KELOMPOK 14
BLOK HEPATOBILIER
• Tutor : Dr. dr. Meilani
• Ketua : Christopher Lauren (405130020)
• Sekretaris : Felix Setiawan (405130093)
• Penulis : Risky (405130134)
• Anggota:
– Yohanes Firmansyah (405120051)
– Elsiana Laurencia (405120214)
– Ade Fitriyani (405120134)
– Truelly Juniette (405130164)
– Alicia Angelina (405130077)
– Carissa Octaviani (405120090)
– Maria Bonaruli P P (405130176)
– Eric Winata (405130166)
– Sharanjit (405130221)
– Melinda Valeria (405130087)
Medical Check-Up
• Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke rumah sakit
untuk medical check-up lengkap. Pada anamnesis laki-laki
tersebut mengeluh sering begah. Ibu pasien meninggal
karena kanker hati . Hasil medical check-up. Tanda vital
dalam batas normal, TB: 165 cm, BB: 95 kg. Pemeriksaan
abdomen tampak membuncit, lain-lain dalam batas
normal. Pemeriksaan lab: GDP 160 mg/dL, Kolestrol total
280 mg/dL (N<200 mg/dL), LDL 150 mg/dL (N<150 mg/dL),
HDL 30 mg/dL (N>43 mg/dL), Trigliserida 250 mg/dL
(N<200mg/dL). SGOT/AST 30 U/L (N:0-35 U/L), SGPT/ALT 50
U/L (N:4-36 U/L). Darah lengkap, ureum creatinin dalam
batas normal. Dokter berencana melakukan pemeriksaan
USG hati.
• Apa yang dapat anda pelajari dari kasus ini?
Unfamiliar terms
• GDP: glukosa darah puasa, cek gula darah
sebelum makan
Rumusan masalah
1. Apakah ada faktor umur dan jenis kelamin terhadap keluhan?
2. Apakah ada hubungan riwayat dari ibu pasien yang meninggal
karena kanker hati dengan keluhan?
3. Apakah ada hubungan tinggi dan berat badan pasien dengan
keluhan?
4. Hasil interpretasi?
5. Apakah ada hubungan hiperglikemia dan hiperkolestrolemia
dengan keluhan pasien?
6. Mengapa cek gula darah puasa dan bukan gula darah sewaktu?
Gula darah puasa berapa jam?
7. DD?
8. Mengapa dilakukan USG hati pada pasien?
Curah pendapat
1. Ada, laki-laki obesitas sentral (penimbunan lemak
banyak di perut)
2. Kemungkinan pasien memiliki resiko terkena kanker hati
karena pola hidup ataupun karena genetik
3. IMT obesitas resiko hiperkolestrolemia
4. GDP: hiperglikemia, Kolestrol total: tinggi, HDL: rendah,
SGOT: normal, SGPT: tinggi 2x, ureum creatinin: normal
5. Hiperkolestrolemia meningkatkan oksidasi hati,
hiperglikemia gangguan pada pankreas
6. Karena GDP lebih peka (10-12 jam)
7. NAFL, kanker hati, sirosis
8. Lebih sensitif dan murah dibandingkan biopsi
Faktor resiko Review
Laki-laki 40thn +
herediter dari ibu, DD: NAFL, kanker hati, sirosis
Gejala: Begah
Peningkatan
Asam lemak oksidasi dan Kerusakan di
2 betrambah di
hati
esterifikasi
lemak (di
mitokondria itu
sendiri
mitokondria)
Pathological Spectrum of NAFLD
• Simple/bland steatosis
– Akumulasi lemak pada hati tanpa adanya kerusakan
hepatoseluler, inflamasi, ataupun fibrosis
• Steatohepatitis
– Steatosis yang disertai kerusakan hepatoseluler (ballooning
degeneration, Mallory’s hyaline), inflamasi lobuler (dengan
polimorf), dan sering dengan fibrosis hepatik
• Cirrhosis
– Jaringan ikat fibrosis sudah menggantikan sel-sel hati
Perjalanan Penyakit
• Gambaran histologik:
– Perlemakan hati sederhana
– Steatohepatitis
– Steatohepatitis yang disertai fibrosis dan sirosis
setelah berkembang menjadi sirosis, perlemakan
semakin menghilang
• Pada pasien dengan fibrosis minimal yang telah mengalami
penurunan berat badan, terdapat perbaikan histologik
dengan berkurangnya inflamasi serta Mallory bodies dan
perbaikan fibrosis
• Kehilangan BB mendadak memicu progresi penyakit
gagal hati
Manifestasi Klinis
• Asimptomatik / lemah, malaise, mengganjal di
perut kanan atas
• Hepatomegali
• Komplikasi sirosis (asites, perdarahan varises,
hepatoma)
Diagnosis
• Gold standard : Biopsi hati • Histologi :
• Lab : – Steatosis
– peningkatan ALT:AST ringan sampai – Infiltrasi sel radang
sedang (<1) – Hepatocyte ballooning dan
nekrosis
– Fibrosis lanjut ALT:AST ≥1
– Nukleus glikogen
– Fosfatase alkali, g-GT, feritin darah
– Mallory’s hyaline (<
– konsentrasi gula darah alkoholik)
– Bila sudah sirosis : hipo/hiper- – Fibrosis
albuminemia, PT memanjang – Dengan / tanpa inflamasi
Pencitraan :
USG : infiltrasi lemak di hati akan menghasilkan peningkatan difus ekogenisitas
(hiperekoik, bright liver) bila dibandingan dengan ginjal.
CT scan : parenkim hati densitas rendah dan difus, kadang ada gambaran fokal
MRI : untuk membedakan nodul akibat keganasan dan infiltrasi fokal lemak di hati
DIAGNOSIS
• Imaging
– USG
• Infiltrasi lemak hiperekoik, bright liver
Grading untuk steatosis
Grade 1 <33% hepatosit terisi lemak
Grade 2 33-66% hepatosit terisi lemak
Grade 3 >66% hepatosit terisi lemak