Anda di halaman 1dari 32

METODE

EKSPERIMEN
DAN SURVEY KELOMPOK 6

Irma Rachmitasari
(196020300111029)

Kadek Weda
Noveadjani Tista
(196020300111035)
EKSPERIMEN
Merupakan studi yang
melibatkan intervensi dari
peneliti melebihi apa yang
dibutuhkan untuk
pengukuran.
3

Desain eksperimen dibuat untuk menguji


kemungkinan hubungan sebab dan akibat
antarvariabel, sebagai kebalikan dari studi
korelasi yang menguji hubungan antarvariabel
tanpa perlu berusaha untuk menemukan
apakah satu variabel menyebabkan variabel
lainnya
4

Desain ○ Eksperimen ○ Eksperimen lapangan


Eksperimen laboratorium (lab (field experiments), yaitu
experiments) yaitu eksperimen yang
eksperimen yang dilakukan dalam
dilakukan dalam lingkungan alami di mana
lingkungan buatan kegiatan sehari-hari
atau diatur. berlangsung seperti
biasa.

5

EKSPERIMEN LABORATORIUM
Ketika hubungan sebab-akibat antara variabel bebas dan variabel terikat
akan ditemukan dengan jelas, maka semua variabel lain yang dapat
mencemari atau merancukan hubungan tersebut harus dikontrol dengan
ketatKontrol dan manipulasi paling baik dilakukan dalam situasi buatan
(laboratorium) dimana pengaruh kasual dapat diuji. Ketika kontrol dan
manipulasi dilakukan untuk menemukan hubungan sebab-akibat dalam
situasi buatan, kita mempunyai desain eksperimen laboratorium
6
MENGONTROL VARIABEL YANG
MENYEBABKAN KONTAMINASI
Salah satu cara untuk Dalam randomisasi
mengontrol variabel (randomization), proses di mana
“pengganggu” (nuisance) atau individu dipilih (yaitu, setiap
yang mencemari adalah orang mempunyai peluang yang
dengan memadankan sama dan diketahui untuk dipilih)
(match) berbagai kelompok dan penempatan mereka dalam
dengan memilih karakteristik kelompok manapun (setiap
yang membuat rancu dan individu dapat ditempatkan ke
dengan sengaja dalam kelompok mana pun),
menyebarkannya ke semua keduanya adalah acak.
kelompok.
7

Validitas Internal
Validitas internal (internal validity)
mengacu pada keyakinan peneliti
terhadap hubungan sebab-akibat.
8
Memilih
subjek

Eksperimen
Laboratorium Dipindahkan
ke situasi lab

Penjelasan
Rinci

Tes
sebelum
selesai

9

EKSPERIMEN LAPANGAN
Eksperimen lapangan (field experiment) adalah eksperimen yang
dilakukan dalam lingkungan alami di mana pekerjaan dilakukan
seperti biasa, namun perlakuan tertentu diberikan kepada satu
kelompok atau lebih.
10

Validitas eksternal (external validity) mengacu pada tingkat


generalisasi dari hasil studi kausal pada situasi, orang, atau
peristiwa lain, dan validitas internal (intenal validity) merujuk
pada tingkat keyakinan kita dalam pengaruh kausal (yaitu,
bahwa variabel X menyebabkan variabel Y).
11

Pengaruh Sejarah, Pengaruh Maturasi, Pengaruh Pengujian,


FAKTOR- peristiwa atau faktor kesimpulan sebab- subjek sering kali
tertentu yang memiliki akibat juga dapat diberikan prates untuk
FAKTOR YANG pengaruh pada dicemari oleh pengaruh menguji pengaruh
MEMENGARUHI hubungan variabel berjalannya waktu – sebuah perlakuan.
bebas dan variabel variabel lain yang tidak
VALIDITAS (1) terikat dapat muncul dapat dikontrol.
tanpa diduga selama o Pengaruh
eksperimen pengujian utama
berlangsung, dan
sejarah peristiwa
o Pengaruh
tersebut akan
pengujian
merancukan hubungan
interaktif
sebab-akibat antara
kedua variabel,
sehingga memengaruhi
validitas internal
12

Pengaruhi Bias Pengaruh Mortalitas,


FAKTOR- Seleksi, dalam situasi faktor perancu lain
laboratorium, jenis pada hubungan sebab-
FAKTOR YANG partisipan yang dipilih akibat adalah mortalitas
MEMENGARUHI untuk eksperimen (mortality) atau
dapat sangat berbeda pengurangan anggota
VALIDITAS (2) dengan jenis karyawan dalam kelompok
yang direkrut oleh eksperimen, kelompok
organisasi. kontrol, atau keduanya,
saat eksperimen
berlangsung
13

FAKTOR- Pengaruh Regresi


Statistik, atau
Pengaruh
Instrumentasi. Atau
FAKTOR YANG statistical regression instrumentation effect
muncul jika anggota dapat muncul karena
MEMENGARUHI yang dipilih untuk perubahan dalam
VALIDITAS (3) kelompok eksperimen instrumentasi
mempunyai skor awal pengukuran antara
yang ekstrem pada prates dan pascates,
variabel terikat. dan bukan karena
perbedaan dampak
perlakuan pada
akhirnya (Cook &
Campbell, 1979a)
14

A picture is
worth a
thousand words
A complex idea can be
conveyed with just a
single still image, namely
making it possible to
absorb large amounts of
data quickly.
15
JENIS-JENIS DESAIN EKSPERIMEN DAN VALIDITAS
Desain Eksperimen Kuasi Desain Eksperimen Murni

Sejumlah studi memberikan perlakuan Desain ekperimen yang meliputi


kepada kelompok eksperimen dan perlakuan, kelompok kontrol, serta
mengukur pengaruhnya. Desain mencatat infomasi sebelum dan
eksperimen semacam itu tidak mengukur sesudah kelompok eksperimen
hubungan sebab-akibat yang diberikan perlakuan disebut sebagai
sebenarnya. Hal tersebut karena tidak desain eksperimen ex post facto (ex
ada perbandingan antarkelompok, atau post facto experimental designs)
pun catatan mengenai status variabel
terikat sebelum perlakuan eksperimen
dan bagaimana hal tersebut berubah
setelah perlakuan tersebut.
16
Desain Kelompok Pascates Hanya dengan Desain Rangkaian
Eksperimen Prates Kelompok Eksperimen Waktu
dan Pascates dan Kelompok Kontrol Desain rangkaian
Desain Suatu kelompok
eksperimen (tanpa
Beberapa desain
eksperimen dibuat dengan
waktu atau
terkadang disebut
Eksperimen kelompok kontrol) kelompok eksperimen dan dengan desain
dapat diberikan prates, kelompok kontrol, rangkaian waktu
Kuasi perlakuan, kemudian kelompok eksperimen terputus –
pascates untuk diberikan perlakuan, dan interrupted time
mengukur pengaruh kelompok kontrol tidak. series design
perlakuan tersebut Pengaruh perlakuan merupakan desain
dipelajari dengan menilai yang mengumpukan
perbedaan hasil yaitu, skor data pada variabel
pascates dari kelompok yang sama dengan
eksperimen dan kelompok interval reguler
kontrol. Pengaruh (misalnya minggu,
pengujian dihindari karena bulan, atau tahun).
tidak terdapat prates,
hanya terdapat pascates
17
Desain Kelompok Eksperimen Desain Empat Kelompok
dan Kelompok Kontrol Prates Solomon
dan Pascates

Desain Untuk memperoleh keyakinan


Dua kelompok, satu kelompok yang lebih tinggi dalam validitas
Eksperimen eksperimen dan satu kelompok internal pada desain eksperimen,
Murni (1) kontrol, keduanya diberikan disarankan untuk membuat dua
prates dan pascates. Satu- kelompok eksperimen dan dua
satunya perbedaan antara kedua kelompok kontrol untuk
kelompok tersebut adalah eksperimen. Satu kelompok
bahwa kelompok eksperimen eksperimen dan satu kelompok
diberikan perlakuan, sedangkan kontrol dapat diberikan prates
kelompok kontrol tidak. dan pasacates. Dua kelompok
Mengukur perbedaan antara lainnya hanya akan diberikan
skor prates dan pascates kedua pascates.
kelompok akan menunjukkan
pengaruh bersih dari perlakuan.
18
Studi Double-Blind Desain Ex Post Facto

Ketika perhatian dan ketelitian Hubungan sebab-akibat


Desain ekstrem diperlukan dalam terkadang dibuktikan melalu apa
desain eksperimen, blind study yang disebut desain eksperimen
Eksperimen (studi buta) dilakukan untuk ex post facto (ex post facto
Murni (2) menghindari bias yang mungkin experimental design). Di sini tidak
muncul. Karena baik peneliti ada manipulasi variabel bebas
maupun subjek tidak dalam situasi lab atau lapangan,
mengetahui yang sebenarnya namun subjek yang telah
(blind), studi ini disebut studi diberikan stimulus dan mereka
double blind (double blind yang tidak diberikan stimulus,
studies). Karena tidak ada dipelajari
gangguan perlakuan dalam hal
apa pun, studi eksperimen ini
merupakan yang paling tidak
bias.
19

SIMULASI
Alternatif eksperimentasi laboratorium dan lapangan yang saat ini
digunakan dalam penelitian bisnis adalah simulasi.

Simulasi yang menggunakan teknik membangun model (model


building technique) untuk menentukan pengaruh perubahan, dan
simulasi berbasis komputer.

Simulasi (simulation) dapat dianggap sebagai eksperimen yang


dilakukan dalam situasi yang diciptakan secara khusus yang sangat
mewakili lingkungan alami di mana kegiatan biasanya dilakukan
20
PERSOALAN ETIKA DALAM PENELITIAN
EKSPERIMENTAL
○ Mendesak orang untuk berpartisipasi dalam eksperimen dengan paksaan, atau menggunakan tekanan
sosial.
○ Memberikan tugas kasar dan mengajukan pertanyaan yang merendahkan dan mengurangi harga diri
partisipan.
○ Menipu subjek dengan secara sengaja menyesatkan mereka terkait dengan tujuan penelitan yang
sebenarnya.
○ Menyebabkan stres fisik atau mental bagi peserta.
○ Tidak memperbolehkan subjek untuk mengundurkan diri dari penelitan meskipun mereka inginkan.
○ Tidak menjelaskan prosedur yang berlaku dalam eksperimen.
○ Menempatkan responden dalam situasi berbahaya dan tidak aman.
○ Tidak melakukan tanya-jawab dengan partisipan secara menyeluruh dan akurat setelah eksperimen
berakhir.
○ Tidak menjaga privasi dan rahasia informasi yang diberikan oleh partisipan.
○ Tidak memberikan insentif untuk kelompok kontrol.
21
SURVEI
Mengumpulkan fakta dan
gambaran keadaan mengenai
situasi tertentu yang akan
diteliti.
23

Survei Self- Survei Telepon Survei via Wawancara


SURVEI Administered
Orang-orang yang dipilih
Personal
Melalui surat, faksimile, menjadi bagian sampel Orang-orang yang dipilih
website, atau di suatu diwawancarai melalui menjadi bagian sampel
lokasi tertentu telepon oleh diwawancarai secara
pewawancara yang personal oleh
terlatih pewawancara yang
terlatih
24

Kontak Partisipan Biaya Kerahasiaan dan


Keuntungan Memungkinkan kontak Low-Cost
Instrumen

Metode Survei dengan partisipan yang tak


terakses baik dari jumlah
Kerahasiaan partisipan
terjaga dan penggunaan
Self-Administered partisipan maupun secara instrument yang lebih
geografis. kompleks.

Akses Visualisasi Kemudahan bagi


partisipan
Akses cepat melalui Memungkinkan
computer dan penggunaan visual dalam Memberikan partisipan
pengumpulan data yang pengumpulan data. waktu untuk berpikir
juga cepat. mengenai pertanyaan.
25

Tingkat respon Intervensi Pewawancara Validitas Partisipan dan


Kerugian Metode Bagi beberapa metode, Tidak tersedia.
Hasil Survei

Survei Self- tingkat responnya rendah. Dapat dipertanyakan

Administered

Kendala lainnya
Ketersediaan computer
atau teknologi yang tidak
semua orang menguasai.
26

Kontak Partisipan Biaya Bias


Keuntungan Memungkinkan kontak Low-Cost Biasanya digunakan oleh
Metode Survei dengan partisipan yang tak
terakses baik dari jumlah
pewawancara professional
dan metode ini dapat
Telepon partisipan maupun secara mengurangi bias
geografis. pewawancara.

Waktu Teknologi
Penyelesaian dalam waktu CATI (Wawancara melalui
yang singkat. telepon dengan bantuan
komputer). Respon dalam
secara langsung masuk ke
dalam file komputer untuk
mengurangi kesalahan
27

Tingkat respon Durasi Wawancara Kendala nomor telepon

Kerugian Metode Lebih rendah dibandingkan


wawancara personal
Terbatas. Beberapa target tidak
tersedia melalui telepon.
Survei Telepon

Instrumen Survei
Tidak memungkinkan
untuk memvisualisasi
ataupun penggunaan
ilustrasi.
28

Kontak dengan Instrumen Survei Jangkauan Partisipan


Keuntungan Partisipan
Metode Survei via Pewawancara dapat menjawab
Memungkinkan
menggunakan alat bantu
Dapat menjangkau hingga
partisipan yang tunaaksara
Wawancara pertanyaan mengenai survei,
menyelidiki jawaban, menggunakan
untuk memvisualisasikan
pertanyaan.
dan pekerja tunaaksara.
pertanyaan selanjutnya, dan
Personal mengumpulkan informasi dengan
observasi.

Intervensi Pewawancara Teknologi


Tinggi dan dapat CAPI (Wawancara personal
menyaring partisipan dengan bantuan
untuk memastikan bahwa komputer). Respon dalam
mereka dapat secara langsung masuk ke
merepresentasikan dalam file komputer untuk
populasi. mengurangi kesalahan dan
biaya.
29

Kesalahan dalam
Penelitian melalui
Survei
30

Pemilihan Membandingkan
tujuan penelitian
Metode Survei dengan kelebihan
Mempertimbangkan
keterjangkauan
yang Optimal dan kelemahan
masing-masing
partisipan

metode.

Kombinasi dari
beberapa metode
survei
31

Sekian.
Terima Kasih!
32

Sesi Pertanyaan

1. Saudara .....

2. Saudara .....

3. Saudara .....

Anda mungkin juga menyukai