Dwi Martanti
Subdit Filariasis dan Kecacingan
Kementerian RI
Tujuan Kegiatan
A.Tujuan Umum
Menentukan tingkat prevalensi cacingan di Kabupaten/Kota.
B.Tujuan Khusus
1. Menegakkan diagnosa pasti ada tidaknya telur cacing
2. Menegakkan diagnosa pasti jenis telur cacing
3. Menentukan intensitas infeksi dengan teknik kato katz
Soil Transmitted Helmints (STH)
1. Ascaris lumbricoides (cacing gelang);
2. Trichuris trichiura (cacing cambuk);
3. Ancylostoma duodenale, serta Necator americanus,
(cacing tambang/Hookworm)
Ascaris lumbricoides (cacing gelang)
Menimbulkan kehilangan karbohidrat
Cacing jantan mempunyai panjang 10-30 cm
sedangkan cacing betina 22-35 cm.
Cacing betina dapat bertelur 100.000 – 200.000
butir sehari, terdiri atas telur dibuahi dan telur
tidak dibuahi.
Di tanah yang sesuai, telur yang dibuahi tumbuh
menjadi bentuk infektif dalam waktu kurang lebih
tiga minggu.
Trichuris trichiura (cacing cambuk)
Menimbulkan kehilangan darah
Cacing betina panjangnya ± 5 cm, sedangkan cacing
jantan ± 4 cm. Bagian anterior langsing seperti cambuk,
panjangnya ± 3/5 dari panjang seluruh tubuh. Bagian
posterior bentuknya lebih gemuk; pada cacing betina
bulat tumpul sedangkan pada cacing jantan melingkar
dan terdapat satu spikulum.
Seekor cacing betina diperkirakan menghasilkan telur
setiap hari sebanyak 3.000 -10.000 butir.
Cacing Tambang/Hookworm
Menimbulkan kehilangan darah
Dua spesies utama cacing tambang yang
menginfeksi manusia adalah A. duodenale dan N.
americanus. Cacing betina berukuran panjang ±
1 cm sedangkan cacing jantan berukuran ± 0,8
cm. Cacing jantan mempunyai bursa kopulatriks.
Bentuk badan N. americanus biasanya
menyerupai huruf S, sedangkan A. duodenale
menyerupai huruf C.
N. americanus tiap hari bertelur 5.000-10.000
butir, sedangkan A. duodenale 10.000-25.000
butir.
Distribusi STH
1.5 milyar orang terinfeksi; 870 juta anak berisiko terinfeksi
kecacingan
Tes Diagnostik untuk STH
Saat pelaksanaan survei STH, satu spesimen feses
dikumpulkan dari setiap anak terpilih
Koordinasi Lapangan
(On The Job Training/OJT) Kabupaten/Kota
- Pembuatan Larutan Kato
- Pemulasan Selofan
Random Sekolah Dasar dan Siswa
Kelas
No. Cluster
Kab/Kota
Random Siswa
Langkah :
Minta daftar hadir kelas 3, 4 dan 5
Identifikasi siswa hadir dan tidak hadir.
Lakukan penomoran ulang terhadap siswa yang hadir / membuat
nomor random.
Total siswa yang hadir selanjutnya dilakukan pemilihan acak.
Lihat tabel acak yang telah disediakan untuk survei ini.
LATIHAN
Nama Sekolah : Tunas Bangsa Kabupaten : Persada
Daftar Hadir : Kelas 3 Provinsi : Pancasila
Keterangan :
1. Kolom 1,2,3,4 dan 8 di isi oleh petugas pada saat pembagian dan pengumpulan sampel.
2. Kolom keterangan (kolom 8) pada formulir survei cacingan dapat digunakan untuk mencatat ada atau tidak adanya tinja yang dibawa oleh siswa.
3. Cg : cacing gelang; Cc : cacing cambuk ; Ct : cacing tambang ; tpg : telur per gram
1 1. Mutia Hadir
2 2. Santika Hadir
3 3. Santi Hadir
4 4. Zeus Hadir
5. Daud Tidak Hadir
5 6. Abu Hadir
6 7. Sofyan Hadir
7 8. Yuni Hadir
Siswa Kelas 5 B
No Random No Urut Siswa Nama Siswa Hadir / Tidak Hadir
8 1. Irawati Hadir
9 2. Firdaus Hadir
10 3. Susan Hadir
11 4. Nori Hadir
Siswa Terpilih di Kelas 5 SD Permata Bunda
Siswa Kelas 5 A
1 1. Mutia Hadir
2 2. Santika Hadir
3 3. Santi Hadir
4 4. Zeus Hadir
5. Daud Tidak Hadir
5 6. Abu Hadir
6 7. Sofyan Hadir
7 8. Yuni Hadir
Siswa Kelas 5 B
No Random No Urut Siswa Nama Siswa Hadir / Tidak Hadir
8 1. Irawati Hadir
9 2. Firdaus Hadir
10 3. Susan Hadir
11 4. Nori Hadir
Catatan :
Apabila dalam suatu tingkatan kelas hanya
terdapat 7 siswa yang hadir atau kurang dari
jumlah itu maka semuanya siswa tersebut
diberikan pot tinja.
Label dan Kode Sampel
Ada 2 (dua) pencantuman label sampel :
Nama
Kode Sampel
Penempatan sampel tinja waktu di
closet
FORMULIR SURVEI
FORMULIR PEMERIKSAAN SAMPEL
Ilustrasi Tim Survei
Puskesmas : 2 Orang
Pendamping Survei : 2 Orang
Puskesmas : 2 Orang
Pendamping Survei : 2 Orang
Kunjungan
TIM 1 TIM 2
Pusat : 1 orang Pusat : 1 orang
Provinsi : 1 orang Provinsi : 1 orang
Kab/kota : 2 orang Kab/kota : 2 orang
Pemeriksa sampel : 1 orang Pemeriksa sampel : 1 orang
Pembuatan Sampel Tinja
Teknik Kato Katz
Memakai sarung tangan untuk mengurangi kemungkinan infeksi.
Menuliskan nomor kode pada gelas obyek dengan spidol sesuai dengan yang tertulis di
pot tinja.
Meletakkan kertas minyak ukuran 10 x 10 cm di atas meja dan meletakan tinja sebesar
ruas jari di atas kertas minyak.
Melakukan penyaringan tinja menggunakan kassa saring.
meletakkan karton yang berlubang di atas slide kemudian masukkan tinja yang sudah
disaring pada lubang tersebut.
Mengangkat karton berlubang tersebut dengan perlahan dan tutuplah tinja dengan
selofan yang sudah direndam dalam larutan Kato.
Ratakan dengan tutup botol karet hingga merata. Diamkan kurang lebih sediaan selama
20 – 30 menit.
Baca di bawah mikroskop dengan pembesaran 10x dan 40x
Baca seluruh lapangan pandang, tentukan spesiesnya, hitung jumlah telur untuk setiap
spesies yang ditemukan:
Ascaris lumbricoides (cacing gelang)
Normal Fertile
Ascaris lumbricoides (cacing gelang)
Infertile
Trichuris trichiura (cacing cambuk)
cacing tambang/Hookworm
Perhatikan Telur Cacing ini
Intepretasi Hasil
Jumlah Telur
EPG = X 1000
Berat Tinja
Keterangan :
bila menggunakan cetakan kato katz dengan ukuran lubang
diameter 6 mm dan ketebalan 1,5 mm untuk berat tinja sebesar
41,7 mg
Rekapitulasi Hasil
Prevalensi Cacingan
1 2 3 4 5 6 7
Perjalanan
Pusat Perjalanan
• Pengumpulan Pot Tinja
• Pemeriksaan Sampel Pusat
OJT
Pembuatan selofan
Pemulasan Selofan
Rekapitulasi Hasil
Administrasi Keuangan Survei
Surat Tugas
Kuitansi Penerimaan Uang
Pembagian Logistik Survei
Surat Tugas
Kuitansi Penerimaan Uang
Terima Kasih
SELAMAT BERTUGAS DENGAN
SEMANGAT DAN MENDAPATKAN HASIL
YANG MAKSIMAL