Anda di halaman 1dari 11

Oleh : TRIYA DINATA

Apa si itu tricodherma ?


Trichoderma, sp merupakan cendawan (fungi)
yang termasuk dalam kelas ascomycetes, dimana
Trichoderma, sp banyak ditemukan di dalam tanah
hutan maupun tanah pertanian atau pada tunggul
kayu.
Manfaat tricodherma
 mengendalikan jamur patogen,
 memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah
 serta mencegah terinfeksinya jamur dan penyakit
Cara kerja tricodherma

spora trichoderma dapat menempel pada badan


jamur lain lalu membentuk hifa (benang spora) yang akan
mengikat dan menggulungjamur lain hingga jamur
tersebut mati
Penyebab jamur akar putih (JAP)
Penyakit jamur akar putih (JAP) disebabkan oleh jamur
Rigidoporus microporus.
Apa yang menyebabkan timbulnya jamur rigidoporus ?
 Lahan yang banyak terdapat sisa-sisa tanaman hutan, atau
bekas tanaman karet yang tidak dicabut,
 Tanaman yang telah terinfeksi tidak diisolasi,
 Inokulum JAP di sekitar perkebunan terbawa air hujan, alat
pertanian, sepatu, atau hewan yang dapat menularkan ke
tanaman karet lain.
 Klon karet yang rentan terhadap JAP.
Gejala serangan jap
 Tanaman yang terserang JAP daun-daunya terlihat kusam,
permukaan daun menelungkup, layu dan gugur.
 Tanaman karet bertajuk tipis, seringkali terbentuk buah lebih awal
pada tanaman muda yang seharusnya belum cukup waktunya
berbuah.
 perakaran apabila dibuka. maka pada permukaan akar terdapat
semacam benangbenang berwarna putih kekuningan, dan pipih
menyerupai akar rambut yang menempel kuat dan sulit dilepas.
 Gejala lanjut akar membusuk, lunak dan berwarna coklat.
 Mati mendadak seperti tersiram air panas pada musim hujan.
 Pada stadium lanjut, jamur akan membentuk badan buah yang
berbentuk setengah lingkaran di pangkal batang. Badan buah
berwarna pink dengan tepi berwarna putih kekuningan.
Tingkat serangan
 Serangan ringan, benang-benang jamur berwarna putih
baru menempel di permukaan akar atau kulit akar mulai
membusuk
 Serangan berat, kulit dan kayu akar sudah membusuk
Langkah pencegahan
Penggunaan Trichoderma, sp sebagai pupuk
biologis dan biofungisida pada tanaman karet akan
mengurangi infeksi penyakit jamur akar putih dan
dapat meningkatkan produksi karet sampai dengan
25%. Selain pada tanaman karet Trichoderma, sp
dapat juga di aplikasikan pada semua jenis tanaman.
Mengenai cara dan dosis penggunaan tentunya
disesuaikan dengan jenis tanaman. Pada prinsipnya
aplikasi cendawan ini sama halnya dengan pemberian
pupuk organik pada tanaman
Pengendalian penyakit jap
 Secara kultur teknis
a. Pengelolaan lahan
b. Seleksi bibit
c. Pemeliharaan tanaman
d. Penanaman tanaman penutup
 Secara kimiawi
 Secara biologis
Dosis dan pengaplikasian
 Pada Pembibitan Karet Batang Bawah
Trichoderma, sp ditabur merata diantara barisan tanaman umur 3 - 6 bulan hingga
kepangkal batang. Kemudian ditutup dengan tanah menggunakan kaki. Dosis 600 kg
per hektar.

 Pada Bibit Karet Polibag


Trichoderma, sp sebanyak 25 gram (satu genggam) ditabur secara merata dari
pangkal kemudian ditutup dengan tanah setebal 1 - 2 Cm.
Pada Tanaman Karet Belum Menghasilkan (TBM) dan Tanaman Menghasilkan
(TM)
Taburkan Trichoderma, sp secara merata dari pangkal batang hingga radius 50 - 70
Cm kemudian ditutup dengan tanah setebal 1 - 2 Cm. Dosisi penggunaan untuk
tanaman umur 1 - 3 tahun 100 gr per pohon dan pada tanaman umur lebih dari
empat tahun 150 gr per pohon. Penaburan diulangi setiap enam bulan.

 Pada Tunggul
Tunggul bekas tanaman tua atau tanaman lainnya di areal perkebunan karet ditaburi
Trichoderma, sp sebanyak 100 gr per tunggul setiap 6 bulan sekali sampai tunggul
habis terurai (lapuk). Aplikasi ini bertujuan agar jamur parasit yang tumbuh pada
tunggul dapat ditekan penyebaranya.
Terima kasih atas
perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai