi nilai harian Ukur tinggi badan, dan defisiensi nutrisi
laboratorium dan bebas dari tanda berat badan, sesuai
malnutrisi. indikasi
• Dorong klien untuk • Mengetahui standar
Perilaku Patuh: Diet Sehat (NOC): makan makanan tinggi minimum
Menyatakan pemahaman tentang kalori dan kaya zat gizi,
gangguan individual pada asupan dengan asupan cairan
yang adekuat. adekuat.
Berpartisipasi dalam intervensi • Dorong komunikasi • Keadaan hipermetabolik dan
spesifik untuk menstimulasi nafsu terbuka terkait anoreksia terapi membutuhkan
makan dan meningkatkan asupan peningkatan zat gizi dan
diet. cairan untuk penyembuhan
seringkali menjadi sumber
• Berikan makan porsi kecil distress emosional
tetapi sering • Mengurangi mual dan
muntah
Kolaborasi
• Kolaborasi dengan ahli
gizi terkait diet dan • Menentukan kebutuhan gizi
kecukupan gizi yg yang yang sesuai dengan kondisi
sesuai pasien
NO DIAGNOS NOC NIC RASIONAL
A
Kolaborasi:
• Hubungkan pasien dan keluarga dg • Perawatan paliatif bersifat
kelompok pendukung yang sesuai fisiologis, psikologis, spiritual dan
• Atur akses ke penasehat spiritual sesuai sosial.
dengan keinginan pasien
• Rujuk ke layanan psikiatrik sesuai
kebutuhan
N DIAGNO NOC NIC RASIONAL
O SA
5 Gangguan Fleksibilitas Pemeliharaan Proses Keluarga
proses Keluarga (NOC) Mandiri
keluarga Mengekspresikan • Catat komponen keluarga,
perasaan dengan adanya keluarga besar, • Membantu klien dan pemberi
bebas. dan orang lain, termasuk asuhan mengetahui yang ada
Menunjukkan teman dan tetangga. untuk membantu perawatan dan
keterlibatan memberikan istirahat dan
individu dalam • Identifikasi pola dukungan
proses komunikasi dalam
penyelesaian keluarga dan pola • Memberikan informasi tentang
masalah yang interaksi antara anggota keefektifan komunikasi dan
diarahkan pada keluarga. mengidentifikasi masalah yang
solusi yang tepat dapat mengganggu kemampuan
untuk Mendorong keluarga untuk membantu klien
dan da menyesuaikan diri secara
memungkinkan • Kaji harapan peran positif terhadap diagnosis terapi
anggota yang sakit anggota keluarga dan kanker.
untuk mengatasi dorong diskusi tentang • Setiap individu dapat melihat
situasi dengan harapan peran tersebut situasi dengan caranya dan
caranya sendiri identifikasi yang jelas serta
• Kaji arah energi: Apakah berbagi harapan meningkatkan
upaya resolusi atau pemahaman.
penyelesaian masalah • Memberikan petunjuk tentang
terarah atau tersebar? intervensi yang mungkin tepat
untuk membantu klien dan
keluarga dalam mengarahkan
energi dengan cara yang lebih
efektif
N DIAGNO NOC NIC RASIONAL
O SA
5 Gangguan Fleksibilitas Pemeliharaan Proses Keluarga
proses Keluarga (NOC) (NIC)
keluarga Mengekspresikan
perasaan dengan • Tangani anggota keluarga • Membertikan perasaan empati
bebas. dengan cara yang hangat, dapat meningkatkan perasaan
Menunjukkan peduli dan menghargai berharga individu
keterlibatan • Tekankan pentingnya • Meningkatkan pemahaman &
individu dalam dialog terbuka antar membantu anggota keluarga u/
proses anggota keluarga komunikasi yg jelas.
penyelesaian
masalah yang Kolaborasi:
diarahkan pada Bertindak sebagai
solusi yang tepat manajer kasus untuk
untuk Mendorong menjamin perawatan
dan yang menyeluruh dengan
memungkinkan mengkoordinasikan
anggota yang sakit layanan medis, nutrisi,
untuk mengatasi spiritual dan sosial serta
situasi dengan keuangan.
caranya sendiri
Daftar Referensi
American Cancer Society. (2011). Chemotherapy for Non-Small Cell Lung
Cancer. https://doi.org/https://www.cancer.org/cancer/lung-
cancer/treating-non-small-cell/chemotherapy.html
Black, J. M., & H, H. J. (2014). Medical Surgical Nursing: Clinical
Management for Continuity of Care Vol. 3 (8th Ed). Singapore: Elsevier.
National Cancer Institute. (2013). Lung Cancer.
https://www.cancer.gov/typers/lung/patient/non-small-cell-lung-
treatment-pdq.
Smeltzer, S.C., Bare, B. G., Hinkle, J.L & Cheever, K.C. (2010). Brunner &
Suddarth’s Textbook of Medical-Surgical Nursing (12th ed). Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
Doenges, M. (2019). Rencana Asuhan Keperawatan; Pedoman Asuhan
Klien Anak-Dewasa (9th ed.). Jakarta: EGC.
Referensi
Lewis, S. L., Bucher, L., Heitkemper, M. M., Harding, M. M., Kwong, J., &
Roberts, D. (2016). Medical-Surgical Nursing-E-Book: Assessment and
Management of Clinical Problems, Single Volume: Elsevier Health
Sciences.
Harsh Mohan. (2010). Textbook Of Pathology Sixth Edition. New Delhi :
Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Ltd
Herdman, H. (2017). NANDA-I Diagnosis Keperwatan Definisi dan
Klasifikasi 2018-2020 (Vol. 10). Jakarta: EGC.
Wilkinson, J. (2017). Diagnosis Keperawatan ; Diagnosis NANDA-I,
Intervensi NIC, Hasil NOC (10th ed.). Jakarta: EGC.
PPNI. 2017. Standar diagnosis keperawatan Indonesia: Definisi dan
indicator diagnostic. Jakarta: DPP PPNI