Anda di halaman 1dari 6

HUKUM ADAT KELAS D KELOMPOK 5

ANGGOTA KELOMPOK:
BELLA DEVINA (3018210284)
SYIFA QURROTA AYUNI RIZQI (3018210308)
JOSE YUSTISIA OKTAVIAN (3018210323)
MAGHFIRA NABILA (3017210170)
AGIS FIKRI (3017210013)
RAFI YOGA
Kata kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi
atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan
budi dan akal manusia. Demikianlah budaya adalah budi dan
daya yang berupa cipta, rasa, dan karsa. Sedangkan
kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa, dan karsa.
Menurut Prof. Koentjoroningrat, jika ditinjau dari segi wujudnya, maka
pada hakekatnya kebudayaan itu adalah sebagai berikut:
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, nilai-
nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan
berpola dari manusia dalam masyarakat.
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia
Jika kita memperhatikan kebudayaan dari  Sehingga dengan demikian hukum adat yang
segi wujud maka jelas bahwa hukum bersumber dari kebudayaan asli Indonesia pada
atau hukum adat adalah termasuk dalam hakekatnya tidak terlepas dari struktur kejiwaan
kebudayaan berwujud ide/idiil. dan cara berpikir masyarakat asli Indonesia yang
mencerminkan suatu perbedaan dengan
kebudayaan masyarakat lain.
 Kebudayaan dalam wujud idiil ini
mempunyai fungsi sebagai mengarahkan dan
mengatur tingkah laku manusia dalam
kehidupan bermasyarakat.

 Hukum adat merupakan hukum tradisional


masyarakat atau bangsa Indonesia adalah
merupakan perwujudan dari suatu kebutuhan
hidup yang nyata, serta merupakan cara dan
pandangan hidup yang secara
keseluruhannya merupakan kebudayaan
masyarakat tempat hukum adat tadi berlaku.
MENURUT HILMAN HADIKUSUMA
▪ Tradisional
Bersifat turun-temurun, dari jaman nenek moyang sampai ke anak cucu sekarang keadaannya masih
tetap berlaku dan dipertahankan oleh masyarakat bersangkutan ex. Sistem pewarisan dalam hukum
adat lampung : sistem mayorat laki-laki.
▪ Keagamaan (magis religius)
Perilaku hukum atau kaedah-kaedah hukumnya berkaitan dengan kepercayaan terhadap yang ghaib
dan atau didasarkan pada ajaran Ketuhanan yang Maha Esa,ex . Barang pelangkah
▪ Kebersamaan (komunal)
Lebih mengutamakan kepentingan bersama, dimana kepentingan pribadi itu diliputi oleh
kepentingan bersama, ex. Jawa ; dudu sanak dudu kadang ning yen mati melu kelangan.
Yang artinya bukan saudara bukan kerabat, kalau meninggal dunia ikut kehilangan atau
meskipun orang lain (bukan saudara), asal mau menyatu dengan masyarakat dan berbuat
baik untuk orang banyak, akan diterima dan dianggap sebagai saudara.
▪ Konkret dan visual
Konkret yaitu jelas, nyata, berwujud dan visual artinya dapat dilihat, tampak, terbuka, tidak
tersembunyi. Terang dan tunai, tidak samar-samar, terang disaksikan, diketahui, dilihat dan
didengar orang lain, dan nampak terjadi ijab kabul (serah terima). Ex. panjer, paningset
▪Terbuka dan sederhana
Terbuka artinya dapat menerima masuknya unsur-unsur yang datang dari luar asal
saja tidak bertentangan dengan jiwa hukum adat itu sendiri.
 Ex. Pengaruh agama Hindu : kawin anggau  jika suami wafat maka si istri kawin
lagi dengan saudara si suami, pengaruh agama Islam : pembagian sagendong
sapikul dalam hukum waris
Sederhana artinya bersahaja, tidak rumit, tidak banyak administrasinya, bahkan
kebanyakan tidak tertulis, mudah dimengerti dan dilaksanakan berdasar saling
mempercayai.
 ex. Tidak adanya bukti tertulis
▪Dapat berubah dan menyesuaikan
Dapat berubah menurut keadaan, waktu dan tempat.
▪Tidak dikodifikasi
Kebanyakan tidak tertulis, walaupun ada juga yang dicatat dalam aksara
daerah, bahkan ada yang dibukukan dengan cara yang tidak sistematis, namun
hanya sekadar sebagai pedoman bukan mutlak harus dilaksanakan, kecuali
yang bersifat perintah Tuhan.
▪Musyawarah dan mufakat
Mengutamakan adanya musyawarah dan mufakat.

Anda mungkin juga menyukai