Anda di halaman 1dari 14

PENGOLAHAN LIMBAH

CAIR

Kelompok 1 :
Oppy mandasari
Wirda hanim
Yesika rumondang sitorus
PENGERTIAN LIMBAH CAIR

 Limbah cair merupakan gabungan atau campuran dari


air dan bahan-bahan pencemar yang terbawa oleh air,
baik dalam keadaan terlarut maupun tersuspensi yang
terbuang dari sumber domestik (perkantoran,
perumahan, dan perdagangan), sumber industri, dan
pada saat tertentu tercampur dengan air tanah, air
permukaan, atau air hujan
MACAM-MACAM PENGOLAHAN LIMBAH
CAIR
1. PENGOLAHAN LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA DENGAN
METODE KOLAM OKSIDASI
Kolam oksidasi merupakan salah satu cara yang bisa digunakan untuk dapat
mengolah limbah cair rumah tangga. Kolam ini terdiri dari serangkaian
kolam yang bertujuan untuk menjernihkan limbah cair sehingga tidak
berbahaya bagi lingkungan.

METODE :
Kolam Oksidasi terdiri atas tiga bagian yaitu kolam penampungan
pengendapan awal, kolam fakultatif dan kolam pematangan.
MEKANISME
 proses lain yang sering digunakan adalah kolam (pond) dan lagun.
Pond atau kolam air limbah sering disebut kolam stabilisasi
(stabilization pond) atau kolam oksidasi (oxidation pond).
 Lagun untuk air limbah biasanya terdiri dari kolam tanah
yang luas, dangkal atau tidak terlalu dalam dimana air limbah
dimasukkan kedalam kolam tersebut dengan waktu tinggal yang
cukup lama agar terjadi pemurnian secara biologis alami sesuai
dengan derajat pengolahan yang ditentukan.
KOLAM FAKULTATIF
 Kolam fakultatif dioperasikan pada beban
organik yang lebih rendah sehingga
memungkinkan pertumbuhan alga pada lapisan atas
kolam. Kolam fakultatif dapat digunakan sebagai
unit pertama atau kedua dari suatu rangkaian
kolam
 Pada perencanaan kolam fakultatif dianggap bahwa
terjadi pengadukan sempurna hanya pada cairannya
saja. Padatan yang ada di dalam air limbah akan
mengendap di dasar kolam sehingga dianggap tidak
tersuspensi seperti pada proses lumpur aktif
 Pada kolam ini terjadi proses gabungan antara
sistem aerob dan anaerob. Kondisi aerob terjadi
pada bagian permukaan kolam dan kondisi anae
 Pada kolam ini juga terjadi pengendapan. Hasil
metabolisme dari bakteri juga mengeluarkan sisa
berupa polimer (extra cellular polymer) yang
bermuatan negatif (poly electrolyte anion.rob
terdapat pada bagian dasar.
KOLAM PEMATANGAN
 Pada kolom pematangan terjadi proses
pematangan atau pembersihan terakhir air limbah
dari pencemar berupa padatan tersuspensi, zat
organik dan pengurangan bakteri. Kolam ini
merupakan pengolahan akhir dan dibuat lebih
dangkal dari 2 kolam sebelumnya. Dengan tujuan
agar sinar matahari dapat menembus keseluruhan
lapisan air sehingga dapat mengurangi bakteri
patongen
2. PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI
TAPIOKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE
ELEKTROFLOKULASI

 METODE PENELITIAN
Elektroflokulator adalah suatu alat pengolahan limbah yang
menggunakan metode elektrolisis, pengendapan
(sedimentasi)/flotasi dan penyaringan.
 Prinsip pengolahan limbah cair dengan menggunakan
elektroflokulasi adalah bahwa koagulan atau flokulan
dihasilkan dari proses elektro-oksidasi dari anoda yang
umumnya dibuat dari besi atau aluminium. Peralatan
terdiri dari tiga tangki utama yaitu tangki elektrolisis,
tangki pengendapan (sedimentasi) /flotasi dan tangki
penyaringan .
 Pada tangki elektrolisis terjadi penggumpalan materi
pencemar yang terkandung dalam limbah cair, yang
dilakukan dengan mengalirkan tegangan listrik searah
(DC) dari anoda menuju katoda. Sebagai anoda
digunakan logam Aluminium dan katoda berupa karbon
 Metode elektroflokulator dapat digunakan untuk
mengolah limbah cair tapioka, hal ini terlihat dari
penurunan TSS, COD dan pH.
 Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap TSS, COD
dan pH pada penelitian ini adalah voltase dan waktu
tinggal.
 Semakin besar voltase akan dapat menurunkan harga
TSS ,COD dan pH.
 Kondisi yang paling optimal untuk mengurangi harga
TSS dalam penelitian ini adalah pada tegangan 60 volt
dan waktu tinggal 4 jam. Sedangkan untuk COD kondisi
optimal pada tegangan 60 volt dan waktu tinggal 2
jam.Diperoleh harga TSS yaitu sebesar 60 mg/L dan
COD sebesar 240 ppm. Untuk pH kondisi optimal terjadi
pada tegangan 60 volt dan waktu tinggal 4 jam.
3. PENURUNAN COD, TSS DAN TOTAL FOSFAT PADA SEPTIC
TANK LIMBAH MATARAM CITRA SEMBAD A CATERING
DENGAN MENGGUNAKAN WASTEWATER GARDEN.

METODE PENELITIAN
 Variabel Penelitian, yang digunakan dalam penelitian
ini meliputi : Variabel bebas yaitu waktu detensi dan
debit. Variabel terikat yaitu kualitas parameter COD,
TSS dan Phospat Total air limbah Septic Tank limbah
Mataram Citra Sembada Catering.
 Reaktor Wastewater Garden adalah Desain
Wastewater Garden. Pembuatan reaktor batch
Wastewater Gorden yang digunakan dalam
penelitian, meliputi tanaman dalam reaktor dan
media kerikil
WASTEWATER GARDEN (WWG)
 Wastewater garden terdiri dalam sebuah penciptaan wetland
yang artifisial dan di atasnya tumbuh berbagai jenis tanaman
atau taman.
 Mekanisme perlakuan yang terjadi didalam wastewater
garden adalah mengendapkan partikel tersuspensi, proses
filtrasi dan presipitasi kimiawi melalui kontak antara air
buangan dengan substrat (tanah, pasiq kerikil pendukung
tanaman).
 Proses yang terjadi adalah proses penguraian dan
transformasi polutan oleh mikroorganisme dan tanaman,
penyerapan dan proses transformasi nutrien oleh tumbuhan
dan mikroorganisme, pemakanan dan kematian secara alami
dari bakteri patogen.
 Proses yang terjadi pada sistem subsurface flow ini
berupa filtrasi, adsorpsi yang dilakukan oleh media
dan bahan organik akibat adanya aktivitas dari akar
tanaman.
 Pengolahan limbah dengan wastewater garden
memanfaatkan aktivitas mikroorganisme dalam
media dan tanaman dalam area tersebut
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai